NovelToon NovelToon
Selir Hati Mr. Billionaire

Selir Hati Mr. Billionaire

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / nikahkontrak / patahhati
Popularitas:6.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: alya aziz

Menjalani hubungan pernikahan, tanpa mengharap di cintai, tanpa tuntutan, dan tanpa mengharapkan sebuah pengakuan.

Tak pernah terlintas di dalam benak Arumi, bahwa ia akan menjalani sebuah hubungan pernikahan rahasia dengan seorang pria yang baru saja resmi menjadi seorang duda.

Pelariannya dari kejaran para rentenir, malah membuatnya kehilangan hal terakhir yang paling berharga baginya yaitu kesuciannya. Alfaro yang malam itu dalam kondisi mabuk telah merenggut kesuciannya di saat ia tidak sadarkan diri.

Sudah terlanjur basah, kenapa tidak sekalian menceburkan diri saja. Alfaro yang haus akan kehangatan dan belaian seorang wanita, memberikan sebuah penawaran gila kepada Arumi.

"Tugas mu hanya melayaniku selama satu tahun, aku akan melunasi semua hutang mu pada rentenir itu dan juga memberikan mu pekerjaan."


Hanya ada dua pilihan, mati secara perlahan di tangan rentenir atau menerima tawaran sang duda yang membutuhkannya sebagai penghangat ranjang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alya aziz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.21 ( Tidak pria lain, hanya aku seorang)

Arumi jatuh terduduk di atas lantai. Ia menyentuh bibirnya yang tadi menyatu dengan Alfaro. Ia beralih menyentuh dadanya, merasakan debaran jantung yang lebih cepat dari biasanya. Kenapa, kenapa semuanya terasa berbeda, padahal itu bukanlah yang pertama untuknya dan Alfaro. Desiran aneh itu membuat tubuhnya meremang seketika.

"Apa ini, apa aku sudah gila? Ya pasti aku sudah gila karena malah menikmati sentuhannya," gumam Arumi yang terlihat bingung.

Arumi menutup wajah dengan kedua tangannya, mencoba menyingkirkan pikiran yang di penuhi Alfaro. Sebagai seorang wanita yang belum pernah mengenal apa itu cinta, ia masih tersesat dalam perasaanya sendiri, meski nalurinya sebagai seorang wanita sudah mengarahkannya jika desiran aneh itu adalah sebagian kecil dari tumbuhnya benih-benih cinta.

Tak ingin larut dalam pikirannya, ia membereskan meja, membawa mangkuk berisi mie instan yang tak lagi ingin ia makan. Setelah itu ia langsung masuk kedalam kamar, membaringkan tubuhnya yang terasa begitu lelah. Ia menutup seluruh tubuhnya dalam selimut. Ia berusaha memejamkan matanya, namun rasanya cukup sulit untuk tidur nyenyak malam ini.

...***...

Pagi ini Arumi bagun lebih pagi dari biasanya, karena jarak rumahnya dan kantor yang cukup jauh. Setelah mengunci pintu dari luar, ia langsung menghampiri driver ojek online yang sudah menunggunya sejak tadi. Arumi naik keatas motor dan sang driver langsung tancap gas meninggalkan halaman rumah Arumi.

~

Sementara itu di tengah padatnya jalanan ibukota, Aril sedang terjebak dalam kemacetan. Hampir satu jam, dan mobilnya hanya berjalan seperti keong. Pikirannya pagi ini cukup kacau karena baru saja mendapatkan laporan dari orang suruhannya.

Aril meraih amplop besar yang ada di laci dasboard mobil. Amplop yang berisikan beberapa foto Arumi saat berada di Mall dengan seorang pria. Ya, sebenarnya ia bingung harus melaporkan hal ini kepada Alfaro atau tidak, karena foto itu saja tidak cukup untuk menyimpulkan jika Arumi bermain api di belakang Alfaro. Lagi pula di foto itu juga ada teman Arumi, Dinda.

"Sebaiknya aku menyimpannya saja, memberitahunya hanya akan menimbulkan masalah yang belum tentu kebenarannya," ucap Aril sendiri.

Foto itu kembali ia masukkan kedalam laci dasboard mobil. Aril kembali mengijak pedal gas saat kemacetan berangsur membaik. Lelahnya seorang Aril tidak sebanding dengan kebaikan Alfaro padanya selama ini, saat kedua orangtuanya terlibat kecelakaan dan hampir kehilangan nyawa, semua biaya rumah sakit di tanggung Alfaro, ia pun berjanji pada dirinya sendiri jika kedua orangtuanya selamat, ia akan mengabdikan dirinya pada Alfaro.

