NovelToon NovelToon
Majikanku Maduku

Majikanku Maduku

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Penyesalan Suami
Popularitas:11.5k
Nilai: 5
Nama Author: Buna Seta

Sungguh berat beban hidup yang di jalani Sri Qonita, karena harus membesarkan anak tanpa suami. Ia tidak menyangka, suaminya yang bernama Widodo pamit ingin mencari kerja tetapi tidak pernah pulang. Selama 5 tahun Sri jatuh bangun untuk membesarkan anaknya. Hingga suatu ketika, Sri tidak sanggup lagi hidup di desa karena kerja kerasnya semakin tidak cukup untuk biaya hidup. Sri memutuskan mengajak anaknya bekerja di Jakarta.

Namun, betapa hancur berkeping-keping hati Sri ketika bekerja di salah satu rumah seorang pengusaha. Pengusaha tersebut adalah suaminya sendiri. Widodo suami yang ia tunggu-tunggu sudah menikah lagi bahkan sudah mempunyai anak.

"Kamu tega Mas membiarkan darah dagingmu kelaparan selama 5 tahun, tapi kamu menggait wanita kaya demi kebahagiaan kamu sendiri"

"Bukan begitu Sri, maafkan aku"

Nahlo, apa alasan Widodo sampai menikah lagi? Apakah yang akan terjadi dengan rumah tangga mereka? Kita ikuti.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna Seta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

"Laraaass... kamu kemana sayang..." Sri berteriak histeris. Dia menjatuhkan lututnya di atas conblock. Selama ini ia menjaga anaknya dengan baik, kemana-mana selalu diajak. Sri menyesal seandainya tadi mengajak Laras ke resto tentu putrinya itu masih bersamanya.

Teriakan Sri pun mengundang penghuni kontrakan dan berlari keluar termasuk bu Sudriah.

"Ada apa Sri?" Sudriah membantu Yani membangunkan Sri. Namun, Sri menenggelamkan wajahnya di atas lutut yang dia peluk erat.

"Saya yang salah Bu" Yani pun ikut menangis menceritakan jika ia percaya begitu saja ketika ada pria yang mengajak Laras pergi.

"Pria itu pergi ke arah mana? Membawa mobil tidak?" Cecar Sudriah seketika panik, ia ikut bertanggung jawab ketika terjadi ketidaknyamanan di kontrakan miliknya.

"Mobil hitam Bu, tapi saya tidak memperhatikan nomernya, lalu pergi ke arah sana" Yani menceritakan jika mobil tersebut lewat depan warung bu Sudriah.

"Bangun Sri, kita cek cctv" Sudriah hendak membantu Sri berdiri. Namun, Sri secepatnya bangun dengan cepat. Dalam langkahnya ia berdoa, semoga penculik Laras segera bisa diketahui.

"Saya takut Laras diculik Bu" ucap Sri sambil terisak-isak.

"Yang sabar ya, kita lihat cctv dulu" Sudriah mengusap-usap pundak Sri. Tiba di warung, Sudriah mengajak Sri menemui suaminya yang saat ini sedang menjaga toko.

"Beh, coba cek cctv, anaknya Sri ada yang menculik" kata Sudriah pada sang suami tanpa basa basi.

"Masa ada penculik Mak, biasanya di kontrakan kita aman-aman saja" Bang Sarif nampak tenang tetapi cepat-cepat melihat rekaman cctv. "Kira-kira kamu mengenal nomor mobil ini tidak Sri?" lanjut Bang Sarif minta Sri untuk mendekat.

Dengan perasaan tidak karuan Sri meneliti nomor mobil yang sempat tertangkap oleh camera cctv. "Mas Widodo? Berani sekali pria itu membawa anakku" Sri geram, Widodo sudah berani mengajak Laras dengan cara yang tidak benar, itu artinya mantan suaminya itu sudah berani menantangnya.

"Widodo? Siapa itu Sri?" Sudriah kaget ternyata Sri mengenalnya.

"Dia mantan suami saya Bu" Sri menatap Sudriah dengan tatapan kosong. Kemana ia harus mencari Laras? Lagi-lagi Sri sesegukan.

"Suami?" Sudriah melongo tidak melanjutkan berkata-kata karena ternyata suami Sri orang kaya. Dua wanita itu sibuk dengan pikiran masing-masing.

"Kalau Laras bersama Ayahnya sih, jangan khawatir Sri" Bang Sarif membuka percakapan. Ia yakin jika Laras aman bersama ayahnya. "Apa mungkin selama ini kamu tidak mengizinkan mantan suami kamu bertemu Laras?" Sarif berspekulasi.

