seorang mahasiswi yang dijodohkan dengan seorang ketua BEM oleh neneknya Ketua BEM tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siti masulan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cemburu
"Ayah aku boleh bicara sebentar gak sama Faisal" Jeny tiba-tiba minta izin ke ayahnya di tengah-tengah ayahnya sedang asyik ngobrol dengan papi nya Faisal.
"Boleh nak, kalian boleh ngobrol di teras depan ya" ayah mengizinkan.
"Baik ayah, terimakasih" ucap Jeny.
"Hmm Faisal lo serius sama gue?" Jeny to the point mengawali pembicaraan nya.
"Iya Jeny gue serius, gue tidak main-main dengan niat gue ke lo?"
"Tapi apa alasannya lo mau menikahi gue". Tanya Jeny.
"gue cinta sama lo, dari awal Kita bertemu lo selalu ada dalam pikiran gue, bahkan dalam mimpi pun gue selalu hadir" ucap Faisal.
"gue akan kasih jawaban nya tiga hari lagi" Jeny minta waktu untuk menjawabnya.
"Baik, gue akan tunggu, apapun jawaban lo gue siap menerima nya". Ucap Faisal.
Mereka pun kembali ke dalam rumah, sementara orang tua mereka masih asyik berbincang.
"Sudah kalian ngobrol nya?" Tanya mami.
"Sudah mi" jawab Faisal.
"Yaudah kalo begitu kita pamit pulang dulu ya semuanya, kebetulan hari ini saya ada pekerjaan, barusan ada chat dari sekertaris saya" ucap pak bara sambil mengecek ponsel nya.
"Iya silahkan, terimakasih atas kunjungannya, mudah-mudahan kita bisa bertemu kembali" ucap ayah Jeny.
"Iya aamiin, kami pulang dulu ya Assalamu'alaikum " ucap Faisal sambil bersalaman kepada kedua orangtuanya Jeny
"Waalaikumussalam" jawab Jeny.
"Semoga setelah Kamu istikharah, mudah-mudahan Allah kasih jawaban yang terbaik" ucap ibu setelah keluarga Faisal pulang.
"Aamiin, do'ain juga ya Bu, mudah-mudahan aku dapat jawaban yang tepat". Ucap Jeny.
"Iya nak, ibu pasti do'a kan kamu nak". Ucap ibu lagi.
Sebenarnya Jeny Juga memiliki perasaan yang sama ke Faisal, namun dia masih ragu, apakah Faisal emang benar-benar mencintainya.
Keesokan harinya di kampus..
"Pulpen gue mana ya, kok gak ada?" Linda mencari-cari pulpen nya di dalam tas nya.
"Bentar ya gue cari dulu pulpennya" ucap Linda kepada kedua temannya, tapi bukan teman gengnya sih, mereka yang mau bayar cicilan kosmetik. Oh iya Linda juga selain ketua geng CeCim, dia juga suka ngeriditin barang-barang kecantikan.
"lo lupa bawa kali, kita juga kebetulan gak bawa pulpen ya" ucap salah satu teman nya itu yang mau bayar cicilan kosmetik nya.
"Oh iya gue lupa, kemarin kan dipinjam Faisal buat mendata, asyik ini bisa jadi kesempatan untuk gue biar bisa ketemu Faisal" ucap Linda dalam hati nya .
"Pulpen nya gak ada, nanti aja ya gue catet nya, nanti kalo ketemu gue lagi kalian ingetin gue, takutnya gue lupa" ucap Linda kepada kedua temannya itu.
"Yaudah ini uangnya, jangan lupa catet ya nanti" kedua temannya sambil menyodorkan uang nya ke Linda.
"Oke siap, makasih ya" Linda menerima uangnya.
"Iya sama-sama " ucap kedua temannya itu, lalu mereka berdua pergi.
"Faisal dimana ya" ucap Linda sambil melirik ke sekitaran kampus.
"Oh itu dia" lalu Linda menghampiri Faisal kebetulan Faisal sedang berjalan menuju kantin.
"Faisal tunggu" teriak Linda, sambil berlari menuju Faisal.
"Iya ada apa" jawab Faisal sambil menengok ke belakang kearah sumber suara .
"lo kemarin minjem pulpen gue kan, sekarang mana?" Tanya Linda Sambil menyodorkan telapak tangannya seperti layaknya sedang meminta.
"Oh iya ini, gue lupa kemarin mau ngembaliin nya, makasih ya" Faisal sambil menyerahkan pulpen Linda yang dipinjam nya.
"Iya sama-sama" Linda menerimanya dengan wajah yang berseri-seri, karena dia merasa senang bisa berbincang dengan Faisal.
Faisal pun lalu beranjak pergi dari hadapan Linda.
"Faisal tunggu" teriak Linda lagi, dia emang senang teriak-teriak kali.
"Ada apa lagi sih Lin, kan pulpen nya udah gue balikin?" Tanya Faisal dengan ketus
"lo jangan ketus gitu dong pak ketua, kan gue udah pinjemin pulpen kemarin" ucap Linda.
