NovelToon NovelToon
My Hot Partner In Berlin

My Hot Partner In Berlin

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Konflik etika / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:58.3k
Nilai: 5
Nama Author: Sheninna Shen

"Ketimbang jadi sadboy, mending ajarin aku caranya bercinta."

Guyonan Alessa yang tak seharusnya terucap itu membawa petaka.

Wanita sebatang kara yang nekat ke Berlin itu berteman dengan Gerry, seorang pria sadboy yang melarikan diri ke Berlin karena patah hati.

Awalnya, pertemanan mereka biasa-biasa saja. Tapi, semua berubah saat keduanya memutuskan untuk menjadi partner bercinta tanpa perasaan.

Akankah Alessa dapat mengobati kepedihan hati Gerry dan mengubah status mereka menjadi kekasih sungguhan?

Lanjutan novel Ayah Darurat Untuk Janinku 🌸

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sheninna Shen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

03. Ajarkan Aku Bercinta

..."Ajarin bercinta? Butuh FWB? Friend with Benefits? Butuh sesuatu yang dapat mengeluarkan hormon endorfin? Baiklah. Aku adalah orang yang tepat untuk semua itu." — Gerry Anderson...

"Wah ... aku gugup, karena ini pertama kalinya aku ke tempat pria," gumam Alessa sambil matanya berkeliling menatap isi dari apartemen Gerry.

Gerry tertawa kecil sambil membuka mantel hitamnya. Ia pun menggantungkan mantel hitamnya ke kayu yang berada di dekat pintu.

"Anggap rumah sendiri. Aku akan masak dulu, jadi—"

"Kamu bisa masak? Wah ... pria idaman banget," celetuk Alessa tanpa sadar dengan ucapannya.

Mendengarkan ucapan Alessa yang asal nyeplos itu, seketika Gerry mendelik. Ia dibuat senyam senyum sendiri pada kalimat 'pria idaman'. Tapi sesaat kemudian, senyum itu pudar dari wajahnya.

"Pria idaman ya?" Gerry bergumam sambil berjalan ke dapur mininya. "Sayangnya, sudah dua kali lamaran pria idaman ini gagal."

Mendengarkan respon Gerry, membuat Alessa penasaran dan mendadak ingin tahu lebih dalam, seperti apa lamarannya yang gagal itu? Padahal, jika ia perhatikan dengan seksama, tak ada satu pun yang kurang dari pria itu.

"Jadi, seperti apa cerita dua lamaran yang gagal itu?" Alessa bersandar tepat di meja dapur sambil bersilang tangan ke dada. Ia mulai memasang telinga dengan wajah yang serius.

Entah kenapa, Gerry menceritakan semua kisah sedih dan pahitnya kepada Alessa tanpa sungkan. Padahal, jika dipikir-pikir lagi, tak pernah sekalipun ia bercerita panjang lebar seperti itu.

Kedua orang itu larut dalam kisah panjang yang tak berujung bahagia. Sampai-sampai, tanpa sadar mereka telah selesai makan, dan kini sedang duduk bersebelahan di sofa sambil memegang mug.

"Ternyata ... itu yang selalu membuatmu melamun setiap hari." Alessa menatap dalam ke arah mug yang berisikan kopi susu instan hangat yang tersisa setengah gelas itu. "Maaf karena aku kembali mengorek luka lama itu."

Gerry terdiam membisu. Karena cerita tadi, membuat ia terhanyut oleh kenangan masa lalu yang sulit untuk dilupakan itu. Tatapan nelangsanya membuat Alessa memutar otak agar bisa mencairkan suasana. Hingga tanpa Alessa sadari, guyonan yang keluar dari mulutnya mendadak menjadi petaka panjang buatnya.

"Ketimbang jadi sadboy, mending ajari aku caranya bercinta." Alessa mengatakannya sambil mencebik, kemudian ia tertawa kikuk.

"Dasar bodoh!" Alessa menepuk bibirnya sambil berteriak dalam hati. "Apa yang kau katakan barusan Alessa?!!!"

