NovelToon NovelToon
2 Tahun Menikah Kontrak Dengan Mu

2 Tahun Menikah Kontrak Dengan Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Diam-Diam Cinta / Angst
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Meymei

Lulu, seorang yatim piatu yang rela menerima pernikahan kontrak yang diajukan Atthara, demi tanah panti asuhan yang selama ini ia tinggali.
Lulu yang memerlukan perlindungan serta finasial dan Atthara yang memerlukan tameng, merasa pernikahan kontrak mereka saling menguntungkan, sampai kejadian yang tidak terduga terjadi. “Kamu harus bertanggung jawab!”
Kebencian, penyesalan, suka, saling ketertarikan mewarnai kesepakatan mereka. Bagaimana hubungan keduanya selanjutnya? Apakah keduanya bisa keluar dari zona saling menguntungkan?

Note: Hallo semuanya.. ini adalah novel author yang kesenian kalinya. Semoga para pembaca suka..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meymei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20. Olahraga

Pagi-pagi sekali, setelah selesai sholat subuh Lulu sudah berkutat di dapur. Ia sedang membuat bubur ayam untuk sarapan. Sambil menunggu bubur lembut, ia menyempatkan membuat telur bacem sebagai pendamping.

“Sudah selesai?” Tanya Atthara yang mendatangi Lulu di dapur.

“Belum, Mas. Mas mau kemana?” Tanya Lulu yang melihat Atthara mengenakan celana training dan jaket.

“Olahraga. Serahkan sisanya pada Bu Minah. Ayo ikut!”

“Seperti ini saja boleh?” Tanya Lulu yang saat ini mengenakan gamis longgar.

“Pakai sepatu!”

Atthara tidak mungkin juga menyuruh Lulu mengenakan setelan seperti dirinya. Yang ada bentuk tubuh Lulu akan dinikmati orang nantinya.

Lulu mengangguk dan meminta Bu Minah menyelesaikan masakan untuknya. Ia pergi ke kamar untuk mengambil sepatu. Ia ingat ada sepatu running di wardrobe.

Atthara sudah menunggunya di teras sembari pemanasan. Lulu segera melakukan pemanasan seperti yang biasa ia lakukan. Atthara hanya memperhatikannya dari ujung mata. Lumayan juga rasanya, ada yang menemaninya berlari. Begitu pikir Atthara.

“Ayo!” Ajak Atthara yang berlari kecil lebih dulu.

Lulu mengikuti Atthara sampai mereka bisa saling bersisian. Tidak ada pembicaraan diantara mereka. Lulu yang baru pertama kali melihat sekitaran rumah Atthara, memperhatikannya dengan seksama. Ternyata rumah Atthara juga sama dengan rumah orang tuanya, yang berada di kawasan elit. Bedanya kawasan yang ia lewati lebih asri karena banyaknya tumbuhan hijau dan tanaman di sepanjang jalur pemisah.

“Tahan sampai kapan?” Tanya Atthara.

“Tidak tahu, Mas. Aku tidak pernah berlari.”

“Kenapa tidak berolahraga?”

“Tidak ada waktu.” Jujur Lulu.

“Tidak bisakah kamu menyisihkan waktu?” Lulu menggeleng.

Bagaimana bisa ia menyisihkan waktu? Baginya 24 jam dengan tidur rata-rata 5-6 jam sehari saja masih kurang saat dirinya di panti asuhan.

“Berarti kamu harus menemaniku saat aku libur seperti sekarang!”

“Mas libur? Bukannya Mas bilang kemarin masih lama lagi sampai Mas bisa libur?”

“Besok ada dinas keluar kota, jadi aku mengambil libur sehari.”

“Oh!”

“Apa kamu mau ikut?” Tanya Atthara menghentikan larinya.

“Mas mau mengajakku?”

“Kamu mau tidak?” Lulu mengangguk.

Menemani suami bekerja juga merupakan ladang pahala baginya. Mana mungkin Lulu melewatkan kesempatan tersebut!

“Kita akan menginap 3 di kota sebelah. Kamu persiapkan saja apa yang ingin kamu bawa. Yang pasti kita akan tidur dalam satu kamar!”

