NovelToon NovelToon
Transmigrasi Peri Naga

Transmigrasi Peri Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Harem / Fantasi Wanita / Satu wanita banyak pria
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Lady Anggora

Kiara, seorang peri naga terakhir memutuskan untuk mengakhiri hidupnya karena sang ibu, Ratu Oceana, memaksanya untuk menikah dengan Lucifer, Sang Iblis Jahat yang tinggal dilaut dalam . Tapi benang takdir membawanya bertransmigrasi kedunia manusia, akankah kali ini hidupnya bahagia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lady Anggora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bahagialah dengannya , aku tak apa apa

seorang pria tengah menghibur dirinya sendiri. Ia merasakan sakit dan cemburu secara bersamaan saat mendengar Melati merindukan dan menyebut nama seorang pria. Ia meremas dadanya. Perih , sakit dan pilu terasa menusuk nusuk hatinya. Ia lalu pergi dari sana. Tak ingin lebih lama merasakan sakit , ia lalu pergi ke kamar mandi dan mencuci wajahnya.

" seharusnya aku senang saat tahu Melati mengingat ingat masa lalunya. Tapi sungguh , aku tak kuat jika harus berpisah dengannya. Aku takut kehilangan Melati."

Setelah beberapa saat Ujang mulai merasa tenang. Ia lalu masuk kekamarnya dan berganti baju serta mandi. Hari ini dia akan mulai membuka kembali restonya. Ia akan pergi ke swalayan untuk membeli bahan bahan terlebih dahulu. Sudah beberapa hari sejak dia pulang ke kampungnya. Dia menutup restonya.

setelah beres dan dan berkemas rapi , Ujang lalu mengetuk pintu kamar Melati.

Tok tok tok

" Neng, akang mau pergi belanja bahan bahan. Eneng mau ikut gak ?"

" bentar kang, aku siap siap dulu!"

" yaudah akang tunggu didepan ya"

Melati tersadar dari lamunannya saat Ujang mengetuk pintu. Ia lalu bergegas mandi dan berdandan se rapi mungkin.

Ia memutuskan memakai setelan celana panjang dan kaos pendek. Ia lalu menyisir dan mengikat rambutnya. melati mengambil bedak lalu memakaikannya diwajahnya, berharap itu dapat menutup wajah bengkaknya akibat menangis. Setelah selesai dia keluar menuju gerbang. Disana Ujang sudah berpakaian rapi dengan celana jeans dan kaos hitam yang pas dibadannya. Bahkan rambutnya sudah ditata wavy hair . Simpel dan tampan.

Melati merasa kikuk . Ia merasa malu berada dekat dengan Ujang yang tampan , mapan, dan baik. bahkan kini ia merasa tak pantas untuk sekedar jalan beriringan dengannya.

Ujang mengkode Melati untuk masuk ke mobil. Melati lalu masuk buru buru dan duduk dengan tenang di kursinya.

Ujang mendekati melati dan mendekat . Terus mendekat hingga kini melati bisa merasakan hembusan nafas dari Ujang . Melati tak tahan jadi ia menutup matanya.

Click

suara sabuk pengaman terpasang dengan benar.

Ujang tersenyum seyum sendiri. Ia merasa gemas melihat ekspresi Melati barusan.

Sedang Melati berpura pura sibuk melihat kearah luar jendela.

Ia memperhatikan pemandangan gedung gedung tinggi yang berkolaborasi dengan kebisingan suara kendaraan dijalan. Asap asap kendaraan mengepul bebas. Sedangkan pohon pohon yang bertugas menyaring udara sangat jarang . Mencipatakan suasana bising , panas dan gerah bersamaan.

"inilah kota besar. Jalanan macet dan hawa panas. Selamat datang di kota Melati"

Ujang berkata sambil memakai kacamata hitamnya. Vibesnya seperti bos bos mafia keren di film film . Melati sampai tak bisa berkedip sedikitpun melihat itu.

Ia tercengang selama beberapa saat.

" kenapa melihatku begitu? Ada yang salah?"

" ahhh tidak tidak !"

" lalu kenapa melihatku seperti itu?"

" akang ganteng sekali"

" ohhhh"

Selama beberapa saat tak ada pembicaraan diantara mereka. sibuk dengan pikiran masing masing. Ujang merasa hatinya bergetar mendengar pujian dari Melati . Sedang Melati merasa biasa saja. Ia hanya mengungkapkan sebuah kejujuran hal yang selalu melati pegang teguh selama hidupnya. . Hingga akhirnya kemacetan terurai dan mobil.melaju kembali .

Melati dan Ujang sudah sampai di sebuah swalayan besar. Ujang mengajak melati masuk tapi ia memilih menunggu diluar saja. Jadi Ujang berbelanja sendiri .

" baiklah kalau begitu bawa hp ini. Nanti jika akang telpon pencet ini ya"

Melati mengangguk mengerti.

Ia memperhatikan detail hp.itu dengan seksama setelahnya ia masukan ke kantung celananya.

Melati melihat seorang pengamen yang dikelilingi orang orang . riuh suara tepuk tangan dan sorak sorai terdengar setelah pria itu selesai bernyanyi.

Melati penasaran lalu pelan pelan menghampiri mereka. Sayup sayup Melati mendengar sebuah irama lagu diiringi suara yang begitu sopan ditelinganya. Melati terlena mendengar suara itu sampai menutup matanya.

"lho kok orang orang tadi kemana?"

