Namaku adalah Nayla putri dan Aku hanyalah gadis desa dengan penghidupan di bawah rata rata. Selama ini aku hidup dengan hanya mengenal sosok seorang Ibu saja tanpa mengenal sosok yang bernama Ayah. Bagiku Ibu adalah satu satunya orang yang paling berharga dalam hidupku, tanpa nya mungkin aku tidak akan bisa hidup selama ini. Semua ucapannya adalah titah untukku, dan demi membahagiakan nya aku mematuhi semua ucapan nya bahkan dengan mengindahkan perasaan ku sendiri, dan readers tercinta dari sinilah ceritaku bermula.
Selamat membaca, semoga berkenan. Berikan dukungan seikhlasnya, semoga yang maha Kuasa memberikan balasan yang setimpal. Aamiin ya robbal alamiin
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 💘 Nayla Ais 💘, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Frustasi
🍋🍋🍋
Setelah melalui perdebatan panjang, Nayla akhirnya memutuskan untuk pergi dari rumah Mas Asrul. Dia tidak ingin menjadi penghalang kebahagiaan kedua orang yang saling mencintai.
" Baiklah Mas Asrul, jika memang itu yg kamu inginkan dariku. Mungkin memang lebih baik aku pergi dari rumah ini saja.
Susah payah Nayla melepaskan diri dari cengkeraman suaminya itu, hingga akhirnya terlepas. Ia langsung berlari masuk kekamarnya dan mulai mengemasi semua barang barang miliknya.
Nayla melangkah keluar kamar dengan menarik koper miliknya.
" Mau kemana kamu....!? " Tanya Mas Asrul
Ia berdiri di depan pintu sambil melipat kedua tangannya didada.
" Minggir Mas....! jangan halangi aku, aku ingin pergi dari sini saja. Ucap Nayla
" Kamu pikir seenaknya saja kamu bisa pergi dari sini. Aku sudah katakan padamu, kamu tidak akan bisa pergi dari sini, sebelum aku sendiri yang akan mengusirmu.
Tangannya meraih handle pintu, menguncinya dan mengantongi kuncinya. Nayla tidak putus asah, dia mengeluarkan kunci cadangan dari dalam tas miliknya.
Namun lagi lagi sebelum Nayla bisa membuka pintu kamar, tangannya lebih dulu ditarik oleh Mas Asrul.
Mas Asrul mendorong tubuh Nayla sampai ketempat tidur.
" Mas, lepaskan aku....! ". pinta Nayla lirih
" Kalau kamu masih berniat ingin pergi dari rumah ini, maka jangan salahkan aku jika aku menunaikan kewajibanku padamu. Aku akan meminta hak' ku sebagai seorang suami sekarang juga. Ucap Mas Asrul tepat di telinga Nayla.
Nayla menelan salivanya, karena ketakutan akan ancaman suaminya sendiri. Dia tau apa yang di maksud oleh Mas Asrul padanya. Karena dia bukan bocah ingusan yang tidak tau apa apa.
Bukan maksud Nayla tidak ingin melayani suaminya, tapi bukan dengan cara ini yang dia inginkan.
" A... a.. apa maksudmu ?" Tanya Nayla gelagapan.
" Jangan berpura pura tidak tau Nayla. Kamu itu bukan bocah S M P lagi, yang harus di beri tau bagaimana cara melayani suamimu di atas ranjang.
Mas Asrul membenamkan wajahnya di atas dada Nayla yang masih terbungkus lengkap.
Nayla semakin ketakutan, karena Mas Asrul semakin berani memainkan tangannya, pada bagian tubuh sensitif Nayla bagian atas.
" Ba... b..baiklah Mas....! " Aku tidak akan pergi dari sini, tapi kumohon lepaskan aku. Aku tidak bisa bernafas. Pinta Nayla setengah memohon.
Nayla terpaksa harus mengalah demi mempertahankan kehormatannya. Bukan berarti Ia tidak ingin memberikan mahkotanya kepada suaminya, tapi masalahnya suaminya sampai sekarang belum mencintainya.
Asrul melepaskan cengkramannya pada Nayla karena Nayla terlihat memohon.
" Bagus, ternyata dia takut juga dengan ancamanku. Tapi kenapa jantungku berdetak kencang seperti ini dan bibir itu...! Ah, sungguh menggoda. Rasanya aku ingin sekali menikmatinya. Batin Asrul
Secepatnya Ia keluar, karena tidak ingin berlama lama bersama Nayla. Ia takut tidak mampu mengendalikan dirinya.
" Tidak... tidak, aku tidak mungkin menginginkannya. Bukan dia wanita yang aku cintai. Tapi dia kan istriku, aku berhak menikmatinya. Aku juga berhak melakukan hal yg lebih dari pada sekedar menikmati bibir menggodanya itu. Batin Mas Asrul frustasi.
" Ya Allah...! ". Kenapa Mas Asrul sampai berpikir mengancamku seperti itu. Bagaimana kalau dia benar benar melakukannya.
" Tidak... Dia tidak mencintaiku, bagaimana mungkin dia bisa melakukan itu padaku ".
" Ibu....! " kenapa aku mendapatkan jodoh seperti Mas Asrul, kenapa harus " Dia " Ibu....
Tangis Nayla tertahan.
Mulai malam ini Nayla tau, bawa Mas Asrul tidak akan pernah menceraikannya. Dia hanya akan menyakitinya, melukainya, bahkan tidak akan pernah menganggapnya sebagai seorang istri.
Hidup Nayla akan seperti di neraka, walaupun ingin lari tapi ada belenggu yang akan mengikatnya.
Nayla berpikir untuk lari dari semua itu, hanya itu salah satunya jalan yang bisa Ia pikirkan sekarang. Urusan Ibunya, dia akan berusaha mencari alasan yang masuk akal agar Ibunya mau menerima dan mendukungnya.
" Mungkin malam ini Nayla gagal, tapi masih ada hari esok. Nayla akan kabur ketika Mas Asrul berangkat bekerja, dan dia juga berangkat bekerja.
💖💖💖
Mohon dukungannya seikhlasnya, semoga suka dengan coretan tangan Nayla yg masih banyak kekurangannya.
terus kerja apa ini?