NovelToon NovelToon
Langit Bumi

Langit Bumi

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / Perubahan Hidup / Identitas Tersembunyi
Popularitas:363k
Nilai: 4.8
Nama Author: Abil Rahma

Hafidz tak pernah menyangka jika dirinya ternyata tak terlahir dari rahim ibu yang selama ini mengasuhnya. Dia hanya bayi yang ditemukan di semak dan di selamatkan oleh sepasang suami istri yang dia kira orang tua kandungnya, membuatnya syok dengan kenyataan itu.

Sebenarnya dia tak ingin mengetahui siapa orang tua kandungnya, karena dia merasa sudah bahagia hidup bersama orang tua angkatnya saat ini, tapi desakan sang Ibu membuatnya mencari keberadaan keluarga kandungnya.

Mampukah dia menemukan keluarganya?
Bagaimana saat dia tahu jika ternyata keluarganya adalah orang terkaya di ibu kota? Apakah dia berbangga hati atau justru menghindari keluarga tersebut?


"Perbedaan kita terlalu jauh bagikan langit dan bumi," Muhammad Hafidz.


"Maafin gue, gue sebenarnya juga sakit mengatakan itu. Tapi enggak ada pilihan lain, supaya Lo jauhin gue dan enggak peduli sama gue lagi," Sagita Atmawijaya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abil Rahma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 31

Mereka bertiga sampai di Jakarta tengah malam, mengantar Gita terlebih dahulu, lalu mengantar Hafidz ke kosan nya. Bahkan Indra sengaja istirahat di kost Hafidz, hingga membuat pemuda itu tertidur di sana. Tentu saja Hafidz tak setega itu untuk membangunkan sahabatnya tersebut, tahu jika Indra kelelahan karena dia tak membiarkan Gita menggantikannya untuk mengemudi.

Setelah membersihkan diri Hafidz segera menyusul Indra yang sudah terlelap dengan damai.

Di sisi lain, Gita yang baru saja membersihkan tubuhnya, merasa haus. Dia pun memutuskan untuk mengambil air minum di dapur, karena minuman yang ada di dalam kamarnya telah habis. Hanya membawa botol air minum untuk di bawa ke kamar, tapi saat akan masuk ke dalam kamar dia bertemu dengan sang Papa, yang sepertinya sengaja menunggu dirinya pulang.

Tentu saja Gita terkejut, setahunya Papa ada di luar negeri, "Papa pulang kapan?" tanyanya seakan kemarahan yang dia pendam beberapa hari lalu terkikis saat melihat wajah cinta pertamanya.

"Harusnya Papa yang nanya, kamu dari mana?" tanya sang Papa yang sama sekali tak menyiratkan amarah dalam ucapannya, tapi tetap saja Gita merasa takut.

"Dari rumah Tante Arin Pa, sengaja pulang malam," jawabnya manja seperti biasa.

"Kamu tahu, kan kalau Papa enggak suka dibohongi?" sepertinya Papa mengetahui jika Gita tidak dari rumah sang Tante.

"Maaf Pa, tadi aku main sama temen-temen," ucapnya menunduk. Dia tidak bohong bukan? Karena memang habis pergi bersama teman dan abangnya.

"Kemana? Kok sampai malam gini?" Papa bak wartawan yang belum berhenti bertanya tentang kepergian Gita tadi.

"Biasalah Pa, Papa kaya enggak pernah muda aja." Gita tersenyum untuk menutupi rasa gugupnya dari pertanyaan sang Papa, berharap Papa tidak mengajukan pertanyaan lagi.

Papa mengangguk, sepertinya mengerti dengan jawaban Gita.

"Mama cerita, katanya dia ketemu sama kamu di Bandung lagi sama Tante Arin. Katanya kamu bersikap tidak sopan sama Mama? Kenapa?" ternyata harapan Gita hanya tinggal harapan karena Papa kembali melayangkan pertanyaan meskipun ke luar dari pembahasan tentang kepergiannya.

"Dasar pengadu," ucap Gita dalam hati.

"Aku enggak suka aja, Mama bicara enggak baik sama Tante Arin, ya Papa kan tahu sendiri bagaimana hubungan mereka berdua, jadi aku terpaksa melakukan itu, biar Mama sadar akan kesalahannya," jawab Gita.

Terlihat Papa menghela nafas, "Yaudah sana kamu tidur, ini sudah terlalu malam," ucapnya.

Gita mengangguk, bernafas lega karena bisa lolos dari sang Papa.

