Shen Yue, Seorang dewa atau kultivator wanita yang mencapai tingkat tertinggi dari alam dewa,Penguasa dewa. sosok yang hidup di dunia begitu lama sehingga dia disebut sebagai dewa kuno! Penguasa alam semesta yang sebenarnya! Jika iya mengatakan bahwa batu itu roh spritual maka itu akan terjadi! Dia Penguasa Mutlak yang sebenarnya! Namun,penguasa mutlak itu tiba tiba menghilang tetapi nama nya masih abadi! Saat dia membuka mata nya dia menjadi seorang guru di akademi terkenal dan dia membuka mata setelah 50.000 tahun yang akan datang!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putubambu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab-31
Berita Shen Yuan mengadakan misi di hutan yang sama membuat heboh anak tahun keempat dan-
"Kepala sekolah!!Ini tidak bisa dibiarkan!?."
"Hutan Kabut Malam adalah hutan yang berbahaya!!."
"benar!! Betapa ceroboh nya diri mu profesor Shen!?."
"Kau membuat murid murid berpotensi dalam bahaya!?!."
seperti inilah terjadi -Shen Yuan di panggil dalam rapat,dia duduk dan mendengarkan seksama perkataan mereka.Kepala sekolah melirik Kanan dan kiri hingga tatapan nya berakhir kearah Shen Yuan yang melipatkan tangan nya di dadanya.
"kepal sekolah! Tolong batalkan misi ini!."
para profesor yang tidak menyukai Shen Yuan sejak dulu , saling menatap bersama sama dan kemudian menunjuk dia."Profesor,skors Profesor Shen! Jika perlu keluarkan dari akademi..!."
"Manusia bodoh ini... beraninya...! Beraninya mengacungkan jari ke arah master!!."Ujar Hujing yang melihat situasi di ruangan spritual
"Haruskan aku membunuh dia..?."kata,Lao ci mengeluarkan kuku tajam nya, kemudian Yujin melangkah maju dan memegang bahu Lao ci,dia berbicara dengan rendah dan tiba tiba tersenyum jahat."Membunuh?Harusnya kau menghancurkan akademi ini!?!."
"Menghancurkan akademi ?Ah..Ide bagus!!?."serentak Hujing dan Lao ci,mereka mengeluarkan aura nya dan menatap para sampah yang menghina Shen Yuan.
"Hentikan."Sebuah suara yang berasal dari Shen Yuan Yang terdengar dari Shen Yuan
"Aku memang sudah menebak ini akan terjadi.."kata batinnya."Pak Tua itu...aku sudah meminta izin kepadanya untuk mengambil misi ini dan menyampingkan kehormatan ku-Melihat situasi ini dia menguji ku.."kata batinya lagi, melirik para profesor lain nya.
Ada beberapa yang tidak berkomentar, melihat situasi dan beberapa profesor yang menghina nya terlihat wajah yang familiar.
Shen Yuan tetap duduk tenang, meskipun ruang rapat yang dipenuhi oleh kemarahan dan ketegangan. Senyuman samar di wajahnya tidak memudar sedikit pun, meskipun kata-kata kasar terus terlontar ke arahnya.
"Profesor Shen, apakah kamu tidak paham bahaya yang kau timbulkan?!" teriak seorang profesor perempuan, dengan ekspresi yang penuh kemarahan. "Hutan Kabut Malam bukanlah tempat yang cocok untuk anak-anak didikmu! Mereka bukan monster yang bisa bertahan hidup di sana!"
Shen Yuan memandangnya dengan tatapan datar. "Aku tahu itu lebih baik daripada siapa pun," jawabnya dengan tenang. "Tapi mereka perlu belajar—bukan hanya tentang teori, tetapi tentang menghadapi dunia nyata. Jika mereka takut, maka mereka belum siap. Aku akan mengawasi mereka. Jangan khawatir."
Para profesor lainnya semakin gemas dengan jawabannya. "Ini bukan hanya tentang mereka!" seru salah satu dari mereka. "Ini tentang reputasi akademi kita! Misi seperti itu hanya akan membuat kita dipandang sebelah mata! Profesor Shen, kamu hanya mementingkan ego!"
"Benar!" teriak yang lain. "Ini tidak bisa dibiarkan. Kalau kamu tetap keras kepala, kami akan mengajukan sanksi untukmu."
