"Aku bukan siapa-siapa, aku hanyalah manusia biasa yang menginginkan kebebasan, tapi...
Ketika keluarga dan orang-orang yang aku sayangi di sakiti, maka aku akan menjelma menjadi dewa kematian!"
"Kau berani menghina ku? Mungkin aku akan diam....
Tapi jika kau berani menghina keluargaku, maka kau akan berakhir di lautan darah!"
Season 1 =
Night King: My Life Journey
Season 2 =
Night King: The God Of Death
Jangan lupa dukungannya ya...
IG= @zhie_n15
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Valheinz Z.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch-32. Ular hijau raksasa
Setelah itu, Luo Ning mengeluarkan pedang taring naga yang sebelumnya diberikan oleh Heilong sebagai hadiah untuknya, kemudian, ia berjalan dengan perlahan mendekati ular raksasa berwarna hijau tersebut. Namun sayangnya, ular hijau yang sangat kuat itu tentunya bisa merasakan keberadaan Luo Ning, padahal, Luo Ning sudah menyembunyikan aura keberadaanya.
"Manusia, berani sekali kalian datang ke tempatku!" ucap ular tersebut.
Luo Ning sangat kaget ketika mengetahui kalau ular hijau raksasa di depannya, ternyata bisa berbicara, padahal ia berpikir kalau ular hijau tersebut adalah ular hijau biasa dengan Beast yang sering ia temui di benua biru, namun hanya ukurannya saja yang sangat besar. Tapi, siapa sangka kalau ular tersebut tidak hanya memiliki kekuatan yang besar, namun juga bisa berbicara seperti manusia.
"Sudah aku duga, para Beast di daratan suci ini pasti bisa bicara, karena kekuatan mereka jauh lebih kuat daripada para Beast di benua biru" gumam Lin Feng.
"Luo Ning, kau harus berhati-hati, ular ini bukanlah ular sembarangan" Lin Feng memperingati Luo Ning, agar ia tetap waspada dan tidak meremehkan ular raksasa tersebut.
"Aku tahu itu!" ujar Luo Ning, kemudian melesat terbang ke arah ular raksasa tersebut.
Ular hijau raksasa nampak diam saja dan tidak melakukan gerakan apapun. Namun, saat Luo Ning hampir mencapainya, ular hijau tersebut tiba-tiba saja mengibaskan ekornya dengan sangat cepat ke arah Luo Ning, beruntung, Luo Ning bisa menyadari gerakan ular tersebut dan langsung menahan serangannya, meski begitu, ia tetap terlempar cukup jauh karena hantaman ekor ular yang sangat keras.
Setelah itu, ular hijau raksasa bergerak mendekati Luo Ning. Lalu, ia menyemburkan cairan bisanya ke arah Luo Ning, tapi serangan itu hanya mengenai tanah tempat Luo Ning berdiri sebelumnya, karena sesaat sebelum cairan bisa tersebut mengenainya, Luo Ning telah lebih dulu menghilang dari sana. Sesaat kemudian, Luo Ning muncul lagi di samping kepala ular tersebut, sambil menebaskan pedangnya dengan sangat cepat.
Akan tetapi, ular hijau juga bisa menyadari keberadaan Luo Ning dan langsung menghindar, sehingga, tebasan pedang Luo Ning hanya mengenai udara kosong. Pada saat yang bersamaan, ular hijau juga mengibaskan ekornya sekali lagi dan berhasil mengenai Luo Ning dengan tepat, sehingga membuat Luo Ning kembali terlempar sampai menabrak dinding gua.
Boom!... Tubuh Luo Ning terlempar dan menabrak dinding gua dengan keras, bahkan dinding gua tersebut sampai retak karena hantaman tubuh Luo Ning. Selain itu, Luo Ning juga memuntahkan seteguk darah segar dari mulutnya, dikarenakan serangan ular hijau tersebut benar-benar mengenai tubuhnya secara langsung. Jika bukan karena zirah yang melindungi tubuhnya, mungkin Luo Ning sudah mengalami luka yang sangat parah, bahkan mungkin tulang-tulangnya akan remuk.
"Luo Ning!" ujar Lin Feng.
"A-aku tidak apa-apa" jawab Luo Ning.
"Oh, ternyata ada manusia lainnya di sini, padahal aku berpikir kalau hanya ada satu yang datang untuk menyerahkan nyawanya" ucap ular hijau raksasa.
Sebelumnya, ular hijau raksasa memang merasakan keberadaan Luo Ning, namun ia tidak merasakan aura keberadaan Lin Feng, bahkan ia sedikit terkejut ketika melihat Lin Feng yang berdiri di sisi lain gua. Selain tidak merasakan aura keberadaan Lin Feng, ular hijau raksasa juga tidak merasakan adanya aura kultivasi ditubuh Lin Feng, meski begitu, ia sangat yakin kalau Lin Feng bukanlah manusia biasa, karena pada saat ia melihat Lin Feng, entah kenapa ia seperti melihat sosok yang sangat mengerikan.