🍁🍁🍁

"Sebenarnya Mama udah menduga sebelumnya, tapi tetap saja masih menyisakan sakit, apalagi saat tahu kebenaran yang sesungguhnya." Mama mengusap air mata yang membanjiri pipi setelah mendengar rekaman cerita dari Pak Karno.

Gita dan Hafidz langsung memeluk sang Mama, mereka bertiga ikut menangis apalagi saat melihat orang yang mereka sayangi terluka.

"Sudah, kalian enggak usah nangis. Mama enggak apa-apa, Mama akan sedih kalau melihat kalian menangis." Mama mengusap punggung anak kembarnya, memberi kekuatan pada mereka, meski dirinya pun tak sekuat itu. Lalu memberi tisu pada keduanya untuk menghapus air mata tersebut.

Saat ini mereka ada di pesantren tempat Mama tinggal sementara. Tentu saja Indra ikut serta di sana, tapi pemuda itu saat ini sengaja pergi, memberi ruang untuk mereka bertiga.

"Ma, aku mau Mama bahagia, karena selama ini Mama menderita. Jadi, aku mohon untuk Mama menggugat cerai Papa. Aku enggak ingin Mama terbayang-bayang adanya Papa dan Tante Sita. Mama harus bahagia, hidup tanpa bayang-bayang mereka," Gita berharap permintaannya ini dipenuhi oleh sang Mama, karena dia tahu Mamanya adalah wanita setia, meski sudah berkali-kali di khianati bahkan tak dianggap ada.

Mama memandang waja Gita dengan mata yang di penuhi oleh kaca, entah perasaan kecewa atau bahagia yang Mama rasakan.

"Aku juga setuju dengan Gita Ma, meskipun perceraian adalah hal yang sangat di benci sama Allah, tapi Allah juga menghalalkannya jika sebuah keluarga sudah tak bisa diselamatkan lagi. Ada kita berdua yang akan menjaga Mama," sambung Hafidz.

Kali ini Mama yang memeluk anak kembarnya itu, "Mama memang ingin melakukan itu, tapi Mama belum ada keberanian untuk bicara sama kalian berdua, takut kalian berdua akan kecewa," ucapnya.

"Nanti Mama akan ajukan perceraian kalau misi kalian sudah berhasil, untuk saat ini, biarlah seperti ini. Mama di sini juga lebih tenang, bisa belajar mengaji juga," tambahnya.

Si kembar nampak bahagia mendengar keputusan sang Mama, berharap kehidupan mereka setelah ini akan lebih baik, meskipun Mama dan Papa akan berpisah, sebenarnya Mama sama Papa memang sudah berpisah sejak lama, karena Papa yang mengirim Mama ke rumah sakit jiwa, bahkan jarang sekali di jenguk. Tapi menurut negara mereka masih berstatus suami istri.

Mereka kembali melanjutkan perbincangan, hingga Hafidz memberitahu sang Mama ingin melakukan tes DNA, meski awalnya Mama melarang, karena Mama sudah sangat yakin kalau Hafidz putranya. Hafidz pun mengatakan alasan kenapa harus tes DNA, akhirnya Mama menyetujui. Dan hari ini juga mereka akan melakukan tes DNA.

"Kabar baik, aku udah dapat rambut Papa." Gita mengeluarkan sebuah kantong kecil berisi beberapa helai rambut sang Papa.

"Ini serius rambut Papa? Nanti salah lagi," Hafidz tentu saja khawatir, takut jika Gita salah mengambil rambut tersebut.

"Harus tes dua-duanya, Mama akan ikut kalian tes, biar diambil darahnya. Takut kalau ini bukan rambut Papa kamu," Mama menengahi, dia juga khawatir jika Gita salah mengambil rambut.

"Iya Ma, tapi ini beneran rambut Papa. Aku yang cabut sendiri, dengan pura-pura cabut uban," ucap Gita cemberut karena merasa tak dipercaya oleh Mama dan Abang nya.

"Oke, kita harus pakai dua-duanya," putus Mama.

Setelah itu mereka semua menuju rumah sakit yang bisa melakukan tes DNA. Tanpa sepengetahuan Tante Arin dan sang suami, hanya ada mereka berempat saja.

"Hasilnya di tunggu sampai sekitar dua Minggu ya Buk, nanti bisa hubungi nomor ini, untuk mengetahui apakah tesnya sudah terlihat atau belum," ucap seorang petugas kesehatan setelah mereka melakukan rangkaian yang harus dilakukan jika ingin melakukan tes DNA.

"Terimakasih Dok, kalau begitu kami permisi." Mereka bertiga meninggalkan ruang dokter tersebut.

Baru saja melangkah dua langkah, ponsel Hafidz berbunyi ternyata dari Indra. Dia pun langsung menerima telpon tersebut.

