Haaaaaaiiiiiiii......
Ini lanjutan dari novel "Gadis Biasa yang Luar Biasa" family.... Lebih banyak menceritakan anak-anak Rendra dan Yumi.
Walau tak lepas dari cerita keluarga besar Zandra genkz. Di sini juga tetap ada Rendra, Yumi, Nala dan yang lainnya.
Petualangan dan pertemuan dengan orang-orang baru untuk si kembar juga adik bungsunya.
Persahabatan juga kisah romansa seperti kedua orang tuanya... mungkin🤭
Petualangannya bakalan seru ga ya kaya kedua orang tuanya, kita saksikan lurrrr di novel ini
Selamat menikmati💞💞💞
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 13
Karena masih jam istirahat, Kay pun akhirnya pergi ke perpustakaan. Ia mempergunakannya waktunya untuk belajar.
Ia tak mau menyia-nyiakan kebaikan Yumi yang sudah banyak membantunya juga neneknya, selain memberikan tempat tinggal, Yumi pun menyekolahkannya. Jadi cara membalasnya saat inI adalah, sekolah dengan benar. Jangan mengecewakan...
Bel masuk kembali berbunyi, Kay pun membereskan bukunya, setelah menyimpan buku tersebut ke tempatnya. Ia pun berjalan menuju kelasnya.
tok.. tok..
"Selamat siang bu... " salam Kay
" Siang... loh, bukankah kamu Fiona kan? " tanya guru tersebut, yang ternyata guru yang memberikan ia ijin saat kejadian pagi tadi. Yang ternyata adalah bu Rina, yang sekarang sudah kembali bersama Farhan dan menjadi istrinya.
" Ehh... iya bu. Maaf saya baru masuk. Tadi setelah dari rumah sakit dan menitipkan anak tadi pada nenek, saya baru bisa masuk." jawab Kay
" Ya ampuunn... ga papa sayang, padahal tadi ibu sudah membuat ijin untukmu. Ya sudah perkenalkan dirimu." ucap Bu Rina
" ehem.. Se selamat siang, perkenalkan saya Fiona Mikayla. Semoga kita bisa berteman dengan baik." ucap Kay canggung, karena sudah cukup lama ia tidak sekolah dan tidak memiliki teman.
" Salam kenal juga Fiona" teriak salah satu siswa, yang di soraki teman lainnya.
" Fiona... aku padamu" teriak siswa lainnya dan mendapat jitakan dari teman sekelilingnya. Sedangkan Fiona hanya tersenyum, ia merasa lega. Karena ternyata teman sekelasnya, menerima dia dengan baik.
" Fiona... punya linggis ga? " tanya siswa lain lagi
" Ma maaf saya tidak punya." jawab Kay gugup
" Tapi kalo no handphone punya kan? " tanyanya lagi dan tentu saja mendapat sorakan dan lemparan kertas dari teman-temannya. Ramailah suasana kelas tersebut.
Kay memang cantik, dengan tinggi badan yang tidak terlalu pendek, juga tidak terlalu tinggi. Cocoklah... sepertinya ia juga merupakan anak yang ramah. Dengan rambut panjang sepinggang berwarna coklat, ahh.. pokonya mah bisa bikin Afwa klepek-klepek welah. 🤭
" Bang.. kayang saingan abang banyak🤣" ucap Afwi yang membuat Afwa jengkel.
" Sudah.. sudah.. Fiona, duduklah di depan si kembar." ucap Rina, yang ternyata sudah di beritahu oleh Farhan masalah cucunya yang menyukai Kay. Sehingga meminta murid di depan Afwa untuk pindah tempat duduk.
Jiaaaaa.... bisa aja kakek Farhan🤪🤪
Kay pun mengangguk dan ia segera berjalan menghampiri bangku yang di tunjuk oleh Rina.
Untung teman sebangkunya cewe, jadi ga bikin Afwa panas dingin🤣🤣
" Ha Hai... namaku Eni Sri Wulandari,panggil saja aku Sri" sapa teman sebangkunya seraya mengajak Kay salaman, Kay pun tersenyum.
" Panggil aku Kay" jawab Kay seraya menerima salaman itu. Afwa yang di belakangnya pun ikut tersenyum.
Sedangkan Afwi menahan tawanya sedari tadi, melihat abangnya yang bucin sungguh sangat langka.
Pelajaran pun berlanjut, semua murid mengikutinya dengan tenang.
Bel istirahat kedua pun berbunyi. Semua murid berhamburan keluar, kecuali Kay. Ia membawa bekal, jadi ia pun hanya makan di kelas.
" Kau tidak ke kantin?" tanya Afwa yang mengagetkan Kay, karena ia kira semua murid sudah keluar.
Kay pun melihat ke sebelahnya dan langsung menengadahkan kepalanya ke atas, karena posisi Afwa berdiri sedangkan ia duduk.
Kay pun mengernyitkan dahinya.
" Maaf.. kenalkan aku Afwa" Afwa memperkenalkan dirinya, seorang Afwa 🤭
" Ohh... Kay" jawab Kay tersenyum, ia pun melanjutkan makannya, tanpa menawari Afwa
"Sepertinya enak, apa aku boleh mencicipinya?" tanya Afwa yang masih enggan berpindah posisi.
