Seorang suami harus kehilangan istri yang sangat dia cintai dan seorang anak harus rela kehilangan kasih sayang ibu nya. karena insiden kecelakaan.
Mampukah Aditya hidup tanpa istrinya dan membesarkan putri nya seorang diri.
Lalu bagaimana dengan putri mereka setelah kehilangan sang bunda.
Yuk baca dan jadi la saksi kisah ini.
hanya di Novel Toon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisah Cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
Saat mereka sedang berdua pintu ruangan nya tiba - tiba di ketuk oleh seseorang dari luar.
Tuk tuk
"Masuk." perintah Adit yang sedang duduk bersama dengan sang istri.
Kemal masuk dengan sejumlah berkas di tangan nya untuk di berikan ke Adit.
"Apa itu?" tanya Adit.
"Ini berkas nama - nama yang akan pergi ke jadi dokter relawan." ucap Kemal.
Vina yang mendengar apa yang di bawa oleh Kemal langsung mendekat kearah suaminya, dia ingin tau apakah nama nya ada dalam daftar tersebut.
"Kak nama Vina ada gak?" tanya Vina dengan antusias.
Adit menatap kearah kemal, kali ini nama Vina ada tapi nama Vivian tak ada. Vina yang melihat suami nya dan Kemal saudara iparnya dari sebelah ibu mertua nya diam, merasa heran dan mengambil kertas tersebut. Saat dia melihat nama nya ada dia sangat senang.
"Wahh! Vina seneng banget kak, kali ini nama Vina ada. Vina juga ada boleh ya Vina ikut. kan Kak?" tanya Vina dengan senyum bahagia.
"Sayang lain kali saja ya. Di sana masih sering terjadi longsor sayang. Kakak gak mau kamu kenapa - kenapa." pinta Adit.
"Tapi Kak. Vina kan gak pernah ikut." ucap Vina dengan rajut wajahnya kecewa saat sang suami melarang nya untuk ikut pergi.
"Kamu lupa jika ayah sama bunda dan yang lain nya akan datang, jika mereka datang kita gak ada kan mereka kecewa sayang. Minimal kamu sebagai putri nya ada saat ayah dan bunda datang." ucap Adit.
Vina menarik nafas, dia hanya bisa menuruti saja semua yang di ucapkan oleh suaminya, keinginan nya untuk tidak ikut gagal lagi dan di gantikan oleh orang lain.
"Iya Vina gak akan ikut." jawab Vina dengan berjalan kembali duduk di sofa.
Dulu sebelum dia menikah keinginan nya untuk pergi pun gagal karena dia mengalami kecelakaan dan koma saat itu dan saat dia mendapat kesempatan itu lagi dia pun gagal ikut dengan alasan keluarga nya akan datang.
Adit yang melihat istrinya berjalan duduk dengan lesu dan wajah di tekuk tau jika Vina kecewa. Adit menyuruh saudara iparnya keluar setelah dia memeriksa semua nya dan mencoret mana istrinya.
"Sayang kamu marah?" tanya Adit.
"Gak cuma sedikit kecewa! Lagi - lagi Vina gagal ikut." ucap Vina dengan memasang raut wajah yang cemberut.
"Maaf bukan maksud kakak melarang kamu ikut Vin! Cuma kakak gak mau kamu kenapa - kenapa."
"Terus kalau kakak di sana kenapa - kenapa gimana?" tanya Vina.
"Kakak bisa jaga diri jika kamu gak ada, percaya kita di sana hanya membantu, di tenda evaluasi. Suatu saat kamu bisa juga ikut kakak gak akan cegah. Asal bersama dengan Vivian." ucap Adit.
"Janji ya!" jawab Vina dengan memberikan jari kelingking nya dan di sambut oleh Adit dengan senyuman.
******
Di rumah Vino saat dia pulang dari kantor dia hanya melihat istri dan anak nya saja. Dia tak melihat kedua orang tuanya ada di rumah kerena rumah terlihat sepi dan sunyi.
"Mana ayah sama bunda Yang?" tanya Vino.
"Ayah sama bunda pergi kerumah mami Kia." jawab Jesika istri Vino.
"Ngapain?" tanya Vino uang mulai penasaran.
"Mana saya tau Yang orang saya gak nanya."
"Kenapa gak di tanya yang."