"bakal ribet nih urusannya kalo berurusan sama dia" gerutu Faisal dalam hati.
"Terus lo mau ngapain panggil gue lagi" tanya Faisal lagi.
"Karena kemarin lo udah minjem pulpen gue, sekarang gue harus makan bareng sama gue di kantin " ucap Linda.
"Kan pulpen nya udah gue balikin, kenapa lo minta gue untuk makan bareng?" Tanya Faisal dengan muka heran.
"Pulpen gue lo pakek kemarin, otomatis isinya pasti berkurang kan, jadi lo harus mengganti nya dengan makan bareng sama gue di kantin" ucap Linda, sebenarnya Linda gak masalah pulpen nya dipake sama orang lain juga, mau abis juga, tetapi dia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk bisa berduaan dengan Faisal.
"Yaudah gue ganti aja pulpennya, sekarang gue mau beli dulu pulpen" ucap Faisal dia tidak menyangka Linda punya inisiatif seperti itu biar bisa makan bareng dengan nya.
"gue gak mau diganti dengan pulpen, gue maunya kita makan bareng " ucap Linda.
"Yaudah kita ke kantin sekarang " ucap Faisal dengan terpaksa menerima permintaan Linda, alasannya biar bisa kelar urusannya.
"Yaudah ayo, tenang gue yang bayarin" ucap Linda dengan muka sumringah
"Kita bayar masing-masing aja" Faisal gak mau nanti malah minta ganti yang aneh-aneh.
Di kantin..
"Bu pengen baksonya ya dua" Linda sambil menggeser kan kursi kantin untuk dia duduki.
"Baik neng, tunggu sebentar ya, saya buatkan dulu" jawab Bu Marni.
"Ayo my love kita duduk disini" ajak Linda ke Faisal.
"lo apa-apaan sih, manggil nya jangan gitu, gue bukan siapa-siapa lo" Faisal duduk disamping Linda karena terpaksa itu juga.
"Yaudah maaf" ucap Linda.
"Eh Jen, liat itu Faisal kok makan bareng dengan Linda" Sila mengarahkan telunjuknya ke arah Faisal.
Deg.. jantung Jeny tidak karuan.
"Faisal apa-apaan sih, kok dia malah bareng Linda, baru juga kemarin dia ngelamar gue, Sekarang udah berduaan aja sama cewek lain, apa jangan-jangan Linda juga diajak nikah sama Faisal, dan mau dijadiin istri keduanya, ih amit-amit gue gak mau kalo harus berbagi suami dengan si Linda" batin Jeny bergejolak, bisa-bisanya dia berpikir sejauh itu.
"jen, lo kenapa kok diem aja, cemburu ya?" Ledek sila sambil tertawa.
"Hah cemburu, ngapain cemburu, dia bukan siapa-siapa gue" ucap Jeny, padahal hatinya terasa sakit.
"Jeny..! Jangan sampai dia salah paham sama gue tentang hal ini" Ucap Faisal dalam hati.
"Coba aja tiap hari kaya gini, makan bareng sama Faisal terus". Ucap Linda dalam hati berharap banget.
Jeny pergi meninggalkan kantin dengan perasaan kecewa.
"Jeny lo mau kemana" teriak Sila
"gue mau ke kelas, lo makan sendiri aja" jawab Jeny sambil meninggalkan Sila.
"Lho bukannya tadi lo bilang lapar, kenapa sekarang malah gak jadi makan nya " sila berjalan mengikuti langkah Jeny.
"gue sekarang udah kenyang" jawab Jeny.
Kelas terakhir telah selesai, semua mahasiswa dan mahasiswi pun pada pulang.
Seperti biasa sila berpamitan kepada Jeny pulang duluan.
Di parkiran..
"Jeny ayo pulang bareng sama gue" ajak Faisal.
"Makasih, gue mau naik angkot aja" Jeny menolak dengan sewot, karena masih kesal dengan Faisal soal yang di kantin tadi.
"Jeny lo kenapa, marah sama gue?" Tanya Faisal.
"lo masih nanya gue kenapa, lo gak sadar salah lo apa? Baru juga kemarin lo ngajak gue nikah, tapi tadi malah asyik berduaan sama cewek lain" gerutu Jeny kepada Faisal dengan wajah kesalnya.
"lo salah paham jen, gue tadi sama Linda cuma..." Belum juga Faisal menyelesaikan ucapannya tiba-tiba Jeny...
"Apa jangan-jangan lo mau ngajak si Linda juga buat jadi istri lo yang kedua" ucap Jeny kesal.
"jeny Arista, sampai segitu nya lo cemburu sama gue" Faisal tersenyum bahagia, karena dia seneng ternyata Jeny cemburu, cemburu kan tandanya cinta.
"Yaudah gue pulang duluan" Jeny pamit, karena angkotnya sudah Datang.
"Iya sayang hati-hati" entah dapat ide darimana tiba-tiba Faisal punya panggilan sayang ke Jeny.
"Rupanya dia cemburu sama gue, jadi pengen cepet-cepet menghalalkan nya deh" ucap Faisal dalam hati sambil senyum-senyum sendiri.