NovelToon NovelToon
Pewaris Asli

Pewaris Asli

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Tamat / Perjodohan / Balas Dendam / Chicklit
Popularitas:251.7k
Nilai: 5
Nama Author: Annadrie

Naiki, seorang gadis cantik, cerdas, tegas, dan berani, namun berhati dingin. Ia dan Rhean kakaknya, menderita suatu gangguan mental akibat kekejaman ayah kandung mereka dimasa lalu. Penyiksaan fisik dan batin mereka dapatkan. Ketika penderitaan mereka berakhir, kebersamaan dengan ibu mereka pun ikut berakhir.

Dua puluh tahun kemudian Naiki kembali. Dengan status dan kemampuan bertarungnya yang luar biasa, Naiki ingin merebut kembali perusahaan ibunya yang dirampas paksa. Tidak ada kata ampun di kamusnya. Semua orang jahat, harus merasakan penderitaan yang pernah ia rasakan.

Namun, saat ia akan memulai misinya, ia dijodohkan dengan seorang pria tampan pemilik perusahaan besar yang tidak sengaja ditolongnya.

"Kau tenang saja, aku akan meminta kakek untuk menjadikanku milikmu secepatnya."

Kalimat pria itu seakan menghipnotis Naiki dan membuat hatinya meleleh. Apakah misinya akan berjalan sesuai rencana walaupun ia sudah menikah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annadrie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31 Meeting

Hari berganti, Naiki sudah tiba di Brata Corp pagi-pagi sekali. Seperti hari sebelumnya, Darel mengantar Naiki menggunakan sepeda motornya. Naiki lalu bergegas ke ruang kerja tim pemasaran.

Hari ini adalah hari meeting triwulan. Di mana setiap department mengirim dua orang perwakilannya, kecuali department pemasaran yang biasanya akan mengutus hingga sepuluh orang untuk mengikuti meeting.

Naiki, Sisi, dan Justin diikutsertakan dalam meeting perusahaan kali ini. Dengan maksud agar karyawan baru lebih cepat mempelajari hal-hal baru yang akan mereka temui dalam meeting.

Seperti meeting sebelumnya, meeting triwulan selalu dihadiri oleh semua Manager. Namun, karena kondisi perusahaan yang sedikit goyah, maka meeting kali ini akan dihadiri langsung oleh Direktur Utama Brata Corp, yaitu Brata.

Mendengar hal itu, tentu saja Naiki semakin bersemangat untuk hadir. Ia bergegas menyiapkan perlengkapan yang diperlukan sewaktu meeting. Sebuah buku catatan, pulpen, dan laptop tentunya. Tidak lupa ia juga menyiapkan sebuah alat perekam mini yang lain di kantongnya. Naiki berencana merekam seluruh isi meeting Brata Corp hari ini.

"Apa kau sudah siap, Sisi?" Tanya Naiki lima belas menit sebelum meeting dimulai. Sisi mengangguk.

Mereka lalu bergegas ke ruang meeting yang terletak dua lantai lebih tinggi dari Department Pemasaran. Ruang meeting ternyata sudah penuh. Tinggal menunggu kedatangan para Manager dan Direktur Utama perusahaan itu. Naiki dan Sisi sudah duduk di kursinya, meletakkan barang-barang, dan menyalakan laptop mereka.

Naiki tidak menyangka, ia menghadiri meeting tatap muka seperti ini, namun bukan sebagai pimpinan, melainkan sebagai karyawan biasa yang sedang dalam masa pelatihan.

"Haruskah aku tampil mencolok hari ini?" Batin Naiki dengan seringai di wajahnya.

Lima belas menit telah berlalu, terdengar derap langkah beberapa orang dari lorong depan ruang meeting. Tiba-tiba seisi ruangan menjadi hening. Para Manager memasuki ruangan, diikuti oleh Steffanie sebagai Direktur Keuangan dan Brata sebagai Direktur Utama Brata Corp.

Tatapan Naiki mendadak berubah saat Steffanie dan Brata memasuki ruangan. Tampak sorot mata yang penuh kebencian di mata bening Naiki. Tangannya mengepal dengan kuat. Ingin rasanya Naiki menghajar sampai mati kedua orang jahat di depan sana.

