Hai Kak, folow-followan di IG yuk kk.
IG : Linieva2Hai Kak, folow-followan di IG yuk kk.
IG : Linieva2
LUCIFER, seorang laki laki yang berusia 33 tahun, pembunuh berdarah dingin, berkuasa, tidak takut mati, selalu suka berperang, sehingga dia bisa menjadi Boss mafia yang di segani.
"Bagi ku tidak menerima kata maaf, dan aku tidak akan minta maaf, dalam hal apapun"....
Eva, wanita yang yatim piatu, di adopsi sepasang suami isteri yang pemalas, memiliki adik tiri laki laki yang manja, Eva gadis yang penuh semangat, pekerja keras, pantang menyerah.
"Hei... hidup ini indah kawan, sayang sekali jika di lewati dengan kesedihan dan keluhan".....
Takdir apa yang akan mereka temui? Akan kah ada perubahan dalam hidup mereka??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linieva, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 32
"Hhmm... Satu juta aja gak bisa di pinjamin buat ku, maafin aku pa, aku berbohong padamu. Aku merasa kalau papa mau minjam uang lagi sama ku, untuk sementara aku tidak bisa bantu papa dulu." Ucap Eva.
"Nona, apa kau butuh uang? " Tanya Aris mengagetkan nya.
"aaaa.... Aduh... Aris... Bisa gak sih jangan ngagetin aku, hari ini udah ada tiga orang aja yang ngagetin aku." Ucap Eva sambil memegang dada nya.
"Maaf nona, hehehehe, memang nya siapa saja yang sudah mengaget kan anda? "Tanya Aris.
"Kamu, Wiiliam, sama... Siapa tadi ya.. Oh iya si tuan Beny." Jawab Eva.
"Mungkin mereka suka ngagetin mu, hahahaha." Ucap Aris.
"Sudah lah, kau ada apa kesini? " Tanya Eva.
"Oh.. Aku tadi tidak sengaja mendengar kalau kau butuh uang satu juta? Kalau memang kau butuh aku bisa memberikan nya pada mu." Ucap Aris.
"Gak kok, aku cuma berbohong itu tadi, tidak serius." Jawab nya.
"Benar kah? " Tanya Aris.
"Iya." Jawab Eva.
"aakkhhh... Sampai juga di rumah kost an, capek banget, pegel semua badan." Ucap Eva sambil memukul pelan bahu nya.
Eva baru pulang kerja.
Tttuuuttt..... Tttuuuttt.....
"Ya say." Ucap Eva mengangkat telepon nya.
Dia tahu kalau yang menelepon nya adalah Lisna.
"Woy.. Kau udah di mana sekarang? Sombong ya sekarang mentang mentang kerja di kantoran." Ucap Lisna.
"Hahahaha, jangan bicara seperti itu donk say, siapa yang sombong." Jawab Eva.
"Kau di mana? " Tanya Lisna.
"Aku di kost an, baru pulang kerja, kenapa? " Ucap Eva.
"Kau ada hutang penjelasan pada ku loh, kapan kau tepati janji mu? " Tanya Lisna.
"Ya udah sekarang, ngomong-ngomong tante masak gak? " Tanya Eva.
"Iya, ini baru selesai masak, kenapa? " Pancing Lisna.
"Biasa, mau numpang makan, hehehehe." Ucap Eva.
"Ya udah kau datang lah kesini." Ucap Lisna.
"Ok, aku mandi dulu ntar langsung kesana." Jawab Eva.
**************************************
"Tuan Baron, apa kita akan bertemu dengan mereka di sini? " Tanya Peter yang ikut dengan Baron.
"Iya, kita tunggu saja mereka." Jawab Baron.
Tidak berapa lama, muncul Darmo dan James menhampiri tempat mereka.
"Tuan James dan Darmo? " Gumam Peter dalam hati.
"Jadi mereka akan bekerja sama untuk menghancurkan Lucifer? " Gumam Peter lagi.
"Selamat malam tuan Baron." Ucap Darmo.
"Selamat malam Darmo." Jawab Baron sambil bersalaman.
Kemudian mereka serentak duduk bersama.
"Jadi, tuan James ini... Apakah juga... " Ucap Peter yang omongan nya di seka.
"Benar.. Kita sama bukan?" Jawab James.
"Tentu saja, hahahha." Jawab Peter.
"Jadi apa rencana mu James? " Tanya Baron.
James diam, dia hanya melihat sinis ke arah Baron.
"Pertama-tama kita harus mengumpul kan orang-orang dulu, aku yakin banyak yang membenci Lucifer." Ucap James.
"Maksud mu apa kita bikin kelompok lagi? " Tanya Baron.
"Kita bukan bikin kelompok, tapi kita mengumpulkan orang-orang kuat dan masuk ke kelompok yang lebih kuat lagi di banding kan Lucifer." Jawab James sambil mengeluarkan rokok nya.
Darmo menyalakan api dari mancis nya untuk rokok tuan nya, James.
"masuk ke kelompok yang lebih kuat? Apa kita harus keluar dari Lucifer? " Tanya Baron.
"Hhmm.. Kau memang bodoh Baron, kita tidak usah keluar dari POISON DEADLY, tapi kita bisa masuk ke kelompok lain yang lebih hebat." Ucap James.
"Kelompok apa yang lebih kuat? " Tanya Baron.
