Terpaksa menggantikan sang kakak untuk menikahi pria yang tidak diinginkan kakaknya. Menjalani pernikahan lebih dari 3 tahun, pernikahan yang terasa hambar, tidak pernah disentuh dan selalu mendapatkan perlakuan yang sangat dingin.
Bagaimana mungkin pasangan suami istri yang hidup satu atap dan tidak pernah berkomunikasi satu sama lain. Berbicara hanya sekedar saja dan bahkan tidak saling menyapa
Pada akhirnya Vanisa menyerah dalam pernikahannya yang merasa diabaikan yang membuatnya mengajukan permohonan perceraian.
Tetapi justru menjelang perceraian, keduanya malah semakin dekat.
Apakah setelah bertahun-tahun menikah dan pada akhirnya pasangan itu memutuskan untuk berpisah atau justru saling memperbaiki satu sama lain?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 3 Di Jalankan Selama 3 Tahun.
"Kau masih tetap diam?" tanya Arvin dengan dingin.
"Ada apa?"
"Kau tidak mendengar apa yang aku katakan hah! apa yang kau pakai bukan milikmu. Kau tidak pantas memakainya!" tegas Arvin yang membuat Vanisa hanya menatap Arvin tanpa bisa mengatakan apa-apa.
"Kau tidak ingin melepasnya?" tanya Arvin yang masih saja menuntut.
"Apa aku harus melepasnya semua di depanmu?" tanya Vanisa menimpali.
"Memang benar kau tidak mungkin melepasnya. Baiklah! Langsung saja!" Arvin yang tiba-tiba memberikan sebuah dokumen kepada Vanisa.
Vanisa kebingungan yang tidak mengerti apa maksud dokumen tersebut.
"Itu adalah kontrak pernikahan di antara kita. Kita bukan pasangan yang akan menikah. Tetapi kita adalah pasangan yang dipaksakan untuk menikah. Karena untuk menjaga nama baik dari dua keluarga. Jadi tanda tangan!" tegas Arvin yang to the point.
Vanisa membuka kontrak itu yang ingin membacanya.
"Jangan membuang-buang waktu untuk membacanya," cegah Arvin membuat Vanisa kembali melihat ke arah Arvin.
"Kau tidak perlu takut jika di dalam kontrak itu ada hal-hal yang menyeleweng. Ini hanya pernikahan sementara dan kau hanya sebagai pengganti. Tidak akan ada yang terjadi seperti suami istri pada umumnya. Jangan berharap apapun. Semua akan tetap sama seperti tidak terjadi apapun di antara kita," jelas Arvin secara singkat.
"Hanya ada satu yang kau ingat. Dalam pernikahan ini akulah yang dirugikan dan aku yang akan menentukan sampai kapan semua ini berakhir. Kau tidak diizinkan untuk protes dan tidak diizinkan untuk meminta berpisah. Karena kembali lagi semua keputusan ada di tanganku!"
"Jadi tanda tangan!" tegas Arvin yang tidak memberikan kesempatan untuk Vanisa protes.
Vanisa belum menuruti keinginan artinya yang membuat Arvin menatapnya semakin serius.
Wajah Vanisa tampak kesal dan banyak sekali yang ingin dia ucapkan, tapi semua itu tampak tertahan dan membuat Vanisa tidak punya pilihan lain selain mendatangani surat kontrak tersebut.
Vanisa yang tidak bicara apapun lagi langsung memberikan kepada Arvin dokumen itu.
"Bagus. Aku ingatkan sekali lagi kepadamu untuk tidak mengharapkan apapun dalam pernikahan ini. Kau hanya sebagai pengganti dan ketika wanita sesungguhnya kembali maka status dan semua yang kumiliki akan kembali kepadanya!" tegas Arvin sekali lagi dan langsung pergi dari hadapan Vanisa.
"Aku juga tidak menginginkan pernikahan ini. Aku juga tidak mengharapkan apapun. Kenapa Kakak harus pergi di hari pernikahan Kakak dan aku harus menanggung semua ini," batin Vanisa yang terlihat begitu lesu yang sekarang takdirnya telah dimulai dalam pernikahan yang menjadi pengganti dari Kakaknya.
****
Tidak ada resepsi seperti yang dikatakan Arvin. Vanisa langsung di bawa Apartemen Arvin. Arvin masuk terlebih dahulu setelah pintu dibuka. Vanisa dengan mendorong kopernya hanya mengikut saja di belakang dan sejak tadi tidak ada saling tegur di antara mereka.
Vanisa gadis pendiam dan lebih parah lagi Arvin adalah laki-laki yang tidak banyak bicara. Jadi keduanya benar-benar membisu. Vanisa hanya melihat laki-laki yang baru saja dia nikahi tadi sekarang menuju dapur dan terlihat mengambil air putih.
Vanisa benar-benar seperti orang lindung yang tidak tahu harus melakukan apa hanya melihat ke kiri dan ke kanan, melihat isi rumah mewah itu dengan barang-barang yang pasti sangat mahal.
"Kau tidur di sana!" ucap Arvin secara tiba-tiba membuat vanisa terkejut. Arvin menunjuk salah satu kamar.
