Shadows Of The Wanderer

Aku harus menemukan cara membuka pintu ini. Aku mencoba menggunakan kekuatan telekinesisku, tidak bisa, anti-telekinesisnya sangat kuat. Aku menyentuh pintunya yang tertutupi rumput, menelusuri apakah ada sesuatu menggunakan indra perabaku. Ternyata ada sesuatu hang bisa kugeser, dan putar dipintu ini, seperti puzzle. Akhirnya aku bisa membukanya setelah 15 menit mempelajari mekanismenya.

Aku perlahan membuka pintunya ke arah bawah. Yang ku khawatirkan adalah saat aku membuka pintu, harus ada lubang yang sangat dalam untuk menghubungkannya ke ruang markas. Tapi ternyata itu tidak terjadi, saat aku membuka pintu yang persis ke arah bawah ini ternyata lantainya dekat, mungkin tinggi ruangan ini sekitar 2 meter. Aku masuk ke dalam ruangannya dengan melompat. Sepi, tidak ada siapapun disini. Ruangan ini tidak terlalu luas, palingan dengan ukuran 6×6 meter untuk panjang dan lebarnya. Ada tiga set pakaian Exambo yang digantung, ini sebuah kebetulan atau apa? Karena ini memudahkanku menyamar. Aku mengenakannya, jaket merah dan celana oranye, walau jaketku sama berwarna merah tapi motifnya berbeda, jadi aku memutuskan untuk memakainya. Ada platfrom di bagian tengah pinggir ruangan, platfrom kayu. Yang kuinjak sejak tadi hanya tanah, jadi platfrom ini pasti mengarah ke suatu tempat, karena ada jalurnya, yaitu tanah yang berlubang. Aku naik ke atas platfromnya, platfromnya turun secara diagonal (miring ke arah bawah).

Tidak lama kemudian, aku melihat sebuah tempat luas dengan beberapa orang yang sedang bekerja didalamnya, di tengah ruangan seperti ada retakan yang cukup besar ke arah bawah. Aku turun saat platfrom yang kunaiki sudah berada di pinggir retakan tanah tadi, platfromnya kembali keatas. Untungnya orang-orang kelompok Exambo yang berada disini sibuk dengan tugasnya masing-masing, selama aku tidak mengacau atau bersikap aneh sepertinya aku akan baik-baik saja. Aku berkeliling sebentar, disini pencahayaannya menggunakan lampu. Orang-orang bekerja mengangkat barang, meneliti sesuatu, dan juga berlatih. Sekarang aku mengerti kenapa Marchant bilang jalur-jalur dimarkas ini rumit. Jalur-jalurnya seperti lorong yang mengarah ke berbagai arah, jika salah masuk akan tersesat, banyak lorong yang kulihat selagi berkeliling. Lorong-lorongnya memiliki tangga, bahkan ada yang menggunakan platfrom kayu melayang seperti tadi. Aku mengamati platfrom itu, seperti ada drone dibawahnya yang menempel, drone itu kuat sampai bisa membawa orang atau barang menaiki platfrom. Aku juga memasuki berbagai lorong, semoga saja orang lain tidak melihat aku sedang berkeliling. Isi markas ini didominasi warna kuning, oranye, dan merah, berbagai peralatan disini didesain dengan warna seperti itu. Aku melihat beberapa senjata mereka, ada yang seperti bom, jetpack, atau bazoka. Selama berkeliling juga aku melihat ada beberapa pipa kecil didinding, ada yang untuk sirkulasi oksigen, dan ada juga yang untuk masuk ke ruangan tersembunyi, mungkin aku akan meminta bantuan Gleemo besok untuk menyelidikinya. Ada juga ruangan yang hanya bisa diakses dengan menembak target dari jarak sedang dan jauh, aku tidak bisa menggunakan kekiatan telekinesisku untuk membentuk tanah menjadi peluru, karena sensor disini sepertinya cukup ketat. Aku tidak tau ini markas atau apa, ternyata banyak juga ruangan-ruangan lain yang hanya bisa diakses dengan cara-cara tertentu, bukan hanya yang tadi. Sebenarnya aku bisa saja mengakses beberapa ruangan itu, tapi untuk sekarang aku akan fokus berkeliling di ruangan yang mudah diakses dulu. Tentang ruangan yang hanya bisa diakses dengan cara-cara tertentu, aku juga sedikit menyelidiki beberapa ruangan tersebut untuk apa saja agar aku tau yang mana yang penting atau tidak. Jika boleh jujur, markas ini sebenarnya cukup keren dan seru bagiku, banyak peralatan baru yang dibuat disini dengan bahan sederhana, tapi sayangnya aku tidka bisa melakukan itu, semoga saja kelak aku juga bisa mendapatkan tempat untuk membuat markas sendiri. Untungnya juga selama aku berkeliling, tidak ada yang curiga.

