NovelToon NovelToon
Cinta Lelaki Sempurna

Cinta Lelaki Sempurna

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Percintaan Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Dijodohkan Orang Tua / Suami ideal
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Shina Yuzuki

Hidup dalam lingkaran kemiskinan, membuat Rea ingin bekerja setelah lulus SMA, semua itu dia lakukan demi keluarga.

Namun takdir berkata lain, Ayahnya sudah memutuskan masa depan Rea, sebagai istri dari seorang lelaki bernama Ryan.

Dia tidak bisa menolak dan menerima keinginan sang ayah.

Hanya saja, Rea tidak pasrah, dia bukan wanita lemah, selama belasan tahun berjuang dalam kesengsaraan, melatih mental yang kuat menahan setiap penghinaan para tetangga.

Sehingga dia akan berusaha membuat Ryan menyesal karena sudah menikah dengannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shina Yuzuki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lelaki hebat nomor satu di dunia.

Keluar dari rumah Brahman, Rea lebih banyak diam, tapi itu membuat Ryan bisa berlama-lama saling bergandengan tangan.

Tiba-tiba saja langkah kaki Rea terhenti.

"Kenapa kau sampai sebegitu nya ?." Ucap Rea sedikit lirih.

Ryan bisa mendengar suara Rea ... "Tentang apa istriku ?."

"Kau mungkin bisa mendapat masalah jika membuat orang itu marah."

Ryan tidak merasa takut kepada Brahman...."Tenang saja, kau harus percaya, suami mu ini bisa diandalkan."

"Ya kau bisa bilang begitu, tapi..." Rea ragu-ragu untuk melanjutkan perkataannya.

Rea memiliki banyak ingatan buruk mengenai Brahman kepada sang ayah, salah satunya ketika dia masih kecil, sepulang sekolah ikut bersama Samroji ke rumah Brahman.

Merasa senang karena mendapat cemilan dari istri pertama Brahman. Bagiamana pun gadis kecil yang sibuk memilih permen di dalam toples tidak tahu maksud dan tujuan Samroji.

Rea hanya tahu, kalau dia suka permen rasa strawberry dan boleh mengambil dua.

Tapi semua berubah, mana kala dia melihat langsung bagaimana sosok lelaki yang selalu dibanggakan olehnya hanya tertunduk malu, menahan sakit hati dan air mata atas semua penghinaan Brahman.

Rea ketakutan, tapi Samroji tidak bisa melawan dan tetap menunjukkan ekspresi seakan memberi tahu Rea, kalau semua akan baik-baik saja.

Hati Rea dipenuhi emosi karena mengingatnya, tapi bayangan dari lelaki lugu dan polos itu muncul kembali, membawa kenangan buruk pada masa-masa sulit di kehidupan keluarganya yang seperti tragedi.

"Jangan khawatir, semua pasti baik-baik saja." Ucap Ryan membangun Rea dari lamunan.

Senyuman Ryan itu, nada bicaranya, bentuk ekspresi di wajahnya sepintas mirip dengan sosok lelaki polos dan lugu yang dia banggakan dari lelaki hebat nomor satu di dunia.

Tiba-tiba saja Rea membuang muka, dia menolak percaya jika sepersekian detik menatap Ryan, itu membuat jantungnya berdegup kencang.

'Apa asam lambung ku kumat lagi ?.'

Rea tetap meyakinkan diri, bahwa semua yang Ryan tunjukkan sekarang adalah kepura-puraan.

"Kenapa istriku ?." Tanya Ryan sembari mendekatkan wajah.

"Jangan tanya, kita harus pulang sekarang, atau acara sinetronnya akan selesai...." Tanpa Rea bahwa dia masih menggenggam tangan Ryan.

"Bukankah ini masih sore."

"Terserah...." Rea tidak memberi alasan apa pun.

Tapi Ryan tetap menikmati waktu untuk terus jalan bersama Rea. Tanpa peduli pandangan orang-orang yang sekedar lewat.

Sekembalinya Rea ke rumah.

Berkumpul para tetangga kanan atau pun kiri demi menikmati acara hiburan dari televisi baru di rumah Rea. Begitu juga dengan Sean, setelah merasakan sensasi drama sinetron full HD di depan mata, mereka lupa kalau punya TV sendiri.

Sean melihat Ryan dan Rea datang bersama tersenyum-senyum sendiri, karena dia tahu bagaimana keteguhan hati Rea tentang penolakan terhadap pernikahannya dengan Ryan.

Tapi dari sudut pandang Sean setelah melihat mereka bergandengan tangan, tentu menganggap bahwa Ryan sudah berhasil menaklukkan hati wanita keras kepala itu.

"Apa kalian sedang memamerkan kemesraan di depan kami." Kata Sean menyindir.

Segera saja Rea tersadar, jika sepanjang perjalanan mereka kembali ke rumah, dia tidak melepaskan pegangan tangan mereka.

Begitu jelas raut wajah Ryan sedikit kecewa, tapi di sisi lain dia tersenyum senang, karena ini pertama kalinya dia bisa memegang tangan Rea cukup lama.

"Apa yang sebenarnya kau pikirkan Sean ?. Aku dengan Ryan diminta bapak untuk ke rumah pak Brahman." jawab Rea.

Ada kejutan bagi Sean..."Memang apa yang kau lakukan di sana ?."

"Sedikit urusan tapi itu sudah selesai."

"Ya, syukurlah kau bisa pulang hidup-hidup."

"Tentu saja, kau pikir mereka berhadapan dengan siapa ?."

"Aku tahu itu, kau satu-satunya orang yang berani melempar ibu-ibu penggosip dengan buah nangka." Sean ada disana saat kejadian.

