"Kamu hamil anak saya kan?" Dengan suara dingin Kendra berbicara kepada seorang gadis yang sedang berusaha memuntahkan sesuatu dari perutnya.
Mendengar suara yang sangat dia hindari, gadis bernama Aleera Qiara Sabrina itu langsung terdiam di tempatnya.
"Maksud Pak Al apa? Saya hanya sedang masuk angin saja." Jawab Aleera tegas.
Kendra tersenyum simpul.
"Baik, kalau begitu ayo kita periksakan ke rumah sakit."
Seketika Aleera memucat. Apakah kesalahan satu malam antara dirinya dengan Kendra yang merupakan kakak dari Sandra (Sahabatnya) dan juga Dosen di tempatnya kuliah akan membuat Aleera terikat dalam sebuah hubungan dengan laki-laki dingin itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggi Dwi Febriana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ganti Soto Ayam
Kendra dan Aleera sudah kembali masuk ke mobil.
“Kenapa jadi Abang yang bayar? Kan ini aku yang beli.” Ujar Aleera kepada Kendra.
Kendra tersenyum.
“Jadi kita mau berdebat lagi hanya karena Abang bayar rujak kamu?” Tanya Kendra kepada Aleera. Hal ini membuat Aleera langsung terdiam dan membungkam mulutnya.
“Denger ya Aleera yang saat ini sudah jadi istri Abang. Kamu harus ingat ini, sekarang kamu adalah tanggung jawab Abang. Abang yang akan penuhi semua kebutuhan kamu. Jadi kalau kamu menginginkan sesuatu, kamu bisa langsung minta sama Abang.” Ujar Kendra kepada Aleera.
Aleera hanya diam mendengar uapan Kendra.
“Jadi kan ari sate lontongnya?” Tanya Kendra kepada Aleera.
Aleera menganggukan kepalanya.
“Iya Bang jadi.”
Baru 5 menit berjalan, Aleera kembali membuat Kendra menghentikan mobilnya.
“Sate lontongnya nggak jadi aja Bang, mau soto ayam pake lontong aja.” Ujar Aleera saat melihat rumah makan yang menyediakan menu soto.
“Ya udah ayo kita beli.” Kendra dan Aleera turun bersama-sama.
“Mau makan disini atau di bawa pulang aja?” Tanya Kendra kepada Aleera.
“Makan disini aja boleh?” Ujar Aleera kepada Kendra.
Kendra menganggukan kepalanya.
“Iya boleh.” Jawab Kendra dengan lembut.
Akhirnya disinilah Kendra dan Aleera sekarang. Di sebuah rumah makan yang menjual soto ayam karena Aleera sudah tidak menginginkan sate lontong lagi.
Dapat Kendra lihat Aleera makan deengan begitu lahap. Entahlah, rasanya Kendra senang melihat Aleera seperti ini.
“Abang nggak makan? Nggak suka ya? Padahal Ini enak loh.” Ujar Aleera tiba-tiba. Sedari tadi Aleera tidak melihat Kendra menyuapkan soto ke dalam mulutnya, jadi Aleera pikir Kendra tidak suka.
“Ini baru mau makan.” Jawab Kendra cepat. Setelah itu Kendra langsung menyuapkan soto ke dalam mulutnya.
Kurang lebih 30 menit berlalu akhirnya Aleera dan Kendra menghabiskan makanannya.
“Kita sholat disini aja ya Ly? Habis ini kita pergi ke swalayan buat beli perlengkapan dapur. Tadi Abang liat stok makanan cuma tinggal mie instan aja.” Ujar Kendra kepada Aleera.
“Iya Bang.” Jawab Aleera seraya menganggukan kepalanya.
Setelahnya Aleera dan Kendra keluar menuju mushola yang memang rumah makan ini sediakan.
Kendra dan Aleera saat ini sudah ada di swalayan.
“Kamu mau beli apa Ly?” Tanya Kendra kepada Aleera.
Aleera menatap sekitar, tatapannya langsung tertuju kearah makanan yang akhir-akhir ini menjadi favoritnya.
“Coklat boleh Bang?” Tanya Aleera kepada Kendra.
Kendra menganggukan kepalanya.
“Iya boleh…”
Aleera mengambil 10 batang coklat putih. Ini adalah stok untuknya 10 hari ke depan karena Aleera hanya boleh memakan coklat putih 1 batang per harinya.
Kendra mengikuti kemana langkah Aleera. Membiarkan Aleera mengambil apapun yang gadis itu sukai asal masih baik untuk kesehatan dirinya dan janin. Untung saja Aleera tidak banyak mengambil cemilan yang mengandung banyak MSG. Tiba di perlengkapan wanita, Aleera mengambil sebuah benda yang biasa di gunakan oleh wanita yang sedang datang bulan.
“Kenapa ambil pembalut?” Tanya Kendra kepada Aleera. Karena setau Kendra wanita yang sedang hamil tidak akan mengalami datang bulan kan?
“Ya buat kalau lagi dateng bulan Bang.” Jawab Aleera dengan polos.
“Kamu lagi hamil Ly, selama 9 bulan ke depan mungkin kamu nggak akan mengalami datang bulan.” Ujar Kendra kepada Aleera.
