Agnia Pricilla Dewi harus menelan pil pahit ketika sang pacar yaitu Andre,pergi meninggalkannya dengan setumpuk hutang yang ia pinjam ke lintah darat sehingga hal itu membuat kehidupan Agnia harus dikejar kejar oleh lintah darat yang menagih hutang milik Andre.
Agnia yang kesehariannya hanya bekerja sebagai pelayan disebuah restoran,merasa tidak mampu untuk melunasi hutang milik Andre.
Hingga suatu ketika, restoran tempat Agnia bekerja didatangi oleh Arkan Farrel Arganta, seorang duda kaya yang dibuat tergila gila oleh Agnia.
Arkan pun lantas menawari Agnia untuk mau menjadi teman tidurnya dengan iming iming gaji dua ratus juta.
Akankah Agnia menerima tawaran Arkan untuk menjadi teman tidurnya? Meskipun taruhannya adalah ia akan kehilangan kesuciannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Di dapur,Agnia terlihat sibuk memasak dengan senyum manis yang menghiasi bibirnya.Rambutnya tergerai dan baju dapurnya terlihat cantik.Arkan tidak bisa menahan diri sehingga membuatnya memeluk Agnia dari belakang.
"Apa yang kamu masak,Sayang?" Arkan berbisik di telinga Agnia.Agnia tersenyum karena merasa gembira.
"Steak dengan saus jamur,favoritmu." ucap Agnia yang membuat Arkan mencium pipi Agnia.
"Aku tidak sabar menikmatinya." ucap Arkan dengan penuh cinta.
Agnia merasa tidak sabar untuk memberitahukan kabar kehamilannya kepada Arkan.Ia berencana mengungkapkannya setelah makan malam saat suasana lebih intim.
Agnia memanggil Arkan dan Azka untuk makan malam.Mereka berdua duduk di meja makan sembari menunggu Agnia menyajikan hidangan.Saat itu,suasana rumah terasa hangat dan nyaman.
Tiba-tiba,pintu depan kediaman Arkan terbuka dengan paksa.Maya berdiri di ambang pintu dengan raut wajahnya yang penuh dengan kemarahan dan dendam.Matanya memancarkan kebencian.
"Aku datang mas,aku datang untuk membalas dendam," kata Maya dengan suara dingin.
Arkan langsung berdiri,siap melindungi Agnia dan Azka dari usaha Maya yang ingin membalas dendam kepada mereka semua.
"Maya,apa yang kamu inginkan?Kita sudah berpisah, seharusnya kau menjalani hidupmu dengan tenang dan tidak mengusik ketenangan keluargaku." ucap Arkan dan membuat Maya tertawa sinis.
"Kamu pikir kamu bisa hidup bahagia setelah menghancurkan hidupku,mas?Tidak!" ucap Maya dengan penuh penekanan.
Arkan meminta Azka untuk masuk ke kamarnya,ia tidak ingin masalah ini sampai mempengaruhi mental Azka untuk ke depannya nanti.
"Azka,Sayang, tolong kau masuk ke kamar sekarang ya nak.Papa dan mama Agnia saat ini sedang ada keperluan dengan mama Maya." perintah Arkan yang membuat Azka melihat wajah Arkan dengan khawatir,lalu berlari ke kamarnya.
Arkan menatap Maya dengan serius setelah memastikan bahwa Azka sudah masuk ke dalam kamarnya.
"Apa tujuanmu datang ke sini,Maya?" tanya Arkan yang membuat Maya tersenyum sinis.
"Aku ingin Azka kembali padaku.Aku ingin menjadi ibu yang sebenarnya untuknya." ucap Maya yang membuat Arkan langsung menolaknya dengan tegas.
"Tidak mungkin!Kamu tidak bisa menjadi ibu yang baik untuk Azka, Maya.Kamu sudah membuktikan itu." ucap Arkan dengan tegas sehingga membuat wajah Maya berubah merah karena marah.
"Kamu tidak berhak melarang ku untuk mengambil Azka,mas!Aku adalah ibu kandungnya!" ucap maya dengan obsesif.
"Kau memang ibu kandungnya Maya,aku akui itu.Namun selama Azka masih bayi hingga besar sampai sekarang, apa pernah kamu merawatnya seperti seorang ibu?Tidak!Kau hanya sibuk dengan dunia dan juga kepentinganmu sendiri.Bahkan kau juga tega menelantarkan Azka ketika ia menginginkan perhatian dari ibu kandungnya." ucap Arkan dengan penuh emosional.
"Aku ingin Azka kembali padaku!Aku adalah ibunya!" protes Maya dengan kesal dan membuat Arkan menjawabnya dengan tegas.
"Tidak mungkin!Aku tidak akan membiarkan Azka jatuh ke tanganmu." ucap Arkan dengan bersikeras sehingga hal itu makin membuat
Maya semakin emosi kepada Arkan.
"Kamu tidak berhak mempertahankannya,mas!Kamu bukan ayah kandungnya!" teriak Maya dengan keras.
"Aku telah merawatnya selama ini dan aku tidak akan menyerahkannya pada orang yang tidak bertanggung jawab sepertimu, Maya.Azka adalah duniaku!Tidak ada anak lain yang bisa menggantikannya di hatiku." ucap Arkan yang saat ini tengah dikuasai oleh emosinya.
Agnia yang mendengar percakapan itu merasa terpukul.Ia berniat memberitahu kehamilannya malam ini,tapi pernyataan Arkan membuatnya ragu.Apakah Arkan lebih mencintai Azka daripada anak yang dikandungnya saat ini?