Andriana Gabriels seorang model serta kekasih dari Peter Orlando Smith. Peter adalah seorang CEO muda tampan dari perusahaan SMITH. Tiga tahun menjalin hubungan dengan andriana akhirnya peter memutuskan untuk menikah dan mengikat janji suci dengan andriana. mereka memulai kehidupan baru sebagai pasangan suami istri.
kehidupan awal mereka berjalan dengan baik hingga di tahun kedua pernikahan mereka semua berubah kehidupan pernikahan mereka hanya diisi dengan kebohongan.
Andriani fanya, seorang karyawan yang bekerja di salah satu anak perusahaan SMITH yang memiliki banyak rahasia didalam hidupnya. pertemuan yang tidak sengaja terjadi menyebabkan masalah baru dalam kehidupan mereka.
Lalu bagaimana perasaan Peter terhadap Andriana setelah ia bertemu Andriani?
Kepada siapakah cinta peter Akan berlabuh?
Siapakah yang akan dipilih oleh Peter?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elizabethlizy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 5
Beberapa Minggu mengalami koma akibat kecelakaan yang terjadi malam itu. Sekarang Andriani yang terbaring lemah di ranjang tempat tidur rumah sakit perlahan mulai menggerakkan mata nya. Kepalanya sedikit pusing akibat benturan keras yang menimpanya , Andriani melihat ke sekelilingnya. Aroma dan tempat yang tidak dia familiar. Tangan andriani terasa berat seperti ada sesuatu yang memegang tangannya.
Andriani itu mengangkat tangannya dan terasa ada genggaman peter yang tertidur disamping ranjangnya.
"andriani .... Syukurlah kamu akhirnya sadar sayang "peter bangun dari tidurnya dan langsung menangis bahagia melihat Andriani sadar karena dia sudah mulai cukup putus asa saat itu
" siapa kamu ? , Kenapa aku disini" Andriani memegangi kepalanya yang diperban.
"kamu dirumah sakit sayang tiga minggu yang lalu kamu mengalami kecelakaan"peter menekan tombol merah yang ada diatas tempat tidur
Setelah menekan tombol itu beberapa dokter serta perawat datang kedalam ruangan tersebut untuk memeriksa Andriani. Dengan teliti dokter datang melihat keadaan Andriani.
"dokter bagaimana keadaannya"peter berdiri didepan ruangan sambil menunggu jawaban dokter yang sedang memeriksa Andriani.
Dokter yang merawat Andriani meminta beberapa dokumen yang sudah dipegang oleh perawat. Map coklat berisi hasil pemeriksaan Andriani selama ini. Dokter menjelaskan bahwa Andriani mengalami cidera pada kepalanya akibat kecelakaan yang menimpanya malam ini. Cidera ini menyebabkan amnesia. Peter merasa sangat bersalah pada Andriani setelah mendengar penjelasan dari dokter.
Peter menghembuskan nafas kasar"apakah dia bisa sembuh kembali dokter?? " Tanya peter sambil memainkan tangannya
"Saya tidak bisa memastikan kapan amnesia pasien kapan pulih. Yang bisa tuan lakukan adalah membantu pasien mengingat kenangan kenangan yang pernah dialaminya. Lakukan hal itu secara perlahan jangan terlalu memaksakan pasien untuk mengingat semua ingatannya"dokter berpakaian santai dengan jas dokter yang ia pegang itu menyemangati peter agar tetap sabar.
"baiklah dok terima kasih atas bantuannya"ucap Peter
dokter mulai berpamitan"jika ada sesuatu temui saja saya"dokter itu meninggalkan peter sendiri disana.
Peter kembali masuk kedalam kamar Andriani dan melihat bahwa wanita itu ingin turun dari tempat tidurnya dengan selang infus yang masih menggantung ditangannya.
"Sayang... Kamu mau kemana ? Kamu belum pulih benar untuk berjalan jalan" Peter segera menghampiri Andriani.
"aku hanya ingin ke kamar mandi"andriani tetap memaksakan dirinya untuk turun dengan terpaksa peter mengalah dan mengantarkannya ke kamar mandi.
Setelah dari kamar mandi sendiri tanpa mau dibantu oleh peter sekarang ia meminta untuk berjalan jalan menghirup udara segar. Lagi-lagi peter melarang keras andriani untuk keluar disaat dia baru saja sadar dari tragedi kecelakaan itu.
"baiklah aku menuruti mu agar tidak keluar tapi ceritakan tentang diriku ?"andriani duduk bersandar pada kepala tempat tidurnya sambil menunggu jawaban dari Peter yang ada dihadapannya.
Peter mulai menceritakan semua tentang andriani bagaimana mereka dapat bertemu dahulu, dan apa hubungan mereka saat itu. Dari semua yang telah dijelaskan oleh peter hanya satu yang tidak ia ceritakan yaitu dia tidak mengatakan jika dirinya telah menikah dengan kakak kandungnya sendiri. Beberapa jam bercerita bersenda gurau, menghabiskan waktu bersama hingga jam makan siang tiba. Seorang perawat masuk kedalam kamar sambil membawa beberapa makan siang untuk pasien.
Peter mengambil makan siang yang diberikan rumah sakit untuk andriani. Dengan sabar peter menyuapi andriani hingga makan siang nya habis.
Setelah makan siang selesai,Terdengar suara ponsel dari saku celananya. Peter meminta izin kepada andriani untuk mengangkat telponnya sebentar.
