"Aku sangat mencintai dan menyayangi mu seumur hidupku, jangan pernah tinggalkan aku Delena,,"
Reno proyoga Mahesa menikahi Delena Ayudia Sanjaya karena perjodohan dua klurga, awal pernikahan yang di benci Reno, kini telah merubah seorang Reno Mahesa mencintai dan menyayangi istrinya, cinta yang begitu besar dan takut kehilangan Delena telah membuat Reno frustasi, Delena sedang mengalami koma dan terjatuh dari tangga, saat hamil tua.
Lalu bagaimana kah Nasib Delena dan Anak dalam kandungan nya?!
Yuk ikuti tiap episode nya hkusus minggu libur
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enny76, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kepulangan Delena
🌳Mansion🌳
Semua orang yang berada di Mansion baru milik Reno sedang sibuk untuk mengurus kepulangan Delena, satu kamar khusus untuk Delena sudah dipersiapkan dengan terpasang alat alat canggih yang dikirim langsung dari Inggris.
Sementara seluruh keluarga yang berada di rumah sakit sedang bersiap-siap untuk membawa Delena pulang ke Mansion setelh tiga hari menunggu keputusan tiem Dokter.
Di ruangan tamu semua kluarga sudah berkumpul sambil menunggu si kembar untuk dibawa pulang, pintu ruangan terbuka lebar Dr Iskandar dan dua orang suster berjalan sambil membawa bayi kembar milik Delena dan Reno, Helena beranjak dari duduknya dan menghampiri kedua cucunya, di ikuti Andini, Reno, Siska dan fanny
"Cucu,, cucu ku,, kalian sangat lucu dan menggemaskan" wajah helena berbinar cerah ia sungguh bahagia melihat kedua cucunya yang sehat.
"Satu cantik kaya mommy nya, satunya lagi tampan kaya Daddy nya" ucap Andini bangga.
"Biar aku yang menggendong cucu ku sus" kata helena tak sabar
"Silakan nyonya,," Suster itu memberikan bayi perempuan pada Helena
"Aku juga ingin menggendong cucuku,," kata Andini
"Ini bayinya nyonya,,," suster satunya lagi memberikan bayi laki-laki pada Andini.
"Dok,, bagaimna kalau kedua cucuku kami yang bawa di mobil ku"
"Tidak apa-apa Nyonya, bayi tuan Reno sudah berusia tiga bulan, paru paru nya sudah kuat dan tumbuh sehat"
"Terima kasih Dok,,"
Anak anak Daddy yang cantik dan tampan" Reno menciumi kedua bayi nya bergantian "Ayo sayang kita pulang ke istana baru kita" ucap Reno dengan mata berkaca-kaca.
"Yang sabar ya sayang" Andini menepuk pundak Reno.
"Reno kau akan berkumpul kembali dengan istri dan anak anak mu, walau kondisi Delena belum pulih, ibu yakin setelh mendengar tangisan kedua bayinya Delena akan terbangun" kata helena menenangkan.
***
Delena di dorong kluar dari ruangannya menuju mobil ambulance, diikuti Reno yang selalu setia berada disamping istrnya, Ramon, Andini, helena yang membawa si kembar, siska dan fanny berjalan mengikuti langkah perawat yang mendorong tubuh Delena, saat didepan parkir perawat membawa masuk tubuh Delena masuk kedalam ambulans, Reno ikut masuk kedalam nya, sementara kluarga yang lain naik mobil pribadi.
Mobil Ambulans beserta rombongan meningglkan rumah sakit menuju Mansion, di dalam Ambulans tak hentinya Reno memandangi wajah polos Delena, mengelap butiran keringat yang keluar dari dahi dan tangannya, terus menggenggam tangan Delena, ia terus berdoa dalam hati kecilnya, berharap ada keajaiban pada istrinya.
perjalanan menuju kediaman Reno menempuh satu jam setengah, mobil berhenti didepan pintu gerbang yang tinggi, dua orang satpam membukakan pintu gerbang, Mobil Ambulance beserta mobil keluarga masuk kedalam Mansion, para pelayan dan satpam penjaga di Nansion berdiri berjejer dan membungkuk memberi hormat menyambut kedatangan Tuan rumahnya.
Setelah mobil terparkir di depan teras Mansion, para petugas medis mngangkat tubuh Delena keluar dari mobil ambulans, dan membawa masuk ke dalam kamar ruangan khusus yang sudah dipersiapkan.
Semua keluarga pun sudah turun dari mobil masing-masing, beserta dua suster yang bertugas mengasuh bayi Delena, saat helena turun dari mobil ia tercengang dan berdecak kagum dengan istana milik anaknya.
"Ya Allah,, semegah inikah rumah Delena dan Reno,,? aku nggak percaya anak ku bisa memiliki istana semegah ini, sejak kecil Delena selalu berkhayal ingin menikah dengan seorang pangeran, dan sekarang jadi kenyataan, bahkan ia memiliki putra dan putri yang cantik dan tampan" ucap helena dalam hati sambil terus berjalan masuk menuju kamar si kembar.
