Jeni, si pembuat onar itu itu julukan yang pas untuk jenifer,dia putri ke 3 dari pasangan Joshua martin dan yolanda vidia martin.
Ibunya sangat membenci jeni dia bahkan menganggap jeni anak sial,dulu waktu bayi ibunya bahkan tidak mau menyusui dan merawatnya,hanya sang ayah yang menganggapnya ada,dia selalu membuat onar di sekolahnya mencari perhatian dari sang ibu.
Sampai di pertemukan dengan CEO, keren dan cold,merasa tertantang untuk menakhlukkan sang CEO
Mampukan Jennifer menakhlukkan hati sang CEO, kita baca yuk kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilham Dzaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 10
Jeni mengaktifkan robot tangannya, dia juga mengambil plastik berisi serbuk gatal.
"Nis, lo pergi ke kamar jesika dan jeslin, masuk serbuk gatal ini ke botol sabun mereka, dan hati hati jangan sampai ketahuan" ucap jeni melalui sensor tangan tersebut. robot itu sudah mengenali suara jeni, jadi segera bereaksi.
Setelah merima plastik berisi serbuk gatal itu nisa.( nama robot tangan jeni). nisa segera menyelinap keluar kamar jeni.berjalan menuju keatas,mencari kamar jesika.tangan itu mengempis masuk melalui celah pintu kamar jesika, langsung menuju kamar mandi, melalui sensor dan arahan dari jeni. si robot tangan mencari sabun mandi yang ada disana, menuang bubuk tersebut serta mengocoknya supaya tidak ketahuan. lalu berpindah ke kamar mewah jesslin ,dia melakukan hal yang sama pada sabun jesslin. barulah si nisa kembali ke kamar jenifer.
"Thank you nisa. sekarang kamu istirahat kembali ya, dada" ucap jeni pada nisa. Nisa yang merespon juga melambaikan tangannya dan kembali ke tempat dia semula.
"Hahaha,kita tunggu kehebohan besok pagi, kakak kakakku yang cantik, pembalasan lebih kejam dari perbuatan" gumam jeni sambil tersenyum miring. Kalau kedua kakaknya secara terang terangan dan selalu di bela mama, beda dengan jeni. Gadis itu membalas kakaknya melalui jalan belakang, walaupun nantinya dia juga yang akan mendapatkan hukuman dari sang ibu.
* * *.
Malam berubah menjadi pagi yang cerah, secerah muka jenifer, dia lega sudah mendapatkan dana untuk kebutuhan anak anak di rumah singgah yang dia dirikan, dan lega sudah mengerjai kedua kakaknya.
Pagi itu jeni segera bangun dan keluar rumah sebelum drama di mulai.Seperti biasa dia tidak pernah sarapan pagi.Jeni menuju ke garasi memanasi motor kesayangannya, terdengar sayup sayup jeritan wanita yang tak lain adalah kedua kakaknya.jeni tersenyum miring kemudian dia segera meninggalkan rumah yang seperti neraka baginya.
"Sori kak, kalian harus merasakan gatal gatal itu, bay" gumam jeni sebelum pergi.
"Argh mamaaa, gatal, kenapa tubuhku gatal semua" kata jesika, dia histeris sambil terus menggaruk tubuhnya.
"Arghh , suara yang sama terdengar dari kamar jesslin" jesslin juga sama seperti jenifer yang sibuk menggaruk garuk badannya yang gatal gatal.
Tubuh 2 gadis cantik itu penuh dengan ruam merah.
"Ma, bagaimana ini, hari ini jesi harus datang ke perusahaan Alexander, dan harus menyerahkan proposal magang, ih ini gatel banget ma" keluh jesika.
"Ini juga, mana hari ini putra dari pemilik kampus akan datang, gimana jeslin mau menarik hati Babang alex yang ganteng itu kalau tubuh jeslin seperti ini, hua hua" tangis jeslin.
"Elo masih mending cuma babang alex mau dateng, ini gue. bagaimana gue bisa kenal dengan CEO misterius dari alexander grub, ih ini bahkan sudah persiapan, gue sudah memesan baju khusus dari butik, khusus untuk bertemu dengan mr daniel." keluh jesika.
"Aduh gatel banget ma" keluh kedua gadis kesayangan yolanda.
