Terpaksa Menikah Dengan Tuan Muda

Di kantor Mahendra Group di ruangan utama CEO di lantai teratas suasana terasa dingin apalagi sejak tadi tatapan tajam Danendra tidak pernah berubah.

"ada apa dengan Tuan Muda kenapa tatapannya begitu tajam, dan kenapa juga saat saya sampai di rumah untuk menjemput Tuan Muda sepertinya Nona muda tidak mengantar Tuan muda seperti biasanya, apa mereka ada masalah dan kenapa juga Tuan muda tidak berbicara sejak tadi" kata Dirga dalam hati, merasa bingung dengan sikap Tuannya pagi ini yang beberapa waktu belakangan ini begitu hangat dan terkadang senyum-senyum sendiri kini kembali lagi dengan sifat dingin.

Danendra bangkit dari duduknya dan mulai melangkah ke arah jendela dengan tangan terlipat di dada.

"Dirga" panggil Danendra singkat tanpa menoleh.

Dirga yang sejak tadi berdiri di dekat pintu melangka lebih dekat ke arah Danendra wajahnya datar seperti biasa.

"Alea" ucapan Danendra matanya tetap memandang ke arah luar "apa kamu sudah tau dia akan kembali."

Dirga tidak langsung menjawab, Dirga menimbang jawaban dengan hati-hati "benar Tuan" jawab Dirga singkat "apa ini semua yang membuat anda begitu dingin hari ini Tuan, apa anda aka kembali dengan wanita yang meninggalkan anda bagai mana dengan Nona Ganhia apa anda tega menyakitinya yang begitu polos dan untuk apa anda memperlakukan dengan baik selama ini jika anda ingin menyakiti Tuan, Nona Ganhia wanita yang kuat meski Anda sering menghinanya tapi dia tetap kuat demi keluarganya" lanjut Dirga dalam hati merasa kasihan dengan Ganhia yang kelihatannya mulai ada perasaan kepada Tuannya.

"apa kamu tau penyebabnya dia kembali, karena tidak mungkin dia kembali begitu cepat pasti ada sesuatu yang membuatnya kembali"

"saya belum tau pasti Tuan, tapi mungkin karena kehebohan yang di media sosial tentang wanita yang anda upload di story Tuan".

Danendra langsun melihat ke arah Dirga dengan tatapan sedikit mengejek " tidak mungkin kamu tidak tau Ga" kata Danendra menatap Dirga dengan tatapan yang susah di artikan "aku tau selama ini kamu tau apa yang membuatnya meninggalkan ku kan?, itu sebabnya kamu tidak perna suka jika ada media atau orang lain yang membuka masa laluku dengannya kan dan juga selalu membereskan media yang akan membahasnya, tapi aku tau itu semua demi kebaikan ku, dan juga sebelum aku menikah dengan Nhia pasti kamu sudah menyelidikinya latar belakangnya lebih dulu kan sehingga saat aku memutuskan untuk menikahinya kamu biasa-biasa saja" lanjut Danendra lagi.

" maaf Tuan saya hanya memastikan siapa wanita yang akan di nikahi oleh Tuan saya dan apakah layak berada di samping Tuan"

Danendra diam, mencoba mencerna perkataan Dirga barusan " Apa yang Dirga katakan wanita yang layak di samping ku apa Dirga mengakui bahwa Nhia layak berada di sampingku" gumam Danendra sedikit mengangkat senyumnya, sedangkan Dirga yang melihat Danendra yang mulai tersenyum kembali membuang nafasnya dengan lega.

"saya tidak akan membiarkan wanita itu merusak hubungan anda dengan nona Ganhia Tuan, dan untuk penyebab Nona Alea pergi dari anda Tuan biar menjadi rahasia bagi saya, tapi jika dia berani melukai nona Ganhia saya tidak akan tinggal diam, dan untukmu Nona Ganhia saya yakin anda tidak akan perna lari dari Tuan muda meskipun anda berusaha sekuat tenaga atau bahkan berpikir untuk membuat Tuan kembali ke nona Alea, tapi saya rasa itu tidak mungkin terjadi" gumam Dirga dalam hati.

"aku serahkan semuanya kepadamu Ga" setelah lama terdiam Danendra melanjutkan lagi pembicaraannya.

