Good Bad Princess

Jun Hui masih menunggu jawaban, Dia menatap wajah yang sudah berkerut karena mulai menua itu.

"Darimana jenderal tau tentang itu?" Tanyanya sebelum menjawab pertanyaan yang diajukan pada nya.

"Dari seorang permaisuri. Dia mengenal ayah, tapi nama ibu justru salah. Aku katakan mungkin salah orang. Tapi permaisuri itu tampaknya tidak mungkin salah. Jadi bibi, tolong katakan jika bibi tau." Ucap Jun Hui.

"Mari ikut bibi." Wanita tua itu beranjak dari tempat duduknya dan Jun Hui mengikuti nya meksipun penuh dengan tanda tanya.

Menggunakan penerangan, Jun Hui dan wanita tua itu menuju tempat yang Jun Hui sendiri tidak ketahui. Tapi dia tidak mengatakan apapun, beberapa perjalanan membuat Jun Hui ingin bertanya, tapi langsung urung ketika mereka menuju ruangan paviliun.

Tangan tua itu membuka pintu yang menampilkan kegelapan. Dan perlahan sinar menghiasi ruangan itu. Jun Hui hanya beberapa kali kesini. Manik sang jenderal mengedar mengamati paviliun yang tata letaknya masih sama dengan barang-barang kesayangan ayahnya. Terkadang dia rindu dengan masa itu, menghabiskan waktu bersama dengan ayahnya di sela-sela mengajarinya dengan baik.

"Bantu bibi....." Jun Hui mengalihkan pandangannya dan terlihat dihadapannya beberapa hiasan yang tertanam di dinding.

"Apa bi?"

"Putar hiasan nya sesuai hiasan sebelumnya." Ucap bibi, mata wanita tua itu sekarang terbatas, mungkin di siang hari dia bisa melakukan nya, tapi sekarang? Itu cukup sulit bagi mata tua nya.

Jun Hui segera melakukan nya. Dengan kecerdasan yang dimilikinya,tentu hal seperti ini adalah makanan sehari-hari nya. Ada lima hiasan di dinding yang disusun oleh Jun Hui. Dan benar saja, tak lama terdengar suara yang dari dinding sebelah nya. Seolah ada ruangan disana, ini pertama kali bagi Jun Hui mengetahuinya. Tentu saja dia terkejut, siapa yang menyangka ada ruangan rahasia disana.

"Ayo masuk!" Ucap bibi yang diikuti oleh Jun Hui. Mereka berdua masuk dan terlihat cahaya berupa obor yang menyambut kedatangan mereka. Ruangan ini ternyata luas dan terlihat seperti kamar dengan dengan ruangan lain yang tidak Jun Hui ketahui.

Apa ini merupakan tempat istirahat atau rahasia ayahnya? Itulah yang dipikirkan oleh Jun Hui.

"Bibi, ruangan apa ini?" Tanya Jun Hui.

"Ini tempat ayah mu jenderal. Dan jawaban dari pertanyaan mu itu akan terjawab disini."

Bibi mengarahkan obor ke sebuah lukisan di salah satu sudut dinding. Jun Hui melihat sebuah lukisan berukuran besar yang hampir menyamai ukuran dinding. "Itu ayah...." Ucap Jun Hui, tapi ketika cahaya obor beralih ke sebelahnya terlihat sosok wanita yang pakaian pengantin dengan latar belakang di bawah pohon tallow.

"Coba jenderal katakan, siapa dia?" Tanya bibi. Jun Hui mendekat, dia menelisik lukisan itu. Ayahnya terlihat begitu gagah dan tampan dengan wanita cantik di sampingnya.

"Dia bukan ibu......" Ucap Jun Hui terlontar begitu saja.

"Benar, dia bukan nyonya Ling Hua, tapi dia adalah...."

"Apa dia yang bernama Ling Zhi?" Bibi mengangguk mantap.

"Dia adalah ibu jenderal yang sebenarnya...." Tentu saja ucapan itu membuat Jun Hui terhenyak.

"Ibu?"

"Iya, nyonya Ling Zhi adalah istri pertama jenderal Hui Ying."

"Lalu? Kenapa dia....."

"Karena beliau sudah tiada setelah kelahiran jenderal. Mengalami pendarahan yang berakibat fatal baginya. Bibi yang menemukan nya, saat itu jenderal Hui Ying baru saja selesai kembali dari misi nya. Berita buruk itu langsung menyelimuti kediaman ini. Anda saat itu belum bisa lahir sebenarnya, tapi keadaan yang membuat anda lahir. Melihat hal itu, keluarga, terlebih keluarga jenderal Hui Ying, menikahkan kembali ayah jenderal dengan nyonyah Ling Hua, dia adalah saudari tiri nyonya Ling Zhi."

"Bibi tidak tau, apa alasan lainnya karena melihat jendral mencintai nyonya Ling Zhi. Rahasia ini tersimpan dengan rapat, untuk menjaga kondisi anda jenderal."

"Karena itu aku tidak memiliki saudara?"

"Tidak juga, sebenarnya nyonya Ling Hua memiliki anak, tapi dia tiada ketika masih di dalam kandungan. Hingga sekarang, nyonya Ling Hua tidak memiliki keturunan lagi. Hanya itu saja yang bisa bibi sampaikan."

"Bibi, apakah Ibuku tiada karena dia sendiri atau karena orang lain? Apa itu seperti konspirasi?"

Bersambung......

Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰 🙏 🙏