“Tidak masalah!” Senyum Lulu.

Atthara kembali melanjutkan larinya sampai memutari jalur dan kembali ke kediamannya. Tetapi ternyata Lulu tertinggal di belakang. Jika diukur, mereka berlari sepanjang 1 km. Stamina Lulu hanya bisa bertahan sampai 2/3 jalan, 1/3 sisanya ia hanya berjalan santai sambil mengatur nafasnya.

“Itulah mengapa kamu perlu berolahraga!”

“Ya! Akan aku coba, Mas.” Jawab Lulu dengan nafas tidak teratur.

“Luruskan kakimu!” Lulu duduk dilantai dan meluruskan kaki seperti yang diperintahkan Atthara.

Atthara juga melakukan hal yang sama disamping Lulu. Pemandangan keduanya tidak luput dari kamera Betty, yang kemudian ia kirimkan ke Nenek Rahma.

“Senang sekali berjiwa muda.” Gumam Nenek Rahma saat melihat gambar yang dikirimkan Betty.

“Maksud Nyonya tua?” Tanya Bu Mila, orang kepercayaan Nenek Rahma.

“Lihatlah! Bukankah menyenangkan melihat jiwa muda seperti mereka?”

“Ya! Anda benar. Berbeda dengan kita yang sudah berumur ini. Jangankan olahraga, berjalan jauh saja tulang sudah meronta-ronta.” Jawab Bu Mila setelah melihat gambar yang ditunjukkan Nenek Rahma.

“Kira-kira, kapan aku akan menimang cucu?”

“Sabar Nyonya Tua. Biarkan mereka menikmati kebersamaan mereka. Bukankah Nona Muda masih kuliah?”

“Ya, kamu benar. Tahun depan dia akan lulus.”

“Mungkin mereka menundanya sampai saat itu, agar Nona Muda bisa fokus dengan kuliahnya.”

“Mungkin saja.”

Percakapan Nenek Rahma dan Bu Mila di teras samping, tidak sengaja didengarkan oleh Agnes yang mendapatkan hukuman kurungan rumah setelah apa yang dilakukannya di rumah Atthara.

“Anak? Jangan harap mereka memilikinya!” Gumam Agnes yang kemudian pergi dari sana.

Di dalam kamar, Agnes menelepon seseorang untuk meminta bantuan. Seseorang didukung telepon itu setuju dan berjanji akan mencari waktu untuk membantu Agnes.

“Lihat saja nanti! Perempuan kampung itu akan menyesal! Dilihat dari penampilannya, dia tidak akan tahan jika suaminya menyentuh perempuan lain!”

“Aku ingin melihat wajah sombongnya itu berubah menjadi wajah kekalahan!” Agnes bermonolog.

Di sisi lain. Atthara dan Lulu sudah selesai mandi dan berjalan ke ruang makan untuk sarapan. Seperti sudah terbiasa dengan kehadiran Lulu, Atthara berjalan bersisian sampai mereka sampai di ruang makan.

“Kamu mau kemana hari ini?” Tanya Atthara saat Lulu menyiapkan piring untuknya.

“Aku tidak tahu, Mas. Aku jarang sekali ke kota.” Jujur Lulu.

“Apa tidak ada tempat yang ingin kamu kunjungi?” Lulu menggeleng.

Atthara terdiam. Ia sednag memikirkan tempat yang cocok untuk membawa Lulu jalan-jalan. Tetapi ia juga sama, tidak tahu harus kemana karena ia juga tidak pernah jalan-jalan.

“Mungkin Bobby tahu.” Batin Atthara, yang kemudian mengetikkan pesan ke Bobby.

Tak lama kemudian, Bobby memberikan balasan. Tetapi karena Atthara masih makan, ia mengabaikannya dan membuka balasan tersebut setelah selesai makan.

Bobby: Jalan-jalan ke pantai, kebun binatang, taman hiburan atau ke pegunungan.

Atthara: Kenapa seperti bertamasya?

Bobby: Apa bedanya?

