Anaya Karenina terusir dari rumahnya sendiri karena tak bisa membayar hutang orangtuanya.Gadis berusia 20 tahun itu tak tau harus kemana karena tak memiliki sanak keluarga.Sampai ia bertemu dengan orang yang menyelamatkannya dan merubah hidupnya.Ia harus menikah dengan sang pria karena permintaan sang ibu dari pria itu yang sudah menyukainya saat awal bertemu.
Bagaimana pernikahan mereka?apakah Anaya akan bisa melanjutkan pernikahannya tanpa adanya cinta?
Simak cerita selanjutnya ya!.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nafkah
Anaya begitu sangat kesal,ia ingin hari pertama kuliahnya berjalan dengan lancar tapi malah bertemu dengan orang orang yang ingin ia hindari dari dulu.Gadis itu duduk di bangku paling depan menunggu dosennya masuk.Hatinya masih sangat dongkol saat bertemu Riko tadi.Pria yang sudah membuatnya terluka dan kecewa.
"Hai...anak baru ya",seorang gadis berambut lurus dengan gaun yang sedikit terbuka menghampirinya.
"Ya...",jawab Anaya datar karena hatinya masih sedikit kesal.
"Boleh duduk disini?,kenalkan aku Airin",ucap gadis itu menjulurkan tangannya.
"Anaya...",jawab Anaya menyambut uluran tangan Airin.
"Hai...Anaya,aku harap kita bisa berteman",ucap gadis itu dengan senyuman indahnya.
Anaya mengangguk pelan dan membalas senyuman dari Airin.
Tak lama dosen pun datang diikuti oleh para mahasiswa di belakangnya,termasuk juga Riko dan gadis yang tadi melabraknya.
Riko tampak melempar senyuman pada Anaya namun gadis itu membuang muka.Dia benar benar tak ingin berurusan lagi dengan pria itu.
"Kok kelas tiba tiba panas ya?,apa karena ada sugar baby dikelas ini", sindir seseorang dari belakang Anaya duduk.
"Emang ada sugar baby dikelas kita?",timpal mahasiswa lainnya.
"Kayaknya",jawab orang itu lagi.
Anaya tak mempedulikan suara sumbang dari arah belakang.Dia tak mau ambil pusing toh apa yang orang itu katakan tidaklah benar.
Kelas yang awalnya tenang tiba tiba berisik sehingga dosen pun berteriak di depan kelas."Mohon perhatiannya...kalau ada yang masih bicara silahkan selesaikan diluar",teriak dosen itu menunjukkan arah pintu.Seketika kelas mendadak hening dan tak ada yang berani mengeluarkan suara.
"Hari ini kelas kita ada mahasiswa pindahan,silahkan perkenalkan dirimu Anaya Karenina!",ucap dosen itu memanggil nama Anaya.
Anaya berjalan menuju ke depan kelas dan memperkenalkan dirinya."Hai teman teman kenalkan aku Anaya Karenina,kalian bisa panggil aku Naya.Aku pindahan dari universitas S",ucap Anaya melemparkan senyumannya dan kembali duduk pada bangkunya.
Seseorang menatap Anaya penuh kebencian saat para mahasiswa memuji kecantikan Anaya.
Setelah mata kuliah usai Anaya berniat untuk pulang,dia ingat pesan Sean tadi akan menjemputnya jika Anaya sudah selesai dengan kuliahnya.Gadis itu mengeluarkan ponselnya dan mencari nama Sean tapi tak kunjung ia temukan.Ia mencscrol daftar kontak sampai akhirnya ia berhenti di sebuah nama "Suamiku".
Anaya tersenyum kecil melihat nama kontak yang dibuat sang suami.
"Pulang sama siapa?bareng yuk sekalian aku aku tau rumah kamu",tutur Airin yang sudah berada disamping Anaya.
"Di jemput,maaf ya...lain kali aja.Aku juga baru pindah kesini jadi belum tau jalan",kilah Anaya.
"Eits oke...tapi lain kali boleh ya",ujar Airin penuh harap.
"Hmmm insyaallah ya...",jawab Anaya.
"Baiklah aku duluan ya",ujar Airin melambaikan tangannya pada Anaya.
Anaya kembali fokus pada ponselnya tapi tiba tiba saja ponselnya berdering.
Suamiku is calling...
Anaya:Ya Kak...
Sean:Kamu dimana?aku sudah didepan kampusmu.
Anaya:Apa...?
Sean: Tak bisakah kamu tak berteriak? telinga ku bisa pecah Anaya
Anaya: Hehehe Iya Kak.Maaf...aku kesana sekarang
Klik
Anaya memutuskan panggilan dari Sean begitu saja dan segera berlari menuju gerbang kampus.Tampak disana Sean duduk diatasnya kap mobilnya dengan para mahasiswi sudah memandangi Sean penuh minat namun yang dipandang hanya cuek dan datar saja.
Anaya segera menghampiri suaminya itu dan tersenyum kecil."Maaf membuat Kakak menunggu lama",ucap Anaya.
"Tak masalah...ayo masuk!",Sean membukakan pintu mobil untuk Anaya.
