NovelToon NovelToon
FORBIDDEN PASSION

FORBIDDEN PASSION

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Terlarang / Bad Boy / Barat
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Lyraastra

Juru masak di bistro bernama Ruby River yang diminta bekerja di mansion milik keluarga kaya. Di mansion mewah itu, Ruby bertemu dengan pria dingin, arogan, dan perfeksionis bernama Rhys Maz Throne, serta si tengil dan rebel, Zade Throne. Zade jatuh hati pada Ruby pada pandangan pertama. Rhys, yang selalu menjunjung tinggi kesetaraan dan menganggap hubungan mereka tidak pantas, berupaya keras memisahkan Ruby dari adiknya. Ironisnya, usaha Rhys justru berbuah bumerang; ia sendiri tanpa sadar jatuh cinta pada Ruby, menciptakan konflik batin yang rumit.


Perasaan Rhys semakin rumit karena sifatnya yang keras kepala dan keengganannya mengakui perasaannya sendiri. Sementara itu, Ruby harus menghadapi dua pria dengan kepribadian yang sangat berbeda, masing-masing menawarkan cinta dengan cara mereka sendiri. Di tengah dilema ini, Ruby harus memilih: mengikuti kata hatinya dan menerima cinta salah satu dari mereka, atau menjaga harga dirinya dan memendam cintanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lyraastra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AMBISI

"Jika kasus Carson semakin menyebar luas, akan membuat perusahaan-perusahaan yang terkait menjadi lebih… fleksibel terhadap tawaran perusahaanku. Kau mengerti yang ku maksud?"

Dari seberang telepon, Elias menjeda. Tampak sekali ia tengah berfikir keras. "Aku mengerti, resikonya pun cukup tinggi. Tapi... aku sedikit penasaran, apa yang kau tawarkan pada perusahaan mereka?"

Rhys rileks kan punggungnya di sofa, mata cokelat gelapnya yang tajam menatap lurus kedepan, dengan senyum yang terkesan tipis. "Kau tahu bagaimana aku selalu menyukai hasil yang maksimal, Elias. Kita akan menawarkan investasi, dukungan finansial, dan akuisisi saham. Dengan harga yang mereka tidak akan bisa tolak. Bahkan sebaliknya, mereka yang akan memohon pada kita. Itulah perbedaan antara kita dan mereka."

"Bisa aku katakan kau memang cerdik dan ambisius.Tak hayal perusahaan jika berada ditanganmu selalu menghasilkan profit besar. Jadi, aku setuju saja dengan strategimu kali ini, kawan," sahut Elias.

Rhys meneguk wiski; rasa hangat membasahi tenggorokan. Panggilan telepon masih tersambung, namun suara-suara samar dari luar mengalihkan perhatiannya dari Elias.

"Kita akan membahas ini nanti, hubungi aku besok pagi."

Setelah mengakhiri panggilan, Rhys meletakkan ponselnya di meja. Pandangannya tertuju ke luar balkoni kamar, tertarik oleh suara-suara pertengkaran yang sampai ke telinganya, samar. Kemudian, tubuhnya bergerak tenang, ia penasaran dan ia ingin tahu apa yang terjadi di luar sana. Langkah Rhys kemudian terhenti di ambang balkon, tangannya masuk ke dalam saku celana, gerakan yang selalu dilakukannya tanpa sadar.

Bisa Rhys lihat, di bawah sana bukan pertengkaran seperti dugaannya. Melainkan adegan mesra antara Zade dengan koki barunya. Dari atas, Zade terlihat menggoda Ruby dengan memainkan rambut pirangnya, hingga wanita itu tampak kesal lalu ikut tertawa bersama Zade. Kekanak-kanakan sekali tingkah mereka. Rhys mengepalkan kedua tangannya, meninggalkan balkoni, kembali duduk di sofa. Menyesap wiski sekali lagi, lalu tangannya terlipat rapi di atas pangkuan. Rhys perhatikan meja bulat didepannya, macbook, ponsel, dan kotak bludru pemberian Ruby.

Dari dua benda penting itu—macbook dan ponsel—entah mengapa tangannya meraih kotak merah muda mungil, kotak yang dihiasi ukiran pita kecil di atasnya. Ia tahu persis apa yang ada di dalamnya. Rhys baru membukanya, di dalam, tersimpan sebuah sapu tangan sutra lembut berwarna putih bersih dan sebuah kertas yang dilipat sangat kecil.

Tak berfikir panjang, ia membuka lipatan kertas itu. Intens mengamati setiap larik kalimat yang tertulis di sana. Tak ada ekpresi yang dimunculkan, hanya sebuah guratan keningnya yang semakin dalam.

Maaf...

Sapu tangannya sempat jadi korban atas kelancanganku. Tapi anda tak perlu khawatir, kini noda sapu tangan itu sudah lenyap tanpa jejak. Lebih bersih dan bersinar, sebelum aku temukan sapu tangan Tuan. Semoga permintaan maaf ini dapat diterima sebagai tanda penyesalan yang tulus.

Ruby River.

Kemudian, ia meremas kertas itu hingga menjadi bola kecil yang kusut. Ia lempar ke lantai, menggelinding pelan sebelum berhenti di bawah nakas, tersembunyi dari pandangan.

"Maz, bisa ambilkan pakaian ibumu? Aku tidak mungkin memakai lagi pakaianku yang lusuh ini."

Atensi Rhys beralih pada Amber yang baru keluar dari kamar kecil, berjalan kearahnya. Mengenakan gaun mandi yang tampak tipis dan menempel pas dibadan. Pandangan Rhys tertuju sebentar pada Amber, yang tersenyum kecil dan sedikit memainkan rambutnya yang basah.

"Disini tersedia banyak pelayan, kau bisa memanggilnya," jawabnya, sebelum ia menunduk, meraih macbook dan diletakkan pada pangkuannya.

"Maz... ayolah, aku ingin kau yang mengambilnya. Sudah lama aku tidak diperhatikan olehmu." Mendayu-dayu suara Amber, berdiri didepan tubuh Rhys tetapi pria itu sama sekali tidak melihatnya.

"Mintalah pada Liam, dia kekasihmu."

"Jangan ingatkan aku lagi dengan Liam, Maz! Itu membuatku sedih sekaligus kecewa. Apa salahnya aku meminta bantuan padamu, tapi justru kau menolakku seperti ini?" Amber maju selangkah, tangannya menyentuh lengan Rhys. "Aku hanya ingin kau memperhatikan aku, sedikit saja."

Rhys melepaskan tangan Amber dari lengannya, namun sulit. "Aku sedang sibuk, Amber. Jangan kekanak-kanakan seperti ini."

"Kau dulu bilang akan selalu memperhatikanku, Maz. Tapi ini apa? Kau pembohong. Bukankah kau selalu menyukaiku hingga sekarang?"

"Itu dulu!" Rhys membentak, baru saja akan menyentak tangan Amber, ia urungkan kala melihat mata wanita itu yang berkaca-kaca. Ia mendesah berat. "Baiklah, tunggu sebentar di sini."

"Ternyata kau tetap Maz yang ku kenal dulu. Grazie mille."

(Terima kasih banyak)

..............

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!