Delena dibaringkan di tempat khusus yang sudah dipersiapkan, satu kamar dengan Reno hanya beda ranjang, begitu lah Reno yang tidak ingin terpisah dari istrinya antra ruang dan waktu.
Sementara diruangan lain, Helena dan Andini sudah masuk kedalam ruangan kamar khusus milik si kembar, Dua box bayi berwarna biru dan pink berada dalam satu kamar, aneka balon warna warni mnghiasi kamar si kembar, Andini menaruh bayi laki-laki di dalam box berwarna biru, sementara Helena menaruh bayi perempuan di dalam box berwarna pink, mereka berdua menatap dan tersenyum puas melihat dua kembar cucu cucunya yang tertidur pulas.
Setelah mereka semua berkumpul dan makan sore bersama, mereka berbincang di ruangan keluarga, Ramon, Andini Fani dan Siska pun berpamitan pulang pada Reno dan helena.
"Ibu Helena, titip mantu dan kedua cucuku, aku akan sering berkunjung kesini untuk menengok Delena dan si kembar"
"Tentu saja bu Andini, aku akan selalu menjaga dan mengasuh anak dan cucuku dengan baik"
"Terima kasih,,," kedua wanita paruh baya yang masih terlihat cantik itu saling berpelukan.
"Reno,, kau istrahat dulu untuk beberapa hari saja, biarkan pekerjaan kantor Tommy yang urus"
Reno hanya mnganguk pelan "Iya pah!
"Kak Reno bagaimna dengan ka frans? apa sudah ada kabar?!
"Fanny,, jangn bicarakan masalah lain dulu, kaka kamu baru saja pulang biar kan Reno istirahat dulu"
"Iya pah! ucap fany kecewa, ia mngerucutkan bibirnya.
"Ya sudah Reno, ibu Helena kami semua pamit dulu" kata Ramon
"Reno,, Tante turut senang akhirnya kau bisa kembali menempati rumah baru ini"
"Aku juga mau ucapkan terima kasih pada tante, karena sudah mengurus rumah ini bersama Tommy"
Reno dan Helena mengantar mereka semua sampai depan Mansion, setelh kepergian mereka Reno duduk di sofa ruang tamu.
"Reno,, minum kopinya, ibu buatkan untuk mu"
"Ibu kenapa repot repot disini banyak pelayan nya, ibu nggak usah capek-capek"
"Tidak apa-apa Reno, Ibu hanya membuatkan kopi untukmu saja"
"Terima kasih bu,," Reno mengangkat cangkir kopi itu dan menyeruput nya perlahan.
"Ibu ini sudah malam, lebih baik ibu istrahat dikamar ibu"
"Reno,, rumah ini sangat luas, bahkan kamar ibu pun besar"
"Apa ibu takut tinggal dirumah ini,,?!
"Tentu saja tidak, ibu hanya khawatir untuk bulak balik ke kamar Delena sangat jauh dari kamar ibu"
"ibu,, tidak usah khawatir ya, istriku sudah ada seorang dokter dan beberapa perawat yang aku datangkan dari Inggris, mereka akan tinggal disini, jadi ibu nggak perlu merawat Delena, untuk mengunjunginya sesekali saja bu,, dan ruangan khusus Delena sangat steril"
"Jadi Ibu tidak diizinkan untuk mengurus Delena? anak ibu sendiri Reno,,," ujar Herlina bersedih
"Bukan tidak boleh bu,, kalau ibu ingin menengok silakan, tidak ada yang melarang, tapi Ibu sudah tua, aku tidak ingin merepotkan ibu, bukan kah Ibu bilang ingin menjaga si kembar? akan terlalu capek nantinya kalau semua ibu yang urus, aku tidak mau ibu sakit" tutur Reno menjelaskan penuh hati-hati.
Helena mengangguk setuju "Baiklah Reno ibu percaya pada mu, besok ibu akan menemui Delena, kalau gitu ibu istrahat dulu ya?!
"Silahkan bu,, aku juga akan istrahat dikamar"
Helena beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan ruangan tamu, setelah kepergian Herlina Reno pun beranjak dari duduknya berjalan menaiki anak tangga menuju kamarnya, sebelm pintu kamar dibuka tiba-tiba terdengar suara ponsel berbunyi dari sakunya dan Reno menerima panggilan itu.
"Hallo,,,?!
"Bos,, kita sudah dapat kabar tentang frans,,?
"Benarkah,,,?!
"Tapi bos kita tidak bisa bicara ditelpon"
"Kenapa,,?! tanya Reno penasaran.
"Lebih baik bos ke lokasi, untuk melihat sendiri"
Seketika Jantung Reno berdebar debar "Baiklah,, aku akan segera kesana"
*
*
🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳
*
@BERSAMBUNG
@Yuk ikuti terus kelanjutan nya jangan lupa untuk LIKE setelah membaca, kasih Author HADIAH/GIFT, RATE BINTANG 5, sertakan pula komentar mu.