Gerry tersentak mendengarkan guyonan Alessa yang berbahaya itu. Bisa-bisanya wanita itu dengan gamblang berbicara pada pria hidung belang sepertinya? Yah, walaupun ia sudah insaf dan berubah, tapi tak menutup kemungkinan bahwa kegilaan masa lalunya dapat kembali lagi. "Ber ... cinta?"

Alessa cengengesan dan ingin menarik kembali kata-kata itu dari mulutnya, tapi sayang kalimat itu sudah dicerna mentah-mentah oleh Gerry! Ia mendadak gelagapan dan berusaha mencari topik yang semakin membuat ia terjerumus ke dalam kegilaan Gerry kedepannya.

"Maksudku, ajari aku bagaimana caranya menggaet bule-bule di luar sana. Karena terkadang aku berfikiran untuk mengajak mereka menjadi partner FWB-ku." Alessa mendadak cengengesan dan tertawa gugup. "A-aku bosan. Hehehe. Lagi pula aku butuh sesuatu yang menyenangkan."

"FWB? Friend with benefits?" Gerry mengerutkan keningnya dengan seribu satu pertanyaan di kepalanya. Ternyata wanita yang terlihat polos itu, diam-diam nakal dan memiliki pikiran kotor seperti itu.

"Siapa sih yang nggak tau FWB? Lagi pula, kita pasti butuh sesuatu yang menyenangkan di hidup yang membosankan ini, bukan?" ucap Alessa sambil tertawa kikuk.

Alessa terus mengutuki dirinya yang asal berbicara tentang FWB yang mengartikan partner bercinta? Bisa-bisa Gerry memandangnya sebagai perempuan nakal. Jangankan bercinta, pacaran saja ia tak pernah karena terlalu sibuk dengan kehidupannya yang sulit itu. "Entah sejak kapan, tiba-tiba aku memikirkan sesuatu untuk mengeluarkan hormon endorfin di tubuhku."

Hai, Alessa ... Alessa. Apa lagi yang kau bicarakan? Hormon endorfin? Haduh! Haduh! Si paling endorfin! Geram Alessa dalam hati.

Alessa mengatakan semua yang ada di kepalanya. Benar, ia memang sering mencari sesuatu yang dapat membuatnya bahagia. Salah satunya berteman dengan pria maskulin yang terus menyita perhatiannya akhir-akhir ini. Tapi, bukan seperti ini niat awalnya.

"Lupakan." Alessa langsung bangkit dari duduknya. Kemudian ia berjalan menuju ke dapur.

Sementara itu, Gerry bergegas menyusuli Alessa ke dapur dengan langkah yang cepat.

"Q" rutuk Alessa dalam hati. Ia meletakkan mug tadi ke tempat cuci piring.

Gerry mengunci tubuh Alessa dari belakang. Ia meletakkan kedua tangannya di meja dapur, tepat di sisi kiri dan kanan tubuh wanita itu, membuat Alessa terkunci dan tak bisa ke melarikan diri.

"Apa maksud ucapanmu tadi?" Suara Gerry terdengar dingin dan membuat Alessa bergidik.

Wanita itu dapat merasakan aura dingin yang dipancarkan oleh pria itu. Seperti ....

"Alessa." Suara bariton Gerry cukup mengusik gendang telinga Alessa, membuat wanita itu memutar kepalanya ke belakang untuk menatap ke arah Gerry.

Seketika Alessa membulatkan matanya dengan sempurna saat Gerry tiba-tiba melumat habis bibirnya tanpa ampun. Sejak kapan jarak antara dirinya dan pria itu menjadi sangat dekat? Sampai-sampai kini ia dapat merasakan tubuhnya terjepit di antara meja dapur dan tubuh kekar itu.

Alessa kehabisan nafas! Menyadari hal itu, Gerry pun menjeda permainan bibir yang sudah lama tak ia rasakan itu. Mata hitamnya menatap lekat ke dalam mata biru milik Alessa.