"Oke, kita naik taksi aja. Makasih ya Ndra, kamu selalu ada untuk kami," ucap Hafidz, terlihat terkejut saat berbicara dengan Indra, membuat Mama dan Gita heran, apalagi saat Hafidz mengatakan akan naik taksi saja, membuat dua wanita dua generasi itu makin penasaran dengan apa yang terjadi.

"Bang Indra kenapa?"

"Indra kenapa?"

Kedua wanita itu bertanya secara bersamaan.

Hafidz menarik nafas dalam-dalam, lalu menghembuskan nya dengan kasar.

"Indra liat Tante Sita baru aja ke luar dari rumah sakit ini, dengan seorang laki-laki, tapi bukan Papa. Indra bilang mereka terlihat mesra, makanya Indra penasaran pengen ikutin Tante Sita, dia dan lelaki itu mau kemana," jelas Hafidz.

Mereka berdua pun terkejut mendengar penjelasan Hafidz, tak menyangka jika Tante Sita juga mengkhianati Papa. Bagaimana perasaan Papa saat mengetahui itu. Ah, sudahlah. Bukankan ini balasan dari perbuatan Papa di masa lalu juga.

Bersambung.....

🍁🍁🍁

1
YuWie
yahhh baguss..walo gak puasss krn disini semua perannya jadi protahonis semua. antagonisnya di maafken malah tambah bahagia..begitulah
YuWie
waguuu
YuWie
anehhh..knpa adrian bebas. bukankah dokter ini kerjasama dg sita membohongi pasien.
YuWie
pastiii sukses kamu fidz
Santi Rizal
keren banget ceritanya
Santi Rizal
pengkhianatan membuat banyak orang yang terluka
Santi Rizal
sita bener bener jahat banget wong edan
Santi Rizal
bagus ceritanya Thor
LENY
ZUVA SAMA REVAN AJA ATAU SAMA RICKY. KL SAMA HAFIZD KETUAAN DAN SDH DIANGGAP ADIK SAMA HAFIZD.
LENY
YA WAJARLAH GITA KECEWA KRN PERBUATAN TANTE NYA SDH KELEWAT BATAS KEJAM NYA 😥
LENY
MAAF THOR KOK AKU GAK ADA TERHARU NYA YA LIHAT SINTA MINTA MAAF SETELAH PERBUATAN JAHAT SITA DIASINGKAN 10 THN DI TMH SAKIT JIWA ANAK DIBUANG DUH BLM BISA DAN GAK RELA SITA SEMUDAH ITU DIMAAFKAN. BAGUSLAH GITA JGN CABUT LAPORAN PERCOBAAN PEMBUNUHAN BIAR SITA RASAKAN DULU AKIBAT PERBUATAN JAHAT NYA🙏
LENY: MALAH SINTA YG DIJAHATIN MINTA MAAF DULU ADUH 🙈🙈
total 1 replies
LENY
YA BENER AKU GAK SETUJU KL DICABUT TUNTUTANNYA BIARKAN SITA DIPENJARA DULU AGAR JERA KRN PERBUATANNYA SDH KELEWAT BATAS. ENAK BENER KL SMPE DILEPAS DARI PENJARA. LAGIAN SINTA KOK MERASA BERSALAH JG ANEH. SITA AJA YG HATI NYA JAHAT IRI DENGKI.
LENY
KRN IRI SAMA SAUDARA SENDIRI TEGA BERBUAT JAHAT DAN KEJAM MELEBIHI BINATANG😡 PADAHAL SINTA BAIK ORANGNYA GAK PANTAS DISAKITIN DGN KEJAM
LENY
PAPA REY INI TERLALU LEMAH MSH AJA GAK MAU CERAIKAN SITA KRN KASIHAN REVAN. PADAHAL PERBUATAN SITA SDH KELEWAT BATAS KEJAMNYA. GAK MIKIR ANAK KANDUNG DIBUANG DAN ISTRI DISAKITIN. JD GREGETAN LIHATNYA.
Santi Rizal
semoga kedepannya LBH bahagia hafizd ..mm dan Gita
Santi Rizal
saudara kembar tapi jahat banget
Santi Rizal
hubungan batin ibu dan anak emang kuat
LENY
LANJUT THOR
LENY
DASAR SAKIT JIWA IRI HATI DENGKI 😡
LENY
CERAI AJA BODOH BENER MSH MAU BERTAHAN SAMA WANITA IBLIS ITU SDH SELINGKUH PEMBUNUH JAHAT LBH DARI BINATANG. PASTI REVAN MENGERTI.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!