"Ceritanya panjang Pak" Sri tidak mau cerita, setelah mengucapkan terimakasih kemudian keluar dari warung handak mencari Laras.

"Saya harus mencari Laras Yan" Sri menemui Yani ke kontrakan dulu.

"Aku temani Mbak" Yani mengunci pintu lalu mengikuti Sri.

Sri berjalan kaki menyusuri sekitar sebelum akhirnya ke jalan raya. Ia berharap Widodo hanya mengajak Laras jalan-jalan tidak jauh dari wilayah itu. Ketika melewati minimarket dan supermarket terdekat. Sri berpikir Widodo mengajak Laras ke sana dan membelikan sesuatu. Namun, hingga kakinya lelah tidak juga menemukan yang mereka cari.

"Ya Allah... lindungilah Laras" Sri berdoa dalam tangis, entah ke mana lagi ia akan mencari.

"Kalau kita berjalan lurus, tidak jauh dari tempat itu ada mall Mbak, sebaiknya kita cari kesana" usul Yani langsung saja disetujui Sri.

Sri tidak peduli menjadi perhatian orang-orang karena wajahnya memerah, mata sembab, sambli terus menangis.

Dua lantai mall Sri cari hingga tidak ada yang terlewati, tapi usahanya hanya sia-sia. Ia mengajak Yani duduk sejenak di kursi plastik sambil berpikir ke mana ia harus mencari Widodo. Ke rumah Widodo jelas tidak mungkin karena Sally tidak akan menerima Laras.

"Ikut aku Yan" Sri seketika berdiri ketika ingat bengkel. Bisa saja Widodo mengajak Laras ke sana. Sri ingat ketika bareng satu mobil dengan Sally hendak ke pasar, Sally memberi tahu Sri posisi bengkelnya.

Yani hanya ikut saja ketika Sri menyetop angkutan ke arah bengkel. Jalan berhenti-jalan berherti, angkutan yang Sri tumpangi karena harus naik dan turunkan penumpang. Sri pun akhirnya tiba di bengkel mewah tepatnya di pinggir jalan.

"Pak Widodo ada?" Tanya Sri percaya diri ketika bertanya kepada satpam.

"Anda siapa?" Tanya satpam menatap Sri curiga.

"Saya art Nyonya Sally Pak, disuruh mengantar sesuatu ke ruangan Pak Widodo" Sri terpaksa berbohong, semua itu ia lalukan demi Laras.

"Mari saya antar" Satpam pun dengan mudahnya memberi izin, bahkan mengantar Sri tanpa curiga. Yani yang mengikuti hanya diam saja walaupun dihatinya banyak pertanyaan.

Satpam hanya mengantar sampai pintu lalu membiarkan Sri masuk. Tiba di dalam, dada Sri sesak ketika mendengar isak tangis Laras yang merengek minta pulang.

"Mana Bunda Ayah, katanya mau menjemput Bunda. Bunda pasti sedih mencari Laras nggak ada di rumah. Hu hu huuuu..."

"Laras..." Sri berlari ke dalam.

Widodo yang berusaha mengajak Laras jalan-jalan seketika diam begitu Sri datang.

"Bundaaaa..." Laras pun meninggalkan Widodo merangkul perut Sri dengan tangis penuh penyesalan. Wajah bundanya yang sembab itu sudah menjadi bukti jika sedang sedih mencari dirinya.

"Sayang... Laras menunggu sama Mbak Yani di luar pintu ya, Nak" bisik Sri lalu mengusap air mata Laras dengan jari.

"Iya Bun" Laras pun digandeng Yani keluar ruangan.

Plak! Plak! Plak.

Tiga tamparan Sri ke pipi Widodo tanpa ampun, mewakili perasaan dongkol yang Sri rasakan. "Lancang sekali Anda, berani membawa Laras tanpa permisi" Sri melempar tatapan tajam.

"Aku hanya kangen Laras Sri, apa salah jika aku ayahnya sekali-kali ingin mengajaknya jalan-jalan" Widodo membela diri. Padahal Widodo sudah merencanakan ini ketika tahu alamat Sri dari Prasetyo.

"Basi kata-kata Anda, kemana selama 5 tahun, hah? Setelah Anda gagal mendidik Ara, seenaknya mengaku-ngaku Laras sebagai anakmu!" Bentak Sri tidak peduli lagi saat ini di mana.

"Sri, aku datang ke kontrakan kamu sebenarnya ingin memenuhi permintaan kamu, agar kamu menandatangani surat cerai ini" Widodo rupanya ketakutan dengan emosi Sri yang meledak-ledak, kemudian ambil kertas di laci memberikan kepada Sri.

