NovelToon NovelToon
Derita Anasya (To Be My Self)

Derita Anasya (To Be My Self)

Status: sedang berlangsung
Genre:Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Jell linaa

leni yang ditinggalkan oleh kekasihnya itu dan bahkan tidak bertanggung jawab atas bayi yang ada didalam kandungan nya, hal itu membuat leni diusir dari desanya karena dianggap aib oleh warga setempat

leni akhirnya berjuang sendirian untuk menghadirkan bayi itu kebumi namun dirinya terpaksa harus meninggalkan bayi itu dipanti asuhan karena tak punya uang untuk merawat nya

dendam yang terselimuti nasya karena ulah Vanes yang membully nya itu membuatnya dioperasi dan merubah penampilan nya untuk membalaskan dendam nya dan juga mencari ayah kandungnya untuk menghacurkan pria itu sama seperti pria itu yang sudah menghacurkan ibu Leni ibu kandungnya itu

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jell linaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16. Luka

" gue nggak mungkin gini felicia, kalau lo dan abang lo yang sok jadi pahlawan ini nggak ikut campur urusan gua, ngerti "

" Gue bakalan bales lo alex, cowok brengsek "

" Silahkan, silahkan, udah daripada banyakan ngoceh, mendingan lo diam, karena nyawa lo sama abang lo ada ditangan gua sekarang. Oh iya kelupaan satu orang termasuk sih cupu genderuwo "

" Dasar cowok breng5€k "

" Apa, apa lo bilang, Hem.. " Ucap alex menghampiri felicia dan menarik rambutnya kebelakang

" Jangan nyakitin Felicia, lo bisa pukul gue semau lo " Ucap ardan

" Oke, kalau emang itu mau lo " Ucap alex kemudian langsung menghampiri dan memukulnya

Bugh

Bugh

" Ahss " rintih ardan kesakitan mulutnya bahkan sudah mengeluarkan darah karena pukulan itu

" Bang ardan " teriak felicia dengan terus menangis

" Kasihan banget felicia, ardan juga, mereka dalam masalah gini karena berurusan sama aku, harusnya aku jauhin mereka mereka nggak masuk kedalam masalah aku " Batin nasya dengan merasa bersalah

" Udah ah capek banget gua, bawa mereka ke beskem " Ucap alex, kemudian langsung kembali ke mobilnya dan menyetir pergi

\*----\*----\*

" Lepasin gue cowok breng5€k " Ucap felicia dengan marah

" Eh feli bisa diam nggak sih lo, nggak capek apa ngomong terus dari tadi " Ucap bianca

Alex sudah mengabari vanes dan bianca dalam perjalanan menuju beskem, tentu saja hal itu membuat keduanya begitu bersemangat dan langsung menghampiri alex di beskem

" Ehem kayaknya kalau nyiram nasya pakai air got udah biasa banget yaa, mungkin sekarang kalau lo terlihat spesial " Ucap vanes yang membuat mereka semua tertawa terbahak-bahak

" Gue minta jangan sentuh felicia, lepasin dia, masalah lo sama gua pengecut " marah ardan

" Makanya kasih tau adik kesayangan lo ini buat nggak ikut campur urusan kita " Ucap Bianca

" Kayaknya emang harus dikasih pelajaran biar lo kapok " Ucap vanes dengan langsung menarik rambut felicia dengan keras

" Aaargh lepasin gue " Ucap Felicia dengan terus berusaha memberontak

" Kasihan banget felicia, kasihan juga sama ardan yang dari tadi khawatir banget sama dia, aku nggak boleh diam aja, felicia seperti ini gara-gara deket sama aku, aku harus nolongin dia "

Anasya memperhatikan sekeliling mereka semua tampaknya hanya berfokus pada felicia dan terus saja menyiksanya sedangkak alex terus saja memukul ardan sejak tadi

Anasya berusaha mendekatkan tali yang terikat ditangannya itu ke bagian sudut kayu yang dia duduki dengan posisi terikat

