ISTRI PENGGANTI CEO: Season 2
Di usahakan membaca "ISTERI PENGGANTI CEO" season satu dulu ya, biar kalian bacanya nggak bingung...
💜💜💜
Alhamdulillah Akhirnya kita bisa bertemu kembali di Novel "ISTRI PENGGANTI CEO" season Dua, disini Author ingin menjelaskan kenapa harus pindah ke lapak yang baru, karena di season Dua ini akan banyak cerita dan kisah bukan hanya Reno dan Delena saja, Author ingin mengisahkan cerita tentang Fanny dan frans, Tommy dan Siska, dan perjalanan Rumah tangga Reno dan Delena tentunya, akan banyak kisah yang menarik, penuh intrik, dan mengandung bawang, kisah percintaan Fanny, Frans, Siska dan Tommy, yang pernah Author janjikan di season satu. Dan di season Dua ini kisah mereka berempat akan bikin kalian baper habis😘 juga ada kisah anak anak Reno dan Delena yang akan mewarnai dalam kisah ini.
Dan tidak lupa Author ucapkan banyak beribu Terima kasih pada kalian yang masih terus mendukung Author sampai saat ini. Semoga cerita halu ini bisa menghibur Readers semua, walau begitu banyak sindiran dan komentar yang menyudutkan Author. Sejujurnya penulis sedih, karena buat novel itu tidak lah gampang yang harus setiap hari bikin cerita mengena di hati kalian. Namun, Author selalu positif thinking😍 Terima kasih banyak juga buat kalian semua yang sudah kasih semngat 💪,, kritik dan saran yang membangun 🙏😍
lope,, lope,, lope,,, Author sayang kalian semua 😘😘😘😘😘
Oke,,, Yuk ikuti kisah selanjutnya
Happy Reading 😍😍
🧡💛💚💙💜♥️
🌿Ruangan Kamar Rawat inap🌿
Delena berbaring lemah tak berdaya dengan selang infus dan oksigen, sementara Reno dalam keadaan tidak sadarkan diri, masih diruangan yang sama dengan Delena. Reno berbaring di ranjang terpisah samping Delena, Ramon dan Andini meminta pada Dr Iskandar agar Reno jangan di jauhkan ruangannya dari istrinya, mereka tau betapa Reno sangat mencintai Delena.
Andini bersama siska sedang duduk disebuah sofa, mereka berdua sedang menunggu di ruangan rawat inap Delena dan Reno.
"Delena,,, Delena,,, Delena kau dimana? Reno mengigau
Terdengar suara Reno memanggil nama istrinya dengan mata terpejam, Andini dan siska beranjak dari duduknya berjalan mendekati ranjang Reno.
"Reno,, Ren,,, kau sudah sadar Nak? Panggil Andini dengan suara lembut, mengusap kepala Reno agar tersadar, Reno membuka matanya perlahan, keringat jagung keluar dari pori-pori kulitnya, dan ia melihat wajah Andini yang tersenyum padanya, lalu menoleh pada Siska yang terlihat khawatir.
"Mana Delena Mah,,? ucap Reno dengan suara parau
Siska dan siska saling bersitatap
"Ren,, jngan bersedih lagi ya, mama juga ikut bersedih kalau kamu kaya gini"
"Dimana istriku mah,,?!
"Delena ada diranjang sebelah mu Ren,,?
Reno menoleh ke samping, melihat gorden hijau yang tertutup, Siska yang berada di samping ranjang Reno berjalan membuka gorden itu, Reno melihat Delena sedang terbaring lemah.
"Delena,,," Reno beranjak dari ranjang nya dan melepas infusan ditangan.
"Reno,, kenapa kau lepas infusan nya? tutur Andini sambil pegangin tangan Reno, tapi Reno tidak peduli ia turun dari ranjang dan berjalan kearah ranjang Delena.
"Delena,, bangun sayang,,," Reno mengelus lembut pucuk kepala delena, "Sayang kau sedang becanda kan? ayo bangun buka mata mu, aku ada disini bersama mu" satu tangan nya mengelusi perut Delena dan menciumi keningnya "sayang,, jngan buat aku takut?" kristal bening sudah jatuh dari sudut mata Reno.
"Reno,,," Andini mendekat, mengelus lembut punggung Reno.
"Sabar lah nak, semua ini ujian, semoga Delena bisa bangun dari koma dan kembali bersama kita lagi"
"Aku nggak sanggup harus berpisah seperti ini mah, aku tidak mau kehilngan istriku,, mah bantu aku untuk menyadarkan Delena" pinta Reno mengguncang kan tangn Andini.