"Karena kalian sudah datang dengan sukarela, maka jangan harap untuk bisa meninggalkan gua ini lagi!" ujar ular hijau, kemudian bergerak dengan sangat cepat ke arah Lin Feng.
"Padahal aku hanya ingin menyaksikan saja, tapi karena kau datang sendiri, maka jangan salahkan aku jika merenggut nyawamu!" sahut Lin Feng, ia kemudian mengeluarkan pedang emas hitam dari cincin penyimpanannya.
"Hahaha! Teruslah bermimpi, manusia bodoh!" kata ular hijau. Kemudian, ia mengibaskan ekornya ke arah Lin Feng.
Dhuaaar!
Ledakan kembali terjadi saat ekor ular hijau raksasa menghantam dinding gua tempat Lin Feng bersandar. Hantaman ekor ular hijau raksasa menyebabkan kehancuran yang sangat besar, bahkan dinding gua sampai bergetar karenanya, meski begitu, serangan ekor ular hijau hanya mengenai dinding gua saja dan tidak mengenai Lin Feng, karena jauh sebelum ekor ular itu mengenainya, Lin Feng telah lebih dulu menghilang dari sana.
Detik berikutnya, Lin Feng telah muncul di atas kepala ular hijau. Namun, karena tidak bisa merasakan aura keberadaan Lin Feng, ular hijau raksasa tersebut tidak tahu kalau Lin Feng ada di atas kepalanya, bahkan ia berpikir kalau Lin Feng telah hancur bersama dinding gua yang terkena hantaman ekornya. Pada saat ular hijau raksasa berpikir kalau ia telah menang, Lin Feng yang berada di atas kepalanya langsung menebaskan pedang emas hitam dan berhasil memotong tanduk ular hijau.
"Arrgghhh!" ular hijau mengerang kesakitan ketika tanduknya ditebas oleh Lin Feng. Kemudian, ia menggoyangkan kepalanya agar Lin Feng terhempas dari atas kepalanya, namun, sebelum ia melakukan hal itu, Lin Feng telah menghilang dari atas kepalanya dan menghampiri Luo Ning disisi lain gua.
"Bagaimana keadaanmu?" tanya Lin Feng.
"Aku baik-baik saja, hanya masih terasa sedikit sakit karena hantaman ekor ular itu" jawab Luo Ning.
"Syukurlah, berarti zirah yang kita dapatkan dari lelang memanglah sangat kuat" sahut Lin Feng.
"Mau bekerjasama?" ajak Lin Feng.
"Sepertinya memang harus begitu" jawab Luo Ning.
Setelah itu, Lin Feng dan Luo Ning langsung melesat ke arah ular hijau raksasa, gerakan mereka yang sangat cepat membuat mereka berdua terlihat seperti menghilang dari pandangan. Tidak hanya sekedar cepat, tapi gerakan mereka berdua juga tidak menimbulkan suara sedikitpun, sehingga akan sangat sulit menemukan dimana mereka dan membaca pergerakan mereka, terutama Lin Feng yang memang tidak bisa dirasakan aura keberadaanya.
Tidak lama kemudian.
Slassh!
Slassh!
Dua tebasan beruntun langsung memotong kedua tanduk yang ada di bagian belakang kepala ular hijau, detik berikutnya, tebasan beruntun kembali terjadi. Tapi, tebasan beruntun tersebut kali ini jauh lebih banyak dan terus berlangsung tanpa henti.
"Aarrrgghhhh! Dasar manusia sialan!" Ular hijau terus berteriak karena rasa sakit di sekujur tubuhnya, ia juga sangat marah karena tidak melihat siapapun di dekatnya, baik Luo Ning ataupun Lin Feng. Meski begitu, ia masih bisa merasakan keberadaan Luo Ning. Namun, keberadaannya terus berpindah-pindah dengan sangat cepat sampai ia tidak bisa mengikuti keberadaan auranya.
Karena tidak menemukan siapapun, ular hijau kemudian bergerak dengan sangat cepat, agar Lin Feng dan Luo Ning berhenti menyerangnya. Namun, secepat apapun dia bergerak, serangan tersebut masih terus berlanjut dan tidak pernah berhenti, meski dampak serangan tidak langsung mengenai tubuhnya, karena dilindungi oleh sisiknya yang sangat keras, tapi, rasa sakit dari tebasan tersebut jelas sangat menyakitkan baginya.
Setengah jam kemudian.
Krak!
Suara retakan terdengar dari sisik ular hijau, beberapa saat kemudian, salah satu sisiknya langsung hancur berkeping-keping. Sekeras dan sekuat apapun sisik ular hijau, tapi, jika diserang secara terus menerus tanpa henti, maka ketahanan sisiknya juga akan terus berkurang, terutama pedang yang digunakan oleh Lin Feng dan Luo Ning bukanlah pedang biasa, melainkan senjata yang benar-benar sangat kuat.
"Tebasan kematian!" ujar Lin Feng. Lalu, ia menyerang di bagian sisik yang telah hancur.