Siapa sangka niatnya merantau ke kota besar akan membuatnya bertemu dengan tunangan saudara kembarnya sendiri.
Dalam pandangan Adam, Emilia yang berdiri mematung seolah sedang merentangkan tangan memintanya untuk segera memeluknya.
"Aku datang untukmu, Adam."
Begitulah pendengaran Adam di saat Emilia berkata, "Tuan, apa Tuan baik-baik saja?".
Adam segera berdiri lalu mendekat ke arah Emilia. Bukan hanya berdiri bahkan ia sekarang malah memeluk Emilia dengan erat seolah melepas rasa rindu yang sangat menyiksanya.
Lalu bagaimana reaksi tunangan kembaran nya itu saat tau yang ia peluk adalah Emilia?
Bagaimana pula reaksi Emilia diperlakukan seperti itu oleh pria asing yang baru ia temui?
Ikuti terus kisah nya dalam novel "My Name is Emilia".
***
Hai semua 🤗
ini karya pertamaku di NT, dukung aku dengan baca terus kisah nya ya.
Thank you 🤗
ig : @tulisan.jiwaku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hary As Syifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32. Hukuman dari Adam
Setelah mendapat ancaman Emilia tidak berani lagi melirik ke arah Darius. Dia cari aman saja. Apalagi dia sangat paham Adam orangnya agak nekat. Dia tidak mau Adam terpancing emosi dan berbuat yang tidak tidak.
Suasana di pesta mendadak menjadi romantis. Lagu yang dimainkan pun berubah menjadi alunan melodi yang romantis dan terdengar syahdu di telinga. Beberapa pasangan terlihat saling bergandengan lalu turun ke lantai dansa untuk berdansa.
Tak mau ketinggalan, Adam mengulurkan tangannya ke arah Emilia untuk mengajaknya berdansa.
“Tidak, aku tidak bisa Adam.” Tolak Emilia seraya mengibaskan tangannya dan menggeleng kan kepalanya.
“Ayolah, aku akan mengajarkanmu. Kau hanya perlu mengikutiku saja dan memegang tanganku.” Pujuk Adam.
“Aku benar-benar tidak bisa, Dam. Nanti aku hanya akan mempermalukanmu.” Tolak Emilia lagi. Kali ini wajahnya sudah memelas. Ia tidak pernah berdansa sebelumnya.
Tapi bukan Adam namanya kalau tidak berhasil menuruti kemauannya. Ia meraih pinggang Emilia lalu berbisik, “Jangan khawatir, aku akan menuntunmu.”
Emilia hanya bisa pasrah saat Adam mengajaknya turun ke lantai dansa. Mereka sudah saling berhadapan. Adam meletakkan tangan Emilia tepat dibahunya, sementara tangan nya sendiri sudah merangkul pinggang ramping Emilia
“Kau mau berdansa atau sengaja mau berpelukan?” protes Emilia saat merasakan tangan Adam begitu erat memeluknya.
Adam terkekeh dan melonggarkan tangannya. Kini ia hanya meletakkan tangannya dipinggang Emilia.
Dengan pelan tapi pasti Adam menuntun Emilia untuk bergerak ke kiri dan ke kanan. Secara perlahan gerakan mereka mengikuti ketukan nada dari melodi yang tercipta. Tidak sulit ternyata, batin Emilia. Meskipun sesekali tanpa sengaja ia menginjak ujung sepatu pantofel Adam. Yang sulit itu sebenarnya menjaga kestabilan detak jantungnya. Berhadapan dengan Adam dengan jarak sedekat ini membuat detak jantungnya tidak beraturan.
Adam pun merasa hal yang sama. Jantungnya berdegup lebih kencang dari biasanya. Ia bahkan tak mampu mengalihkan pandangan nya ke arah lain selain melihat wanita yang belakangan ini mengganggu pikirannya. Apakah dia mulai jatuh cinta pada Emilia? Tapi apa secepat ini ia jatuh cinta? Meskipun tak ia pungkiri pesona Emilia berhasil membuat hatinya bergetar.
Ditatap dengan mata yang tajam tapi penuh kehangatan seperti itu membuat Emilia salah tingkah. Ia membuang pandangan nya ke samping untuk menghindari tatapan Adam. Tanpa sengaja ia menoleh ke arah Darius yang ternyata sedang duduk di sofa yang agak jauh sembari menatap mereka.
“Awwwww....”teriak Emilia pelan setelah sebuah gigitan mendarat di bahunya yang tidak tertutup kain itu karna dress nya berbentuk off shoulder.
“Kenapa kau tiba-tiba menggigitku?” tanya Emilia dengan kesal sambil memelototi Adam.
“Itu hukuman dariku karna kau berani melihatnya lagi.” Jawab Adam dengan penekanan.
“Aku tidak sengaja melihatnya. Mana aku tau dia ada di sebelah sana.”kata Emilia membela diri.
“Salah sendiri kenapa lihat kesana. Kau seharusnya hanya melihat aku saja.” Kata Adam lagi.
“Kau posesif sekali.” Kata Emilia.
“Sangat. Aku sangat posesif. Jadi jangan ulangi lagi atau aku akan menghukummu lebih dari yang tadi.” Ancam Adam lagi.
“Dasar harimau buas! Menggigit sembarangan!” gerutu Emilia.
“Ya, aku lebih buas dari yang kau bayangkan. Kalau mau coba lagi, silahkan saja lihat ke arah nya.” ancam Adam lagi.
“Tidakkkkk....” ucap Emilia cepat.
Ha ha ha, kau lucu sekali Emilia. Padahal aku sekalian mengerjaimu. Ayo lihat kesana lagi, biar aku ada alasan untuk menggigitmu lagi. Gumam Adam dalam hati.
nana naannananaa