"Makasih Kak", ucap Anaya.
"Hmmm",Sean berdehem pelan lalu masuk kedalam mobil dan duduk dibalik kemudi.
Seorang gadis yang melihat Anaya dijemput oleh seorang pria tampan dengan mobil mewah menatap penuh kebencian."Aku akan buat kampus ini serasa neraka buat Lo Naya",gumam gadis itu dengan tertawa jahat.
"Apa yang mau Lo rencanakan Mela, berhenti mengusiknya",seorang pria menghampiri gadis itu dengan tatapan tajam.
"Gak Riko...gue belum berhenti sampai ia benar benar hancur",ucap Mela penuh amarah.Ia begitu marah karena Riko masih saja mengharapkan Anaya.
"Apalagi yang Lo mau ha?,Lo mau gue....kita udah tunangan dan kini apa lagi Mel?",teriak Riko.Mela dulunya meminta Riko untuk menikahinya setelah malam panas yang mereka lalui itu yang Anaya tau.Tapi Riko belum mau mengorbankan masa muda memilih untuk bertunangan lebih dahulu.
"Ia kita tunangan tapi hati Lo masih untuk Anaya",jawab berapi api.
"Mel...wanita macam apa kamu ini ha?tega menghancurkan Sahabi sendiri",geram Riko meninggalkan Mela yang masih berteriak memanggil namanya.
"Gue akan rebut sugar Daddy Lo Anaya",gumam Mela percaya diri.
Sementara itu di mobil Anaya sedang ditanyai oleh Sean tentang kegiatannya dikampus tadi."Bagaiamana kuliah mu hari ini?lancar?",tanya Sean.
"Oh...lancar kok Kak",jawab Anaya menyembunyikan wajah tegangnya.
"Yakin?",tanya Sean yang masih fokus pada kemudinya.
"Iya Kak..."
"Bukankah kita sudah berjanji akan saling terbuka satu sama lain tanpa menyembunyikan apapun",ucap Sean datar.
Gluk
Anaya tak mampu menyembunyikan keterkejutannya akan ucapan Sean.Dari mana pria ini tau kalau ia tak baik baik saja selama di kampus.
"Kak...aku-
"Aku tau Naya...apa perlu aku turun tangan menyelesaikannya?",ujar Sean yang tak mampu menyembunyikan amarahnya saat ia menerima laporan dari orang kepercayaannya tentang Anaya.
"Gak Kak...aku bisa menanganinya",tolak Anaya yang tak ingin Sean ikut campur dengan urusannya.
"Baiklah...aku percaya padamu",ucap Sean menggenggam jemari sang istri.
Anaya kembali berdebar saat telapak tangan dingin miliki Sean menggengam erat jemarinya.Gadis itu membuang muka kearah samping guna menyembunyikan pipinya yang sudah merona.
Sean yang melihat tingkah sang istri hanya mengulum senyumnya.Ia tau istrinya saat ini sedang merona akan kelakuannya.Sean sengaja melakukan hal hal kecil seperti ini agar Anaya mulai terbiasa dengan sentuhan-sentuhannya.
Tak lama mobil yang dikendarai Sean tiba didepan gedung pencakar langit tempat para karyawan Sean mengadu nasib.Pria itu turun dan diikuti oleh Anaya.Keduanya masuk kedalam gedung dengan tangan saling bertautan.
Saat tiba didepan ruangan Sean keduanya disambut oleh Morgan sang asisten Sean.Morgan mempersilakan Tuan sekaligus. sahabatnya itu masuk.
"Morgan...bisa minta tolong pesankan makanan untukku dan istiriku",ucap Sean saat akan memasuki ruangannya.
"Baiklah Tuan SEAN",jawab Morgan menekankan kata Sean karena ia tau sahabatnya itu tengah mengejeknya.
"Sekalian untukmu,aku yang traktir",ucap Sean tersenyum smirk.
"Mohon ditunggu Tuan",ucap Morgan memutar bola matanya jengah.
Sean memasuki ruangan mengikuti sang istri yang lebih dahulu masuk.Anaya duduk di sofa dengan ponsel ditangannya.
"Naya...letakkan ponselmu,jangan terus bermain ponsel bisa bisa matamu rusak",ucap Sean menegur sang istri yang sering bermain ponsel.
"Tapi Kak..."
"Anaya menurutlah",ucap Sean tegas.
"Aku bosan Kak",rengek Anaya.
"Kamu bisa membantuku untuk memeriksa laporan ini,nanti akan aku beri gaji tambahan.Oh ya ini untukmu,gunakan sebaik baiknya",Sean memberikan dua buah kartu pada Anaya.
"Kak ini..."
"Yang hitam nafkah dariku untukmu,dan yang biru kartu debit bisa kamu gunakan untuk kebutuhan kuliahmu",ucap Sean.
...****************...
Wah wah...Anaya dapat kartu ajaib dari Sean sebagai nafkah dan kartu debit untuk kebutuhan kuliahmu....benar benar istri sultan....🤔🤔🤔🤔
Mampir thor🙋🙋🙋