Alessa membalikkan badannya sambil mendorong tubuh Gerry secara perlahan. Otaknya masih belum bekerja karena kaget dengan perlakuan spontan Gerry. "Ger ... tadi itu ...."

"Ajarin bercinta? Butuh FWB? Friend with Benefits? Butuh sesuatu yang dapat mengeluarkan hormon endorfin?" Gerry mengembalikan semua ucapan yang keluar dari mulut Alessa tadi. Kemudian dengan penuh penekanan, ia mengatakannya dengan sangat lantang dan jelas.

"Baiklah. Aku adalah orang yang tepat untuk semua itu."

"Kamu tak akan menyesal jika aku yang menjadi tutormu. Karena jam terbangku sudah sangat banyak."

Bak disambar petir di siang bolong, Alessa benar-benar kaget dengan apa yang dikatakan oleh Gerry. Pria seperti kulkas dua pintu yang selama dua bulan itu dia ajak berteman, kini menunjukkan seperti apa aslinya dirinya. Padahal, mereka baru berteman 2 minggu.

"Gila! Ini benar-benar gila!" pikir Alessa saat itu. Satu sisi, ia sangat menikmati lembut dan hangatnya bibir pria itu saat berciuman tadi, sampai-sampai terbersit di hatinya ingin merasakan lagi ciuman itu. Tapi, apa dia gila? Apa yang akan pria itu pikirkan tentangnya nanti?

...🌸...

...🌸...

...🌸...

...Bersambung .......

1
Ita rahmawati
nah gtu kn jelas toh gk mnduga²
Surati
bagus ceritanya 👍🙏🏻 sangat suka dengan ceritanya. semangat thor 💪💪
Ita rahmawati
dasar gerry 🤣🤣
Ita rahmawati
ayahnya yg tetiba ketemu disaat dia udh mwnyerah utk gk mencari lg 😩
Ita rahmawati
baru sadar kalo kamu bodoh,,aku mah udh tau sejak di lapaknya lea sm luca 🤣
Ita rahmawati
ya otu akibat dari sm2 diem dn cuma nebak² aja gk mau cerita
Ita rahmawati
dasar gerry ogeb,,kan dulu kamu yg ngejer² 2 wanita itu lah kalo alessa kan dari awal dia yg pedekate ke kamu walau gk di anggap dn setelah ada celah dikit eh lgsg bercinta 🤦‍♀️🤣
Ita rahmawati
ternyta kisah hidup alesa juga gk kalah sedihnya 😔
Ita rahmawati
harusnya saat gery nanya kamu mau kemana dn knp gk pulang besok aja kamu jawabnya krna kita hanya partner FWB dn bukan pasangan gtu 🤣
Ita rahmawati
ya masihlah dasar gery gk semua cwe genit itu udh bolong ,,mungkin dia menggodamu krn mencari perhatianmu kan 🤦‍♀️🙄
Ita rahmawati
ya biarin aja lah dia mikir apapun semaunya les
Ita rahmawati
halah,,kepincut juga kan kamu ger,,sok²an jual mahal 🤣
Ita rahmawati
mampir juga di gerry
Nining Chili
🥳🥳🥳
ayu cantik
bagus
Nursina
semangat berkarya
Susana Sari Sari
saya suka cerita²novelmu Tho ceriganya bagus gak bertele² jln ceritanya dapet,mungkin maru 50%yg saya baca tp akan berlanjut semua judul
Wayan Sucani
Andai suamiku sepeka itu....
Sheninna Shen: Sayangnya suami seperti itu hanya ada di novel 🥹
total 1 replies
Siti Amyati
ngecek hadiahnya gimana kak
Sheninna Shen: Kakak follow aku dulu dong biar kita bisa saling kirim pesan. Soalnya aku udah dollo kkak. Tapi krn kkak belum follow, aku ga bisa kirim pesan ke kakak
total 1 replies
Indradavais
Kok ngk ada visualnya ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!