"ssshh..le..paass..kaan..aku tuan,hiks aku bukan ja..lang" ucap Claudia dengan terbata sambil menangis.
Alberto,seorang bos mafia yang tidak pernah tertarik dengan wanita di club itu. Biasanya dia datang karena masalah pekerjaan,mereka bertemu di ruangan vip atau markas untuk membahas penyerangan .
Yang menemani mereka disana juga ngak sembarang orang,mereka orang lama dan terpilih. Itu pun akan masuk saat mereka baru tiba ,hanya untuk menemani minum saja.
Tapi saat melihat tubuh claudia, entah kenapa alberto bergairah. Dia langsung menyeret claudia setelah semua orang diusir nya ,mereka tidak dapat membantu wanita tuna rungu itu.
"cari tau mengenai wanita CS yang tidur dengan ku tadi" ucap alberto dengan nada dingin nya
Hanya dalam waktu setengah jam,data pribadi claudia sudah berada diatas meja alberto. Dia terkejut saat mengetahui claudia bisu, padahal tadi jelas-jelas claudia berteriak .
Nah lho,ada apa dengan claudia? apa benar dia bisu?
ayo mampir dicerita baru ku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 27
🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Sementara di ruang tamu panti,kedua orang tua galang ingin mengajak lita untuk tinggal bersama mereka . Mereka yakin jika lita tinggal dirumah mereka,maka galang juga akan ikut kesana walaupun hanya numpang tidur saja. Tapi kedua orang tua nya ingin berusaha membuat galang kembali pada mereka,mereka baru menyadari kalau selama ini didikan yang mereka berikan sangat membuat galang tertekan makanya mereka ingin menebus kesalahan mereka dan membuat galang kembali merasa nyaman dengan mereka.
Sedangkan Zero sudah kembali kerumah nada,dia ingin membawa nada untuk menemui kedua orang tua Nada. Zero ingin mengatakan keinginan nya untuk menikahi Nada dengan cepat, tapi dia harus menunggu galang yang menikah lebih dulu seperti ucapan Alberto.
"kau sudah kembali sayang ?" tanya Nada saat melihat pintu apartemen nya terbuka,dia menatap ke arah Zero dengan tatapan cinta nya .
"hhmmm....kau sudah siap?ayo,jangan buat kedua orang tua mu menunggu " jawab Zero,dia memang tidak banyak berkata atau lebih tepat nya tidak pandai mengeluarkan kata-kata romantis.
Zero,galang dan Alberto hampir memiliki kepribadian yang sama. Sama-sama irit bicara dan selalu bersikap dingin pada siapa pun,kecuali pada orang yang mereka cintai. Tapi mereka yang masih baru ,hanya bisa bersikap sekedar nya saja.
Nada mengangguk dengan senyuman cerah di bibir nya,dia begitu mencintai zero dan tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Dia akan mengikat pria didepan nya ini dengan cinta nya,entah kenapa dia selalu bergairah bila berdekatan dengan pria kulit hitam ini .
"Sayang...bisakah kita bercinta lebih dulu ?aku menginginkan nya lagi" tanya Nada dengan wajah nya yang memerah,sikap nya yang selalu terbuka didepan siapa pun membuat nya selalu ingin menyampaikan apa mau nya.
Zero terkekeh kecil,kemudian mengelus pucuk kepala nada dengan lembut. Dia menarik pinggang nada dan memeluk tubuh nya ,memberikan ciuman lembut di bibir wanita itu. Wanita yang bisa membuat nya tertawa dan tersenyum dengan tingkah laku nya,dia merasa sangat senang dengan kehadiran nada.
Ciuman yang awalnya hanya sebuah lummatan kecil,kini sudah terasa panas dan bergairah . Nada mengalungkan kedua tangan nya di belakang leher Zero, dia menaikan kedua kaki nya diatas pinggang zero dengan cepat dan membuat zero meletakan kedua tangannya di Pantat nada.
Zero menggendong tubuh nada dan membawa nya kembali ke kamar,dia akan melakukannya dengan cepat sebelum mereka menemui kedua orang tua Nada. Nada tersenyum puas melihat Zero yang masih bergairah dengan nya,padahal semalam mereka baru melakukannya tapi siang ini kembali melakukannya lagi.
Nada takut jika Zero meninggalkan nya pagi ,walaupun dia tau kalau zero mendapat tugas dari Alberto Tapi dia takut jika Zero hanya mencari alasan saja makanya mengatakan hal itu pada nya karena bekas luka dipunggung nya yang cukup panjang.
Rasa percaya diri nada dihadapan zero menjadi berkurang ,karena tubuh nya yang dia anggap tidak menarik dan tidak akan bisa mampu menaikan gairah yang dimiliki zero.
Tindakan zero pada nya siang ini,membuat nya merasa senang. Percintaan hanya dengan satu gaya itu membuat nya melupakan segala nya,apalagi zero mencium punggung milik Nada yang memiliki luka panjang itu.
"kau tidak jijik?" tanya Nada di sela ******* nafas nya yang di hentakan dari belakang.
"eenngghh.....kau sangat nikmat nad,aku sudah menjadi budak nafsu mu " jawab Zero
"Ini....cup...cup....menambah gairah ku semakin naik" ucap Zero sambil terus mengecup bekas luka milik Nada bahkan zero menjilati nya tanpa jijik.
Nada tersenyum senang,dia pikir bekas luka nya akan membuat zero kehilangan gairah nya. Setelah hentakan terakhir dan zero menyebarkan benih nya didalam milik Nada, zero membawa nada ke dalam kamar mandi
"kita akan mandi bersama,aku ngak mau membuat kedua orang tua mu menunggu lama " ucap Zero.
Mereka mandi dibawah guyuran shower,zero menatap tubuh nada yang sudah polos. Berkali-kali dia menahan hasrat nya agar tidak menyentuh nada ,tapi ternyata dia ngak bisa hingga akhirnya zero mengangkat sebelah kaki nada ke atas bahu nya Kemudian mengarahkan miliknya agar bersatu dengan milik Nada.
Nada hanya bisa mendesah dan tersenyum senang,dia menikmati setiap hentakan yang diberikan oleh Zero hingga mereka mencapai puncak nya bersama. Zero melakukannya lagi dan lagi,dia terus memompa tubuh polos nada hingga kedua nya berhenti dan memilih mandi sendiri.
Setelah selesai mandi dan bersiap,zero pun membawa mobilnya menuju ruang kedua orang tua Nada. Terlihat Nada tidur dengan nyenyak nya disamping kemudi,dia terlihat sangat kelelahan dan zero tidak ingin mengganggu nya .
Bersambung
Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