James menatap Baron dan Peter tajam.
"TIGER BLOOD." Jawab James membuang asap rokok nya.
"Apa?? Apa kau tidak salah? " Ucap Baron.
"Kelompok itu sangat mengerikan, bahkan mereka tidak sembarangan untuk menerima anggota baru." Ucap Baron.
"Maka nya kita harus mengumpulkan banyak orang-orang yang kuat tuan Baron." Ucap Darmo.
"Kau tahu kan kalau ketua TIGER BLOOD itu sangat membenci Lucifer? " Ucap James.
"Iya, aku tahu. Tapi mereka juga tidak mungkin sembarangan untuk bertindak kan? Apalagi kalau mereka tahu kita adalah anggota dari Lucifer, mereka akan curiga." Ucap Baron.
"Jangan biarkan mereka tahu identitas kita." Ucap James.
"Kau pikir mereka bodoh? " Ucap Baron.
"Itu sama saja kita bunuh diri, dan kita mendapat ancaman dari dua kelompok." Ucap Baron lagi.
"Kenapa, apa kau takut? Bukan kah kau juga sedang mencari orang yang lebih kuat? " Ucap James.
"Tapi kan....."
"Kau tenang saja Baron, aku sudah dapat informasi penting tentang TIGER BLOOD itu." Ucap James.
"Terus, aku harus apa?" Tanya Baron.
"Kau hanya tetap memainkan peran mu saja." Jawab James.
"Tapi kalau Lucifer mengetahui gerak gerik kita? " Tanya Baron takut.
"Sebelum itu terjadi, kita udah harus masuk di kelompok TIGER BLOOD." Jawab nya.
"Pertama tama, kita harus cari perhatian dari ketua TIGER BLOOD dulu, dengan cara membantu mereka dalam perdagangan bisnis gelap nya." Ucap James.
"Perdagangan? Apakah kita akan dapat uang juga? " Tanya Baron semangat.
"Hahahaha, kau seperti nya mata duitan ya Baron." Ucap James ledek.
"Di dunia ini siapa yang tidak menyukai uang James." Ucap Baron sambil minum kopi.
"Mmm.. Tentu saja kita akan dapat bagian, makanya kita harus kerja sama" Ucap James.
"Menurut mu siapa lagi yang tidak menyukai Lucifer? " Tanya Baron.
"Yang pasti Miranda dan Narendra sangat setia dengan Lucifer, kita tidak boleh mencurigakan di depan nya, sedangkan Andreas, dia hanya ikut ikutan saja." Ucap James.
"Lalu?" Baron bertanya.
"Kita buat mereka saling curiga, dengan kata lain, menjebak ! " Ucap James.
"Siapa, mereka bertiga? " Tanya Baron.
"Tentu, siapa lagi. Ketika POISON DEADLY melemah, Kekuatan Lucifer pun akan lemah juga, dan saat itu kita bisa hancur kan, hahahaha." Ucap James.
"Menghancurkan dengan menggunakan kekuatan lain ya, hahhaha, kau hebat, kau sangat hebat." Ucap Baron.
"Tentu saja aku hebat." Ucap James.
"Dan kau juga termasuk yang sangat bodoh Baron." Gumam James dalam hati.
Darmo mengetahui apa isi hati tuan nya, james.
*******************************
Tok.. Tok... Tok... Tok... Tok..
"Iya sebentar." Ucap Lisna berjalan membuka pintu.
"Jadi datang juga." Ucap Lisna.
"Iya donk, hahahaha, gak di suruh masuk nih? " Ucap Eva.
"Ya udah masuk, kebetulan kami lagi mau makan." Ucap Lisna.
"Wah pas banget nih, hahaha." Ucap Eva.
"Malam tante, om." Ucap eva.
"Malam juga Va, duduk...duduk.. Kita makan bareng." Ajak ibu Lisna.
"Iya tante." Jawab Eva.
Eva menarik salah satu kursi untuk tempat duduk nya.
"Gak usah malu-malu Va, anggap rumah sendiri." Sindir Lisna.
"Hahahaha... Tentu saja, aku tidak akan malu-malu." Jawab Eva sambil melotot pada Lisna.
"Nak Eva, denger dari Lisna kata nya kamu sudah bekerja ya di kantoran." Tanya ibu Lisna.
"Iya tante, hari ini hari pertama aku bekerja." Ucap Eva sedang menyendokkan nasi ke piring nya.
"Wah hebat donk, berarti kamu udah gak mau dagang mie ayam lagi donk." Ucap ibu Lisna.
"Seperti nya untuk beberapa waktu iya tante." Ucap Eva.
"Ajak-ajak donk Lisna untuk bisa bekerja bareng kamu." Pinta ibu Lisna.
"Begini saja tante, kebetulan di tempat saya bekerja lagi ada lowongan kerja. Lisna coba aja melamar, melamar nya lewat Email aja." Ucap Eva.
"Gak bisa pake orang dalam ya? " Tanya ibu Lisna lagi.
"Belum bisa tante, Apalagi aku kan masih baru bekerja, nanti aku coba bantu informasi nya tan." Ucap Eva sambil menambah kan makanan nya lagi.
.
.
.
.
HAI... HAI... JANGAN LUPA KLIK LIKE, VOTE FAVORITE NYA YA... TERIMAKASIH