~

Arumi sudah berada di lobby kantor dan hendak berjalan menuju lift. Namun tiba-tiba saja langkahnya terhenti saat ia mendengar suara seseorang memanggil namanya. Sontak ia menoleh kebelakang, dan mendapati Bima sedang berjalan kearahnya.

"Aku sudah mengikuti mu sejak turun dari motor ojek tadi," ucap Bima saat sudah berada di hadapan Arumi.

"Benarkah, maaf aku tidak melihat kamu tadi," ucap Arumi.

"Oh iya, yang kemarin itu seru sekali, aku baru satu tahun bekerja di kota ini, jadi aku belum mempunyai banyak teman hangout lain kali kita pergi lagi ya."

"Benarkah, ternyata kamu baru di kota ini, lalu sebelum bekerja di sini kamu tinggal di mana?" tanya Arumi penasaran.

Bima terdiam sesaat. Ia seperti sedang memikirkan sebuah jawaban untuk menutupi suatu fakta tentang dirinya yang tidak ingin ia beritahukan kepada siapapun, termaksud Arumi.

"Ah itu ... di Bandung, ya Bandung," jawab Bima pada akhirnya.

"Oh kamu dari Bandung."

Bima dan Arumi begitu asik mengobrol, sampai mereka tidak menyadari jika dari jarak sepuluh meter, ada sepasang netra coklat yang menatap tajam kearah mereka. Aril yang berdiri di belakang Alfaro juga memperhatikan Arumi. Ia mengenali pria yang bersama dengan Arumi. Pria itu adalah pria yang berada di dalam foto.

"Aril.." panggil Alfaro.

"Ya, Tuan?"

"Siapa pria itu?"

"Sepertinya rekan kerja Nona Tuan."

"Kamu tidak menutupi sesuatu dari ku kan?" tanya Alfaro tanpa menoleh kepada Aril.

glek.

Aril menelan dengan susah payah. Percuma di tutup-tutupi, jika pada akhirnya Alfaro akan mengetahuinya juga.

"Akan saya jelaskan saat berada di ruangan anda Tuan," ucap Aril pada Alfaro.

Alfaro melanjutkan langkahnya, memasuki lift khusus yang hanya boleh di pakai olehnya dan beberapa petinggi perusahaan lainnya.

~

Sesampainya di ruang kerjanya. Alfaro langsung duduk di kursi kebesarannya, menatap tajam kearah Aril, seakan menunggu sebuah penjelasan keluar dari mulut sang seketaris. Melihat wajah sang bos, tanpa basa-basi, ia membuka tas kerjanya dan mengambil sebuah amplop besar berisi foto-foto Arumi saat berada di Mall.

"Foto ini di ambil kemarin, saat Nona berada di Mall bersama temannya Dinda dan juga pria tadi. Maaf karena saya sempat berpikir jika tidak perlu melaporkan ini, karena saya menduga mereka hanya sedang bertemu untuk hangout bersama dan tidak ada maksud lain," tutur Aril dengan wajah tertunduk.

Alfaro menyunggingkan senyumnya seraya menatap foto itu. Dimana Arumi terlihat tertawa lepas saat bersama Bima. Tawa lepas yang tidak pernah Arumi tunjukkan saat sedang bersamanya. Ia meremukkan foto di dalam genggamannya. Entah kenapa, tapi perlahan ia mulai terusik jika ada seorang pria di kehidupan Arumi selain dirinya.

"Aku maafkan kamu kali ini, tapi lain kali, jika kamu ingin menyembunyikan sesuatu dari ku berpikirlah lebih cerdas lagi, aku bukanlah orang yang bisa di bohongi," ucap Alfaro dengan wajah datarnya.

"Maafkan saya Tuan, tidak akan saya ulangi lagi."

...***...

Hari menjelang siang. Dengan langkah terburu-buru Arumi melangkahkan dengan susah payah, karena tumpukan dokumen yang ia bawa hampir menutupi kepalanya.

Bug.

Sialnya, Arumi malah menabrak seseorang sampai dokumen yang ia bawa jatuh berceceran di lantai. Yang membuat Arumi kaget adalah orang yang ia tabrak adalah seorang wanita yang terlihat lebih tua beberapa tahun darinya, di saku wanita itu tertera nama clara dengan jabatan ketua tim bagian keuangan. Wajah wanita itu terlihat sangat galak saat menatap Arumi.

"Kamu tidak punya mata ya!" pekik wanita itu.