" Tak ada sendok lain, sebaiknya kamu makan makanan di kantin saja." jawab Kay seraya akan menyuapkan nasi ke dalam mulutnya, namun sebelum masuk, sendok itu di alihkan ke mulut Afwa. Sehingga membuat Kay terbengong.
" Ka kamu sudah ma makan dari sendok bekasku." ucap Kay gagap.
Afwa uang melihatnya pun menahan tawa.
" Enak... aku menyukainya, besok kau bawakan bekal untukku ya. " ucap Afwa seraya berlalu pergi keluar kelas, meninggalkan Kay yang masih diam mematung.
" Ganteng-ganteng jorok, masa makan dari bekas mulut aku. Tunggu... itu artinya ciuman ga langsung kan?" ucap Kay yang langsung memerah wajahnya saat menyadari hal itu.
" Huuwaa... apa bisa di bilang ciuman pertamaku? " ucap Kay menahan tangis.
" Tadi dia bilang apa? buatkan bekal untuknya? emang dia siapa aku, sampe aku harus buatkan di bekal? enak saja! !" ucap Kay seraya mengerikan bahunya.
Sedang Afwa yang masih berdiri di depan pintu pun hanya tersenyum mendengar celotehan Kay. Dan akhirnya ia pergi menyusul Afwi ke taman.
Keesokan harinya.....
Seperti biasa Kay berjalan kaki dari rumah Yumi yang sekarang di tempatinya.
Tiba-tiba ada meng klaksoni dirinya, saat ia melihat ke jalan.. ia melihat mobil sport warna hitam, berhenti di sisinya.
' Kenapa mobil ini berhenti di sini? ' ucapnya dalam hati. Ia pun melirik ke sana ke sini barangkali ada yang sedang menunggu mobil ini. Karena tidak ada, ia pun melanjutkan perjalanannya.
' Sedang parkir mungkin' ucapnya lagi dalam hati seraya mengedikan bahunya.
Namun baru beberapa langkah, mobil itu kembali membunyikan klaksonnya. Karena Kay merasa bukan pada dirinya, ia pun kembali berjalan.
Lagi-lagi mobil itu berhenti di sisinya
' Si anjirrrr.... apa sih maunya.' gumamnya emosi, ia pun berhenti dan mengetuk kaca pintu mobil tersebut.
tok... tok...
" Buka woyy" ucap Kay sudah mulai kesal
Saat jendela mobil turun, Kay pun terkejut.
" A apa yang sedang kamu lakukan? Kenapa terus membunyikan klaksonnya?" ucap Kay gugup
Yoyoy... ternyata yang ada di dalam mobil adalah Afwa. Setelah sekian lama, akhirnya ia mau membawa mobil sendiri.
Afwa pun tersenyum, senyuman yang belum pernah di lihat oleh siapapun kecuali keluarganya.
" Masuklah" ucap Afwa yang membuat Kay membulatkan kedua matanya.
" APA?! " teriak Kay
" Tidak.. terimakasih, lagipula sudah dekat. Sebaiknya kau duluan saja." jawab Kay, apa kata anak sekolah nanti bila ia turun dari mobil mewah ini.
' Jangan cari gara-gara... Sekolah yang benar... sekolah yang benar... ' gumam Yumi dalam hati dan kembali berjalan sambil menggelengkan kepalanya.
Kay memang belum tau siapa Afwa, namanya juga murid baru🤭
Afwa yang di tolak hanya tersenyum, karena biasanya para wanita yang mengejarnya, sekarang ia yang harus mengejar seorang wanita.
Kemudian Afwa turun, ia menghampiri Kay lalu menggenggam tangannya dan menarik Kay masuk ke dalam mobil.
" Hei.. hei... lepppaaasss" teriak Kay seraya berontak menarik tangannya yang di genggam oleh Afwa. Kay yang merasa kesal. Ia pun menarik tangan Afwa lalu berbalik dan membanting nya ke depan.
De javu ya... inget kejadian antara Yumi dan Rendra dulu. 🤭
Afwa pun mengaduh kesakitan, karena masih sangat pagi. Sehingga tidak terlalu banyak orang lalu lalang. Namun tanpa sepengetahuan Afwa, ternyata Afwi mengikutinya dari jarak yang tidak terlalu jauh.
Saat Afwi melihat kejadian itu, ia pun langsung tertawa terbahak-bahak.
Kay yang sudah kesal sedari tadi, ia pun berdiri berkacak pinggang dan menghembuskan nafasnya kasar.
" Dengar... jangan mentang-mentang kamu anak orang kaya, kamu bisa seenaknya memperlakukan orang lain. Tidak semua orang senang duduk di dalam mobil mewahmu. Ingat... berhenti memgikutiku atau menggangguku." ucap Kay penuh penekanan dan ia pun berbalik dan melanjutkan perjalanannya.
" Sungguh menyebalkan... pagi-pagi sudah rusak mood ku." gerutu Kay
Sedangkan Afwa.... ia pun bangun seraya mengusap punggungnya yang terasa sakit. Namun ia bukannya marah, Afwa malah semakin senang, karena akhirnya ia dapat menemukan wanita seperti bundanya. ' Tangguh'
Afwa tidak akan menyerah.. ia akan terus mengejar Kay.