"Astagfirullah Vino! Bener - bener nyebelin ya jadi suami. Masa ayah sama bunda pergi saja harus saya di interogasi sudah kayak tahanan mau keluar saja." kesal Jesica dengan menaikkan sedikit nada bicara nya karena sang suami membuat nya kesal.
"Haha....! bercanda Yang gitu aja marah, jangan banyak marah - marah nanti cepat tua masa anak kita masih kecil mami nya sudah tua kan gak lucu. Suami nya saja masih tampan dan gagah." ucap Vino.
"Iya yang bikin saya cepat tua dari usia nya ya itu kamu nyebelin." jawab Jesika.
Jesika hanya bisa menggeleng kepala saja mendengar perkataan suaminya yang memang selalu saja bercanda tak jarang sekali terlihat serius.
"Masa! Sudah bercanda nya ayo kita susul ayah sama bunda kerumah mami Kia dan papi Daniel." ajak Vino.
Jesika tak bisa berkata apa pun dia hanya mengikuti saja apa yang di katakan oleh suaminya dia menyiapkan baju ganti untuk putra nya selesai semua nya di memberikan tas perlengkapan sang putra kesang suami.
Mobil yang di kendarai Vino melaju perlahan menuju kerumah kediaman Atmaja di sana memang kedua orang tuanya berada. Untuk membicarakan kepergian mereka untuk mengunjungi putri mereka.
"Kakak Kia mau ikut gak?" tanya Keyla.
"Ikutlah sudah lama gak lihat rumah ayah juga. takut nya dah panjang rumput di halaman dan banyak daun yang berserakan." jawab Kiara yang malah memikirkan rumah kenangan kedua orang tuanya dan tempat mereka di besarkan.
"Kapan rencana mau pergi Bi?" tanya Daniel.
"Rencananya lusa saja kita datang kesana, Kasih waktu buat mereka menyelesaikan urusan kantor dulu." jawab Abi.
"Kamu dengar chan jika kamu mau ikut jangan bercanda terus sama Vino." ucap Daniel sang ayah.
"Iya pi!"
Vino yang baru masuk mendengar nama nya di sebut langsung saja ikut berbicara.
"Assalamu'alaikum! kenapa Vino yang di salahi, abang tu papi yang datangi kantor Vino tadi pagi, malah Vino di pukuli dah kayak maling ke tangkap basah." jawab Vino.
"Waalaikumsalam! wah cucu oma Kia datang sana ajak kak Saga main dia ada di ruang main." ajak Kiara.
"Ini nie pi biang rusuh datang. Kalau dia gak bikin ulah Chan mana mungkin kasih dari pelajaran." ucap Chan.
"Tu kan pi dengar abang tu emang kejam sam adek nya saja kejam begitu gimana sama istrinya. yang sabar ya mbak Aisyah nikah sama Bang Chan." goda Vino yang membuat Chan besar - benar hilang kesabaran.
"Kamu." kesal Chan.
"Sudah Chan ingat umur." cegah Daniel saat Chan ingin mendekat kearah Vino.
Vino tertawa saat abang nya di ingatkan soal umur membuat Chan hanya bisa menatap tajam kearah Vino.
Saya yang melihat kedatangan Zio langsung mendekat dan menggandeng tangan Zio agar ikut bersama dengan nya bermain mobil - mobilan.
Sagara sama seperti sang ayah dingin tapi sayang terhadap adik nya dia hanya belum mengenal anak - anak dari keluarga sang ayah yang lain nya dia hany mengenal Kenzio saja.
"Zio mau yang mana?" tanya Saga.
"Jangan yang ini mainan saja, ini buku abang nanti rusak." cegah Saga.
Zio tetap menginginkan buku itu sedang saga takut buku nya rusak, karena dia tau zio hanya ingin merobek kertas nya saja, setelah di robek kadang suka di masukkan kedalam mulutnya.
"Huaaa huaaa!" tangisan Zio yang menginginkan buku yang di sembunyikan Saga.
Jesika dan Aisyah berlari saat mendekat suara tangis Zio, mereka mengira Zio jatuh atau apalah sehingga menangis kencang.
eeeeeh datang Rian menghancurkan semua nya.
ternyata dia sangat menyayangi Adit ya sampai menangis liat Adit terbaring tak berdaya,,,
Doa seorang istri itu emang mujarab ya,,, Alhamdulillah akhirnya Adit sadar,,pasti saat bangun nanti Vina bahagia bgt liat Adit udah sadar/Smile//Smile/
lekas sembuh, semua orang mengkhawatirkan mu