NovelToon NovelToon
From Duks Till Dawn

From Duks Till Dawn

Status: sedang berlangsung
Popularitas:144
Nilai: 5
Nama Author: Cherry_15

Seorang perempuan cantik dan manis bernama Airi Miru, memiliki ide gila demi menyelamatkan hidupnya sendiri, ditengah tajamnya pisau dunia yang terus menghunusnya. Ide gila itu, bisa membawanya pada jalur kehancuran, namun juga bisa membawakan cahaya penerang impian. Kisah hidupnya yang gelap, berubah ketika ia menemui pria bernama Kuyan Yakuma. Pria yang membawanya pada hidup yang jauh lebih diluar dugaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cherry_15, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16. Makna Tato Pelindung

“Ryuka, aku mau berenang.” ucap Airi tiba-tiba, sesaat setelah mereka menghabiskan sate.

Rakuyan yang tadinya sedang minum, tersedak mendengar ucapan mengejutkan tersebut.

“Hah! Be- berenang!?” tanyanya sembari membersihkan air yang sedikit tumpah dari mulut.

“Iya, berenang! Mungkin ini akan terdengar sedikit kampungan, tapi untuk ukuran orang yang terbiasa hidup sederhana sepertiku, belum pernah merasakan berenang di hotel.” jawab Airi polos.

“Ta- tapi, kamu bisa berenang?” tanya Ryuka sedikit gugup. Isi pikirannya berkelana pada hal liar.

“Bisa.” jawab Airi dengan yakin.

“Belajar di mana?” tanya Ryuka, memastikan.

“Sungai di desa asalku.”

Ryuka sempat tercengang sesaat, lalu kembali bertanya. “Jadi kau juga bukan penduduk asli kota ini!?”

“Bukan. Aku lahir di desa, tapi karena urusan pekerjaan orangtuaku, juga untuk memperbaiki pendidikanku, kami pindah ke kota ini. Sebelum akhirnya mereka..”

“Aku tahu, aku tahu! Tak perlu kau lanjutkan kisah menyedihkan mu itu!” sela Ryuka, sudah tahu akhir dari cerita kelam Airi.

“Maaf, aku terbawa suasana.” ucap Airi sembari tersenyum manis.

Ryuka menghela napas pasrah. “Sudahlah! Kau yakin, ingin berenang?” tanyanya memastikan.

“Iya!” jawab Airi dengan yakin.

“Sekarang? Di hotel ini? Denganku?”

“Enggak! Tahun depan, di hutan, sama monyet!” jawab Airi asal, sedikit kesal terus diberi pertanyaan.

“Serius, Airi!” rasa kesal itu menular pada Ryuka.

“Ya iyalah, sekarang disini, denganmu! Memang mau kapan lagi!?”

“Kau tidak takut denganku?” Ryuka mulai ragu.

“Sama sekali tidak! Ryuka kan bukan serigala atau harimau. Untuk apa juga aku takut?” jawab Airi dengan polosnya.

“Tapi tetap saja! Aku ini..! Aku.. aku..” Ryuka tak mengerti harus menjelaskannya seperti apa.

“Kau apa? Siluman sapi berbadan beruang berekor naga!?” tanya Airi, sedikit meledek Ryuka.

“Ya bukan seperti itu juga! Tapi aku.. Argh! Sudahlah! Ayo, jika kau memang ingin berenang!” Ryuka akhirnya menyerah, dan menyetujui ajakan Airi yang baginya cukup berbahaya.

“Sepertinya dia memang terlalu polos? Bagaimana caraku mengajarinya?” pikir Ryuka, mulai prihatin pada sikap polos Airi yang tak mengerti apapun.

Mereka pun berjalan berdampingan menuju kolam renang. Airi berjalan dengan riang gembira, sedangkan Ryuka berusaha keras mengendalikan rasa gugupnya.

Lokasi kolam renang berdekatan dengan gym yang juga tersedia pada hotel tersebut, sedangkan di gym terdapat Tsukiyama yang sedang fokus berolahraga untuk menghilangkan rasa frustasinya.

Mereka sama sekali belum menyadari bahwa saat ini berada pada hotel yang sama. Yang Airi dan Rakuyan pikirkan hanyalah cara untuk bersenang-senang, sedangkan yang Tsukiyama pikirkan adalah cara untuk menemukan Rakuyan.

Ketika telah sampai pada kolam renang, mata Airi berbinar dengan senyumannya yang amat lebar. Seperti anak kecil memang, namun Ryuka bahagia bisa melihat Airi yang sebahagia itu.

Namun satu hal yang membuat Ryuka terkejut adalah, ketika Airi mulai membuka kemejanya dan melompat begitu saja pada kolam, membasahi seluruh tubuhnya.

Ia sempat tercengang dengan lekuk tubuh Airi yang menerawang dari bajunya, air yang membasahi leher gadis itu juga begitu memikat perhatiannya.

Airi tersenyum dengan bahagia bermain air, sedangkan Rakuyan hanya bisa terpaku kagum pada keindahannya. Wajah hingga telinganya sempat memerah untuk beberapa saat, berusaha memusnahkan pikiran liar.

“Ryuka! Mengapa kau tidak berenang!? Ini menyenangkan, loh!” teriak Airi dari dalam kolam tiba-tiba, membuyarkan lamunan panjang Rakuyan.

