NovelToon NovelToon
AIRILIA

AIRILIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duniahiburan / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Irla26

Airilia hidup dalam keterbatasan bersama ibunya, Sumi, yang bekerja sebagai buruh cuci. Ayahnya meninggal sejak ia berusia satu minggu. Ia memiliki kakak bernama Aluna, seorang mahasiswa di Banjar.

Suatu hari, Airilia terkejut mengetahui ibunya menderita kanker darah. Bingung mencari uang untuk biaya pengobatan, ia pergi ke Banjar menemui Aluna. Namun, bukannya membantu, Aluna justru mengungkap rahasia mengejutkan—Airilia bukan adik kandungnya.

"Kamu anak dari perempuan yang merebut ayahku!" ujar Aluna dingin.

Ia menuntut Airilia membiayai pengobatan Sumi sebagai balas budi, meninggalkan Airilia dalam keterpurukan dan kebingungan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irla26, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5. Gilbert

Setelah melaksanakan salat Subuh, Airilia keluar dari kamar menuju dapur untuk memasak. Namun, setibanya di sana, ia terkejut melihat di atas meja sudah tersedia oseng tempe kacang yang masih hangat.

"Siapa yang memasak? Apakah Ibu?" batinnya heran.

Airilia segera mencari keberadaan Sumi di seluruh rumah, tetapi tidak menemukannya. Saat ia hendak berbalik, terdengar suara pintu belakang terbuka. Tampaknya, Sumi baru saja masuk dari luar.

"Bu, dari mana? Aku nyariin Ibu. Bukannya Ibu masih sakit?" tanya Airilia khawatir.

"Ibu sudah sehat, Lia. Yuk, kita makan," jawab Sumi sambil mengambilkan piring nasi untuk Airilia.

"Alhamdulillah, kalau Ibu sudah sehat. Tapi Ibu dari mana tadi? Aku cari-cari, kok enggak ada?"

"Ibu tadi ke rumah Bibi Asih. Mau pinjam telepon untuk menelepon Aluna, tapi ternyata pulsanya habis," jelas Sumi.

"Nanti pulang sekolah aku isikan pulsa Bibi Asih, biar aku saja yang telepon Kak Luna. Ibu di rumah istirahat saja, ya," kata Airilia lembut.

Sumi mengangguk kecil.

"Bu, aku siap-siap dulu, ya," ujar Airilia sebelum meninggalkan ibunya yang masih duduk di meja makan.

Setelah mengenakan seragam sekolah, Airilia kembali menemui Sumi untuk berpamitan.

"Bu, aku berangkat sekolah dulu." Ia mencium tangan ibunya dengan penuh hormat.

"Lia, tunggu dulu," panggil Sumi.

"Ada apa, Bu?"

"Ibu minta tolong, setelah pulang sekolah, belikan kue donat, ya," kata Sumi sambil menyerahkan uang Rp15.000 kepada putrinya.

"Iya, Bu. Ibu jangan terlalu capek, ya. Lebih baik istirahat dulu. Lia enggak mau Ibu sakit lagi," ujar Airilia khawatir.

Sumi tersenyum, lalu mengecup kening Airilia.

"Hati-hati di jalan, Nak."

---

Saat tiba di depan gerbang SMA, bel masuk berbunyi. Airilia berlari kecil menuju kelasnya, takut terkena razia oleh petugas sekolah yang sedang berjaga.

"Selamat pagi, anak-anak," sapa Ibu Ami, wali kelas 3 IPA.

"Selamat pagi, Bu," serempak siswa menjawab.

"Sebelum kita mulai pelajaran, hari ini kita kedatangan murid baru di kelas 3 IPA. Silakan masuk," ujar Ibu Ami.

Seorang anak laki-laki berjaket hoodie hitam memasuki kelas dengan tas tergantung di punggungnya.

"Silakan perkenalkan diri," kata Ibu Ami.

"Halo semuanya, perkenalkan, nama aku Gilbert," katanya dengan suara santai.

Ibu Ami tersenyum dan menjelaskan, "Gilbert ini sebelumnya menjalani homeschooling sejak kecil. Berhubung sebentar lagi ujian, dia akan bergabung dengan kalian di kelas ini."

"Enggak ganteng sih, tapi lumayanlah," bisik Jasmine, ketua kelas.

