Andriana Gabriels seorang model serta kekasih dari Peter Orlando Smith. Peter adalah seorang CEO muda tampan dari perusahaan SMITH. Tiga tahun menjalin hubungan dengan andriana akhirnya peter memutuskan untuk menikah dan mengikat janji suci dengan andriana. mereka memulai kehidupan baru sebagai pasangan suami istri.
kehidupan awal mereka berjalan dengan baik hingga di tahun kedua pernikahan mereka semua berubah kehidupan pernikahan mereka hanya diisi dengan kebohongan.
Andriani fanya, seorang karyawan yang bekerja di salah satu anak perusahaan SMITH yang memiliki banyak rahasia didalam hidupnya. pertemuan yang tidak sengaja terjadi menyebabkan masalah baru dalam kehidupan mereka.
Lalu bagaimana perasaan Peter terhadap Andriana setelah ia bertemu Andriani?
Kepada siapakah cinta peter Akan berlabuh?
Siapakah yang akan dipilih oleh Peter?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elizabethlizy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 23
Rachel sedang berjalan menuju parkiran mobil yang berada diluar dekat taman rumah sakit.
didalam hatinya ia juga merasa menyesal telah berbuat begitu buruk terhadap peter. biarpun anaknya melakukan sebuah kesalahan, rachel tetap menyayangi darah dagingnya sendiri dan dia juga tidak dapat memaksakan hati anak nya untuk mencintai seseorang.
Kakinya bimbang ingin melangkah maju atau mundur kembali keruangan tadi untuk memeluk erat peter.
saat ini anaknya sedang membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari kedua orang tuanya.
Rachel memejamkan matanya sebentar lalu menghembuskan nafas dan mulai berjalan berbalik arah untuk memilih kembali kerumah sakit. Wajah rachel berubah ketika melihat seseorang sedang berdiri dihadapannya,dengan wajah yang pucat serta darah yang mengalir dari tangan bekas infus ditangannya.
"mom kumohon maafkan peter ia sama sekali tidak bersalah dalam hal ini"pinta wanita itu dengan airmatanya.rachel masih tidak menggubris hingga wanita itu mulai berlutut dan memohon dikaki rachel.ia memohon agar dia tidak membenci peter.
"bangunlah jangan membuatku malu"pinta rachel membantu wanita itu berdiri
"aku tidak akan bangun sampai mom memaafkan peter"pinta wanita itu sekali lagi
"baiklah aku akan memaafkan peter"wanita itu bangun dari posisinya.ia tersenyum melihat rachel yang berjalan kembali kerumah sakit.
Ketika rachel ingin menyebrang tiba tiba sebuah mobil melintas kearah rachel,andriani yang melihat mobil tersebut langsung saja mendorong mertuanya hingga terjatuh.rachel berteriak saat melihat tubuh andriani terpental jauh,mobil yang menabraknya pun langsung pergi meninggalkan mereka begitu saja.
Rachel menangis dan berteriak meminta tolong pada orang orang disekitar rumah sakit untuk membawa bantuan kepada andriani.
"andriani......... "peter yang keluar dari arah pintu rumah sakit langsung berlari kearah andriani, peter sangat histeris melihat kondisi istrinya yang telah bersimbah banyak darah, dari hidung dan kepala nya mengalir darah segar.
Peter menggendong andriani masuk kedalam rumah sakit, perawat serta dokter terkejut melihat pasiennya yang mengalami kejadian buruk. rachel dengan jalan yang sedikit tidak seimbang karena kakinya yang terkilir mulai memasuki rumah sakit,ia mengikuti arah kemana anaknya pergi.ia menemui peter dan memeluk anaknya untuk meminta maaf dan juga memberikan semangat.
"sayang maafkan mommy selama ini telah berbuat jahat padanya"rachel menangis dipelukan peter.
"mom aku takut jika terjadi sesuatu padanya"air mata peter mengalir deras dipundak rachel.
Mendengar keributan dari luar, james dan andriana yang sedang menggendong alex langsung mendatangi mereka di keramaian.
"sus apa yang terjadi?"Tanya james yang menggendong katherine.
"pasien dari kamar vvip 404 baru saja mengalami kecelakan"tubuh Andriani langsung goyah tubuh nya jatuh kelantai.
Seolah ikatan batin yang kuat diantara mereka berdua. alex yang sedari tadi diam digendongan andriana langsung menangis kencang ketika mendengar mama nya mengalami kecelakaan. Alex menjadi rewel dan tidak mau diam.
"sssst sayang jangan menangis mama pasti sembuh"andriana menimang nimang alex dipelukannya. James melihat rachel yang tengah terduduk dikursi wajahnya juga tampak pucat serta mata yang memerah karena air matanya.
"sayang semua ini salah ku andriani mengorbankan dirinya untukku"rachel langsung memeluk james membenamkan dirinya disana.
James mengusap punggung rachel untuk menenangkannya.
"sudah ini bukan salah mu sayang ini pilihannya, sekarang kau juga harus di obati"james memanggil perawat untuk mengobati rachel yang juga terluka.
Beberapa jam menunggu diluar dokter yang merawat andriani selama ini keluar dengan wajah sedihnya.
"maaf kami telah berusaha semaksimal mungkin tapi nyawa pasien tidak dapat tertolong begitu banyak ia mengalami pendaharan"peter tidak percaya dengan perkataan dokter barusan ia berlari masuk kedalam ruangan tempat dimana andriani berada.
Disana peter melihat seseorang yang telah ditutupi kain putih.
"Andrianiii... Bangun...!!! Kamu hanya bercandaa kan!!! Kamu tidak boleh pergi meninggalkan ku... dan anak kita!!! "peter membuka kain yang menutupi tubuh andriani. Wajah andriani telah pucat dengan mata yang tertutup. peter memeluk tubuh andriani berusaha membangunkannya berulang kali.
