NovelToon NovelToon
Dendam Putri Pengganti

Dendam Putri Pengganti

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel / Bullying dan Balas Dendam / Putri asli/palsu / Balas dendam pengganti / Romansa / Mengubah Takdir
Popularitas:43.2k
Nilai: 5
Nama Author: eka zeya257

Asa terkejut saat membuka matanya semua orang justru memanggilnya dengan nama Zia Anggelina, sosok tokoh jahat dalam sebuah novel best seller yang menjadi trending topik paling di benci seluruh pembaca novel.

Zia kehilangan kasih sayang orang tua serta kekasihnya, semua terjadi setelah adiknya lahir. Zia bukanlah anak kandung, melainkan anak angkat keluarga Leander.

Asa yang menempati raga Zia tidak ingin hal menyedihkan itu terjadi padanya. Dia bertekad untuk melawan alur cerita aslinya, agar bisa mendapat akhir yang bahagia.

Akankah Asa mampu memerankan karakter Zia dan menghindari kematian tragisnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eka zeya257, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 31

Pemuda itu terkekeh pelan. Ia melangkah mendekat ke arah Zia. "Ah, iya juga. Kayaknya kita sama-sama gak waras, jangan-jangan kita jo—"

Zia menyela cepat. "Gak usah diterusin, cringe tau gak!" ketusnya.

Jawaban Zia malah kembali membuat pemuda itu tertawa. "Zia, Zia, ternyata lo lucu juga, ya."

Pemuda itu menatap Zia dengan sorot mana menilai. Penampilan Zia saat ini seperti kucing tidak diberi makan berhari-hari, melihat tampilan gadis itu hampir serba kuning seperti pisang, dari mulai topi, cardigan, dan tas yang dikenakannya. Sangat fashionable dan tidak terlihat norak sama sekali, malah terkesan lucu meski jarang ada yang memakai pakaian seperti itu.

Kening Zia mengernyit seumur-umur ia belum pernah memberi tahu namanya pada pemuda itu, tapi kenapa ia bisa tahu namanya?

Zia menaikan sebelah alisnya dan mengamati pemuda itu yang tak lain adalah Gery. "Tunggu, kok lo tau nama gue? Pas turnamen basket lo bilang gak kenal gue."

"Gue bilang gak kenal sama lo bukan berarti gue gak tahu nama lo, Zia."

Zia terdiam.

"Padahal selain turnamen basket, sebelumnya gue juga pernah ketemu sama lo. Mungkin lo lupa."

Mata gadis itu membuka lebar. "Kapan?"

Seingatnya setelah memasuki tubuh ini ia tidak pernah bertemu atau berhubungan dengan Gery selain saat kejadian pelukan memalukan di lapangan itu.

"Waktu lo datang ke basecamp gue buat nemuin Arza. Lo datang sambil nangis dan marah-marah karena Arza nolak buat ketemu lo sampai akhirnya lo diusir sama orang suruhan Arza. Lo inget kan? Mungkin lo gak sadar kalau gue ada di sana saat itu," jelas pemuda itu dengan datar dan tidak memperhatikan raut wajah Zia yang sudah berubah keruh.

Rasanya Zia ingin masuk ke dalam karung saat ini juga. Memalukan! Sumpah dari banyaknya kelebihan karakter yang Zia memiliki kenapa hanya embel-embel "Mengejar Arza" yang paling terkenal?

Di mana pun keberadaannya, orang yang mengenal namanya pasti langsung menyematkan nama Arza di belakangnya. Layaknya prangko dirinya dan Arza kerap kali terlibat dalam setiap adegan yang membuatnya terlihat memiliki sifat jelek dan tak tahu malu.

"Kenapa, ada yang salah sama ucapan gue?" tanya Gery ketika melihat Zia terdiam dengan wajah tanpa ekspresi.

"Gak! Tapi ada baiknya lo gak usah ungkit-ungkit itu lagi, bikin mood gue tambah hancur aja."

Gery menarik sudut bibirnya ketika Zia memalingkan wajah terlihat sekali sedang malu dengan kelakuannya sendiri.

"Ternyata lo masih punya malu juga, gue pikir urat malu lo udah putus sampai ngacir segitunya."

"Heh, bawel banget mulut lo!" sungut Zia kesal.

Zia memutar bola matanya malas melihat Gery kembali menertawakannya. Ia sama sekali tidak sedang malu, tapi pemuda itu tertawa seolah dirinya adalah pelawak. Namun, sedetik kemudian Zia menggigit bibirnya sebelum memfokuskan tatapannya kepada Gery.

Kakinya bergerak semakin mendekati pemuda itu lalu berjongkok menyesuaikan tubuhnya dengan wajah Gery.

Zia menatap intens pemuda itu sampai-sampai membuat Gery kebingungan. Gery menjentikkan jarinya di depan wajah Zia.

"Terpesona, hah?" Gery menyeringai.

Zia tersadar lalu mendengus. "Najong!"