" Ayo kita ke dokter, dan jangan di garuk terus bisa infeksi nanti, terutama kamu jesika, bisa bisa me daniel ilfil duluan melihat bercak bercak merah seperti ini iih" geli yolanda.
"Tapi gatel ma, bagaimana jesika bisa magang di perusahaan itu, kalau hari ini tidak mengumpulkan proposal" ucap jesika kesal.
"Tenang, kan ada om kamu yang bekerja di sana, nanti om raka yang akan mengirim proposalnya kesana" hibur mama yola.
"Ma ,mama curiga tidak kalau semua ini adalah ulah bocah sial itu" kata jesslin tiba tiba.
"Iya ma, coba mama fikir bagaimana kita tiba tiba gatal gatal, bahkan kamar kita sangat bersih, debu saja tidak ada yang menempel sedikitpun" jesika mengompori, sementara tangannya masih sibuk dengan kegiatan garuk menggaruk tersebut.
" Sekarang kita ke dokter dulu, baru nanti membicarakan bagaimana cara menghukum anak sial itu, sebelum kulit kalian lebih merah lagi. bisa bisa infeksi dan jelek bekasnya, hii" ucap yolanda sambil bergidik geli.
Yolanda segera membawa kedua putrinya ke dokter spesialis kulit.
"Pa,mama mau mengantar jesi dan jesslin ke dokter,lihat karena ulah anak sialan itu ,anak kita jadi seperti ini" kat yola pada suaminya dengan nada ketus.Sementara kedua gadis itu sudah, memakai jaket, supaya kulitnya tidak terus kegaruk garuk. Yolanda juga meminta josh untuk menyerahkan proposal jesika ke Adam, yang bekerja di departemen
tenaga kerja di alexander grub.
Sementara si biang kerok, sudah sampai di sekolah dengan aman, jeni langsung menuju ke kantin, mengisi perutnya yang sudah keroncongan.
Gadis itu memesan nasi goreng dengan taburan udang krispi diatasnya. Sedang asyik asyiknya makan, datanglah reihan si ketua osis ganteng yang jadi most wanted SMU Garuda.
"Hai je, sendirian saja,mana twins?" tanya reihan.
Jeni hanya mengangkat kedua bahunya tanda tidak tahu sambil terus menikmati sarapan lezatnya tersebut.
"Kemaren lo keren banget, bisa membungkam mulut kepala sekolah dan putrinya!" puji reihan.
"Oh, biasa aja tu" jawab jeni singkat. Dia cuek menanggapi pujian dari reihan, mungkin kalau itu cewek lain, pasti sudah salting dan ke ge eran.
"Besok akan ada festival bazar kelas, ngomong ngomong kelas kit jualan apa ya" Tiba tiba terdengar suara tanpa rupa.
"Lo denger suara tanpa rupa tidak barusan?" tanya jeni pada reyhan tanpa menoleh Rendi yang sudah berdiri di belakang dia.
"Sialan lo, cantik cantik but, nih orang segede gaban begini tidak kelihatan" kata rendi sambil memukul bahu jeni dan kemudian duduk di samping reihan.
"Oh ketua kelas, kirain penunggu kantin." jawab jeni asal.
"Wah tidak beres rupanya, sudah ganteng, keren begini dibilang penunggu kantin." cemberut rendi.
"Bhahaha, iya bener lo mirip tu penunggu kantin mang ucup" kata reihan, di menunjuk bang ucup dengan gaya rambut klimis serta full pomad.
"Betul tu, kata ketos hahaha" tawa jeni seketika pecah.
"Waduh, untung di pak ucup, rugi di gue dong. kalian lihatnya dari mana coba, ganteng seperti aliando begini di bilang mirip pak ucup" kesal rendi, mulutnya sudah monyong 5 cm.
"Rei, punya karet gelang tidak, tu mulut ketua kelas bisa di kuncir deh" tambah jeni. Reihan yang dari tadi masih tertawa, tambah keras suaranya mendengar jeni akan menguncir mulut rendi.
"Anjrit lo, ogah dong, trus penampilan yang keren menurut lo gimana, lo kan temen dina tuh." kata rendi belum menyerah juga.sudah lama rendi suka sama dina. Tapi si kembar itu tidak merespon sama sekali.
Rendi Termasuk most wanted juga di kelas ipa, dia pandai dan kaya, penampilannya selalu rapi dan banyak prestasi.