NovelToon NovelToon
Aku Jatuh Cinta Pada Tentara Itu

Aku Jatuh Cinta Pada Tentara Itu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / One Night Stand / Dokter Genius / Cinta pada Pandangan Pertama / Karir / Enemy to Lovers
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: nurliana

Jinwoo seorang prajurit bermasalah dari Korea Selatan, di kirim ke sebuah negara yang sangat kacau, dan banyak hal hal yang tidak terjadi terjadi di sana, negara yang kacau tidak hanya memerlukan tentara, tetapi mereka juga perlu tenaga medis, dan Renata yang merupakan seorang dokter, juga ikut ke sana, dan disanalah, benih benih cinta mereka berdua tumbuh

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Restu?

Sepulang dari makan bersama ayahnya, Renata, Rafael, dan Naya berencana mengunjungi rumah ibunya Renata untuk meminta restu sekaligus mengantarkan undangan pernikahan mereka. Namun, karena Naya tampak kelelahan, mereka memutuskan untuk pulang lebih dulu dan menunda kunjungan hingga esok hari.

Sesampainya di rumah, Renata menggendong Naya yang telah terlelap, sementara Rafael membawa barang belanjaan yang sempat mereka beli.

"Naya ingin dibuatkan nasi goreng untuk sarapan besok. Bahan-bahannya sudah aku beli," ucap Rafael, menunjukkan belanjaannya.

Renata menatap Rafael dan tersenyum. "Baiklah, aku akan memasakkannya besok pagi."

Saat Rafael hendak masuk ke dalam rumah, ia menerima pesan darurat dari IGD. Bergegas, ia meletakkan belanjaan di dapur lalu menyusul Renata ke kamar Naya untuk berpamitan.

"Renata, aku harus ke rumah sakit. Ada panggilan darurat," katanya terburu-buru.

Renata tersenyum lembut. "Hati-hati. Jangan lupa makan, Rafael. Jika kau lupa, kabari aku, biar aku yang mengantarkannya. Aku juga ada shift malam nanti."

Rafael melirik jam tangannya dan mengangguk. "Bagaimana dengan Naya?"

Renata menatap putri kecil mereka yang terlelap dengan damai. "Aku sudah mencari suster untuknya. Aku tahu kita akan kesulitan meluangkan waktu, jadi aku meminta seseorang untuk menjaganya. Namanya Raya. Dia akan tinggal di sini bersama kita."

Rafael mengusap pipi Renata dengan penuh kasih. "Aku percaya keputusanmu adalah yang terbaik. Aku akan pulang segera setelah operasi selesai."

Nyaman, dihargai, diperlakukan layaknya ratu, dan dicintai tanpa syarat—apakah ini yang disebut jatuh cinta? Ataukah ini perasaan saat dimiliki oleh seseorang yang benar-benar tepat? Atau mungkin... ini cinta yang tumbuh dari seseorang yang mencintai lebih besar darinya?

Renata tersenyum. "Kamar di belakang sudah kusiapkan untuk Raya. Jangan kaget jika melihatnya nanti."

Rafael mengangguk dan mengecup kening Renata, lalu memberikan ciuman lembut di pipi Naya sebelum bergegas pergi.

Sejenak, Renata merasakan deja vu. Dulu, Lee pernah memberinya ciuman serupa. Namun, apakah itu sungguh ketulusan atau hanya sekadar kebiasaan? Kini, tak ada lagi ruang bagi kenangan itu. Kini, ada Rafael.

Ia menatap belanjaan yang Rafael bawa. Tak perlu menunggu pagi, ia mulai memasak nasi goreng dengan penuh cinta untuk Rafael dan Naya.

"Saat Naya bangun, dia bisa langsung menyantapnya," ucapnya lirih, memandangi masakan yang kini tersaji di meja makan.

---

Rumah Anna dan Choi

Pagi itu, Anna dan Choi tengah bersiap untuk berangkat kerja. Anna telah menemukan tempatnya bekerja di sebuah puskesmas, namun perhatian mereka teralihkan ketika melihat Lee berdiri di depan rumah.

"Lee?" seru Choi, terkejut.

Lee menatapnya dengan ekspresi tenang. "Aku tahu kedatanganku mungkin mengganggu kalian. Tapi aku ingin kau kembali ke tim, Choi."

Anna melirik suaminya, lalu berkata, "Aku bukan tak mengizinkan, tapi saat ini aku sedang hamil. Aku tak tahu apa yang akan terjadi ke depannya. Jujur, aku keberatan."

Choi menggenggam tangan Anna erat. "Aku tak bisa meninggalkan istriku sendiri. Kondisinya tidak memungkinkan untuk kutinggal jauh."

Lee tersenyum kecil. "Ini bukan seperti dulu. Kau hanya akan bertugas di sekitar sini, Choi. Kau masih bisa pulang setiap hari. Aku hanya ingin kau kembali."