“Ah, baiklah. Tunggu sebentar.” sahut Rakuyan, lalu membuka atasan juga celana luar, hingga membuatnya hanya mengenakan celana bokser hitam biasa.

Kali ini, Airi lah yang terperangah melihat Ryuka yang tengah pemanasan sebelum berenang. Tubuhnya benar-benar indah, dengan roti sobek sebagai otot di perutnya.

Juga sebuah tato yang terlukis indah pada dadanya, bertulisan ‘Servatis a Periculum’ begitu menarik perhatian dan pertanyaan dalam benak Airi.

Rakuyan memiliki tato seindah itu? Sejak kapan? Mengapa tak pernah terlihat? Apa pula arti dari kalimat yang tertulis pada tatonya?

Airi memang pernah melihat Rakuyan tanpa atasan saat malam pertama ia terkunci di kamar Ryuka, namun fokusnya kala itu adalah menangis sesal akibat mematahkan kunci.

Baru kali ini ia fokus memperhatikan setiap detail pada tubuh Ryuka, dan benar-benar terkesima setelah menyadari adanya tato tersebut.

Tanpa sadar, Airi meneteskan air mata melihat tato tersebut. Meski ia sendiri tidak mengerti maknanya. Walau wajahnya sudah basah, Ryuka jelas menyadari tangisan tanpa suaranya.

Segera ia memasuki kolam renang untuk menghampiri gadis yang sedang menangis didalamnya. Dengan lembut, ia menyentuh pipi Airi yang masih terpana.

“Sayang, ada apa?” tanyanya penuh dengan kepedulian.

Tersadar dari lamunan, Airi menggelengkan kepala pelan.

“Bukan apa-apa. Meski aku belum mengerti artinya, tapi tato itu terasa begitu indah dan memikat perhatianku.” jawabnya jujur.

“Tato?” tanya Ryuka sedikit menatap heran penuh tanya. Airi hanya menyentuh area dadanya yang bertuliskan tato tersebut.

Seketika wajah Ryuka menjadi merah ketika dadanya disentuh dengan lembut.

“A-ah? Tato ini? Tak ada makna terkhusus sih, hanya ungkapan doa untuk perlindungan diri.” lanjutnya gugup.

“Begitu rupanya? Pantas saja aku selalu merasa terlindungi ketika berada didekatmu.” ucap Airi dengan lembut, sembari menempelkan pipinya pada dada Ryuka.

“Ji- jika kau juga menginginkannya, a-aku punya satu kalimat lagi yang serupa dengan ini! Jika kau mau.. Hmm.. mem-membuat tato.” tawar Ryuka terbata-bata, tak mampu mengendalikan dirinya.

“Boleh kah?” tanya Airi dengan riang, menatap Ryuka penuh harap.

“Jika kau kuat dengan rasa sakitnya. Proses pembuatan tato itu sakit, ditusuk oleh jarum berulangkali.” Ryuka memberikan peringatan.

“Tak apa sakit! Kan setelah itu akan terlindungi!” jawab Airi dengan polos dan riangnya.

“Itu tidak menjamin! Ini hanya ungkapan saja, bukan magis atau mantra sejenisnya!” geram Ryuka dengan gadis yang ia kira tak mudah mengerti.

“Aku paham! Hanya saja, ini seperti permainan psikologis bagiku. Bayangkan saja, setiap hari kita melihat doa positif pada diri kita sendiri, hingga mempercayai bahwa doa itu akan menjadi nyata!” Airi menjelaskan sudut pandangnya.

Ryuka termenung mendengar jawaban tersebut, terkejut menemukan sudut pandang baru yang bahkan tak pernah terpikirkan olehnya selama ini.

“Permainan psikologis, ya?” pikirnya. Kalimat itu berulang kali terputar dalam kepalanya.

Ryuka menghela napas pasrah sebelum kembali membuka suara.

“Baiklah, setelah ini aku akan membawamu pada tempat pembuatan tato. Sekarang, nikmati dulu saja acara berenangnya.”

Airi hanya mengangguk riang, lalu kembali bermain dengan air. Ryuka juga mulai memamerkan beberapa skil berenangnya yang memukau.

Banyak gaya berenang yang baru Airi pelajari dari Ryuka. Ia mengamatinya dengan penuh kekaguman, tak menyadari bahwa Ryuka juga mengagumi segala hal tentangnya dalam arti yang berbeda.

Mereka berenang dipenuhi rasa bahagia masing-masing, yang pastinya akan membekas dalam kenangan selamanya.

Airi bahagia karena ini kali pertamanya berenang di hotel, ia sangat menikmati momen yang baginya terasa langka. Sedangkan Ryuka juga teramat menikmat setiap tetes air yang membasahi tubuh indah Airi.

Setelah dirasa puas berenang, mereka membilas diri dan berganti pakaian juga saling tunggu satu sama lain, jika telah usai lebih dulu.

Kebetulan, Ryuka lah yang selesai lebih dulu, ia menunggu Airi tidak jauh dari ruang ganti wanita. Namun sialnya, hal mengejutkan terjadi pada saat yang tidak tepat.

Tsukiyama yang baru saja selesai berolahraga di tempat gym, tanpa sengaja melihat pria yang perawakannya mirip dengan orang yang sedang ia cari.

Tanpa pikir panjang, segeralah ia mendekati pria yang sedang berdiri menunggu disekitar ruang ganti wanita. Dengan harapan, ia bisa memastikan apakah pria itu benar Rakuyan atau bukan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!