Setelah berusaha nasya pun akhirnya berhasil melepaskan tali tersebut, dirinya diam-diam langsung mengabari polisi melalui pesan sebelum ada yang memperhatikannya

Nasya kemudian hanya duduk diam disitu dengan posisi tangannya dibelakang agar tidak ada yang curiga padanya, dia tidak ingin meninggalkan felicia dan ardan walaupun sebenernya dirinya juga tampak takut dan berharap polisi itu akan cepat-cepat datang

Felicia yang sejak tadi ditampar dipukuli dan bahkan dilakukan tindakan kekerasan oleh vanes sepertinya sudah lelah bahkan tubuhnya sendiri pun penuh luka dan lebam

Ardan hanya diam menatap adiknya itu kondisi nya tak jauh lebih parah darinya, dalam pikirannya tidak ada yang selain bertanya bahwa mereka akan selamat atau mati berdua disitu

Pisau yang akan ditusuk vanes mendadak terhenti dan tidak jadi karena suara mobil polisi

" Ada polisi cabuttt guys " Ucap eliza yang langsung menarik tangan bianca pergi melalui arah belakang

" Jangan bergerak " Ucap para polisi yang mulai menyerobot masuk

Vanes hendak kabur namun langkahnya terhenti saat melihat alex yang sudah ditangkap entah mengapa hati dan pikirannya sangatlah sulit untuk meninggalkan pria itu

Mereka pun akhirnya dibawa kekantor polisi, berbeda dengan felicia dan ardan yang langsung dibawa kerumah sakit setelah dimintai keterangan

" Terimakasih atas kerja samanya sayaa bersyukur karena saudari nasya berhasil mengabari kami tepat waktu " Ucap polisi dengan bersalaman pada nasya hal itu dilihat dengan jelas oleh vanes yang tangannya dipegangi kuat oleh para polisi yang lainnya

" Anasya bang54t, benar-benar breng5€k tuh anak, lihat aja setelah masalah ini selesai bakal gue kasih pelajaran " Batin vanes dengan penuh amara

" Aku tau kamu marah dan ngeliat semuanya vanes, aku nggak punya pilihan lain selain ngelakuin ini, aku nggak mau kalian nyakitin orang-orang terdekat yang sering bantuin aku. Ehss setelah masalah ini selesai pasti hidup aku nggak bakalan aman tapi nggak papalah yang penting masalah hari ini selesai " Batin nasya

Nasya pun kemudian mengikuti para polisi yang lainnya menuju rumah sakit umum setelah berhasil ditangani dokter felicia dan ardan pun akhirnya diperbolehkan untuk pulang setelah luka-luka itu cukup lama diobati

Anasya duduk sendirian disalah satu kursi menunggu kedatangan mereka yang sedang dalam pengobatan, setelah selesai keduanya pun menghampiri nasya disitu

" Gimana keadaan kalian ?"

" Kita udah baik-baik aja kok, thanks ya lo langsung telpon polisi, kalau nggak, nggak mungkin gue masih hidup hari ini "

" Gue ucapin makasih sama lo nasya, karena kalau lo pasrah dan nggak nelpon polisi tadi, adek gue nggak mungkin bisa menghindari tusukan pisau itu " Ucap ardan dengan seyum tipis

" Baru kali ini aku lihat seorang ardan senyum biasanya kan dia selalu jutek sama ku, yaa walaupun baik sih " batin nasya

" Tumben bang ardan mau senyum, biasanya selain aku sama papah bang ardan kan nggak pernah senyum semenjak ditinggalin sama viona waktu itu " Batin Felicia

" Udahlah nggak usah terimakasih, ini tuh udah kewajiban aku buat nolongin kalian, karena kalian itu jadi seperti ini karena salah aku, jadi aku minta mulai sekarang kalian jauhin aku, supaya nggak terluka kayak gini lagi, aku nggak mau nyeret kalian masuk kedalam masalah aku "