"Kumohon bangunlahhhh.....!!!! "suara peter mengisi ruangan itu. Semua telah terjadi begitu saja,andriani telah menutup matanya untuk selama lamanya dan tidak akan kembali lagi. Tubuh peter jatuh ke lantai, ia memukul lantai kamar itu dengan tangannya berkali kali sambil meneriakkan nama andriani.
"tuan pasien akan kami pindahkan"dokter dan perawat membawa tempat tidur andriani keluar dari kamar itu..
James, rachel dan andriana tidak dapat menahan kesedihannya ketika melihat tubuh andriani telah tertutupi kain putih,alex juga ikut menangis tak kala ibunya dibawa keluar.
Rachel langsung menghampiri peter yang baru keluar dari ruangan itu dengan penampilan yang kacau. kemeja yang penuh darah serta wajah yang merah karena tangisan nya. Ia begitu terpuruk dengan berita ini.
"mom aku akan mengurus semuanya"peter berjalan lunglai mengikuti dokter untuk mengurus pemakaman andriani.
Setelah urusan selesai,mereka kembali kerumah untuk memberikan ucapan selamat tinggal terakhir kalinya kepada andriani.
Di ruangan tengah rumah peter , peti andriani sudah berada ditengah tengah mereka lengkap dengan foto andriani yang tengah tersenyum didepan peti itu. Ruangan itu dipenuhi dengan orang orang yang memakai pakaian serba hitam, semua sahabat dan kerabat datang kerumah duka untuk memberikan ucapan turut berduka cita kepada peter.
Ditengah ruangan itu semua nya sudah hadir terkecuali peter, sejak kedatangan peti andriani peter memilih diam dikamar. Peter mengingat semua kenangan yang pernah terjadi diantara mereka berdua. peter duduk ditepi ranjang sambil melihat foto pernikahan mereka serta foto Andriani beserta Alex. Kebersamaan itu tidak akan pernah terulang lagi. Dan Peter menyesal tidak memiliki banyak moment yang dihabiskan bersama dengan Andriani.
"kenapa kamu meninggalkan aku secepat ini sayangg... "peter kembali menangis menutup wajahnya dengan tangannya.
Sebuah tangan menepuk bahu peter membuatnya mengangkat kepala dihadapannya. kini seorang wanita cantik dengan pakaian dress putih dan juga mahkota yang terbuat dari bunga menghias rambut indahnya.
"sayang.... Kamu kah itu...? "peter begitu bahagia dapat melihat kembali istrinya.
Ia tersenyum kepada suaminya sambil melambaikan tangan kemudian pergi menjauh hingga kilatan cahaya itu menghilang
"sayang jangan pergi!!!! "peter kembali mencari cari sosok istrinya didalam kamar namun nihil istrinya telah tiada.
Pintu kamar terbuka menunjukkan seorang wanita yang mirip dengan istrinya,ia membawa seorang anak laki laki depelukannya.
"peter ayo turun andriani akan segera dimakamkan"andriana datang menghampiri peter sambil menggendong alex
"sini sayang ikut papa"peter mengambil alex dari tangan andriana
"andriana maafkan aku karena selama ini aku telah menyakitimu"peter memegang tangan andriana
"tidak peter.. kau tidak perlu meminta maaf aku sudah cukup berterima kasih karena kau begitu mencintai adik ku hingga akhir hayatnya"andriana tersenyum
Peter dan andriana turun kebawah menemui orang orang dan mulai melakukan ritual pemakanan.rencananya andriani akan dimakamkan ditanah yang sudah menjadi tempat pemakaman keluarga smith.
Hujan mulai mengguyur kawasan pemakaman orang orang yang hadir dipemakaman mulai pulang satu persatu meninggalkan peter sendirian disana yang sedang menatap nisan nama istrinya.
"sayang aku akan menemani mu disini agar kamu tidak sendirian"ucap peter sambil mengusap wajahnya yang terkena air hujan.
"peter ayo kembali sayang nanti kamu bisa sakit"ujar rachel yang membawa payung menutupi peter agar tidak kehujanan.
Peter tetap berdiam diri disana. wajahnya terus menatap kearah nama andriani hingga lama kelamaan pandangan itu mulai menggelap. peter terjatuh dimakam istrinya, rachel yang panik langsung meminta bantuan kepada maximme dan rio untuk membawa peter kedalam mobil.Mereka pulang ke rumah tempat dimana selama ini rachel tinggal. ia tidak ingin peter kembali kerumah itu, karena rumah itu akan membawa kesedihan padanya.
Max dan rio membaringkan peter ditempat tidur. kemudian menggantikan pakaiannya dengan pakaian kering agar dia tidak sakit.
Max dan rio keluar dari dalam kamar mendatangi mereka yang duduk diruang tamu, james datang membawa seorang dokter keluarga mereka untuk memeriksa keadaan peter saat ini.
Setelah melakukan pemeriksaan dokter itu keluar dan mengatakan jika peter hanya mengalami shock berat atas kabar meninggalnya andriani, dokter itu juga memberikan beberapa obat untuk membantu menghilangkan stress dan juga obat penurun panas pada peter.
Sayang ayo bantu mom buatkan bubur serta sup untuk peter. Andriana mengangguk ia memberikan alex kepada maximme selagi mereka pergi kedapur.
"rio saya minta tolong padamu untuk menjual rumah yang selama ini ditempati peter, saya ingin mereka tetap tinggal disini bersama kami.kami tidak ingin peter terus larut dalam kesedihannya"perintah james pada saat pria itu masuk.
"baik uncle saya mengerti"ucap rio