Ryan ikut duduk di samping Rea, bersama para tetangga lain yang fokus memperhatikan adegan drama sinetron sore hari, mana kala pemeran utama wanita melihat suaminya selingkuh, lagu 'ku menangis..." Terdengar sendu, disertai rintik gerimis padahal disana sedang musim kemarau.

"Lihat itu Rea, kalau kau kurang memperhatikan suami mu, bisa-bisa dia selingkuh." Ibu Juminah selaku tetangga sebelah kiri memberi komentar.

"Mana selingkuhannya jelek lagi, mirip cewek model iklan kopi luwak, dan dia lebih mirip luwak nya." Dibalasnya komentar Juminah oleh Ratni, ibu Sean.

"Berarti suaminya itu pencinta binatang, Bu." Sean pun menyanggah pendapat ibunya sendiri.

"Kelakuannya juga, sebelas duabelas." Tambah Ratni membicarakan tentang luwak.

Sean yang pernah mengatakan kalau ingin seberuntung Rea hingga mendapat lelaki tampan dan kaya, sesekali melirik ke arah Ryan.

Seakan-akan memberi tanda bahwa dia rela menjadi istri kedua, tapi sayangnya Ryan membalas senyuman Sean tak lebih dari perlakuan sopan kepada teman istrinya.

"Kau juga kenapa senyum-senyum begitu sama suami orang."

"Kau cemburu Rea." Sean sedikit menggoda Rea.

"Tidak, tidak sama sekali." Diulangi ucapan Rea secara tegas.

"Tenang saja istriku, aku tidak akan selingkuh." Ryan ikut bicara.

"Memangnya aku peduli." Rea membuang muka.

*******

Malam harinya, Ryan duduk di teras rumah dengan laptop menyala, untungnya dia memiliki Ponsel cadangan sebagai antisipasi jika ponsel utama mengalami kerusakan mendadak.

Semua urusan yang berkaitan dengan pak Samroji dan ibu Sukarti kini telah selesai, termasuk hutang-hutang mereka selain pak Brahman, namun itu tidak lebih dari hutang di warung untuk makan sehari-hari.

Sebagian besar pak Samroji berhutang kepada Brahman adalah demi melunasi tunggakan biaya sekolah Rea dan kedua adiknya.

Tapi siapa sangka, berawal dari tujuan Ryan sekedar melunasi hutang berubah menjadi pertengkaran kepada Brahman.

Sisa uang yang sudah Ryan siapkan, lebih dari cukup untuk membeli aset berupa sawah seluas satu setengah hektar, biaya perbaikan rumah dan tabungan keluarga.

Seperti tujuan Ryan sebelumnya, dia memberikan sawah tersebut agar dikelola oleh pak Samroji dan ibu Sukarti, sehingga keduanya tidak perlu lagi bekerja di tempat orang.

"Dengan begini, aku tidak perlu khawatir lagi." Ucap Ryan setelah selesai menulis laporan pengeluaran keuangan.

Di dalam buku rekening itu sendiri tersimpan dua puluh juta yang bisa pak Samroji gunakan untuk memulai pekerjaan sebagai petani.

Dering panggilan masuk dari ponsel terdengar, nama kontak 'Hazel' secara mendadak menelpon. Tentu hal ini jarang terjadi, mengingat Hazel adalah direktur pusat yang menjalankan perusahaan miliknya dan hanya akan memberi kabar jika ada hal penting.

"Ada apa ?." Tanya Ryan.

"Tuan, kapan anda kembali ?."

Suara keras Hazel berdengung di telinga..."Aku berencana pulang ke Jakarta lusa nanti, kah tahu, aku harus melakukan banyak hal di sini.... apa terjadi masalah ?."

"Sebenarnya bukan masalah penting, tapi ada banyak klien kita ingin bertemu anda."

"Harusnya kau bisa mengurus itu semua."

"Tetap saja, tuan, mereka selalu berkata, kalau bukan anda sendiri yang turun tangan, proyek kerjasama akan di undur." Jawab Hazel.

Rumit ekspresi Ryan, tapi dia pun sadar jika dia tidak bisa mengulur waktu lebih lama untuk menikmati masa santai di rumah mertua.

"Aku mengerti, kalau begitu besok pagi aku akan berangkat."

"Syukurlah kalau begitu tuan."

"Informasikan kepada mereka, jika lusa nanti aku akan menemui mereka." Perintah Ryan kepada hazel.

"Siap tuan."

Ryan kembali ke dalam rumah untuk memberitahu pak Samroji dan ibu Sukarti, jika besok pagi dia harus kembali ke Jakarta, termasuk mempersiapkan segala keperluan Rea yang memang dibutuhkan.

1
partini
semakin mencurigakan hubungan majikan sama pelayan
Re
ya benar sekali, kita sedang membahas martabak
partini
lelaki waras ?
apa banyak misteri di antara mereka ber dua bukan cuma majikan ma pelayan ,,aihhh
partini
aku masih dan belum faham alurnya
ig.sayventoon: sebenarnya sederhana, cuma gadis desa menikah dengan orang kaya. gitu kak....
total 1 replies
partini
aihhhh pembantu body aduhai hot meleleh bosnya malah kalah jauh 🤦🤦🤦 perbaiki come on you can do it aihhhh lucu bos vs majikan tapi Banyak sih di dunia real majikan kikuk kikuk ma bosnya
Re
lanjut terus Thor, jangan sampai berhenti ya... karya mu paling di tunggu...
Re
Emang lucu n out the box, paling di tunggu nih karya author satu ini, cuma sayang aja karya-karya yang lain jadi terbengkalai....

mohon untuk up terus Thor...
ig.sayventoon
karya terbaik yang pernah aku tulis
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!