Warning!!!! 21+
Tiga tahun sudah lamanya Maura (21 Tahun) dan sahabatnya tidak pernah bertemu dikarenakan suatu hal. Disaat pertemuannya dengan Alice setelah sekian lama, Maura dibuat bingung saat seorang anak kecil berusia dua tahun memanggilnya mommy, dan parahnya lagi anak kecil itu adalah adik dari sahabatnya Alice.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gelsomino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31 : Dasar tukang cemberut
Davin menjadikan paha Maura sebagai bantalannya. Keduanya bersantai di kamar menunggu Cecil pulang dari taman bermain.
"Pijatin kepala Aku ya sayang...Aku mau tidur," pinta Davin. Maura mengangguk dan mulai memijat kepala Davin. Tangan Davin bergerak membuka kancing baju Maura mencari dua benda kesukaannya.
"Mau ngapain hmm.." ucap Maura menahan tangan Davin. Ia tidak habis pikir dengan pria didepannya ini. Tiap kali ada kesempatan, Ia akan menjalankan aksinya.
"Mau nen mom..." ujar Davin meniru suara anak kecil.
"Huh...dasar mesum," ucap Maura mencubit kedua pipi Davin.
"Ayolah sayang, aku merindukan kedua mainan ku. Aku janji tidak akan melakukan hal lebih," ujar Davin mencoba membuka kembali kancing baju Maura.
"Tidak..tidak..., sebentar lagi Cecil akan datang," balas Maura menjauhkan tangan Davin.
"Sudahlah kalau begitu. Aku tidur saja," ucap Davin cemberut melipat kedua tangannya dan menutup matanya.
"Dasar tukang cemberut. Aku hanya takut Cecil sebentar lagi akan datang. Nanti malam saja ya.." ujar Maura mencium bibir Davin. Pria itu langsung membuka matanya dan memasang senyum senangnya.
Setelah Davin tidur, Maura meninggalkannya di kamar karena Ia harus menyiapkan makan malam untuk mereka.
"Mom...mom....i'm coming mom.." ujar Cecilia berlari masuk kedalam rumah dengan mainan di tangannya.
"Hai sayang...kalian sudah pulang ya," ujar Maura mematikan kompornya kemudian menghampiri Bella dan Cecilia.
"Loh kok Cecil ada mainannya. Cecil minta dibelikan sama kamu ya Bel?" tanya Maura dibalas anggukan oleh Bella.
"Sayang...lain kali jangan merepotkan kak Bella ya. Kalau mau beli sesuatu bilang ke mommy aja atau daddy ya.." ucap Maura lembut.
"Iya mom.." balas Cecil lalu berjalan menuju sofa.
"Aku tidak merasa direpotkan kok kak, kakak tenang saja" balas Bella.
"Kalau begitu Bella pulang dulu ya kak..." ujar Bella pamit.
"Tunggu sebentar Bella," ujar Maura lalu berjalan ke dapur.
"Kakak buat makanan untuk kalian, titip salam untuk ibu panti ya dek," ujar Maura memberikan kotak berisi makanan pada Bella.
"Ini untuk mengganti uang kamu yang sudah kamu pakai untuk membeli mainan Cecil," ucap Maura memberikan beberapa lembar uang pada Bella.
"Eh..tidak perlu kak, Bella memang ingin membelikannya untuk Cecil kak," ujar Bella menolak pemberian Maura. Bahkan uang yang diberikan Maura padanya 4 kali lipat dari harga mainan Cecilia.
"Kakak gak mau tau, pokoknya kamu harus ambil uang ini. Kakak tau kamu tulus memberikannya pada Cecil. Kalau kamu menolaknya, kamu anggap saja ini gaji tambahan kamu karena sudah bekerja dengan baik," ujar Maura meraih tangan Bella dan memberikan uangnya.
"Terima kasih kak. Kakak selalu baik pada ku," ujar Bella memeluk Maura dengan mata yang berkaca kaca.
"Kamu itu sudah seperti adik bagiku Bella. Kakak sangat menyayangi mu," balas Maura.
"Bella pamit dulu ya kak," ujar Bella.
"Hati-hati dijalan dek," ucap Maura.
"Iya kak, Cecil kakak pulang ya," ujar Bella.
"Hati -hati ya kak," balas Cecil.
"Mom, daddy dimana? mobilnya ada di depan tapi daddy tidak nampak," ujar Cecilia yang membaringkan tubuhnya di sofa. Mungkin Ia sudah kelelahan setelah dari taman bermain.
"Di kamar sayang, daddy sedang tidur," ucap Maura kembali ke dapur. Cecil turun dari sofa dan berlari ke kamar Maura.
"Sayang...jangan ganggu daddy ya.." ujar Maura memperingati Cecil.
"hmm...sudah deh, Cecil nonton aja.." ujar Cecilia mengurungkan niatnya untuk membangunkan Davin. Ia berjalan ke ruang tengah dan meminta Maura untuk menyalakan TV.
.🤣🤣🤣