Jika suka baca, jika tidak silahkan tinggalkan tak perlu berkomentar negatif!.
Kisah ini season 2 dari judul Kristal Hati Egi ( KHE)
Sinopsis: Cinta tak harus bersatu, itulah yg aku rasakan, diriku mencintai gadis yg tak lain keturunan dari orang yg telah membuat daddy ku terluka, walau kini mereka sudah saling memaafkan tetapi mommy tak merestui hubungan kami, jujur aku sangat ingin memilikinya namun apalah daya ku mereka tak mengizinkan nya, aku tak ingin mengecewakan karna mereka lah aku bisa lahir ke dunia ini.
Aku tak tau apakah bisa bahagia tanpa dirinya karna aku sangat mencintai nya.
Ikuti kisah ku ini . cinta memang tak harus memiliki dan bersatu .
Tinggalkan komen yg positif tak perlu merendahkan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep17" CTHB( KHE 2) 17
Aku merasa kasian pada abang karna aku abang jadi kesakitan , ginjal nya hanya satu, diriku menatap wajah abang yg pucat. Hati ini begitu tersentuh ketika melihat kasih sayang abang yg sangat besar untuk ku.
" Thel kenapa?"suara pelan abang sambil melihat ku , aku tidak sadar kalau abang sudah bangun, diriku terlalu hanyut dalam lamunan dan masa manis saat kecil.
" Nggak kok, aku cuma pengen liat abang, bang maafin aku ya, karna aku abang jadi kek gini" Aku menunduk sambil mendudukan bokong di kursi rotan .
"Maaf untuk apa?" abang bangkit dari baring nya lalu menyandar ke ranjang , tangan nya mengusap pundak ku, aku mendongakkan kepala perlahan melihat wajah abang.
" Maaf karna aku abang jadi kesakitan kek gini, dari kecil aku selalu bikin abang susah dan sakit" Aku memeluk nya dengan erat, lalu abang mengelus punggung ku .
" Itu bukan salah kamu, abang udah janji akan terus ada buat kamu, adik kesayangan abang, nggak ada yg lebih dari apa pun selain kamu dan keluarga kita, sekarang yg terpenting kesehatan kamu, pulihkan dulu kondisi mu, biar bisa kuliah lagi dan biar nggak banyak utang puasa nya" Abang merapihkan rambut ku.
" Makasih bang, aku janji akan berusaha untuk menjadi adik abang yg terbaik" aku mengeratkan pelukan ku .
" Jadi inget kebersamaan om dengan daddy" Om Ferry muncul membawa segelas air putih dan semangkuk bubur buatan mommy .
" Om ini bubur buat abang kan?" Aku tersenyum sambil mengambil alih mangkuk berisi bubur ayam yg di hiasi kerupuk.
" Iya, ini buatan mommy, thel , abang kamu itu kek daddy, waktu om sakit selalu ada, bahkan ngasih yg terbaik untuk kesembuhan om, walau dulu om kurang deket setelah daddy menjalin asmara bersama Tante Arin yg akhirnya daddy terluka" Om Ferry mengusap pundak ku sambil melirik abang yg fokus makan bubur dengan lahapnya.
" Kasian daddy, aku nggak mau kayak daddy" Aku meraih bantal bentuk love dari samping kiri om Ferry duduk.
" Sssttt... ada mommy" Abang berbisik melirik ke arah pintu, terlihat bayangan mommy yg semakin dekat, abang tak ingin jika mommy marah lagi karna kami membahas tante Arin.
" Lah iya" Aku memasang wajah ceria sambil memangku bantal love itu di paha, mommy pun muncul membawa sepiring irisan pepaya dan nanas kesukaan ku beserta segelas air putih.
" Ganteng nya mommy kenapa kok tegang gitu mukanya?" mommy melihat wajah ku yg ceria namun tegang, mommy tidak bisa di bohongi ,Beliau selalu tau.
" Aku cuma takut aja mom, tadi ada kecoa" aku berbohong sambil nyengir , mommy pun menyuapi ku pepaya itu sambil menoel - noel hidung bangir ku.
" Kamu itu kek daddy deh" mommy tersenyum geli sambil menoel - noel hidung ku. Membuat om Ferry dan abang tertawa tipis.
Aku hanya tersenyum sambil memakan irisan pepaya itu.
Di rumah, Evelyn terdiam duduk sendirian di ayunan dekat kolam renang, dia memakai celana pendek, kaos bermotif bunga dan terselip earphone , dia mendengarkan lagu favoritenya .
" Kamu masih sedih ya" Tante Dyah menghampiri sambil mendudukan bokong nya di ayunan sebelah nya.
" Iya bun, aku masih sedih, kenangan masa kecil bersama kakak terlintas lagi , aku pengen kebahagiaan dan kenangan itu terulang lagi, tapi kenyataan nya sudah berbeda" Evelyn mengusap wajah nya sambil tersenyum tipis.
" Bunda tau, bunda juga nggak bisa melupakan semua nya, walau bunda sibuk dengan urusan butik tapi tetep aja kenangan itu terlintas ketika bunda liat kebersamaan orang lain di luar sana" Tante Dyah mengusap lembut wajah Evelyn yg basah karna air mata.
" Bun,nanti sore kita jalan- jalan aja ya, sambil cari sesuatu yg enak buat buka puasa nanti" Evelyn tersenyum berusaha ceria walau air mata nya masih jatuh membasahi pipi nya.
" Boleh lah, bunda juga pengen cari manis - manis yg enak biar nggak bikin" Tante Dyah tersenyum manis , lalu Evelyn memeluk bunda nya.
Evelyn mengecup pipi tante Dyah dengan penuh kasih sayang terlihat, bibir nya mengulas senyum manis.
anrez mau nyanyi apa ya kira2?
anrez kayaknya kalo sama tante dyah hidupnya terjamin, apalagi ada evelyn yg menemani, evelyn tipe adik yg baik soalnya