"Lumayan tuh, dijadikan pelarian doang," sahut Giselle bercanda.

"Ha ha ha..." Seisi kelas tertawa mendengar celotehan Giselle, kecuali Airilia yang tetap fokus dengan bukunya.

"Kebetulan, kursi kosong hanya ada di sebelah Airilia. Jadi, Gilbert, silakan duduk di sana," kata Ibu Ami.

Gilbert mengangguk dan berjalan menuju bangku kosong di samping Airilia.

"Oke, anak-anak, buka buku kalian halaman 34. Kerjakan soal nomor 1 sampai 5 di kertas selembar. Jika sudah selesai, kumpulkan kepada ketua kelas," instruksi Ibu Ami.

"Baik, Bu," jawab para siswa serempak.

---

Di kantin sekolah, Airilia sibuk membantu Bibi Darmi mencuci piring kotor.

"Lia, tolong antarkan pesanan ini ke meja paling ujung," pinta Bibi Darmi.

Airilia mengangguk dan segera membawa nampan berisi nasi goreng serta segelas es jeruk.

Saat ia tiba di meja tujuan, seorang siswa menatapnya.

"Eh, kamu yang duduk di sebelah aku di kelas, kan?" ujar Gilbert.

Airilia terkejut melihat siapa yang memesan makanan itu. Tanpa berkata apa-apa, ia hanya menaruh pesanan di meja dan segera berbalik pergi.

"Boleh kenalan? Nama aku Gilbert," ujar Gilbert, tersenyum ramah.

Namun, Airilia tetap diam dan berlalu begitu saja.

"Siapa perempuan itu? Kok bikin aku penasaran?" batin Gilbert sambil menatap punggung Airilia yang semakin menjauh.

---

Sementara itu, di Restoran Bintang, sepasang kekasih, Aluna dan Reza, sedang makan siang. Mereka memesan udang asam manis, ayam bakar, dan dua gelas es jeruk.

"Sayang, kapan sih kamu nikahin aku? Udah lama loh kita pacaran. Dinda juga tahu kalau aku dan kamu ada hubungan," tanya Aluna manja.

Reza menghela napas. "Sabar aja dulu. Sebelum aku mendapatkan semua harta Dinda. Kamu kan tahu, aku kerja di perusahaan ayahnya."

Aluna langsung cemberut, selera makannya seketika hilang mendengar jawaban Reza yang lebih mementingkan harta.

Melihat wajah Aluna yang merengut, Reza tersenyum lalu berkata, "Bagaimana kalau kita belanja baju, tas, dan skincare yang kamu mau?"

"Benar, Sayang?" Mata Aluna berbinar.

Reza mengangguk. Aluna yang awalnya kesal kini kembali ceria.

"Oke, habiskan dulu makanan ini," kata Reza sambil menyuap makanannya.

Setelah beberapa saat, Aluna mengeluarkan secarik kertas kecil dan menyerahkannya kepada Reza.

"Sayang, tolong isikan aku kuota dong, ke nomor ini," pintanya.

Reza melirik kertas itu. "Nomor siapa ini?"

"Itu nomor Bibi aku," jawab Aluna santai.

Tanpa banyak tanya, Reza mengambil kertas tersebut dan menyimpannya.

Setelah selesai makan, Reza membawa Aluna ke sebuah mal di Banjar. Wajah Aluna penuh kegembiraan saat ia bisa membeli baju dan tas yang selama ini ia impikan.

"Terima kasih, Sayang," ucapnya riang.

Reza mengangguk, lalu mengecup kening Aluna.

"Tapi, semua ini enggak gratis," bisiknya sambil menatap tajam. "Kamu harus bayar pakai tubuh kamu. Gimana?"

Aluna sempat terdiam, lalu tersenyum menggoda. "Oke. Tapi di mana? Aku enggak mau di kost, takut ketahuan Ibu Kost yang super galak itu."

"Tenang, aku punya tempat baru," jawab Reza penuh percaya diri.

Aluna mengangguk setuju.

Bersambung...

1
rania
Kasihan Dinda, peluk jauh🥺🥺
R-man
cerita nya menarik !!
Maximilian Jenius
Wah, gak sabar nunggu kelanjutan ceritanya, thor! 😍
Madison UwU
Menyentuh
indah 110
Tolong update cepat, jangan biarkan aku mati penasaran 😩
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
Izin yaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!