NovelToon NovelToon
Menikahi Tunangan Impoten

Menikahi Tunangan Impoten

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Beda Dunia / Cinta Seiring Waktu / Pelakor jahat
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: rose.rossie

Nayla, seorang gadis sederhana dengan mimpi besar, tak pernah menyangka hidupnya akan berubah drastis setelah menerima lamaran dari Arga, seorang pria tampan dan sukses namun dikelilingi rumor miring—katanya, ia impoten. Di tengah desakan keluarganya untuk menerima lamaran itu demi masa depan yang lebih baik, Nayla terjebak dalam pernikahan yang dipenuhi misteri dan tanda tanya.

Awalnya, Nayla merasa takut dan canggung. Bagaimana mungkin ia menjalani hidup dengan pria yang dikabarkan tak mampu menjadi suami seutuhnya? Namun, Arga ternyata berbeda dari bayangannya. Di balik sikap dinginnya, ia menyimpan luka masa lalu yang perlahan terbuka di hadapan Nayla.

Saat cinta mulai tumbuh di antara mereka, Nayla menyadari bahwa rumor hanyalah sebagian kecil dari kebenaran. Tetapi, ketika masa lalu Arga kembali menghantui mereka dalam wujud seseorang yang membawa rahasia besar, Nayla dihadapkan pada pilihan sulit, bertahan di pernikahan ini atau meninggalkan sang suami.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rose.rossie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

Suasana terasa seperti film laga di adegan klimaks. Semua mata tertuju pada Clara yang berdiri dengan dada terangkat, sementara langkahnya menggema di aula. Dengan senyum licik yang biasa dia gunakan untuk menutupi niat buruknya, Clara melangkah ke depan.

“Apa yang sebenarnya kau coba lakukan, Arga?” Clara mendekat ke podium, matanya menyorot seperti elang mengincar mangsanya. “Menyudutkanku di depan semua orang? Berpura-pura jadi korban?”

Arga menatap Clara dengan pandangan tenang, tapi jarinya mengetuk mikrofon, tanda dia sedang mencoba menenangkan emosi yang hampir meluap. “Clara, aku tidak berpura-pura. Aku hanya membuka fakta. Dan kau harus tahu, permainanmu sudah selesai.”

Wartawan langsung sibuk mencatat, beberapa bahkan mengeluarkan ponsel untuk merekam. Tapi Clara malah terkekeh, seperti baru mendengar lelucon yang menurutnya lucu. “Permainan? Kau pikir ini permainan, Arga? Apa kau lupa siapa yang membantu proyek besarmu waktu itu? Siapa yang menutupi kesalahanmu?”

Nayla, yang berdiri tak jauh dari podium, menggigit bibirnya. Tangannya mengepal di sisi tubuh, tapi dia menahan diri untuk tidak melangkah maju. Bayu yang duduk di barisan depan memiringkan tubuh ke arah Nayla dan berbisik, “Tenang, Nay. Aku yakin Arga punya sesuatu di balik lengan bajunya.”

“Bukan kartu as, tapi mungkin pistol air,” jawab Nayla dengan nada datar, meskipun ada kilatan kesal di matanya.

Clara terus berbicara, berusaha mengambil kendali. “Kau pikir semua ini hanya tentangmu? Aku juga punya hak! Dan aku punya bukti kalau aku yang selalu membantumu di balik layar!”

Arga mengangkat tangan, memberi isyarat agar Clara berhenti. Tapi dia tidak berbicara dengan nada tinggi. Sebaliknya, dia tersenyum kecil dan berkata, “Kalau kau punya bukti, silakan tunjukkan, Clara. Aku menunggu.”

Clara tampak tergagap untuk pertama kalinya. Namun, dia dengan cepat memulihkan dirinya. “Aku tidak perlu membuktikan apa-apa. Semua orang di sini tahu bahwa aku adalah bagian penting dari kesuksesanmu.”

“Bagian penting, ya?” Arga melipat tangannya di dada, lalu menoleh ke wartawan. “Apakah ada di antara kalian yang ingin bertanya langsung pada Clara? Dia tampaknya ingin menjadi pusat perhatian hari ini.”

Beberapa wartawan mulai tersenyum kecut, tapi satu tangan terangkat. Seorang pria dengan kacamata bulat bertanya, “Nona Clara, apa Anda ingin menjelaskan hubungan Anda dengan Tuan Arga? Apakah ini lebih dari sekadar urusan bisnis?”

Clara tampak kaget, dan dia melirik Arga dengan tatapan marah. “Pertanyaan itu tidak relevan! Hubungan kami selalu profesional!”

Nayla, yang tidak tahan lagi, akhirnya melangkah maju. “Profesional? Jadi, mengirim pesan ancaman ke suami saya juga termasuk profesional, ya?”

Semua kepala berbalik ke arah Nayla, termasuk Clara, yang kini kehilangan senyumnya. “Apa maksudmu, Nayla?”

Nayla menarik napas dalam-dalam, menatap Clara langsung di mata. “Kau tahu maksudku. Semua manipulasi ini, semua fitnah, semua usaha untuk merusak pernikahan kami. Kau pikir aku tidak tahu?”

Wartawan mulai sibuk mengetik, beberapa bahkan mendekatkan mikrofon ke arah Nayla. Clara terlihat semakin terpojok, tapi dia mencoba mempertahankan sikap dinginnya. “Itu tuduhan tanpa dasar.”

“Dasar atau tidak, aku punya cukup alasan untuk mempercayainya,” jawab Nayla. Dia melirik Arga, yang kini berdiri di sisinya, mendukungnya sepenuhnya.

---

Setelah konferensi pers selesai, Clara berjalan keluar aula dengan langkah cepat, meninggalkan suasana tegang di belakangnya. Wartawan masih mencoba mengejarnya, tapi dia mengabaikan mereka.

Sementara itu, di dalam aula, Arga merangkul bahu Nayla. “Aku tahu ini berat untukmu, tapi kau hebat tadi.”

Nayla menghela napas, mencoba mengendurkan ketegangan di bahunya. “Kalau bukan karena Clara, aku mungkin tidak akan pernah berbicara di depan umum seperti itu.”

“Jadi kita harus berterima kasih padanya?” Bayu menyahut dari belakang mereka, membuat keduanya tertawa kecil.

Namun, senyum mereka memudar saat seorang staf mendekati mereka dan menyerahkan amplop cokelat. “Tuan Arga, ini ditinggalkan seseorang di meja resepsionis.”

Arga mengambil amplop itu dengan hati-hati, membukanya di tempat. Di dalamnya hanya ada satu lembar kertas dengan tulisan tangan, “Kalian pikir ini sudah selesai? Tunggu balasan berikutnya.”

1
Mumtaz Zaky
emang cerita horor gituh??
roserossie: nggak kak, biar tegang pembacanya 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!