Aleera terdiam kemudian mengembalikan pembalut yang dia ambil ke tempat semula. Bagaiman bisa Aleera lupa kalau dirinya sedang hamil? Sedangkan pembalut yang bulan lalu di belinya saja masih utuh.
“Ehmm, aku lupa Bang.” Jawab Aleera dengan pipi memerah karena malu. Biasanya setiap Aleera pergi belanja bulanan, pembalut adalah barang yang tidak boleh lupa Aleera beli.
Kendra hanya tersenyum maklum. Saat ini dia benar-benar gemas dengan tingkah Aleera ini. Ingin rasanya Kendra mencubit pipi gadis itu.
“Sekarang mau beli apa lagi?” Tanya Kendra kepada Aleera.
“Udah Bang, aku itu aja.” Jawab Aleera.
“Ya udah, kalau gitu berarti sekarang kita beli sayur, daging, buah, sama beras ya.” Ujar Kendra kepada Aleera dan hanya diangguki oleh gadis itu.
Aleera mengikuti langkah Kendra, dia sedikit takjub kepada Kendra yang begitu teliti mengenai perlengkapan dan isian dapur. Tidak seperti Aleera yang cenderung lebih sering membeli makanan instan untuk mempermudah dirinya.
“Abang kok bisa tau tentang semua ini?” Tanya Aleera kepada Kendra. Aleera benar-benar tidak tahan untuk tidak bertanya.
“Abang kan sering nemenin Bunda belanja, jadi sedikit-sedikit tau kalau tentang bumbu masak dan yang lainnya.” Jawab Kendra. Padahal sebenarnya Kendra tidak terlalu tau, dia hanya mengingat apa saja yang sering Bunda Sya beli setiap belanja kebutuhan bulanan mereka. Jadi saat ini Kendra hanya membeli apa yang pernah dia lihat Bunda Sya juga beli.
Tanpa sadar belanjaan Kendra dan Aleera mencapai 4 troli. Ini adalah belanja bulanan terbanyak yang pernah Aleera lakukan. Biasanya Aleera belanja paling banyak masih tetap bisa memakai 1 troli saja.
“Ini nggak ada yang kurang kan ya?” Tanya Kendra kepada Aleera.
Aleera menggelengkan kepalanya. Dia hanya menatap petugas yang membantu mereka memasukkan barang-barang ke mobil.
“Ya udahlah nanti kalau kurang tinggal minta Mbok Lin buat beli lagi aja.” Ujar Kendra. “Kamu beneran udah nggak pengen apa-apa lagi? Biar sekalian, biar abis ini kita langsung pulang.” Ujar Kendra kepada Aleera.
“Enggak Bang, kita pulang aja.” Jawab Aleera.
Akhirnya Kendra dan Aleera memutuskan untuk pulang. Entah kenapa Aleera saat ini menjadi \*\*\*\*\*. Bagaimana tidak? Baru 5 menit mobil berjalan gadis itu sudah tertidur dengan nyenyaknya.
Kendra hanya tersenyum dan membiarkan Aleera tidur. Mungkin gadis di sampingnya ini benar-benar lelahh setelah tadi 1 jam lebih berkeliling di swalayan.
Setelah 45 menit perjalanan akhirnya Kendra dan Aleera sampai di rumah. Dengan perlahan Kendra membangunkan Aleera, dan kali ini hanya dengan beberapa panggilan dan usapan Aleera terbangun.
Kendra pikir Aleera akan langsung ke dalam rumah begitu membuka pintu, ternyata Aleera menunggu Kendra.
“Kenapa nggak masuk?” Tanya Kendra kepada Aleera.
“Mau bantuin Bang Kendra nurunin barang.” Jawab Aleera dengan polos.
Kendra tertawa kecil kemudian mengusap pelan puncak kepala Aleera.
“Nggak usah, masuk aja sana bersih-bersih. Abang bisa turunin sendiri kok. Ingat kamu nggak boleh kecapean loh. Oo iya, sama tolong pintu belakang bukain ya.” Ujar Kendra dengan lembut.
Aleera yang mendapat perlakuan lembut dari Kendra itu seketika menjadi salah tingkah, pipinya kembali memerah. Dengan segera Aleera masuk ke rumah tanpa mengatakan apapun.
Kendra yang melihat itu tersenyumm semakin lebar. Entahlah, Kendra menyukai Aleera yang malu-malu seperti itu. Di mata Kendra, Aleera menjadi terlihat semakin manis dan menggemaskan.
Setelah Aleera masuk ke dalam rumah, Kendra langsung menurunkan barang-barangnya dan meletakkannya di dapur.
kisah Sandra ❤️ Daven sudah ada
kisah Rendra bila thor bila nak buat kisah percintaan Rendra putera ke2 dari keluarga Santoso bersama pilihan hati nya
Alvaro Kendra(Al/Ken)❤Areel Qiara(Ly)
Aidan(Aian)
Ariel(Arie)
Arzan(Arz)
Arora(Aora)
Alvaro Kendra(Al/Ken)❤Areel Qiara(Ly)
Aidan(Aian)
Ariel(Arie)
Arzan(Arz)
Arora(Aora)