Perutku berbunyi, aku sudah lapar, pasti sekarang sudah waktunya makan malam, baiklah, aku akan melanjutkan penyelidikan markas ini besok. Aku benar-benar tersesat saat mencari jalan pulang, sekalipun aku sudah menggambarnya dari tadi, setelah tiga puluh menit akhirnya aku sampai ke ruangan yang memiliki retakan tanah ditengahnya. Aku berdiri di bagian pinggir retakan, lantas platfrom turun ke arah sini, aku naik ke atas platfromnya, kembali ke ruangan pakaian markas Exambo atau ruangan awal aku kesini. Aku keluar melalui pintu, aku baru sadar ternyata ada tali disini, kenapa tadi saat masuk aku melompat? Sudahlah, aku menaiki talinya, keluar dari markas setelah menjelajahi dan mengembalikan pakaiannya ke tempat semuanya berada. Benar saja ternyata sudah malam, sebenarnya di markas Exambo tadi ada tempat makan, tapi aku tidak mau mengambil resiko disana, bisa jadi nanti ada kesempatan bagi orang lain berbicara/mencari informasi dariku. Aku sampai ke rumah Eldrin setelah tiga puluh menit berjalan, jadi aku sampai kerumahnya sekitar pukul tujuh malam.

"sudah kubilang jangan ke markas Exambo sembarangan, kenapa kamu masih melakukannya?" itulah kata-kata sambutan dari Eldrin saat aku melangkahkan kaki masuk kedalam rumahnya.

"hehe... Hanya sebentar, setidaknya aku mendapatkan beberapa informasi, nanti kuceritakan, apakah kau bisa memberikanku makanan Eldrin?"

"baiklah..."

Eldrin membuatkanku sepotong sandwitch, aku memakannya. Jasper sedang mengotak-atik gatlingnya sedangkan Gleemo sedang duduk di sofa disebelahku dalam bentuk normalnya.

"aku akan menceritakan informasi yang kudapatkan tadi. Ternyata di dalam markas Exambo ada ruangan yang harus diakses dengan cara tertentu, jadi aku akan membutuhkan kalian semua besok. Ditempat sana ruangan disambungkan oleh lorong ke segala arah, jadi kita juga harus hati-hati, jangan sampai tersesat."

Eldrin dan Gleemo mendengarkan dengan baik, juga Jasper yang mendengar sambil mengotak-atik senjata gatlingnya.

"oke, besok kita akan pergi kesana bersama." Eldrin berkata.

Aku mengangguk, Gleemo dan Jasper juga mengangguk. Setelah itu tidak banyak yang bisa kulakukan setelah menghabiskan sandwitch, hanya memeriksa ranselku, melihat Jasper mengotak-atik gatlingnya bersama dengan Gleemo. Setelah dua jam memperhatikan Jasper mengotak-atik senjatanya tanpa berkomentar agar tidka mengganggu, aku dan Gleemo mulai mengantuk, akhirnya memutuskan tidur di sofa.

"jangan sampai begadang terlalu malam Jasper, agar besok kau tidak terlalu kelelahan."

"oke."

Itulah pesan terakhirku sebelum tidur. Aku juga sedikit memikirkan tentang markas Exambo tadi, tidak mungkin mereka hanya biasa saja saat ada orang yang melewati jalur masuk yang jarang dilewati, sepertinya mereka merencanakan sesuatu. Tapi aku tidak akan terlalu memikirkannya, masalah nanti diurus nanti, sebaiknya kami istirahat, Eldrin juga sudha tidur di kamarnya.