Seorang dokter muda yang sedang meneruskan pedidikannya di S2, dipaksa untuk segera menikah...
ternyata salah satu pasiennya membuatnya jatuh hati pada pandangan pertama
berhasilkah Dokter tersebut mendapatkan gadis pujaannya.
jangan lupa comen dan likenya ya..🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Friska Nanda Raisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
heboh dan tegang..(END)
Setelah di nasehati oleh Cindy, Nuripun kini sudah tidak meminta hal yang aneh-aneh lagi. Nuripun sudah lulus dari SMU 5 bulan yang lalu.
Dan kini, usia kandungan Nuri sudah memasuki usia 7 bulan. Akupun mengajaknya untuk USG.
Bersyukur ternyata anak kami perempuan. Dan semuanya dalam keadaan baik-baik saja.
Namun ketika usia kandungan Nuri memasuki usia 38 minggu, kamipun setiap saat selalu merasa was-was.
“Nur, sekarang apa kamu merasakan sesuatu?” tanyaku
“Aku ga merasakan apa-apa mas. Aku baik-baik saja.” Ucap Nuri
“Tapi, ini sudah memasuki usia kandunganmu 38 minggu Nur.” Ucapku
“Beneran deh mas. Aku tuh ga ngerasain apa-apa sekarang.” Sahut Nuri
“Oh ya udah klo begitu. Nanti klo kamu merasakan sesuatu, kamu kasih tahu mas ya.” Ucapku
“Iya mas.” Sahut Nuri singkat
Dan di saat tengah malam, Nuri berteriak kesakitan
“Mas.. Perutku sakit mas. Aduh..” ucapnya sambil meringis kesakitan
“Nur, sepertinya kamu akan melahirkan. Kamu tenang dulu ya. Atur nafas kamu. Tarik nafas dalam-dalam lalu keluarkan, tarik nafas dalam-dalam lalu keluarkan. Begitu terus ya. Jangan sampai ga. Aku mau bangunin ayah dan ibu dulu serta adit.” Ucapku dan diapun mengangguk.
“Ayah... Ibu... Bangun. Sepertinya Nuri akan melahirkan.” Ucapku dari luar kamar ibu
“Ayah.. Ibu...” panggilku lagi
“Ada apa sih mas malam-malam begini berisik?” Tanya Adit
“Eh dit. Untung kamu udah bangun. Nuri sepertinya mau melahirkan dit. Tolong kamu bangunkan Ayah dan ibu sampai mereka bangun ya. Aku akan ke rumah sakit duluan.” Ucapku
“Baik mas. Udah sana buruan mas. Kasihan Nuri.” Ucap Adit
“Iya.” Sahutku singkat
Setelah itu, akupun balik ke kamar, ganti baju lalu menggendong Nuri yang sedang kesakitan. Dan tidak lupa juga membawa tas yang sudah dipersiapkan
Di dalam perjalanan, aku melihat Nuri yang benar-benar merasakan kesakitan
“Sabar ya sayang. Sebentar lagi kita sampai di rumah sakit.” Ucapku sambil mengelus-ngelus perut Nuri
Tak selang berapa lama, kamipun sampai dirumah sakit. Dan Nuri langsung di bawa ke ruang bersalin.
“Sus, apa aku boleh masuk?” tanyaku
“Silahkan Dok. Tasnya bisa Dokter Yusuf taruh juga di dalam.” Ucap suster itu
Lalu akupun masuk ke dalam juga
“Nur, bertahan ya sayang.” Ucapku sambil menggenggam tangan Nuri
“Mas.. Sakit banget.” Ucapnya merintih kesakitan
“Iya aku tahu sayang. Tapi kamu tetap harus kuat. Karena sebentar lagi anak kita akan lahir.” Ucapku memberi semangat
“Dokter Yusuf tenang saja. Setelah aku periksa, ini sudah pembukaan terakhir. Sebentar lagi anak kalian akan lahir.” Ucap Dokter kandungan yang juga teman kerjaku
“Nur, tenang.. Tarik nafas dalam-dalam lalu keluarkan, tarik nafas dalam-dalam lalu keluarkan. Ya seperti itu. Ingat ya Nur.” Ucapku dan diapun mengangguk
Sementara diluar, ayah dan ibu sudah datang.
