Shen Yue, Seorang dewa atau kultivator wanita yang mencapai tingkat tertinggi dari alam dewa,Penguasa dewa. sosok yang hidup di dunia begitu lama sehingga dia disebut sebagai dewa kuno! Penguasa alam semesta yang sebenarnya! Jika iya mengatakan bahwa batu itu roh spritual maka itu akan terjadi! Dia Penguasa Mutlak yang sebenarnya! Namun,penguasa mutlak itu tiba tiba menghilang tetapi nama nya masih abadi! Saat dia membuka mata nya dia menjadi seorang guru di akademi terkenal dan dia membuka mata setelah 50.000 tahun yang akan datang!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putubambu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Shen Yuan menatap ke luar jendela. Cahaya menerpa wajahnya,
Lao Ci, Hujing, dan Yujin tidak berani mengangkat kepala. Mereka bisa merasakan aura yang lebih berat daripada langit yang runtuh—sebuah tekanan yang bukan berasal dari kemarahan atau kekuatan, melainkan kesepian yang tak tertahankan.
Shen Yuan menyandarkan punggungnya, memejamkan mata sejenak, lalu menghela napas. Suara napas yang terdengar begitu letih.
"Lima puluh ribu tahun berlalu..." ujarnya pelan, suaranya mengandung sesuatu yang tak terlukiskan, sesuatu yang tak seharusnya dirasakan oleh makhluk yang sekuat dirinya. "Berapa banyak yang telah mati? Berapa banyak yang bahkan tak lagi meninggalkan jejak dalam ingatan dunia ini?"
Dia menurunkan pandangannya ke tangan sendiri. Jari-jarinya gemetar. Bukan karena ketakutan, bukan karena lelah. Tetapi karena dia mulai lupa... berapa banyak darah yang telah mengalir melalui celah-celah jarinya.
"Aku masih bisa mengingatnya... wajah mereka... suara mereka..." Bibirnya melengkung sedikit, tetapi bukan senyuman yang hangat. Itu adalah senyuman seseorang yang terkubur terlalu dalam dalam luka-luka yang tak bisa disembuhkan.
"Mereka memanggil namaku, mereka berteriak memohon... mereka menangis." Suaranya meredup, hampir seperti bisikan. "Dan aku... hanya bisa melihat."
Lao Ci mengepalkan tinjunya. Dia ingin mengatakan sesuatu, tapi apa? Apa yang bisa dikatakan pada seseorang yang telah menyaksikan dunia runtuh berkali-kali?
"Kau tahu, Lao Ci... Hujing... Yujin..." Shen Yuan mengangkat kepalanya, tatapan matanya kosong, tetapi penuh penderitaan yang menyayat. "Aku mulai merasa bahwa aku ini hanyalah mimpi buruk yang berjalan di dunia ini."
Yujin menegakkan punggungnya, suaranya bergetar. "Master..."
"setiap orang yang memiliki benang takdir yang sama dengan ku .. mereka semua mati."
Suasana ruangan semakin dingin. Udara seakan berhenti mengalir.
"Bukankah itu lucu?" Shen Yuan tertawa kecil, tetapi suara tawanya lebih menyedihkan daripada ratapan seseorang yang kehilangan segalanya. "Aku bisa melihat takdir... tetapi aku tidak bisa menyentuhnya. Aku bisa mengetahui apa yang akan terjadi... tetapi aku tidak bisa mengubahnya."
Hujing mengepalkan tinjunya, matanya mulai memerah karena emosi yang dia tahan.
"Master, itu bukan salah anda..."
"Bukan salahku?" Shen Yuan menatap Hujing, mata biru keabuannya yang redup perlahan bersinar—tanda bahwa Mata Kanannya bereaksi. "Kalau bukan salahku... lalu kenapa mereka semua mati?"
Dalam sekejap, Mata Kanannya yang terkutuk mulai berputar. Lao Ci dan Yujin langsung menunduk dalam, menahan diri untuk tidak melihat. Hujing terlalu lambat.
Dan dalam sepersekian detik, dia melihatnya.
Lautan darah. Dunia yang hancur.
Mayat-mayat yang bertumpuk—rakyat biasa, pendekar, dewa, bahkan makhluk abadi yang seharusnya tak bisa mati—semuanya tergeletak tanpa jiwa.
Di tengah itu, Shen Yuan berdiri.
Tapi... wajahnya tak lagi memiliki ekspresi.
"Apakah kau tahu, Hujing?" suara Shen Yuan bergetar, bukan karena marah, tetapi karena kengerian yang dia sendiri rasakan.
"Aku bermimpi... dan dalam mimpiku... aku berjalan sendirian. Sendirian, di atas dunia yang aku kubur sendiri."
Mata Kanannya kembali normal.
Shen Yuan menutup matanya sejenak, dan ketika dia membukanya kembali, dia tersenyum.
Senyuman yang begitu hampa.
"Jadi katakan padaku, Hujing... masihkah aku pantas untuk hidup?"
"Anda adalah alam semesta itu sendiri.."kata nya.
....alam semesta itu sendiri ya..
Dia menarik senyum nya dan berjalan mengambil berkas berkas nya dan menarik senyum samar dan berkata."sudah lah.Mari kita melupakan kenangan buruk itu."kata nya,dia pergi meninggalkan ruangan nya dan menuju kelas berikutnya.
Shen Yuan berpikir dalam benak nya dan memancarkan tatapan dingin."jika aku adalah alam semesta itu..Aku akan menghancurkan nya Hingga tidak tersisa!!."