Ia hanya ingin memastikan orang di depannya ini sungguh bukan Shaka dan setelah diperhatikan dengan cermat sepertinya orang ini benar-benar bukan Shaka. Gaya penampilan mereka sangat berbeda, Shaka itu culun dan sangat introvert, tidak seperti pemuda ini yang cerewet dan menyebalkan.

Ya, mereka berdua adalah orang yang berbeda.

***

"Nah kan bener nih anak ada di sini." Brian berseru setelah membuka pintu apartemen Arza dan mendapati sahabatnya tengah memejamkan mata di sofa.

"Gak usah pura-pura tidur, Za! Keliatan banget lo bohongnya," Bayu melempar bantal sofa ke tubuh Arza sebelum menghempas tubuhnya ke sebelah Arza diikuti dengan Brian dan Kevin yang memilih duduk di lantai.

Setelah kejadian mencengangkan di kantin tadi mereka tidak berhenti memikirkan Zia. Iya, Arza membolos setelah membawa Zia ke gudang sekolah. Ketika mereka bertanya kepada Zia mengenai keberadaan Arza, gadis itu malah menyembur mereka dengan cacian dan makian.

"Lo kenapa sih, Za? Zia sama Haris, mereka punya masalah apa sama lo? Sampai lo lost control kayak tadi." Arza membuka matanya mendengar ucapan Bayu.

"Sumpah, Za! Lo kaya cowok yang lagi cemburu brutal tadi. Walaupun gue tau gak mungkin lo cemburu. Impossible." ujar Brian.

"Jadi, kenapa lo nonjok Haris?" Tanya Bayu lagi.

Arza masih tidak menyahut, ia hanya menatap langit-langit apartemennya dengan sorot mata acuh tak acuh.

"Rapet amat mulut lo kek pantat ayam, mual gue ngeliatnya," Bayu mendengus jengkel.

"Eh, tapi serius, Za. Zia lo apain di gudang? Gue tanya dia, eh dia malah marah-marah sama gue. Katanya 'Bilangin tuh sama temen sinting lo gak usah macam-macam sama gue!' terus dia gak berhenti ngumpatin lo, Za. Kayak gini, 'Arza tolol! Brengsek! Sinting! Idiot! Setan! Babi!'" ucap Brian sambil menirukan gaya bicara Zia.

Arza menghela napas kasar. Ia juga tidak tahu kenapa dirinya bisa kehilangan kontrol seperti tadi. Semua itu dipicu oleh gejolak panas di hatinya karena tidak terima melihat Zia semakin menunjukkan kedekatannya dengan Adam.

Zia.

Arza meremas rambutnya, nama itu tidak sedikit pun bisa hilang dari kepalanya.

"Atau lo mau jilat ludah sendiri, Za?" tanya Kevin yang sejak tadi diam saja.

1
Heni Mulyani
lanjut
Aretha Shanum
bosen boosennn
Wahyuningsih
emang jln critanya terlalu ber tele2 gk sat set sat set q jdi males bacanya thor kpn zia bahagia
Luvqaseh😘😘
bosan...xde perubahan...
nur janah567
ber tele" ceritanya keseel tapi penasaran banget . pengennya tuh nya tu gaby ketahuan belangnya biar mampus tu orang bikin gedeg banget
🌸🌸 azaLea🌸🌸
teruss kapan terungkapnya 😪
Zee✨: y nnti sekarang baru mau masuk pertengahan alur😄
total 1 replies
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
gaby, gaby si drama queen semoga cepet ketahuan kebusukan hatinya gaby
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ: kesabaran aq setipis tissu thor🤭
total 2 replies
Rossy Annabelle
👏👏👏👏bagus jangan kasih kendor zi🤯
🌸🌸 azaLea🌸🌸
🥱
silvia da luz
gue suka banget sama kata" lo kevin👍
Heni Mulyani
lanjut author
Rizky Fathur
bikin damian jantungan bikin kena sakit parah bikin mcnya tidak mau mengurusnya
Heni Mulyani
lanjut author 💪
Erni Wati
terus semangat berkarya Thor,,,,
Zee✨: siap, makasih dah mampir kak😍
total 1 replies
Raine
banyak debat aja,, keburu wafat tanpa tindakan tegas, keluar aja kek dari tu keluarga, udah tau nyesel mungut dia tapi masih aja tinggal
🌸🌸 azaLea🌸🌸: terlalu menye2 thorrr..
kurang suka 😪
total 2 replies
Heni Mulyani
lanjut author 💪
Murni Dewita
double up lah thor
Zee✨: besok yah, hari ini cape bgt soalnya nyambi kerja 🤣
total 1 replies
ꉣꏂꂵꃳꋬꉔꋬ
ih geselin banget sama zia sekarang menye menye , terlalu banyak bicara tanpa tindakan
Sulati Cus
dah lah anggep ae waktu itu kamu lg khilaf dan rabun mata😅
Zee✨: wkwk bnr bgt
total 1 replies
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
nah loh rasakan skg lo, makanya jgn terllu sok jadi org, merasa kehilangan kan skg lo azka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!