Seorang gadis yang memiliki kelainan jantung sejak lahir, harus bertahan hidup sendiri membesarkan kedua adiknya.
Kerja keras dan banting tulang sanggup dia lakukan demi masa depan adik adiknya. Bahkan masa depannya sendiri tak pernah dia pikirkan.
Hingga suatu ketika keadaan memaksanya untuk menggadaikan harga diri serta hidupnya.
Dan dengan terpaksa harus menikah dengan orang yang tak pernah mencintainya.
Nah, untuk mengetahui kisah selanjutnya? Simak saja di karyaku yang terbaru berjudul
" Harga Diri Yang Tergadaikan ".
Selamat membaca, jangan lupa subscribe, like, vote, dan semua dukungan. 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewidewie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part : 23
Dengan langkah gontai Erland kembali ke hotel. Dia merebahkan tubuhnya di ranjang king size yang mewah. Matanya terpejam dan tanpa terasa air matanya sudah menggenang di sudut netranya.
Setelah beberapa saat, Erland beranjak dan mengambil ponselnya yang berada di atas nakas kemudian mulai mengotak atiknya. Rupanya dia sedang memesan tiket pesawat ke Jakarta untuk penerbangan malam ini juga.
Sementara itu Revi yang masih berada di kasino pun tak kalah hancurnya dengan Erland. Dia duduk sendiri di tepi jalan dengan air mata yang terus menggenang.
" Revi, apa yang kamu lakukan di sini? " Ucap seseorang yang membuat Revi terperanjat.
" Erick, kamu! Kamu di sini juga? " Jawab Revi kemudian mengedarkan pandangannya.
" Ehem, aku sedang mengurusi bisnisku dan mengembangkannya di Jepang " Jawab Erick sambil tersenyum tipis " Sepertinya sedang ada masalah dengan kak Erland? ".
Revi mengangguk pelan.
" O, kenapa gak diselesaikan dulu sebelum kak Erland balik ke Jakarta? " Ucap Erick.
Revi menunduk kemudian menggeleng perlahan " Masalahnya rumit Erick, aku sendiri tidak tahu apa yang harus aku lakukan".
Erick menghela nafasnya kemudian memasukkan kedua tangannya di kedua saku celananya " Yang menjadi masalah itu jika sama sama dipendam, kalau kalian saking terbuka pasti akan ada solusinya ".
Revi menatap Erick " Benarkah? ".
Erick pun mengangguk.
" Baiklah Rick aku temui Erland di hotel " Ucap Revi sambil mengusap pipinya yang basah oleh air mata.
Erick pun tersenyum dan mengangguk.
#
#
#
" Fel, kenapa kamu tidak juga membuka matamu? Ayolah Felisa bangunlah " Ucap Nabila sambil terus menggenggam tangan adiknya itu.
Nabila terlihat semakin kurus dan tidak terawat membuat Rima curiga dan berniat menyelidikinya.
" Toni, apa yang kamu dapatkan hari ini" Tanya Rima sambil meneguk segelas teh hangatnya.
" Nyonya, sepertinya dugaan kita selama ini benar. Nona muda Nabila bukanlah berasal dari keluarga kaya seperti yang tuan muda Erland katakan selama ini. Menurut penyelidikanku dia memiliki 2 adik yang masih membutuhkan biaya untuk kuliah sedang kedua orang tuanya sudah lama meninggal dunia. Jadi selama ini dia adalah tulang punggung keluarga dan bekerja sebagai buruh pabrik di bagian gudang di perusahaan Mondelez milik tuan Erland"
Rima sempat tercengang mendengar berita yang dibawa anak buahnya, tangannya mengepal " Sialan, berarti selama ini dia sudah menipumu. Ayo kita semua dis sekarang juga! ".
" Ta tapi nyonya saat ini Nabila sedang berada di rumah sakit adiknya mengalami kecelakaan dan saat ini masih koma" Ucap Toni sambil menggaruk kepalanya.
" Ah, itu bukanlah masalah. Pokoknya hari ini juga mereka harus bercerai aku tidak mau memiliki mantu miskin dan tidak jelas seperti dia" Rima mulai mengambil ponselnya untuk meminta surat perceraian kepada pengacaranya.
🍁
🍁
🍁
Erland sudah siap dengan outfitnya yang hangat untuk bertolak menuju bandara.
Ceklek
Tiba tiba saat mau keluar dari kamar hotelnya, terlihat wanita cantik yang sudah berdiri tepat di depannya dengan senyum manis dan memabukkan.
" Ka kamu ngapain lagi ke sini! "
" Erland, aku mau kamu percaya kepadaku. Aku bukanlah gadis malam ataupun pelacur"
Erland menatap tajam dan meraih lengan Revi kemudian mencengkramnya dengan kuat
" Aku tidak perduli lagi denganmu Nona! ".
Revi melepaskan dengan paksa cengkraman tangan Erland " Tapi aku perduli Erland! Aku masih sama seperti dulu! ".
Erland menghela nafasnya dengan kesal kemudian menarik tangan Revi dan melemparkannya ke tempat tidur membuatnya meringis kesakitan.
" Au "
Erland melepaskan jaketnya dan melemparkannya ke sembarangan tempat. Dia berjalan ke arah Revi dan merangkak ke atas tubuhnya yang seksi.
" Kalau begitu buktikan sayang".
Revi terdiam sejenak kemudian menunduk merasakan ada rasa sakit yang merasuki hatinya, karena orang yang selama ini sangat dicintainya sudah tidak mempercayainya lagi.
Dan tanpa aba aba, Erland menyerang bibir ranum Revi dengan ciuman ciuman panas yang membuat Revi tak berdaya.
Perlahan ciuman itu pun semakin dalam dan beralih ke leher dan dada putih gadis blesteran Jepang Indonesia itu.
Dengan kasar dan brutal Erland melucuti semua pakaian Revi hingga tak tersisa, dan terpampanglah tubuh indah nan molek tepat di depan matanya.
Erland yang sudah dikuasai hasrat membara tak sanggup lagi menahannya dan segera menyusuri seluruh tubuh indah Revi dengan ciuman dan belaian lembut nya.
" Ah ah ah, Erland aku ah ah ah " Suara merdu milik Revi di saat Erland dengan lihainya membuatnya di bakar gairah.
Dan dengan kasar Erland memasukkan senjatanya pada tempatnya membuat Revi mengerang kesakitan.
Erland yang sudah tidak bisa berpikir dengan akal sehatnya pun terus menggenjot dan menyerang Revi dengan kasar membuat Revi menangis kesakitan. Bukan kenikmatan yang dia dapatkan, melainkan rasa sakit di seluruh tubuhnya terutama di bagian intinya karena permainan kasar Erland yang tidak memiliki perasaan. Bahkan air mata Revi sempat mengalir deras karena menahan rasa sakit.
Erland turus menggempur dan tak bisa lagi menghentikannya sebelum sesuatu keluar dari tubuhnya.
Setelah beberapa saat dan mencapai puncak kenikmatan, Erlan merebahkan tubuhnya di samping Revi yang masih saja menangis sesenggukan.
Erland baru menyadari ada yang salah, dia pun segera beranjak dan melihat noda darah di sprei yang membuatnya terkejut. Erland segera menghampiri Revi kemudian memeluknya dengan erat " Maafkan aku sayang, sungguh aku tidak bermaksud membuatmu terluka, maafkan aku sayang. Dan mulai sekarang aku akan selalu mempercayaimu".