"Ma-maf Nona, saya tidak sengaja, lagi pula Nona tidak apa-apa kan," ucap Arumi.

"Oh, kamu pegawai baru itu ya, yang baru beberapa hari bekerja, sudah di berikan kepercayaan untuk melakukan presentasi di hadapan Tuan Al, jangan sok cantik ya kamu, di sini saya harus senior, dasar tidak tau diri," ucap Clara dengan tatapan merendahkan.

Arumi terlihat menghela nafasnya dengan panjang, ternyata wanita seperti ini tidak hanya ada di kisah sinetron saja. Tapi di dunia nyata juga ada.

"Maaf Nona, bukannya kata-kata anda sudah keterlaluan, saya sudah meminta maaf, lagi pula lihatlah, dokumen saya jadi berantakan begini," kata Arumi yang dengan berani menatap mata Clara.

"Kamu mau melawan ku hah!!" pekik Clara lalu mulai menarik rambut Arumi, hingga Arumi meringis kesakitan.

Arumi tidak terima di perlakukan seperti ini, meskipun ia pegawai baru tapi tidak seharusnya seorang senior berprilaku semena-mena kepada pegawai baru. Akhirnya ia juga ikut menarik rambut Clara dan terjadilah aksi saling jambak-jambakan.

Perkelahian itu tidak terelakkan, baju Arumi sampai robek di bagian dada karena di tarik Clara. Orang-orang mulai berkerumun, dan berusaha melerai tapi nampaknya tidak merubah apapun. Clara malah semakin menjadi tentu saja Arumi tidak akan membiarkan itu, ia harus membela dirinya sendiri, dunia memang tidak pernah berpihak kepadanya, jika bukan ia sendiri yang melindungi dirinya, lalu siapa lagi.

Hentikan!!!!

Suara itu menggema di sekeliling ruangan, membuat Arumi dan Clara mengehentikan perkelahian mereka. Orang itu adalah Alfaro. Ya, ia tidak sengaja lewat dan langsung melihat kejadian perkelahian yang menurut penuturan salah seorang pegawai, bahwa perkelahian itu terjadi antara Arumi dan ketua Tim bagian keuangan. Tentu saja Alfaro tidak akan tinggal diam.

Dengan langkah tegasnya, Alfaro yang di ikuti Aril dari belakang, membelah kerumunan orang yang mengerumuni Arumi dan Clara. Pandangan Alfaro langsung terfokus kepada Arumi. Ia bisa melihat Arumi dalam kondisi acak-acakan dengan tangan yang menutupi bagian bajunya yang sudah robek akibat perbuatan Clara.

Alfaro mencengkram erat tangannya saat dengan matanya sendiri ia melihat baju dalam Arumi yang terlihat karena bajunya yang robek. Ingin rasanya ia membuka jasnya dan menutupi tubuh Arumi, tapi ia tidak bisa melakukan itu, terlalu banyak mata yang sedang menyaksikan kejadian ini.

"Kalian berdua ikut saya, sekarang!" tegas Alfaro lalu melangkah pergi meninggalkan kerumunan orang itu.

Bersambung 💓

Jangan lupa like+komen+vote ya readers 🙏😊

Dukungan kalian adalah semangat utama untuk author 😢

1
tri
ets dah ada yg cemburu, ,/Shy//Shy//Shy/
tri
Luar biasa
Fajar Ayu Kurniawati
.
Riza Rama
Kecewa
Riza Rama
Buruk
tri
,/Facepalm//Facepalm/ dinda mmg the best kelakuannya, aril....aril, knp ga ngaku aja sik
Idha Giatno
Luar biasa
Nenie Chusniyah
luar biasa
MommaBear
Luar biasa
Anonymous
ok
Rahma Putri
Luar biasa
Alet
keren
Ririn Nursisminingsih
meleleh a thor😍😍
Ririn Nursisminingsih
thor semua karyamu udah a baca...penulisanya sangat bagus alurnya tidak berbelit2 a suka..💪💪
Ririn Nursisminingsih
hadech kok malah saling berbohong mending arumi bilang aja udah nikah
Ririn Nursisminingsih
ayoo arumi srmangat tunjukan kmu wanita cerdas,kuat,ndak mudah ditindas
Ririn Nursisminingsih
ambil aja arumi buat alvaro bucin sama kmu...biar tau rasa dia
aisyahara_ㅏㅣ샤 하라
Luar biasa
aisyahara_ㅏㅣ샤 하라
mampir di arumi
Novie Yanti
iy senyum senyum sendiri.. sweet banget
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!