"baik saya mengerti Tuan, apa saya menyuruh pak Haris mengawasi pergerakan nyonya dan Nona Claudia Tuan.

"suruh saja pak Haris mengawasi ibu kalau Claudia saya rasa dia sudah mulai menyukai Nhia"

"baik Tuan apa saya juga harus mengawasi Nona Alea Tuan"

"tidak perlu biarkan saja aku ingin melihatnya sejauh mana dia akan bertindak, yang paling penting awasi Ganhia jangan sampai Alea menyakitinya aku yakin jika Ibu tau Alea suda kembali pasti Ibu mengundangnya ke rumah dan aku tidak mau merek menyakiti Nhiaku'

Dirga tersenyum tipis hampir tak terlihat "baik Tuan saya mengerti"

Sementara itu di Bandara Soekarno Hatta langka kaki seorang wanita terdengar di tengah riuhnya suara bandara, kacamata hitam menempel di hidung mancungnya rambut panjangnya digerai rapi dan blazer hitam yang pas di badannya menambah aura selebritas nya dan asisten pribadi mendorong troli mengikutinya dari belakang.

beberapa orang mengenalinya tapi tidak berani mendekatinya hanya mengambil foto wanita itu dari jauh dan mengupload ke media sosial mereka.

ada yang beranggapan bahwa yang di upload di story Danendra itu benar adalah wanita yang dulu perna ada di kehidupan Danendra dan kini wanita itu kembali apakah kisah mereka akan berlanjut ke jenjang yang lebih lanjut.

Wanita itu membuka ponselnya dan melihat kembali story yang di upload Danendra, seorang wanita yang di tutupi wajahnya dengan stiker love, membuatnya tidak rela jika wanita itu menempati posisinya meskipun wanita itu percaya diri bahwa Danendra mengupload foto itu hanya untuk membuatnya kembali dan juga para netizen menganggap bahwa itu adalah fotonya jadi dunia belum tau bahwa Danendra suda menikah.

Asistennya mulai mendekatkan "kak mobilnya sudah siap"

wanita itu mengangguk kecil "langsung ke hotel besok baru kita atur jadwal ketemu manajer" katanya sambil melangka ke arah mobil yang sudah di buka oleh asistennya.

Sementara itu di rumah keluarga Mahendra

Claudia baru saja membuka ponselnya saat notifikasi dari akun gosip muncul : "BREAKING! Seorang model nomor satu Alea Santoso berada di Bandara Soekarno Hatta barusan, benarkah dia kembali untuk memperjuangkan kembali cintanya dengan Tuan Muda Danendra".

Claudia melihat ke arah Gisel yang duduk di sampingnya dan menyodorkan ponselnya

" sel kak Alea sud kembali". Gisel yang mendengar itu langsung meraih ponsel Claudia.

Ganhia yang baru saja keluar dari arah dapur membawa jus alpukat menangkap ekspresi kedua adik iparnya yang aneh dan menatap ke arah Ganhia dengan tatapan yang susah di artikan "ada apa?" tanya Ganhia pelan

Claudia menatap Ganhia ragu dan takut Ganhia mendengar perkataannya, sedangkan Gisel langsung menjawab Ganhia " kak Nhia, kak Alea suda kembali" jawab Gisel yang mendapatkan cubitan dari Claudia

Ganhia terdiam, tangannya yang membawa gelas sedikit bergetar tapi Ganhia cepat menutupi itu dengan senyuman tipis "kenapa aku merasa takut dan kenapa aku merasa tidak rela jika dia kembali ahh dasar Nhia bodoh inikan yang kamu inginkan, Baguslah kalau dia kembali jadi sebentar lagi aku akan bebas" kata Ganhia dalam hati dan mulai melangkahkan kakinya tanpa mengucapkan sepatah kata pun ke Claudia dan Gisel.

Claudia langsun menoleh ke arah Gisel dengan tatapan tajam "kan kakak ipar jadi marah kau sih punya mulut ember"

"kenapa kak kan memang kak Alea suda kembali "

"iya tapi tidak usa juga kali langsun di katakan langsun cari kek kata-kata yang tepat untuk mengatakannya " kata Claudia sambil berjalan ke arah tangga meninggalkan Gisel sendirian