"pergi" kata pria itu

"ohhhh... Suara mu bagus , aku suka" kata Melati dengan senyum kecilnya.

"hahhhh?"

Pria itu tersipu malu mendengar pujian melati.

" barusan lagu apa? Aku baru mendengarnya"

" ohh itu lagu dari salah satu band music . Kalau kamu mau , aku bisa menyanyikannya lagi untukmu"

"ohh terimakasih. "

" iya. Aku Levi, ehh maksudku Abimana. Panggil saja Abi, namamu siapa?"

" Aku Melati "

"pantas saja kamu sangat harum"

" maksudmu?"

" ahh melati kan harum"

"oh iya juga"

Abi berjalan beriringan dengan Melati. Abi cukup mampu membuat Melati nyaman. Dia menceritakan lelucon lucu dan beberapa hal yang mampu membuat Melati tertawa terbahak bahak sampai memegangi perutnya.

"hentikan Abi, perutku sakit jika terus tertawa"

" oh benarkah maafkan aku."

Abi dan Melati berhenti disebuah kafe lalu duduk bersama.

Abi mendekati Melati dan menyentuh perutnya.

"apa masih sakit?"

"sekarang tidak"

"ahhh syukurlah"

Abi memesan jus buah dan kopi untuknya.

"untukku?"

"iya , minumlah"

"aku tak membawa uang" ucap melati malu. Ia mengerti jika di dunia ini semua hal tidak gratis. Kini ia harus memiliki uang untuk ditukar dengan barang yang dia perlukan.

"tak apa biar aku bayar."

Karena haus Melati meminum jus itu perlahan lahan. Rasanya yang segar dan dingin mampu menghilangkan rasa haus ditenggorokannya. Ia merasa segar kembali.

" kamu sangat mirip dengan Kiaraku"

melati terkejut sampai terbatuk batuk . ia tak menyangka akan ada yang mengatakan hal itu padanya, disini.

Abi tersenyum penuh kemenangan

"ternyata kamu memang KiaraKu, aku tidak salah lagi"

Kiara merasa tak nyaman dengan perkataan Abi .

Kiara berdiri dari kursinya dan cepat cepat meninggalkan Abi disana.

"kiara.. Aku senang melihatmu masih hidup. Maafkan aku Kiara, karena kesalahanku kamu harus menanggung beban berat ini sendirian ."

Abimana lalu menghilang dari sana.

Pelayan kafe mengejar Abi .

"hei kau belum bayar minumanmu. Kembali kau pengamen , hei!"

Secara ajaib 10 koin emas muncul di meja.

Pelayan itu menggigitnya untuk memastikan keasliannya. Ternyata benar itu emas asli. Dia langsung membawa koin itu dan tertawa kegirangan.

"ini hari keberuntunganku, aku kaya , aku kaya!"

Abi berjalan mengikuti arah Kiara hingga sampailah ia di sebuah swalayan. Abi mengintip mereka dari sebuah stand makanan yang berseberangan dengan swalayan.

"sudah selesai ?"

" iya neng, barusan. Akang akan packing ini sebentar , kamu tunggu ya"

kiara mengangguk patuh.

"oh iya Neng, ambilah 2 kantung paperbag besar itu. Itu hadiah untukmu. Akang sengaja beli sedikit takut tidak muat"

"oh kenapa harus repot repot begini? Apa isinya ?"

" ohh itu beberapa gaun dan setelan untukmu. Ada juga cemilan dan susu ibu hamil. Akang sengaja beli sekalian biar gak bolak balik. Hayu neng udah beres"

Kiara terharu diperhatikan oleh Ujang . Ia merasakan ketulusan dari setiap tindakannya. Ia merasa bersalah jika sampai tak bisa membalas budi pada Ujang .

"makasih kang.." ucap kiara pelan.

mereka lalu naik mobil dan kembali pulang kerumah.

" pria itu... Dia diselimuti kabut putih ... Sepertinya dia bukan orang sembarangan.. Aku harus terus memantau Kiara, jangan sampai dia dalam bahaya"

"kiara.. Maafkan aku, kini kita terpisah dan tak bisa bersama lagi. Kuharap kamu bahagia dengan hidupmu yang sekarang , meskipun tak bersamaku . aku akan selalu menjagamu dari jauh"

" aku lihat kamu bahagia dengan manusia itu, hehehe.. Berbahagialah kiara.. Aku tak apa apa .."

Abi meyeka air matanya yang berjatuhan . Ia merasakan luka sekaligus bahagia bersamaan. Kini tawanya meluncur bersama derasnya air mata. Pilu dan sesak. Menyedihkan.

1
Saripah Al Zannah
Luar biasa, jln kehidupan yg berliku pd Kiara menunjukan dia tetap menjalani kehidupannya dengan lapang
Queen Balerina: ahh terimakasih pujiannya 🙏💙💙

saya senang jika kakak menikmati cerita saya .
saya akan usahakan Up secepatnya💙💙
total 1 replies
Saripah Al Zannah
Lumayan
Queen Balerina: terimakasih banyak kak🙏

jangan lupa vote ya 💙💙💙
total 1 replies
ProGaming
Ceritanya bikin merinding. 👻
Queen Balerina: ah iya terimakasih . semoga kamu suka ya . salam hangat , author 💙
total 1 replies
Queen Balerina
hai readers.. salam kenal .. yuk ramaikan karyaku. berikan komen , love dan views sebanyak mungkin ya 🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!