Atthara lupa. Bobby dan dirinya sama-sama orang yang gila kerja. Bagaimana bisa ia bertanya kepada Bobby?

“Apa kamu pernah ke pantai?” Tanya Atthara kepada Lulu yang menyuguhkan kopi.

“Belum.”

“Mau kesana?”

“Bukankah pantai jauh? Jika dilihat dari peta, pantai berlawanan arah dengan desa tempat tinggalku dan kita sepertinya ada di tengah-tengah kota.”

“Kamu terlalu banyak berpikir!” Atthara spontan mengusap puncak kepala Lulu.

“Bersiaplah, kita berangkat!”

“Sekarang?”

“Kamu mau nanti malam?” Lulu menggeleng.

Segera Lulu berlari ke kamarnya dan bersiap. Bingung mau mengenakan apa untuk ke pantai, pilihannya jatuh pada rok kulot dan tunik selutut. Untuk hijab, ia mengenakan pasmina, flat shoes dan tas selempang sebagai pelengkap.

Lulu dan Atthara keluar dari kamar secara bersamaan. Mereka saling pandang, melihat penampilan masing-masing. Baru kali ini Lulu melihat Atthara mengenakan pakaian selain kemeja dan jaket tadi pagi. Tampilannya terlihat atletis dengan kaos slimfitnya.

“Ayo!” Ajak Atthara.

Lulu mengangguk dan berjalan mengikuti Atthara. Saat sampai di bawah, Betty memberikan topi pantai untuk Lulu.

“Nona Muda akan membutuhkan ini.”

“Terima kasih, Mbak.” Betty mengangguk.

Atthara mengemudikan mobilnya sendiri karena Rudi juga sedang libur. Butuh waktu sampai 1 jam untuk sampai di pantai. Saat sampai disana, walaupun masih pukul 8.30 cuaca sudah terasa panas. Lulu mengenakan topi pantai pemberian Betty untuk menghindari sinar matahari, sedangkan Atthara mengenakan kacamata hitam.

Keduanya berjalan di pesisir pantai, bersisian. Sesekali Lulu akan memegangi topinya saat angin laut menerpa. Atthara berhenti di sebuah pohon tumbang yang bisa mereka gunakan sebagai tempat duduk dan meminta Lulu untuk duduk.

Keduanya tidak tahu jika ada yang sedang memperhatikan mereka saat ini.

1
indy
agnes belum pernah dapat tendangan lulu. rian saja sampai takut
Rian Moontero
lanjuuuttt kak mey,,suka critanya👍👍💪💪🤩🤸
indy
kayaknya agnes punya informan kok tahu atthara pergi ke pantai
indy
Lulu dari keluarga kaya
Liana CyNx Lutfi
lanjut
indy
Atthar lama lama akan terikat dengan Lulu
Liana CyNx Lutfi
2 tahun iku lama ,muda2hn lulu kuat menjalani
Liana CyNx Lutfi
lanjut thor
Liana CyNx Lutfi
kasian lulu muda2hn nanti klo ibu panti tau gk marah ke lulu,sehat2 iya lulu km orang baik pasti akan bahagia suatu saat nanti
Liana CyNx Lutfi
semoga km bisa berubah atta
indy
langsung ketemu nenek tanpa Athara
Liana CyNx Lutfi
tanpa disNgka bertemu dngn sndrinya dngn sinenek lulu
Liana CyNx Lutfi
lanjut
indy
lanjut...
indy
semangat Lulu, semoga athara juga orang baik
Meymei: Semoga..
total 1 replies
Liana CyNx Lutfi
semangat lulu mudah2n nanti km dpt suami yg bnr2 mncintai dirimu
Meymei: Aamiin…
total 1 replies
Liana CyNx Lutfi
muda2hn lulu nanti bisa bahagia tnpa dimanfaatkan
Meymei: Aamiin..
total 1 replies
Liana CyNx Lutfi
Q kutuk dirimu cinta mati sama lulu Atthar
Meymei: Atthara: Ampun kak!
total 1 replies
Liana CyNx Lutfi
lanjut
Liana CyNx Lutfi
semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!