Anna menatap suaminya. Ia tahu, hati Choi bergejolak antara tanggung jawab dan cintanya. Dengan suara lirih, ia berbisik, "Pergilah, Choi. Aku dan anak kita akan menunggumu pulang."

Choi mengangguk, lalu melangkah pergi bersama Lee.

Anna menatap kepergian mereka. "Pekerjaan itu benar-benar telah menjadi bagian dari dirinya," gumamnya.

---

Rumah Sakit Tempat Renata dan Rafael Bekerja

Renata membawa bekal makan malam untuk Rafael. Semua orang memperhatikan saat ia masuk ke ruangan Rafael.

Ia duduk di hadapannya. "Makanlah dulu, Rafael. Setelah ini, kita pergi ke rumah Mama."

Rafael menatapnya sejenak sebelum membuka bekal itu dan mulai makan. "Tanpa Naya?" tanyanya di sela-sela suapan.

"Aku tak ingin Naya melihat Mama marah. Cukup kita saja yang tahu," jawab Renata.

Rafael menatapnya, lalu mengangguk. "Kau tunggu di mobil. Aku akan menyusul dalam lima menit. Bagaimana dengan suster Naya?"

"Semuanya sudah aman," jawab Renata, lalu keluar dari ruangan.

Usai makan, Rafael segera menyusul Renata. Dengan hati yang berdebar, mereka berdua menuju rumah ibunya Renata.

*

*

*

Rumah Mama Renata

Setibanya di sana, Renata, turun lebih dulu dan mengetuk pintu. Ada rasa takut dan juga khawatir di dalam hati nya, namun ia meyakinkan diri nya

Renata mengetuk sekali lagi, lalu berkata "Ma..."

Ibunya yang mendengar beberapa kali ketukan pintu, membuka pintu dengan ekspresi datar. "Ada apa? Kenapa kau datang ke sini? Mau meminta uang?"

Renata mengulurkan undangan pernikahan mereka. "Aku dan Rafael menikah besok. Jika Mama, Papa, Kakak, dan adik ada waktu, silakan datang, aku hanya mengundang keluarga saja"

Ibunya tersenyum lebar. "Syukurlah. Kau akhirnya menikah, Renata. Aku tak perlu mengkhawatirkan mu lagi. Sekarang, suamimu yang akan menjagamu, beban di pikiran ku akan hilang," berkata seolah Renata lah beban nya selama ini,

Renata tersenyum pahit. "Walaupun aku tidak menikah, Mama juga tak pernah mengkhawatirkan ku, aku mengurus semua masalah ku sendiri, aku bekerja, aku beli rumah, bahkan rumah ini saja tidak pernah aku tinggali untuk waktu yang lama kan?"

Plak!

Sebuah tamparan keras mendarat di pipinya. "Kurang ajar kau sekarang, ya?! Apakah setelah jauh dari rumah sikap mu menjadi seperti ini Renata?" bentak ibunya.

Renata terdiam. Matanya terasa panas, namun ia menahan air matanya, menelan air liur nya dan menggenggam kuat tanggan nya,

"Dari kecil hingga sekarang, aku yang membiayai mau! Aku yang memberikanmu makan, sekolah, segalanya! Dan sekarang, begini caramu membalasnya?! Aku adalah ibu mu Renata, tapi ucapan mu kasar sekali kepada ku"

Renata menatap ibunya dengan mata berkaca-kaca. "Apakah aku harus membayar semuanya, Ma? Apakah aku harus membayar kasih sayang Mama? Satu persatu mama ucapkan, seolah ini adalah laporan yang sudah mana buat dan aku, aku hari membayar nya, apa hanya aku? Sementara Kakak? Kakak tidak pernah Mama perlakukan seperti ini..."

Rafael turun dari mobil dan segera merangkul Renata yang tampak terguncang. "Maaf, Ma. Kami harus pergi." menatap mama Renata yang juga terlihat sangat emosi,

Ibunya menatap mereka dengan tatapan dingin. "Bawa anak ini bersamamu. Jangan kembali ke sini lagi! Paham kalian?!"

Rafael menatap mama Renata " iya ma, maaf kalau kedatangannya kami membuat mama tidak nyaman " merangkul Renata bersama nya,

" Jangan ganggu kami, bahkan saat Renata mati sekalipun, aku tidak akan datang " menutup pintu rumah nya dengan sangat keras

Renata tidak menjawab. Dengan langkah berat, ia dan Rafael meninggalkan rumah itu, membawa luka yang kembali menganga di hatinya.

1
novi
halo kak! semangat terus ya... wah ini ceritanya di korea yaa, keren. aku juga suka drakor loh kak, suka k-pop jugaa. /Drool/btw salam dari "Jejak di Balik Kegelapan" mampir ya kak... thank you
novi
hmzz kira² apa yg akan di lakukan hyejin kalo tahu jinwoo nanti kepincut gadis lain?/CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!