"Tidak ada pelayan yang tinggal di rumah ini. Hanya ada satu klien yang membersihkan rumah datang pagi dan setelah pekerjaannya selesai maka dia akan pulang. Hanya bersihkan rumah dan bukan memasak. Aku tidak suka orang asing tinggal di dalam rumahku. Jadi jika kau lapar bisa memesan makanan atau kau membuat sendiri," ucap Arvin.
"Lalu apa dia selama ini selalu makan dengan makanan yang dibeli?" batin Vanisa
Arvin yang tidak mengatakan apa-apa lagi langsung berlalu dan bahkan melewati Vanisa begitu saja yang hanya terasa udara pria itu.
Huhhhhhhhh
Vanisa menghela nafas perlahan ke depan yang sepertinya dia akan memulai hidup baru bersama dengan laki-laki yang harusnya menjadi suami Kakaknya. Belum 24 jam menikah Vanisa sudah dihadapkan dengan hal-hal seperti itu dan dia juga tidak tahu akan bertahan berapa lama.
***********
3 tahun kemudian.
"Kalau begitu kita lebih baik berpisah saja. Tidak ada gunanya pernikahan ini! Aku capek selama 6 tahun tidak pernah dianggap sebagai istri!" tegas tokoh wanita dalam drama televisi yang menangis sesunggukan di depan seorang pria.
Pertengkaran pasangan suami istri dalam film tersebut membuat Vanisa yang tampak serius menontonnya. Dengan posisi duduk miring dengan kakinya yang diluruskan. Vanisa tampak serius menonton drama tersebut dan bahkan sampai matanya berkaca-kaca.
"6 tahun. Lalu apa kau harus menunggu 3 tahun lagi. Agar bisa berbicara lancang seperti itu kepadanya!" gumam Vanisa.
Dia mengibaratkan pada pernikahannya yang sudah berjalan 3 tahun tanpa ada apa-apa di antara dia dan suaminya. Angela tidak kunjung kelihatan setelah hari pernikahan yang kabur dan sampai detik ini tidak pernah memperlihatkan wajahnya dan juga berkomunikasi dengan keluarganya sendiri dan termasuk Vanisa.
Vanisa dan Arvin tinggal di apartemen mewah selama 3 tahun dan selama 3 tahun itu juga mereka adalah pasangan suami istri yang asing. Tidak ada pernikahan seperti pasangan suami istri pada umumnya dan anehnya hubungan pernikahan mereka masih tetap utuh sampai saat ini.
Pintu terbuka.
Vanisa dikejutkan dengan suara otomatis saat pintu Apartemen itu terbuka. Vanisa dengan buru-buru mematikan televisi yang ternyata tamu yang datang adalah Sarah yang membawa paper bag berwarna coklat.
"Kenapa tidak mengetuk pintu?" tanya Vanisa.
"Kenapa harus mengetuk pintu seperti tamu asing saja. Aku mengetahui kata sandinya dan langsung saja pencet. Lagi pula aku ibumu apa harus masuk secara formal seperti itu," sahut Sarah dengan santai.
"Mama tidak mengabari terlebih dahulu jika datang dan bagaimana jika aku tidak di rumah dan malah Arvin yang akan ada di rumah. Bukankah dia akan marah jika tiba-tiba saja Mama masuk ke dalam rumah ini," ucap Vanisa yang menegur secara halus agar tidak membuat ibunya itu tersinggung.
"Mertua masuk ke rumah sendiri saja harus marah. Apa-apaan itu," sahut Sarah menggeleng.
"Kamu siap-siaplah. Kita akan ke Dokter hari ini," ucap Sarah.
"Untuk apa?" tanya Vanisa.
"Kamu harus periksa ke Dokter. Ini sudah 3 tahun Vanisa dan kamu belum mengandung juga. Kamu harus dipastikan sehat dan jangan sampai besanku yang mulutnya sangat culas itu mengatakan kamu mandul!" tegas Sarah.
"Aku tidak mungkin periksa ke Dokter. Mama akan tahu jika aku," batin Vanisa.
"Jangan hanya bengong. Ayo cepat siap-siap!" tegas Sarah.
"Aku tidak bisa ikut ke Dokter!" tolak Vanisa.
"Kamu bilang apa?" tanya Sarah.
"Aku sudah memeriksakan diri dan aku baik-baik saja. Tidak ada masalah sama sekali denganku," jawab Vanisa.
"Kapan kamu melakukannya?" tanya Sarah yang tampak tidak yakin.
"Sebentar!" Vanisa yang langsung buru-buru ke kamarnya dan tidak lama dia kembali lagi membawa secarik kertas yang langsung memberikan kepada Sarah.
Sarah serius membaca kertas tersebut yang ternyata dari rumah sakit dan benar itu adalah pemeriksaan kesehatan Vanisa yang mana Vanisa benar-benar tidak ada permasalahan sama sekali dengan dirinya, baik rahimnya yang baik-baik saja.
Bersambung.....
...Saya minta doanya buat para pembaca agar permasalahan saya yang sangat berat ini dapat di selesaikan. Doakan saya agar bisa menghadapi kesulitan ini. Mohon doanya para readers....
lalu siapa orang yg mengingunkan alvin jatuh ya?
apa motifnya hingga vanisa yg di culik?
jd makin penasaran aku