“Dit, cucu ibu sudah lahir belum dit?” tanya ibu panik
“Sepertinya belum bu.” Sahut Adit
“Bu, tenang.” Ucap Ayah
“Gimana bisa tenang si yah?! Di dalam, Nuri sedang berjuang melahirkan cucu kita.” Ucap ibu khawatir
“Bu, tenang. Semuanya akan baik-baik saja. Kita berdoa saja ya.” Ucap Adit
Dan disaat yang bersamaan...
“Oek.. Oek.. Oek..” tangis bayi dari ruang bersalin terdengar
“Tuh bu, ibu dengar tidak. Ada suara tangis bayi.” Ucap Ayah
“Eh iya yah. Itu suara tangis bayi. Berarti cucu kita sudah lahir yah.” Ucap ibu bahagia
“Iya bu.” Sahut ayah
Dan beberapa saat kemudian, Yusuf pun keluar bersama Dokter yang membantu persalinan Nuri.
“Suf, bagaimana keadaan Nuri dan juga cucu ibu?” tanya ibu khawatir
“Ibu, mereka baik-baik saja. Nuri sekarang sedang tertidur karena kelelahan, sedangkan cucu ibu sedang di mandikan.” Jelasku
“Oh.. Syukurlah klo begitu.” Ucap ibu
“Lalu kapan Nuri di pindahkan ke kamar perawatan dan kapan juga ibu bisa melihat cucu ibu?” tanya ibu
“Mungkin sebentar lagi ya bu.” Sahut Dokter yang membantu persalinan tadi
“Bu, sabar bu. Ntar juga bisa lihat.” Ucap ayah
“Ibu kan Cuma penasaran aja yah.” Ucap ibu
Beberapa saat kemudian, Nuripun dipindahkan ke ruang perawatan bersama bayinya.
“Nur, gimana keadaan kamu sekarang?” tanya Ayah
“Aku sudah baik-baik saja, ayah.” Sahut Nuri
“Oh syukurlah.” Ucap Ayah
“Ih.. Cantiknya cucu ibu..” ucap ibu sambil melihat anakku
“Kalian sudah memberikannya nama?” tanya ibu
“Sudah bu.” Sahut Nuri
“Siapa namanya?” tanya Ibu
“Namanya kayla putri bu.” Ucapku
“O.. Nama yang bagus. Ibu suka.” Ucap ibu dan kamipun tertawa bahagia bersama
Setelah 3 bulan kemudian, Aditpun akhirnya melangsungkan pernikahan dengan Cindy. Mereka terlihat bahagia.
Apalagi setelah itu mereka dikaruniai seorang putra yang di beri nama Danis.
Kami semuapun akhirnya hidup dengan bahagia.
*************** END *************
Author..
Terimakasih untuk para pembaca semuanya. Author minta maaf jika novel author yang ini tidak bisa memuaskan para pembaca sekalian. Sekali lagi author minta maaf.
O ya, author juga mau kasih tahu, kalo author punya novel baru.
Judulny..
• Their love story (lanjutan dari novel aku di cintai oleh guruku 1 & 2)
• Dibalik sandiwara ada cinta
• “Aku ini istrimu, hargailah aku..!!” (Baru)
• Putri Cahaya dan tongkat keabadian (baru)
Coba di baca ya. Siapa tahu suka.😊
Author tunggu lho...😉
Terimakasih...😙
singkat padat dan jelas
harus nya judul nya turun ranjang😀
jd gk trima rasanya kl judulnya"cinta karna ibadah"..
" Cinta Dalam Doa ".
terima kasih kak
.aq suka