EKSLUSIF HANYA DI NOVELTOON, JIKA ADA DI TEMPAT LAIN BERARTI PLAGIAT! LAPORKAN!
FB: Erna Liasman
IG: Erna Less22
Melisa adalah agen rahasia yang terkuat, sayangnya ia malah mati di tangan sang kekasihnya karena atas perintah ketua agennya.
Namun, ia di beri kesempatan kedua hidup di tubuh seorang wanita lemah yang mati akibat jatuh dari tangga.
Di saat kesempatan kedua ini lah ia pun membalaskan dendamnya kepada kekasih dan ketua agen rahasia itu, dan juga membalas mereka yang menyiksa pemilik tubuh yang ia tinggali itu.
Bagaimana kisah selanjutnya? Bagaimana hubungan ia dan sepupunya? Yuk simak kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 28
Keluarlah seorang pria yang memakai jas putih dengan baju yang panjang di belakang.
Pria itu datang dengan beberapa orang pengawal yang berjas hitam dan kacamata hitam.
"Dia?" Grameisya tak menyangka jika pria yang datang itu adalah pria pemilik mall.
"Tuan Alneozro!" teriak mereka antusias.
"Tuan Alneozro lihat ke sini!" teriak mereka lagi.
"Selamat malam semuanya," sapa Alneozro.
"Malam," jawab mereka semua.
"Perkenalkan nama saya adalah Alneozro Algaezro CEO perusahaan AAL grub. Malam hari ini saya hadir di acara makan malam rutin setiap bulannya, untuk menyemangati kalian semua untuk belajar dan berpacu dalam ilmu pengetahuan," ucap Alneozro.
Terdengar lagi suara teriakan mereka.
"Mungkin ada yang ingin kalian tanyakan kepada saya masalah sekolah ini karena saya sendiri alumni sekolah ini?" tanya Alneozro.
"Tuan Alneozro, sudah punya pacar belum?"
"Tuan Alneozro, umurnya berapa?"
"Tuan, boleh minta tanda tangannya nggak?"
"Tuan, mau foto bareng donk?"
"Tuan aku mau daftar jadi kekasihmu."
"Tuan aku jadi selir mu yang kesekian juga nggak masalah kok asal hidup dengan mu."
"Tuan, Tuan, Tuan, Tuan ...."
Pada akhirnya tidak ada pertanyaan yang senonoh dan satu pun tidak di jawab Alneozro.
"Diaaaaaaaaaaammmmmmm!" teriak kepala sekolah.
Seketika mendadak semuanya terdiam dan menjadi hening kembali.
"Baiklah semuanya, mari kita lanjutkan untuk makan malamnya," ucap Kepala sekolah.
Para siswa pun di persilahkan untuk membuka makanan di atas meja.
Grameisya juga ikut membuka dan makanan itu sangat mewah.
'Wah, kehidupan orang elit emang beda,' batin Grameisya.
Tiba-tiba saja, Alneozro dan pengawalnya turun dari podium dan berjalan turun bersama pengawalnya.
Suara teriakan memanggil-manggil nama Alneozro pun terdengar riuh. Banyak antara mereka yang ingin mendekati Alneozro atau ingin mengajak berfoto, tapi di halangi oleh pengawalnya.
Grameisya sama sekali tidak peduli tentang itu sampai akhirnya Alneozro mendatanginya.
Grameisya mendongakkan kepalanya ke atas melihat Alneozro sambil mengigit paha ayam.
Alneozro tersenyum.
"Kamu ... kenapa ke sini?" tanya Grameisya menekuk alisnya.
Alneozro pun duduk di kursi kosong di hadapan Grameisya, sedangkan beberapa kursi yang lain sudah penuh.
"Sial! Kenapa Tuan Alneozro bisa dekat dengan dia, ini tidak bisa di biarkan!" ucap salah satu murid geram.
"Oh ya, hadiah kemaren tidak kamu ambil, bagaimana kalau aku ganti hadiah lain saja?" tawar Alneozro.
"Kau ... seorang CEO bukan? Apa perusahaan mu cukup besar hingga keluar negara?" tanya Grameisya.
"Tentu saja, aku punya 20 perusahaan yang beroperasi di luar negeri," jawab Alneozro mengangguk.
"Kau bukan orang biasa, berarti kau juga banyak kenal orang yang tidak biasa berarti ya?" tanya Grameisya serius.
"Ya, kira-kira begitulah." angguk Alneozro lagi.
"Kalau begitu, aku tidak mau hadiah, tapi aku mau informasi," ucap Grameisya serius sambil melihat ke kiri dan kanan.
"Oh, informasi apa yang kamu inginkan?" tanya Alneozro menekuk alisnya.
"Kita bicara di luar, aku ingin kita bicara 4 mata saja," pinta Grameisya.
"Baiklah kalau begitu. Ayo kita keluar," ajak Alneozro.
Mereka pun keluar membuat mata memandang ke arah mereka ada rasa kagum dan rasa dendam. Tapi Grameisya sama sekali tidak peduli.
"Di sini tempat sepi," ucap Alneozro setelah mereka keluar dari koridor sekolah.
"Pengawalnya." Grameisya melihat ke arah pengawal Alneozro agar tidak mengikuti mereka.
Alneozro memberi kode kepada pengawalnya dan para pengawal menjauh.
"Katakan informasi apa yang kau inginkan?" tanya Alneozro.
"Kau pasti tahu agen rahasia A.Z.M kan?" tanya Grameisya.
"Kau juga tahu agen ini?" tanya Alneozro penasaran.
"Ya, aku ingin kau beri tahu di mana sekarang mereka beroperasi? Beri aku kabar up datenya saat ini," pinta Grameisya.
"Kenapa kau ingin mereka, agen rahasia itu sangat berbahaya, seharusnya anak seumuran sepertimu tidak seharusnya tahu tentang ini, dan hanya beberapa orang yang tahu. Aku hanya tahu kebetulan saja, tapi untuk detailnya aku tidak begitu tahu, asalkan mereka tidak mengusik usahaku maka aku juga tidak akan mengusik mereka," ucap Alneozro.
"Ini sangat penting bagiku, aku mohon beri tahu aku," pinta Grameisya lagi.
"Aku ... tidak begitu tahu masalah ini, tapi akan ku coba untuk mencari informasinya lagi. Tapi untuk apa kau ingin tahu masalah agen ini?" tanya Alneozro.
"Kau tidak perlu tahu masalah ini, aku punya alasanku sendiri," jawab Grameisya.
"Katakan saja, mungkin aku bisa bantu," tawar Alneozro.
"Kau tidak tahu apa-apa tentang ini, kau juga tidak terlibat di dalamnya. Aku hanya ingin kau memberi informasi kabar up date mereka, itu saja," ucap Grameisya.
"Aku mencari kabar up date mereka itu menandakan jika aku sudah terjun ke dalamnya. Jika misalnya tertangkap mereka tanya, aku mau jawab apa? Nggak mungkin aku jawab iseng-iseng kan?"
Grameisya diam lalu menarik nafasnya. "Aku ingin bertemu dengan ketua agen mereka, ingin menanyakan sesuatu," jawab Grameisya.
"Apa yang kau pikirkan? Itu sangat bahaya," ucap Alneozro.
"Kenapa? Kau takut?" tanya Grameisya tersenyum getir.