Logika dan perasaannya seakan berkecamuk di dalam dirinya. Andai dia sama seperti wanita pada umumnya, mungkin Naiki lebih mengikuti perasaan dan emosinya saat ini dibandingkan logikanya.

"Nai." Lirih Sisi di sebelahnya. Naiki tidak menyahut.

Sisi tahu, Naiki hampir saja hilang kendali karena melihat dua sosok yang sangat ia benci dalam hidupnya. Dua orang yang sangat ingin Naiki musnahkan dan hancurkan dengan tangannya sendiri.

Setelah tinggal bersama kakek dan neneknya, hidup Naiki dan Rhean memang jauh lebih baik. Mereka bahkan mendapatkan sesi konsultasi rutin dengan psikiater dan psikolog anak saat itu. Namun, luka yang ditoreh Brata dan Steffanie sudah terlalu dalam di hati Naiki dan Rhean. Mereka bahkan harus hidup dengan gangguan mental yang nyaris merusak kualitas hidup mereka selama ini. Memaafkan perbuatan mereka, dan melupakannya? Tidak, itu mustahil bagi Naiki.

"Nai." Tegur Sisi kembali.

Deg...

Naiki akhirnya tersadar. Ia memejamkan matanya, menarik nafas dalam, dan menghembuskannya.

"Aku baik-baik saja, Sisi." Ucapnya kemudian.

Sisi lalu menyodorkan sebotol air mineral pada Naiki. "Minumlah!"

Naiki pun meminum air mineral yang diberikan Sisi. Kondisinya sudah cukup tenang saat ini.

Meeting triwulan Brata Corp pun dimulai. Diawali dengan penjabaran evaluasi kerja dan rencana kerja bulan berikutnya dari berbagai divisi. Brata Corp adalah perusahaan yang bergerak di bidang Penerbitan Buku, baik itu fiksi maupun non-fiksi, dan juga buku-buku ilmiah.

Alya sangat menyukai membaca. Maka dari itu ia membuka perusahaan penerbitan ini. Ia berharap, semakin banyak orang yang menyukai aktifitas membaca, dan semakin banyak juga anak-anak yang kurang beruntung dapat memiliki buku. Itulah mengapa Alya juga membuka Yayasan dan Panti Asuhan saat itu, sebuah wadah untuk Alya menyalurkan bantuan, terutama buku kepada anak-anak yang kurang beruntung.

Namun, seiring berkembangnya teknologi dan internet, minat masyarakat pada buku fisik semakin berkurang. Brata Corp pun dibuat pusing dan berusaha untuk mengembangkan produk-produk digital. Namun, karena kurangnya sumber daya dan sulitnya memasarkan produk, eksistensi Brata Corp makin hari makin goyah. Sebab itulah Brata selalu mengincar perusahaan besar seperti Gerandra dan Caraka untuk berinvestasi di perusahaannya.

Tibalah saatnya divisi terakhir yang presentasi, yaitu pemasaran. Kali ini yang maju menyampaikan evaluasi kerja dan rencana kerja Tim Pemasaran adalah para Salesman Senior. Mereka menyampaikan kendala mereka dalam tiga bulan terakhir dan rencana kerja mereka ke depannya. Semua disampaikan dengan lugas oleh Salesman tersebut dan tanpa ada campur tangan sedikitpun dari Managernya, Niko.

Naiki terus memerhatikan jalannya meeting yang terasa sangat membosankan baginya. Sudah dua jam berlalu, dan belum ada tanda meeting akan segera berakhir.

Drrrttt....

Tiba-tiba ponsel Naiki bergetar. Satu pesan masuk ke ponselnya. Naiki melirik ke arah ponsel yang ia letakkan di samping laptop. Melihat pesan itu ternyata dari Darel, Naiki cepat membukanya.

Mata Naiki membulat melihat isi pesan Darel. Suami dinginnya itu ternyata mengirim fotonya yang sedang berada di Toko Kue dengan sekeranjang roti isi di tangannya.

[Aku tahu kau sangat suka roti isi. Tapi bukankah roti sobek juga sangat menggiurkan?]

Naiki benar-benar ingin tertawa membaca pesan dari Darel. "Astaga...bagaimana bisa aku menikah dengan pria seperti ini? Kepribadiannya sangat aneh." Batin Naiki sambil terus menahan tawa.