"ada apa mom?"ucap peter pada seseorang yang tak lain adalah Rachel. Ibunya.peter tau bahwa mommynya menelpon untuk menyuruh Peter pulang.
"aku janji aku akan pulang segera tapi tidak sekarang, masih ada beberapa urusan disini "peter berusaha menahan emosinya dengan langsung memutuskan sambungan telepon dari mommynya.
Peter kembali masuk kedalam kamar andriani tetapi dilihatnya andriani sudah tertidur. peter merasa senang ketika melihat andriani tidur karena wajah wanita itu terlihat begitu damai.
Peter duduk disamping ranjang andriani dan melihat beberapa email yang masuk ke ponsel nya dia membalasnya satu persatu,email tersebut.
Hari telah berganti , malam sudah berganti pagi. burung-burung mulai bercicit ria menikmati udara dipagi hari. Andriani menatap kearah jendela menikmati udara pagi. Hari ini andriani akan pulang bersama peter , tapi bukan atas perintah dokter melainkan permintaannya sendiri. Andriani merasa bosan selalu berada didalam kamar yang besar tapi terlalu sepi.
"ayo sayang ganti pakaianmu"peter yang baru saja keluar dari kamar mandi memberikan andriani pakaian baru untuk nya.
Andriani masuk kedalam kamar mandi dengan diam mengikuti arahan peter yang menunggunya disofa.
Selagi menunggu andriani berganti pakaian peter bermain main dengan ponselnya melihat lihat beberapa kenangan mereka bersama dulu.
Andriani keluar dari kamar mandi dengan tampilan terlihat lebih segar dari sebelumnya setelah mengganti pakaian rumah sakit dengan pakaiannya yang dibawakan oleh peter untuknya
"sayang ayo duduk sini"peter melambaikan tangannya agar andriani ikut duduk disampingnya
"coba lihat ini sayang ... ini foto-foto kita dulu"peter menunjukkan foto foto kebersamaan mereka dari ponselnya dan menceritakan semua foto tersebut diambil dari tanggal berapa tahun berapa dan momment apa yang mereka habiskan.
"dia siapa?"tanya andriani saat peter menampilkan foto andriana.
"dia saudara perempuan mu sayang"andriani hanya mengangguk mendengarnya.
"lalu dimana dia kenapa kakak ku tidak datang melihatku"tanya andriani dengan polosnya kepada peter.
"kakak mu sekarang ada di spanyol dan sekarang menunggu kehadiran mu kesana"andriani mengangguk mendengar perkataan peter.
"sir semuanya sudah siap"pengawal Peter masuk kedalam kamar andriani dan memberitahukan jika keperluan peter dan andriani sudah siap bahkan izin dokter dan resep obat sekalipun semua sudah disiapkan.
"baiklah kita lakukan perjalanan sekarang"peter meraih tangan andriani untuk ikut dengannya keluar dan jeff pun berjalan lebih dulu didepan mereka berdua seperti pemandu.
Mereka sudah tiba disebuah lapangan tempat landasnya jet yang akan mereka tumpangi. Pintu sudah terbuka dengan tangga dibawahnya. peter menggendong andriani ala bridal style dari luar mobil untuk menaiki tangga satu persatu. Di dalam sana mereka melihat ada seorang pramugari yang menyambut kedatangan mereka dengan ramah.
Fasilitas jet milik Peter sudah dilengkapi bar kecil, ruangan kerja , tempat tidur , kamar mandi , hingga ruangan untuk karaoke.
Peter duduk disingle sofa dan mendudukkan andriani diatas pangkuannya
"kita akan segera pulang sayang...."peter mencium bibir tipis milik andriani dan andriani hanya diam saat peter menciumnya.
"aku ingin turun sayang"ucap andriani malu malu.
"kamu bilang apa tadi sayang??"peter tak percaya jika andriani mau memanggilnya sayang setelah selama dia sadar andriani memanggil peter dengan sebutan tuan meskipun peter telah mengatakan jika dia kekasihnya. Sekarang Peter yang mendengar hal itu dari andriani begitu bahagia.
"kamu harus makan dulu setelah itu minum obat mu dari dokter"peter menyuruh pramugari nya untuk membawakan makanan untuk andriani.
"sayang aku ingin minuman itu" ucap andriani dengan manja sambil menunjuk minuman yang ada ditangan peter.
"tidak sayang kamu masih sakit dan tidak boleh minum minuman seperti ini dulu"andriani langasung mengerucutkan bibirnya dan berpaling dari peter.
"ayolah sayang jangan seperti itu aku tidak bisa melihat mu marah seperti ini"peter mencubit gemas bibir andriani andriani masih tidak peduli dengan peter.
"sir ini makanan nya"pramugari datang membawa makanan dan menyajikannya dimeja
"terima kasih"peter menyuruh pramugari itu untuk kembali bertugas.
Peter menyuapi Andriani dengan makanan yang dibawa pramugarinya. Walau dengan kerja keras memaksa, Andriani akhirnya mengalah dan membuka mulutnya. Menerima makanan yang ada ditangan Peter. Namun dia tidak mengalihkan wajahnya kearah Peter.
Makan siang telah selesai obat pun sudah diminum semua. Peter membantu Andriani berjalan kearah kamar tidur. Peter harus membiarkan Andriani beristirahat sembari menunggu perjalanan mereka yang panjang.
Mereka berdua berada diatas tempat tidur saling memeluk diri satu sama lain hingga mereka berdua sama-sama tertidur.