Dengan cepat, Sri menarik kertas tersebut membacanya seksama. Ketika sudah sesuai dengan apa yang ia pikirkan, tanpa ragu lagi kemudian mencoret kertas tersebut dengan perasaan lega.

"Sri, aku menceraikan kamu bukan berarti sudah tidak mencintaimu lagi, tapi aku lakukan ini karena separuh hatiku masih terisi dengan kamu" jujur Widodo.

"Hahaha... saya tahu, karena dengan Sally kamu hanya mencintai hartanya saja, benar bukan?" Sri tertawa meledek. "Tapi jika kamu tidak mau membuat dosa lagi, perbaiki kesalahan kamu dengan Sally" Sri pun akhirnya pergi meninggalkan Widodo.

"Kita pulang sayang..." Sri merangkul putrinya dari belakang yang tengah duduk menunggu dirinya.

Mereka berjalan bertiga Laras di tengah, tiba di lobby langkahnya berhenti karena dihadang dua orang.

...~Bersambung~...

1
vj'z tri
gitu Pras sat set ,,Widodo minggir kasih Pras lewat 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
muhammad ihsan
👍👍👍👍
Rina
Kasian juga Widodo keduluan sama Prasetyo 🫢🫢🫢
Semoga kamu dan Laras selalu bahagia ya Sri dan dijauhkan dari perkara” yang menyulitkan kamu 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Rina
Aduh Widodo kamu mau ngapain sih , klo ketahuan bisa berabe tau pasti Sally menyangka klo Sri yg sembunyiin kamu 🫢🫢🫢🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️
Eka ELissa
Nex.....Mak.....
Eka ELissa
tu Ara kmu manjain cih slma ini mknya ngelunjak kcil2 juga....
udh blik aj ma bini mu kng dodol dn coba bgun bisnis mu yg lain stlh sukses bhgiain larass ank mu....
Eka ELissa
nah loh itu psti kng py kontrakan ngih uang kontrkn tu psti...
mknya cuss krja bikin kmu sukses dn bhgiain laras....doll...
Eka ELissa
gimna rasa nya kng dodol di omelin orang dn nhn laper tu mlhn lbih parah Sri slma ini tau smbil gndong bayi jualan ...di pres pula ma ibu ma KK mu....
Eka ELissa
Prass cari kmu.....mimpi kmu belut sawah..../Awkward//Awkward//Awkward/yg ada dia idup dgn bhgia tnpa kmu tau....
Eka ELissa
kata spa belut sawah itu GK jht tu buktinya kn dia siram air teh pnas ke Sri krna cemburu iblis GK tu... yg suruh karyawan mu itu ksih obat pencahar itu juga dia tau....knpa kmu bgo cih krna cinta smua mata mu ketutup kjhtn belut sawah itu/Awkward//Awkward//Awkward/
Eka ELissa
mknya kmu buktikan lok kmu GK cint uang Sally kmu bikin usaha dong dodol dn sukses truus ksih nfkn tu Laras jgn di sia siain mskipun Sri mntan bini kn GK ada mntan ank kan...
Rina
Siapakah itu yang datang apakah Sally 🫢
neng ade
hmm .. baru kamu rasakan rasanya menahan lapar .. nyesel ya .. !
Hana Roichati
siapa yang datang,
sekarang baru merasakan widodo, dulu kemana hati nuranimu menelantarkan sri n laras anak kandungmu
Rina
Kayanya itu Belinda deh yg menyiram pundak Sri dengan air teh panas , semoga mata Prasetyo dapat terbuka dan melihat sifat asli Belinda yang jahat dan semoga Pras juga dapat prnguatan atas kecurigaan nya pada Belinda 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
neng ade
lagi Belinda bikin ulah.. Pras kamu jangan dibutakan oleh cinta pada Belinda.. cobalah untuk berpikir rasional.. atau kamu diam diam selidiki sendiri
vj'z tri
lampirrrrrrrr 😤😤😤😤😤😤😡😡😡😡😡😡 bukan insyaf malah tambah jadi
Eka ELissa
Ahir nya smpe cini juga...💃💃💃💃💃💃
Eka ELissa
udh jgn ganggu Laras ma ibu nya kmu usaha yg sukses aj tunjukkin ma Saly lok kmu itu mampu bisa tnpa harta Saly..... kng dodol...💪💪💪
Eka ELissa
psti kng dodol nie alih profesi jdi kng supir stlh lima Thun jdi big bos tapi... udah basi ....Sri udh bhgia dgn laras....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!