🌹🌹🌹🌹
Karena ingin terlepas dari jerat kemiskinan, Sena dan Felli memutuskan untuk menjual kesucianya. Melewati 1 malam penuh Dosa.
"Fel, pokoknya aku mau yang seperti Om Rudi, walaupun sudah tua tapi masih terlihat tampan," pinta Sena sang adik sepupu.
Felli terkekeh.
"Ada yang mau menggunakan jasamu saja sudah untung, hahaha," akhirnya Felli tertawa terbahak.
21+
✍🏻 revisi typo 💕
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MY SUGAR 32 - Pergilah
Tanpa mengulur waktu, Lora segera bangkit dari duduknya dan menghampiri sang wanita yang ia yakini sebagai jalaang suaminya.
Tanpa ampun, wanita hamil ini segera menjambak rambut Sena dan menariknya kuat.
Sena berteriak merasakan sakit, tubuhnya terhuyung kebelakanh hingga berakhir jatuh tersungkur diatas lantai.
"Rasakan! dasar jalaang, wanita sundal!" maki Lora dengan suara yang menggema.
Kesakitan, Sena mengangkat wajah, memperhatikan seorang wanita hamil yang memaki-makinya dirinya tanpa ampun.
"Apa maksud Anda?" ucap Sena yang tak tahu apa-apa, ia pun bingung kenapa diperlakukan seperti ini.
Mendengar pertanyaan Sena, Lora berdecih. Di Jakarta ini, siapa sih yang tidak tahu dirinya? Lora istri Hanan, pemilik perusahaan ExstraFood. Salah satu perusahaan pangan terbesar di Indonesia. Harusnyapun Sena tahu dirinya.
Lagi, Lora sedikit menuduk dan menjambak kuat rambut Sena. Sena tak berani melawan, ia tak kuasa melawan wanita hamil didepannya ini. Ia hanya bisa merintih kesakitan.
"Pergi, jangan pernah temui suamiku lagi. Hanan itu suamiku bodoh! dan lihat ini, ini adalah anaknya!" bentak Lora, ia benar-benar geram atas ketidaktahuan Sena akan siapa dirinya, ia merasa harga dirinya terinjak-injak.
Mendengar itu, Sena tergugu. Mendadak hatinya gamang.
Istri? anak? ulangnya didalam pikiran.
Lora terus memaki dan menjambak rambutnya. Mengatakan jika wanita seperti Sena tak pantas berlama-lama didekat Hanan. Hanan hanyalah butuh pelampiasan nafsuu, karena semenjak hamil Lora tak mampu melayaninya.
Hanan hanya memanfaatkanmu, jadi jangan besar kepala dan merasa dicintai. Sadarlah, kamu hanyalah wanita jalaang.
Setelah aku melahirkan, dia akan meninggalkanmu tanpa bekas. Cih, menjijikkan.
Apa begitu nikmat bercinta dengan suami orang, wajahmu saja yang nampak lugu, tapi kelakuanmu seperti sundal.
Apa karena Hanan adalah pemilik perusahaan ditempatmu bekerja, kamu sampai rela jadi budak nafsuunya? hah?
Menjijikkan, jangan-jangan di kantor pun kamu membuka kakimu lebar-lebar? hahaha manusia hina!
"Cukup Lora!" bentak suara seorang pria yang terdengar sangat keras.
Lora tersentak, ia melepaskan cengkramanya di rambut Sena dan mundur secara perlahan, saat melihat Hanan datang dengan rahang yang mengeras.
"Mas, aku mohon, hargai aku sedikit saja sebagai istrimu, berhenti mencari kepuasan dengan wanita lain," ucap Lora ketika Hanan sudah mendekat.
"Jaga bicaramu, dan jangan pernah menggurui aku," jawab Hanan dengan suara yang dingin.
Mendengar itu, Sena makin menangis terisak. Ternyata memang benar, wanita hamil ini adalah istri Hanan. Pria yang begitu dicintainya, pria yang selalu menggaulinya, pria yang menjanjikannya sebuah pernikahan.
Tapi ternyata, pria ini sudah menikah, bahkan istrinya tengah hamil.
Bak ditikam ribuan jarum, hatinya begitu sakit tak tertahan. Dadanya terasa sesak dan menyiksa.
Hanan berjongkok hendak membantu Sena untuk bangkit. Namun dengan kuat Sena menepis tangan Hanan, ia masih setia menunduk tak sudi menatap.
Melihat itu, Lora mengepalkan tangannya kuat. Bahkan dihadapnya langsung, Hanan lebih memilih memperhatikan seorang jalaang.
"Ah!" rintih Lora saat merasakan perutnya sakit.
"Mas," panggil Lora merintih, ia bahkan sampai tersungkur diatas lantai tak kuasa berdiri.
Lora kontraksi.
Tapi seolah tak peduli, Hanan hanya menatap dingin pada istrinya itu. Lalu mengambil ponsel dan menghubungi pihak apartemen.
Hanan, meminta beberapa orang untuk datang ke lantai 20 dan membawa istrinya ke rumah sakit.
"Jahat kamu Mas," ucap Lora sebelum ia dibawa pergi, tak menyangka bahkan Hanan mengabaikan dirinya disaat ia hendak melahirkan seperti ini.