"Tapi, darimana dia tahu kalau aku menyukai roti isi?" Gumam Naiki kemudian. Ia lalu membalas pesan Darel.

[Kenapa kau bisa tahu aku menyukai roti isi?]

Tanpa sadar, Naiki benar-benar mengetikkan pesan yang sama dengan isi pikirannya.

Drrttt.... Satu pesan kembali masuk dari Darel.

[Aku bahkan tahu kalau kau menyukaiku.]

Naiki mencebik membaca pesan dari Darel. Ia lalu meletakkan ponselnya kembali. "Benarkah aku menyukainya?" Pikir Naiki kemudian menggelengkan kepalanya.

"Apa kau baik-baik saja, Nai?" Tanya Sisi. Ia heran melihat tingkah Naiki yang tiba-tiba menggeleng-gelengkan kepala. Padahal ia hanya menatap ponselnya sedaritadi.

"Eh, iya. Iya iya, aku baik-baik saja, Sisi." Sahut Naiki.

Mereka lalu kembali fokus pada meeting. Sekarang tiba saatnya Brata selaku Direktur Utama berbicara. Naiki menegakkan badannya, memandang tajam ke arah Brata dan mendengar dengan seksama semua perkataan Brata.

Brata menyampaikan inti dari meeting saat itu. Ia juga meminta agar setiap karyawan melakukan tugasnya dengan baik. Sebelum ia mengakhiri perkataannya, ia mengizinkan para karyawan untuk memberikan pertanyaan apa saja untuknya. Namun tidak ada satu pun karyawan yang bersedia, kecuali Naiki. Naiki sangat tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu. Ia langsung mengangkat tangannya dan berdiri.

"Silahkan. Perkenalkan namamu dan sampaikan pertanyaanmu." Ucap Brata.

"Nama saya Naiki Rhea." Ucap Naiki. Brata terkejut. Matanya langsung menatap tajam ke arah Naiki. Jantungnya tiba-tiba berdetak dengan sangat cepat saat mendengar Naiki menyebutkan namanya.

"Saya mendapat kabar bahwa perusahaan sedang mengalami kerugian yang tidak sedikit dan bisa dikatakan hampir bangkrut. Apakah benar seperti itu, Tuan Brata? Jika benar, langkah apa yang akan anda ambil untuk menyelamatkan perusahaan ini?" Tanya Naiki sambil tersenyum tipis. Ia tahu, Brata sempat terkejut mendengar nama yang ia sebutkan tadi.

Mendengar pertanyaan Naiki itu, para karyawan di ruang meeting menjadi riuh. Ada yang panik, dan ada juga yang tidak percaya. Rata-rata dari mereka takut akan menjadi pengangguran nantinya.

"Darimana datangnya wanita ini? Kenapa namanya sama persis seperti nama anak sial itu?" Batin Steffanie. Ia juga mendengar perkataan Naiki tadi.

"SEMUANYA TENANG!" Teriak Brata. Suaranya menggema di ruang meeting itu. Seketika ruangan menjadi hening.

"Saya harap kalian tidak mempercayai desas-desus yang beredar di luar sana. Saya yakin, Brata Corp akan tetap stabil ke depannya." Ucap Brata.

Naiki tersenyum tipis mendengar ucapan Brata. Ia lalu kembali duduk di kursinya. "Misi gentayangan selesai." Gumam Naiki.

Sisi melotot melihat tingkah Naiki. Bukankah sikapnya tadi akan sangat berbahaya ke depannya? "Dia sengaja memancing Brata dan Steffanie keluar dari sarangnya."

Meeting triwulan akhirnya usai tepat di jam makan siang. Namun, sebelum peserta benar-benar bubar, Brata kembali berdiri dan ingin menyampaikan sesuatu.

"Sudah lebih satu bulan posisi Direktur di perusahaan ini kosong. Pada kesempatan kali ini izinkan saya memperkenalkan putra saya kepada kalian. Dia akan mengisi posisi Direktur di Brata Corp mulai besok." Ucap Brata. Sontak seluruh karyawan terkejut dibuatnya.

