Karna obsesinya pada seorang pria tampan, Kimmy nekad menjebak pria itu untuk menjadi suaminya, sampai sang pria tidak memiliki pilihan untuk melarikan diri.
Sipatnya yang bar-bar, ceroboh, dan semaunya, membuatnya merasa terperangkap dengan jebakannya sendiri, ia merasa terpenjara di tempat suci bernama pondok pesantren.
Tempat itu tak lantas langsung merubah diri Kimmy dengan cepat, berbagai tingkah ajaibnya selalu mewarnai orang-orang sekitarnya.
Lantas bagai mana dengan kisah cintanya bersama pria tampan?, yang merupakan seorang anak dari pemilik pondok pesantren. Semua orang memanggilnya Gus Ridwan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indahnya halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mesum
"kau tidak akan bisa menikah lagi selama terikat pernikahan denganku"
"baiklah aku akan me-" belum sempat Ridwan menyelesaikannya Kimmy memotong dengan cepat
"Aku bisa pastikan kau tidak akan pernah menceraikan aku sebelum aku sendiri yang ingin bercerai denganmu".
"Apa yang kau rencanakan?"
"itu urusanku"
"kau ingin membuangku setelah menjebakku".
"siapa yang bilang seperti itu?".
"sudahlah kau terlalu banyak berbicara, aku mau kemesjid sebentar lagi Dzuhur, di situ atas meja jadwal kegiatan mengaji kau harus belajar selama di sini, dan ingat satu lagi jika kau keluar dari kamar pakailah pakaian yang menutup aurat dan kenakan hijabmu".
"jadi jika di kamar aku bebas mengenakan apapun? ".
"ya kau bebas jika hanya di dalam kamar dan kamar mandi, ingat kenakan kerudung jika kau keluar dari kamar sekalipun mengambil minum di dapur".
"bukankah tidak papa jika hanya di rumah kan semua keluarga Gus"
"Riza bukan muhrimmu".
"Oh baiklah aku mengerti". tak ingin membantah lagi Kimmy mengiyakan ucapan suaminya.
.
"Ah sepertinya sebentar lagi Ridwan akan sampai, lebih baik aku segera shalat sebelum dia menghukumku kembali". Kimmy bergegas kekamar mandi untuk membersihkan diri dan berwudhu.
Ceklek (pintu kamar terbuka)
menyuguhkan pemandangan indah bagi mata Ridwan, dimana istri nakalnya sedang menunaikan ibadah shalat, meskipun terlihat terpaksa setidaknya istrinya mulai menurutinya.
setelah salam dengan terburu-buru berdiri berniat akan melepaskan mukenanya
"Mau kemana?, setelah shalat duduklah sebentar, berdoalah dan mohon pengampunan jangan menjadi hamba yang sombong".
"Ya Allah, lindungilah semua orang yang menyayangiku, berikanlah mereka umur yang panjang, sehat serta berlimpah rizki. Aamiin".
"kau tidak mendoakan pernikahan kita? ".
"untuk apa? mengenai itu aku akan menikmati alur sang pencipta saja".
"kau juga harus mendoakannya".
"biarlah aku juga berdoa dalam hati saja, kau tidak akan menghukumku lagi kan aku sudah shalat kok".
"Ya tidak, untuk apa aku menghukum orang yang tidak memiliki kesalan".
"Syukurlah", Kimmy melipat mukenanya dan menggulukan denga sejadahnya.
"ayok kita makan siang, aku tidak ingin di katakan suami durhaka lagi karna tak menafkahimu".
"Aku masih kenyang, tapi jika kau ingin menafkahiku yang lain dengan senang hati aku menerimanya",
Kimmy mendekatkan wajahnya sampai-sampai membuat hidung mereka nyaris bersentuhan, Entah apa yang ada di pikiran Ridwan ia sampai memejamkan matanya berharap sesuatu diantara mereka akan terjadi, hingga untuk beberapa saat menunggu tak ada apapun yang menyentuk permukaan wajahnya. Saat Ridwan membuka mata istri nakalnya telah duduk berselonjor memangu laptop di pahanya, sial apa yang yang ia harapkan.
"kau sedang melakukan apa?"
"aku sedang bekerja".
"memangnya apa pekerjaanmu?"
" menulis novel di beberapa situs online dan mebuat desaigh untuk koleksi gaun-gaun di butikku".
Ridwan melihat sosok lain dari istrinya, ter lihat sangat tegas dan serius tidak pecicilan seperi biasanya. Jika menjadi kalem seoerti ini ternyata dia sangat cantik.
"jika kau sudah selesai sore nanti aku akan mengajakmu berkeliling pondok! ".
"baiklah aku harus menyesesaikan pekerjaanku dulu".
Ridwan terkesiap melihat istrinya yang tampak fokus dang dengan cekatan memainkan tombol kybort di laptopnya, sesekali ia mengerutkan keningnya dan meringis pelan.
"pandanganmu sungguh aneh Gus, apa aku terlihat cantik saat seperti ini?," Kimmy mengerlingkan matanya menggoda.
"Ya tuhan ini bahaya benar-benar bahaya".
"ada apa? ". Ridwan menghamipri istrinya.
Cup. "aku butuh vitamin". Kimmy tersenyum "Aku baru ingat sejak pagi belum mencium suami tampanku". setelahnya Kimmy melanjutkan pekerjaannya.
Ridwan sampai tersedak di buatnya sebisa mungkin ia menahan dirinya agar tidak terbatuk, Ia segera bergegas masuk dalam kamar mandi. " Astaghfirullah, selain nakal dia juga sangat mesum".
.
Sore harinya Ridwan mengajak istrinya berkeliling sekitaran pondok, dengan menggunakan gamis berwarna dusty pink dipadukan dengan hijab berwarna senada menambah nilai plus kecantikan gadis itu.
saat berjalan-jalan semua mata yang di lewatinya memusatkan pandang pda gadis Ayu itu. "Assalamualaikum Gus, ning? " beberspa kali santri-santri mengucapkan salam saat ber papasan dengannya.
"Agus mata pencaharian penduduk sekitar di sini apa? "
"bertani dan berkebun, tapi mereka tampak kesulitan memasarkan hasil kebunnya".
"untuk itu aku akan membantu"