Cinta seorang ibu untuk sang buah hati bukan lah sesuatu yang bisa di ukur dengan apa pun, Seorang wanita membesarkan putri nya dengan perjuangan nya sendiri, ia rela melakukan apa pun agar sang putri tetap hidup dan bahagia bersama nya.
Meninggalkan cinta sekaligus ayah dari janin yang kandung, harus wanita ini lakukan, ketika cinta tidak di restui untuk mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti san, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16 - Kya Merajuk
"Gadis kecil itu sangat mirip dengan kamu Bryan, benar benar sangat mirip, kalau orang tidak tahu, mungkin akan mengira kalau kamu ayah nya."Kata Pak Heru.
"Ibu nya juga masih muda, apa kamu tidak tertarik."Goda Pak Heru.
"Pa, sudah lah, untuk apa papa kesini?." Tanya Bryan.
"Kata kamu kalau papa ingin jalan jalan harus di temani kamu, ya sudah, ayo temani Papa, papa mau makan siang di restoran favorit Papa."Ucap Pak Heru.
Bryan melihat jam di pergelangan tangan nya. Ia lalu setuju untuk keluar bersama ayah nya.
"Baik lah, ayo!." Balas Bryan.
Sementara Emely dan Kya menunggu Jane datang menghampiri mereka. Emely menelepon Jane untuk turun sebentar karena mereka datang mengantarkan makanan.
"Mama." Teriak Kya dengan semangat saat melihat Jane keluar dari lif. Berpapasan dengan Bryan dan Pak Heru yang keluar dari ruangan dan mendengar Kya Memanggil Jane dengan sebutan Mama.
Pak Heru dan Bryan salah mengira kalau Emely yang datang mengambil Kya tadi adalah ibu dari gadis kecil itu. sejenak kaki mereka berhenti melangkah dan melihat Kya berlari memeluk Jane.
Bryan pun akhir nya tahu kalau gadis kecil yang sering datang kepadanya dan meminta nya menjadi suami ibu nya adalah putri dari mantan kekasih nya.
"Sayang, Kamu kenapa repot sekali sih." Ucap Jane mencium pipi Kya.
"Tidak repot kok, Tante Emely juga bilang bosan di rumah."Balas Kya.
"anak yang manis." Jane mencubit pipi Kya dengan lembut.
Pak Heru berjalan mendekati Jane. Bryan menatap heran lalu menyusul ayah nya.
Saat Pak Heru menghampiri Jane, Jane pun baru menyadari ada Bryan. Membuat jantung Jane serasa akan jatuh pada tempat nya.
"Kamu yang menolongku di pantai itu kan?." Tanya Pak Heru. Jane menatap pak Heru dan ia pun mengingat sosok pak Heru yang sesak nafas saat itu.
Keberadaan Bryan di dekat nya membuat Jane tidak bisa fokus dan berkata kata. Ia pun hanya membalas dengan senyuman.
"Terima kasih ya, sudah menolong saya." Kata Pak Heru lagi.
"Sama sama Pak, bagaimana dengan keadaan bapak?." Balas Jane.
"Sudah sehat. sebagai bentuk terima kasih saya, maukah kamu ikut makan siang bersama saya dan anak saya" Kata Pak Heru menunjuk Bryan sebagai putra nya. Jane terkejut saat tahu kalau laki laki yang ia tolong adalah ayah nya Bryan.
"Anak kamu dan..." Pak Heru melihat Emely.
"Saya Emely, teman nya Jane. " Emely lebih dulu memperkenalkan diri nya. Pak Heru pun mengangguk.
"Iya Emely, boleh ikut juga untuk makan bersama." Sambung pak Heru.
Jane menatap Bryan yang berdiri di belakang Pak Heru, entah apa yang di pikirkan Bryan, Jane mencoba untuk menebak isi pikiran laki laki itu saat mendengar ayah nya mengajak dirinya makan, tapi ia tidak menemukan nya, tatapan laki laki itu begitu dingin.
"Maaf Pak, mungkin lain kali saja, saya sudah di bawakan makan siang." Balas Jane dengan sopan.
"Baiklah, tapi bolehkan saya minta no hp kamu, saya akan menghubungi kamu, kita akan buat jadwal baru untuk pertemuan selanjutnya." Kata Pak Heru.
Meski sebenarnya enggan, namun akhirnya Jane memberikan nomor ponsel nya pada Pak Heru. Karena ia takut menolak permintaan ayah bos nya.
Bryan menatap Kya, Kya melihat Bryan lekas membuang mukanya dengan kesal, Kya merasa sangat kesal saat Bryan menolak nya dengan cara yang dingin. melihat Kya membuang muka padanya, Bryan mengerutkan kening nya melihat sikap Kya.
"Emely, bawa Kya pulang ya, aku harus melanjutkan kerja ku." Ucap Jane. Emely pun mengiyakan lalu mengajak Kya pergi.
"Mama, aku pulang dulu ya." kata Kya pada Jane.
"Kakek, aku pulang dulu." Ucap nya lagi pada Pak Heru.
"Dia sangat manis." Kata Pak Heru tersenyum menatap Kya yang sangat lucu.
Kya lalu menatap Bryan, namun tidak mengatakan apa pun, Kya menjulurkan lidah nya pada Bryan dengan kesal. lalu menarik tangan Emely keluar setelah mengejek Bryan.
Melihat putri nya seperti itu pada Bryan, membuat Jane menelan Saliva nya. Mata nya langsung Melihat ke arah Bryan yang masih melihat putri nya, untuk memastikan Laki laki itu tidak masalah di olok putri nya.
"Ha ha ha, kamu lihat, dia merajuk pada mu."Kata Pak Heru. Bryan hanya diam saja.
"maafkan sikap Kya pak."Kata Jane.
"Tidak, tidak masalah, hanya anak anak." Balas Pak Heru. Jane pun merasa lega.
"Pak, Saya harus kembali bekerja."Kata Jane
"Baiklah, Semangat kerja nya ya."Balas Pak Heru.
Jane pun lekas berlalu pergi, Bryan menatap punggung wanita itu berlalu dari hadapan nya.
aku kasih tau ya brian, mamamu yang menyebabkan kamu dan jane berpisah. mamamu dulu sebenarnya sudah tau kalau jane mengandung anak kamu. bahkan mamamu yang mengusir kedua orang tuanya jane dari rumahmu supaya menjauh dari kamu, brian.