Seorang pria lalu berdiri dan berjalan ke depan dan mengambil posisi di sebelah Brata.

"Perkenalkan, dia Justin. Mulai besok dia akan menjadi Direktur di Brata Corp ini." Ucap Brata sambil menepuk bahu Justin.

Naiki dan Sisi benar-benar terkejut dibuatnya. Begitu pun dengan para karyawan yang lain, terutama yang berasal dari Tim Pemasaran. Tim yang sama dengan Justin.

"Wah gila ini, Nai!" Seru Sisi sambil geleng-geleng kepala.

"Ck, aku kira kawan, ternyata lawan." Cetus Naiki.

Justin lalu memperkenalkan dirinya dengan resmi. Steffanie, Sonya, dan Niko juga sudah tidak kaget. Karena masuknya Justin ke sana juga atas pengaturan dari mereka bertiga. Walaupun sebenanrnya Justin tidak terlalu akrab dengan Niko atau pun Sonya.

Sepeninggal Alya, Brata menikah kembali dengan janda satu anak. Seorang janda kaya yang mewariskan harta suaminya terdahulu, dan warisan itu lagi-lagi dikuasai oleh Brata yang gila harta. Brata memang tidak tampak menyayangi Justin seperti anaknya sendiri. Namun, ia juga tidak menyiksa Justin seperti yang ia lakukan pada anak kandungnya.

Saat ini Justin tersenyum bangga di hadapan para karyawan lain. Ia merasa, ia mulai bebas mengangkat dagunya di perusahaan itu. Karena statusnya sekarang adalah Direktur, bukan lagi seorang karyawan baru yang masih dalam tahap pelatihan. Justin lalu mencari Naiki dan menatapnya.

"Sekarang kau tahu kan, siapa ayahku? Aku pasti bisa mendapatkanmu." Batin Justin sambil terus memandang ke arah Naiki.

**********

Maaf kalau masih ada kekurangan yah... Author juga masih belajar. Terima kasih buat yang sudah baca 🥰🥰🥰

1
Aseyrah Butik
Luar biasa
Adlina Utami Bratasurya
Kecewa
Adlina Utami Bratasurya
Buruk
Centaur Archer
Kecewa
Elfriana Nasa Anarwan
baru baca dan aq tertarik😘
Annadrie: makasih yaa... 💙💙💙💙🥰🥰
total 1 replies
Vanda Saderyana
bagus ceritanya,kok sedikit yg like.....
Vanda Saderyana
keren ceritanya.....
Annadrie: makasih yaa... udah baca 💙💙💙
total 1 replies
Annadrie
pura pura hiatus 🤣🤣🤣
bocah ababil
ke mana aja kak otor? aku kangen lho 😂
Nafa Irha
kereeeeen 😁
Annadrie: makasih yaa... 💙💙💙💙💙🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
akufanskamu
ngadi ngadi nih kak otor. kenapa tamat sih? tambah 100 chp lagi dong
Annadrie: hahah...aku lanjut di bonchap aja yaa...
total 1 replies
Maryani
lhaaaaa, kok dah tamat
Annadrie: sisanya aku jadiin bonchap aja kak. biar gk keburu deadline🤭
total 1 replies
kuroko
banyakin bonchap nya yaa thor
Annadrie: iyaaa iyaaa...
total 1 replies
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
si brata ini tokoh antagonis yg jauh lebih kejam dari tokoh2 antagonis di mafia🤭🤭
Mr.Iz
satu tumbang
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
wah..berarti emng di awal RATU IBLISNYA si nenek stepeni🤔🤔
kuroko
srius hampir tamat?
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
stepeni ending nya masukin ke kandang buaya/kandang macan aja...biar seru😈😈😈
Annadrie: hahahaha 😂😂😂😂😂
total 1 replies
Annadrie
hai Guys... bagi yg trlanjur baca, tapi baru batas kalimat "Mereka disambut oleh Mike dan diantar menuju ruang penyekapan Steffanie." tolong dibaca ulang yaa.. karena ada masalah jaringan. jadi ada bagian yang terpotong. Makasih yaa 💙💙💙💙💙
bocah ababil: ok kaaakk...
total 1 replies
Mr.Iz
first
Annadrie: 😄😄😄😄😄😄
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!