" Terus menurut lo gue bakalan diam aja atas apa yang mereka lakukan ke adik kandung gua Felicia, nggak bakal dan gue bakal bantuin lo buat balas dendam mereka bikin hidup mereka menderita "

" Balas dendam?'gimana caranya coba, aku cuma anak panti aku nggak bisa berbuat apapun, kalau kalian sih sepadan sama mereka, lagian aku capek berurusan sama mereka, aku nggak mau dikeluarin dari sekolah "

" Hah maksudnya?'coba ulangi ucapan lo barusan "

" Aku nggak mau dikeluarin dari sekolah karena berurusan sama alex donatur terbesar disekolah itu "

" Bokapnya alex itu cuma donatur, dia nggak punya hak buat ngeluarin lo dari sekolah, lo pernah denger nggak sih?' kalau gua anak paling berpengaruh disekolah "

" Nggak " singkat nasya yang membuat feli langsung tertawa

" Bokap gua itu pemilik sekolah, dan bentar lagi itu dipindahin atas nama felicia, dan gua harap lo bisa jaga rahasia ini "

" Hal kayak kek gini kenapa dirahasiakan sih?'kan kalau semua orang tau, mereka akan tunduk sama kalian, dan nggak mungkin kalian dijahatin kayak gini "

" Kita bukan tipe orang yang berbuat semena-mena kayak vanes bianca, dan kita merahasiakan ini supaya murid sekolah itu berteman sama kita dengan tulus bukan karena kita anak pemilik sekolah, jadi sekarang lo paham kan apa maksud gue ?" Jelas Felicia dengan bertanya pada nasya

" Iya aku paham "

" Bagus deh kalau gitu, sampai ketemu besok disekolah karena gue mau anterin lo pulang "

\*---\*---\*

" Segini cukup kan pak? " Tanya seorang wanita dengan memberikan uang pada polisi

" Terimakasih atas kerja samanya yapak " Ucap vanes dengan berjabat tangan pada polisi itu, tentu saja senyuman kembali terukir diwajahnya karena tidak jadi masuk penjara

" Makasih yaa tante datang tepat waktu "

" Huss tante nggak habis pikir deh sama kamu vanes, untung ya mami sama papi kamu itu nggak tau, kalau nggak tante bingung gimana lagi cara membelah kamu didepan mereka "

" Aku benci banget sama cupu genderuwo itu tante, bisa-bisanya dia laporin aku ke polisi "

" Sudahlah, yang penting kan kamu sudah keluar, lagian siapa sih dia?' cuma orang biasa, gampang bagi kita untuk kasih dia pelajaran "

\*"""\*"""\*

" Makasih banyak yaa, kalau begitu aku masuk dulu " Ucap nasya melambaikan tangan dengan seyum diwajahnya

Dia tak menyadari bahwa mbak dewi dan mbak kania sudah mengintip melalui jendela

Nasya kemudian memasuki panti asuhan mulia langkahnya terhenti karena mbak kania dan mbak dewi yang berdiri didepan pintu

" Bagus yaa, anak perempuan malam-malam baru pulang, dari mana aja kamu?' ups udalah nggak perlu jelasin mbak tau kok, kamu habis morotin orang kaya itu kan ?" Ucap mbak kania dengan menuduhnya

" Astaghfirullah, aku sama sekali nggak ada niatan itu kok mbak, tadi ada... " Ucap nasya menjelaskan namun omongannya malah terpotong oleh mbak kania yang langsung memarahinya

Bersambung....

1
Dinda Herli
Semangat up kak 😁
laraa.abadi'
hari ini kak sabar yaa
StarJustStar
Thor, aku hampir kehabisan kesabaran nih, kapan update lagi?
Siska: udah up kka
Arfina: kasihan banget nasya miris banget hidupnya kak
total 2 replies
Nia Daniaty
Semangat 🥲
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!