berawal dari ikut pesta bersama ayah dan ibu tirinya nya. malah menjadi pengantin oleh pria yang sama sekali dia tak kenal. hal itu karena ayah nya memiliki utang kepada sang pemilik acara tersebut. seharusnya dia menolak, tapi karena paksaan ibu tiri nya nya akhirnya dia mau menjalani pernikahan tanpa tau apa yang terjadi dengan nasib nya kedepan. bagaimana kelanjutan nya yuk simak sama sama>>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.34
Saat sampai di mansion. Laras masuk dan melangkahkan kaki nya menuju ke kamar. Dia juga melihat suasana di sana begitu sepi dan tak ada orang. Mungkin mama papa nya sedang keluar.
Setelah membersihkan diri, Laras pun beranjak ke dapur untuk menyiapkan makanan. Sebab perut nya terasa keroncongan dari tadi. padahal baru saja makan di tempat makan, tapi sudah lapar kembali. mungkin karena tadi dia makan nya sangat sedikit sekali. Jadinya lapar kembali.
Dan terlihat hanya ada kepala pelayan yang sedang duduk sambil menikmati kopi nya itu.
"Permisi pak, saya pakai ya dapur nya." ucap laras dengan wajah tersenyum tipis.
"Ckck...maaf nona, disini ada aturan memakai dapur nya. kami tak ingin bekerja kembali saat semua peralatan kotor!" ucap nya Sinis.
"Tapi nanti saya cuci kok, pak." ucap laras yang penuh keyakinan.
"Tidak bisa nona. Sebaiknya anda mencari makanan di luar saja. Karena saya tak mengizinkan nya!" ucap nya dengan ketus.
Hal itu membuat Laras berdecak kesal. Sungguh dari awal pertama kali datang, hanya kepala pelayan ini yang tak menyukai keberadaan nya disini. rasanya nya dia ingin mengatakan ini kepada mertua nya, tapi dia tau tak ada hak, sebab mungkin orang ini sudah bekerja bertahun tahun disini.
"Yaudah kalau begitu." ucap laras dengan tatapan datar nya.
"Tunggu nona!"
"Ada apa lagi, pak?"
"Hanya ingin mengatakan sesuatu, bahwa anda tak pantas menjadi pasangan untuk tuan aksa. Hanya nona Monic yang pantes menjadi nyonya di rumah ini. Jadi sebaiknya anda berkaca lah dan jangan bertindak melewati batasan." ucap kepala pelayan itu dengan angkuh nya.
"Wah... Saya ga nyangka bisa dinasehati oleh kepala pelayan di rumah ini. saya memang tau diri kok, pak. Tapi setidaknya engga melewati batas seperti anda kepada saya yang sudah jelas nona dan menantu di keluarga ini." ucap laras dengan tersenyum smirk nya.
Hal itu membuat pria itu menahan emosi nya. bisa bisanya wanita itu membuat nya bungkam. Tak menyangka bahwa wanita itu tak mudah ditindas. Ini membuat nya cukup kesal.
Dari awal dia memang tau bahwa pria itu tak menyukai kehadiran nya disini, jadinya tak perlu beramah tamah sebab Laras bukan orang yang mudah ditindas.
"Oh ya, kalau mau dihormati orang lain, setidaknya perbaiki sifat dan sikap terlebih dahulu ya, pak. Agar bisa saling menghargai dan tak menjatuhkan." ucap laras yang langsung pergi tanpa basa basi kembali.
"Dasar wanita sialan!" gumam nya yang begitu marah saat Laras mengejek nya seperti ini. Liat saja dia tak akan tinggal diam untuk membalas dendam.
"Huft... Ga majikan, ga pembantu sama aja sifat nya. sabar Laras, Lo harus tahan tinggal disini. tunggu beberapa bulan lagi." gumam nya yang mengatur nafas agar tak emosi.
"Sebaiknya gue pesan Makanan aja kali ya, biar praktis."
Dia mengecek ponsel nya, dan menjelajahi kuliner yang akan dibeli nya secara online. setelah berhasil melakukan payment, Laras pun berganti baju terlebih dahulu sebab ingin tidur sebentar sebelum makanan nya datang.
"semoga pria itu pulang nya larut malam, jadinya gue ga harus bertemu dengan nya untuk saat ini." ucap nya sambil memejamkan mata.
Sedangkan di kantor, pandangan Aksa begitu tegas dan jangan lupa topeng yang sudah melekat di dalam dirinya itu, tak hanya itu, saat ini pemikiran nya sedang pusing dan tubuh nya terasa lelah. Rasanya tak ingin pulang dan bertemu dengan gadis yang sudah berhasil mengacaukan pikiran nya.
"Tuan, maaf ada agenda rapat di Singapura besok." ucap Rudi asisten kepercayaan Aksa.
"Siapkan penerbangan hari ini rud, saya akan pergi saat ini juga."
"Siap pak." ucap Rudi yang patuh dengan tuan nya itu. Tunggu dia pun terheran melihat wajah cemas dan gelisah dari tuan nya itu, tumben sekali beliau mau terbang untuk menghadiri rapat itu. Bisa saja sebenarnya dia menyuruhnya untuk menggantikan tugas nya. Tapi kali ini beliau sendiri yang akan memimpin rapat nya. itu sungguh mencurigakan untuk Rudi.
"Tuan agak aneh hari ini." ucap nya sambil bergumam dalam hati.
"Setidaknya aku tak pulang dan melihat nya untuk sementara ini, aku harus berpikir keras untuk menyelesaikan tugas ini." gumam nya sambil membuat rencana kedepan nya.
tapi,cuek aja atas sikapnya Aksa ya Laras,,biar saja dia mau ngapain terserah, biar waktu yg menjawab kedepannya,
semangat Thor./Smile//Smile/