"Dasar jalaang!" pekik Lora, ia menatap benci pada Sena yang masih saja menangis dan duduk diatas lantai.
"Maafkan aku Sen," ucap Hanan setelah sepi mendatangi mereka.
Sena tak menjawab, hanya terdengar isakkan tangisnya saja. Hatinya begitu pedih, hingga tak merasa sakit pada kepalanya yang sedari tadi menjadi amukan Lora. Bahkan sebagian rambutnya pun ada yang tertanggal dan jatuh dilantai.
Perlahan, Sena bangkit.
Hanan terus mengikuti setiap pergerakan wanitanya.
Namun saat Sena hendak pergi menjauh dari pintu apartemen mereka, Hanan mencekal tangannya kuat.
"Jangan pergi," ucap Hanan lirih.
Dan Sena berusaha keras melepaskan cengraman tangan itu.
"Jangan jadi pecundang Om, istri Anda akan melahirkan, sebaiknya Anda menemani beliau," jawab Sena dengan suaranya yang dingin. Berucap tanpa melihat Hanan dan hanya menatap lurus dengan tatapan kosong.
Tak menghiraukan ucapan Sena itu, Hanan segera menarik Sena dengan kuat dan membawanya masuk ke dalam unit apartemen.
Sena tak kuasa melawan, ia tak punya tenaga.
Sampai disana, Hanan langsung memeluk tubuh Sena erat. Ia sungguh tak ingin Sena pergi meninggalkannya.
Namun saat Hanan tak merasakan balasan atas pelukannya itu, dengan perlahan ia melerai. Dilihatnya Sena yang sudah tidak menangis, namun menatapnya dengan tatapan yang dingin.
"Maafkan aku," ucap Hanan sekali lagi.
"Tidak ada yang perlu dimaafkan, maaf tidak akan merubah apapun," jawab Sena dingin.
"Jadi Om sudah menikah?" tanya Sena lagi.
"Iya."
"Om pemilik perusahaan ditempatku bekerja?"
"Iya."
Sena menggigit bibir bawahnya, menahan agar air matanya tak kembali keluar. Betapa banyak hal, yang Hanan tutupi dari dirinya.
"Apa ada lagi yang tidak aku tau?" tanya Sena dengan tatapan nanar.
Melihat itu, Hanan hendak memeluk gadisnya. Namun Sena malah mundur dan menghindar.
Hanan hanya mampu menelan salivanya dengan susah payah, menahan sesak yang juga ia rasakan.
Mungkinkah Sena akan seperti Airin juga? yang meninggalkan dirinya meski ia sudah mencegah.
"Aku bisa menjelaskan semuanya," terang Hanan dan Sena menggeleng, ternyata ia tak sanggup, air matanya luruh juga.
"Tidak ada yang perlu dijelaskan, semakin lama om disini, aku malah semakin membenci Om," jelas Sena dengan sesenggukan, ia pun tak menyangka Hanan akan sekejam ini.
Disaat istrinya hendak melahirkan, Hanan malah memilih tetap tinggal dan menyerahkan istrinya kepada orang lain.
"Semua tidak seperti yang kamu lihat, ini terlalu rumit untuk aku jelaskan. Aku mohon Sen, percayalah padaku."
Lagi, Sena menggeleng kala mendengar ucapan Hanan itu.
"Percaya apa? kurang percaya apa aku selama ini? bahkan semua hidupku sudah ku serahkan pada Om," jawab Sena lirih, demi Hanan ia sampai mengecawakan kedua orang tuanya. Tapi apa yang ia dapat, hanya sebuah kebohongan.
Hening.
Cukup lama tak ada kata, hanya terdengar isakan tangis Sena.
"Ayo kita akhiri semuanya ini Om, aku tidak bisa melanjutkannya lagi," ucap Sena setelah tangisnya mereda.
Pelan, Hanan menggeleng.
"Beri aku kesempatan untuk menjelaskan semuanya Sen, 10 menit, hanya 10 menit," pinta Hanan dengan sungguh-sungguh.
Tak bisa menghindar, akhirnya Sena menuruti ucapan Hanan. Ia mendengarkan semua pembelaan dari sang kekasih.
Hanan menceritakan semuanya tanpa ada yang ia tutup-tutupi. Tentang hubungannya dengan Lora yang hanya sebuah kesalahan. Hanan sudah berniat untuk berpisah dengan Lora setelah wanita itu melahirkan. Ia ingin mengatakan ini semua pada Sena saat keadaan sudah membaik. Tapi siapa sangka, semuanya malah jadi seperti ini.
"Aku tetap ingin kita berpisah Om," ucap Sena setelah Hanan selesai menjelaskan.
"Jangan berkata seperti itu, kata-kata itu membuat hatiku sakit," jujur Hanan dan Sena bergeming, karena iapun merasakan hal yang sama.
"Pergilah, tapi tunggu aku menjemputmu. Aku akan datang saat aku sudah layak jadi suamimu."
Tanpa permisi, air mata Sena mengalir lagi.
pdhl.mau baca gmn respon sanaf manta istrinya nikah lagi..sama.brondong pula😌
bonchap dong🤧
lagiam lu ngaku nadia ttp jadi istri lu karma 15 thn kemudian lu udah tuirr, miskin lagi. cw mana yg mau😏