Namun, Shen Yuan tetap diam, tidak bergeming. Hanya matanya yang tampak berubah, seperti menandakan sebuah kedalaman yang tak bisa dipahami oleh mereka yang ada di ruangan itu.
Shen Yuan mengamati para profesor dengan tatapan yang tajam, matanya berkilat dengan kecerdasan yang tidak dapat dipahami oleh kebanyakan orang di ruangan itu. Dia berdiri, langkahnya mantap, dan tidak ada sedikit pun keraguan di wajahnya.
"Begitu banyak kekhawatiran, begitu banyak keraguan, dan begitu banyak kemarahan yang kalian tunjukkan," kata Shen Yuan, suaranya pelan namun sangat jelas, memecah keheningan. "Namun, apakah kalian benar-benar peduli tentang masa depan murid-murid ini? Ataukah kalian hanya takut akan reputasi kalian sendiri?"
Tatapan Shen Yuan menatap satu per satu profesor yang ada, masing-masing merasakan ketegangan di udara.
"Selama ini, kalian hanya berfokus pada kenyamanan, pada menjaga status akademi, dan pada mempertahankan diri agar tidak diganggu oleh tantangan," lanjutnya, suaranya semakin tegas. "Tapi tidak ada yang lebih merugikan dari sebuah pendidikan yang terlindung dari kenyataan. Pendidikan sejati bukan tentang menanggalkan rasa takut; pendidikan sejati adalah tentang menghadapi ketakutan itu, menumbuhkan ketahanan, dan mengenal batas diri."
Dia berdiri perlahan lahan dan menghadap para profesor dengan pandangan yang tajam, hampir seperti menembus setiap kata mereka.
"Jangan khawatir, kalian tidak perlu lagi merasakan kekhawatiran yang kalian timbulkan. Kalian terlalu nyaman dalam posisi kalian sebagai pengawas, tak pernah terjun langsung ke dalam dunia yang lebih keras. Itu sebabnya kalian tak bisa memahami keputusan yang kuambil. Kalian lebih memilih untuk berbicara tentang bahaya, tanpa pernah benar-benar merasakannya."
Shen Yuan berhenti sejenak, kemudian dengan senyum tipis yang hampir tak terlihat, dia menambahkan, "Kalian Profesor elite , tetapi tidak ada dari kalian yang berani menguji batas diri sendiri. Apa gunanya gelar dan pengalaman jika kalian hanya takut untuk memperkenalkan murid-murid kalian pada dunia yang lebih besar? Apakah itu bukan penghinaan bagi mereka?"
Suasana ruangan menjadi semakin berat, dan para profesor merasa terpojok, seolah mereka dipermalukan tanpa bisa membela diri. Mereka merasa seolah Shen Yuan baru saja menggali kelemahan mereka—ketakutan terhadap perubahan dan ketidakmampuan untuk menghadapi kenyataan yang lebih keras. Shen Yuan mengakhiri ucapannya dengan nada yang lebih rendah namun penuh tekanan.
"Jangan khawatir. Aku akan mengawasi mereka. Dan kalau aku gagal, maka itu adalah tanggung jawabku. Tapi aku lebih memilih mengambil risiko ini daripada membiarkan mereka terus hidup dalam ilusi kenyamanan yang kalian ciptakan."
Di antara kebisuan itu, Shen Yuan menambahkan dengan suara yang lebih dalam, "Jika aku salah, maka tanggung jawab itu adalah milikku. Tapi kalian? Kalian takut akan sesuatu yang bahkan belum terjadi, dan kalian ingin mengendalikan sesuatu yang tidak dapat kalian kendalikan. Ini bukan soal apakah mereka hidup atau mati. Ini soal apakah kalian akan tetap terjebak dalam kenyamanan dan menunda segala potensi mereka."
Tatapan tajam Shen Yuan mengunci setiap profesor yang ada. Tidak ada suara, hanya kekakuan yang semakin terasa.
Shen Yuan berjalan keluar, meninggalkan para profesor dalam kebisuan yang kaku, merasakan seluruh rasa malu yang membanjiri mereka. Mereka merasa seperti orang yang baru saja dicambuk dengan kata-kata tajam yang mengingatkan mereka bahwa mereka tidak lebih dari sekumpulan orang yang hanya peduli pada reputasi, bukan pada masa depan murid-murid mereka.