Pendekar Sembilan Nyawa

Kotamas berada diketinggian dan tepat dipuncak gunung tinggi, ini adalah kota pertambangan. Kota yang bergantung pada hasil pertambangan dan mulai ditinggalkan karena produksi mulai berkurang.

Dahulu kotamas hanya perbukitan tidak berpenghuni, dengan ditemukannya kandungan logam mulia membuat para penduduk mulai berdatangan, hutan yang asri berubah menjadi kota besar yang ramai.

Pihak Kekaisaran mengatur kota didalamnya, sebagai penguasa, kotamas yang berada didaerah kekuasaannya menjadi tempat yang penting untuk mendapatkan kekayaan.

Dimasa puncak kejayaan, kotamas menjadi kota maju yang menawarkan kemewahan dan kekayaan, sayang semua ada batasnya, kehancuran hutan menjadi taruhannya, dan pada akhirnya sumberdaya yang ada mulai berkurang.

Sebagai kota yang bergantung pada tambang membuat kebutuhan sehari-hari menjadi mahal, juga nyawa menjadi taruhan dalam menambang. Tetapi harta duniawi menjadi magnet untuk menarik orang datang. Kerusakan alam, dan resiko tinggi itu menjadi sesuatu yang diabaikan.

"bukankah kita semua yang ada diperbatasan adalah orang-orang buangan, jendral Long Tian, kau atau bahkan pangeran ketiga adalah orang buangan. Aku hanya mengambil peluang untuk bertahan" Long Feng, mantan anggota legiun Cakra yang berkhianat, membuat Legiun Cakra hancur.

Pertempuran terjadi dikediaman penguasa kotamas, Long Feng setelah berkhianat dan menyebabkan kehancuran legiun Cakra pada akhirnya hanya menjadi orang buangan untuk kesekian kalinya, dijanjikan kejayaan dan jabatan, tetapi hanya berakhir menjadi penguasa kotamas, kota yang kacau dan tinggal menunggu waktu untuk hancur.

"kau tahu aku sangat membenci Kakaku Long Tian, aku selalu dibandingkan dengannya. kau, kakakku dan pangeran ketiga adalah orang yang membuat nama dengan keberhasilan Legiun Cakra, sedangkan aku aku terkenal sebagai seorang adik yang hidup dibawak ketika kakaknya"

Liu Bai "ahh sudahlah hidup memang sebuah pilihan, tidak ada baik dan buruk atau salah dan benar, tetapi semua harus dipertanggungjawabkan. Penghianatan mu telah menyebabkan Legiun Cakra hancur, saat ini kami akan membereskan semua penghianat dan semua orang yang bertanggung jawab"

Setelah kompetisi akademi bintang berakhir Sekte Sapu Jagad kembali ke sekte, Liu Bai dan anggota Cakra Buana memilih langsung pergi ke kotamas, melancarkan aksi balas dendam atas hancurnya Legiun Cakra, kegaduhan dalam kompetisi akan menyebar dengan cepat, mereka sudah tidak bersembunyi lagi, mereka akan melakukan pembalasan secara terang-terangan.

Liu Bai "Long Feng setelah menjadi penguasa kota lemak dalam tubuhmu tumbuh dengan subur, kemampuan bertarung mu menjadi lemah"

Setelah menjadi penguasa kota, Long Feng lebih banyak berkutat dengan catatan, selain itu walau tidak ditunjukan ada penyesalan akibat penghianatan yang dia lakukan, sebelum berkhianat dia hidup dibawah bayang-bayang kakaknya, tetapi setelah dia berkhianat dia baru menyadari apa yang dilakukan oleh kakaknya untuk kebaikan dirinya dan keluarganya.

"mati di tanganmu adalah kebanggan untukku, Qin fan maafkan aku tidak mendengarkan nasihatmu waktu itu." Long Feng pada akhirnya tidak punya pilihan, setelah berkhianat hanya penyesalan dan penderitaan yang dialami.

"pada akhirnya ini harus terjadi, aku tidak punya pilihan, setelah kematian kakakku aku kira aku bisa menjadi pemimpin klan Long dan hidup lebih baik dan penuh kebanggaan, ternyata yang ada hanya tanggungjawab yang begitu berat.

Aku juga membuat persiapan untuk kelompok Cakra Buana, mungkin ini tidak sebanding dan tidak bisa menghapus kesalahan dimasa lalu tetapi setidaknya akan mengurangi rasa bersalahku"

Klan Long setelah kekaisaran Long hancur mereka pergi ke kekaisaran Wei mencari suaka berharap bisa hidup damai dan tenang, tetapi politik dan kekuasaan itu kejam, mereka harus membayar untuk itu, harta bahkan nyawa harus mereka berikan.

Jendral Long Tian, Long Feng dan beberapa anggota klan Long menjadi orang buangan yang berperang untuk Kekaisaran Wei di perbatasan. Sama seperti pangeran Ketiga, Liu Bai dan anggota Legiun Cakra lainnya. Semua adalah orang buangan yang dikorbankan untuk berperang.