Reno menangis dalam pelukan Andini, Andini ikut menangis terisak, siska menatap iba dan mengelus punggung Reno, dengan mata berkaca-kaca.
"Sabar Ren,,, kau harus kuat, jangan menyerah atau patah semangat, yakin lah kalau Delena akan sembuh dan bangun dari koma"
"Benar Reno,, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, bila kau yakin dan percaya keajaiban itu akan datang, kalau kau lemah begini bagaimna Delena tidak bersedih melihat kau seperti ini"
"Iya mah,,"
Reno terduduk lemas dikursi samping ranjang Delena, menatap nanar wajah istrinya, hatinya benar-benar sakit, besok adalah hari Anniversary Pernikahannya yang pertama, serta peresmian istana barunya, belum sempat Delena menginjak kan kakinya di rumah itu, musibah sudah datang lebih dulu.
"Ya Allah, apakah semua ini dosa dan karma ku? Bila ini adalah kesalahan dan dosa dosa ku, biar aku saja yang menerimanya, jngan istri dan anak ku yang harus menanggung nya" bathin Reno menangis, dan tangisan nya semakin terdengar di telinga Andini dan siska, ia benar-benar rapuh saat ini.
"Ren,,, kau tidak apa-apa kan? sudah Nak jangan menangis lagi, makan dulu yah, kau belum makan sejak tadi pagi, tubuhmu masih terlihat lemah" bujuk Andini
"Bagaimana bisa aku makan, kalau kondisi istriku saja seperti ini?
"Ren,, jangan menyiksa dirimu sendiri, Ayo lah makan walau hanya sedikit?! rayu siska
Reno tetap menggeleng "Mah,, tante,, tolong tinggalkan Reno Sendri, aku ingin menemani istri ku disini"
Andini dan siska saling pandang, dan mereka mengalah pergi meninggalkan Reno Sendri.
Reno terus menatap istrinya, rasa kehilangan telah membuat nya terpuruk, ia menggenggam tangan istrinya, lalu membenamkan wajahnya diatas tempat tidur Delena, Reno berharap Delena cepat tersadar.
Waktu terus beranjak dari peraduannya, malam telah tiba, Reno masih terus berada di samping Delena tanpa meninggalkan sedikitpun, bahkan ia tertidur dikursi.
"Tuan Reno,," bisik Dr Iskandar membangun kannya perlahan, Reno terjaga dari tidurnya dan mengangkat kepalanya, menoleh pada Dr Iskandar dan berkata
"Dokter,,, bagaimna dengan istriku? bantu dia untuk bangun dari koma" pinta Reno memohon
"Tentu saja Tuan muda, team kami masih terus berusaha untuk kesembuhn Nona, percaya lah Allah tidak akan memberi ujian dibatas kemampuan umatnya"
"Reno,, apa yang dikatakan Dr Iskandar benar" menepuk pundak Reno "Ren,, kata mama dari pagi kau belum makan, ini sudah jam delapan malam, ayo nak makan lah dulu, kalau kau ikut sakit Delena pasti ikut bersedih" tutur Ramon, menarik tangan Reno yang terlihat lemah dan membawanya ke sofa, Andini menaruh hidangn diatas meja untuk Reno makan, ia hanya menatap makanan itu tanpa menyentuh nya.
"Maaf mah,, pah,, aku tidak nafsu makan,," ucap nya bersedih, pikiran Reno sudah menerawang jauh entah kemana, pandangan matanya kosong, Andini dan Ramon hanya menarik nafas dalam, melihat anaknya yang di juluki Macan Asia dan ditakuti banyak lawan bisnisnya benar benar sudah terpuruk, Reno harus menerima kenyataan pahit dalam hidupnya karena Istri kesayangn nya harus mengalami koma.
Andini menangis terisak melihat sikap Reno yang terlihat lemah dan murung, Ramon merangkul pundak Andini memberikan ketenangan pada istrinya.
"Sudah lah Mah, jangan menangis terus, kau pun harus sabar menghadapi Reno, mungkin ia masih syok,, kita harus terus beri dukungan dan kasih semangat pada Reno"
Setelah Dr Iskandar periksa keadaan Delena, Reno kembali mendekat dan duduk di samping istrinya.
🌹🌹🌹🌹🌹🌹
@ BERSAMBUNG
@Yuk terus dukung Author dengan cara LIKE setelah membaca, beri Author VOTE/HADIAH dan sertakan juga KOMENTAR positifnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 277 Episodes
Comments
Yuli Nar
lanjut thour
2024-09-27
0
Arabiah Bia
hadir thor
aku suka dengan alur ceritanya...
2024-01-17
1
Nunik Wahyuni
hadir thorrr 😂😂🙏🙏
2024-01-05
0