NovelToon NovelToon
Kultivasi Raja Bayangan Jilid 2

Kultivasi Raja Bayangan Jilid 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:344.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: secrednaomi

*Ini adalah lanjutan dari Kultivasi Raja Bayangan, jadi baca dulu jilid pertama sebelum ke novel ini...

Liu Yuwen adalah seorang kultivator jenius yang pernah lahir di dunia, ia mencapai puncak beladiri sampai dijuluki sebagai kultivator tiada tanding karena hampir tidak ada yang bisa mengalahkannya.

Di puncak kekuatannya, Liu Yuwen tidak menyangka ia justru akan tewas oleh sebuah racun yang diberikan adiknya.

Racun itu membuat Liu Yuwen terbunuh, dalam kematianmya rasa marah dan dendam menguasai hatinya karena pengkhianat sang adik, Liu Yuwen berjanji akan membalas kejahatan adiknya jika diberi kesempatan.

Nyatanya kesempatan itu terwujud saat Liu Yuwen terbangun di tubuh seorang anak kecil berusia sepuluh tahun.

Liu Yuwen yang mengerti dirinya hidup kembali tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk berencana membalaskan dendamnya pada sang adik, meski kekuatan kembali kesemula namun selama dirinya terus berlatih, Liu Yuwen yakin bisa mencapai puncak kekuatannya seperti di kehi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 31 — Kembang Api

Pusaka Jiwa dan di lantai tiga tidak kalah banyak namun jumlahnya lebih sedikit dibandingkan Pusaka Spirit yang berada di lantai dua.

Semakin tinggi kualitas pusaka, maka semakin lama pembuatannya serta bahan yang dibutuhkan juga semakin langka. Tiap-tiap harga Pusaka Jiwa bernilai ribuan keping emas, jauh lebih mahal daripada Pusaka Spirit yang masih ratusan keping emas.

Liu Yuwen untuk sekali lagi harus merepotkan pria paruh baya dan para pelayannya ketika ia membeli semua pedang pusaka di lantai kedua.

Para pelayan sedikit menggerutu meski tidak mengatakannya secara langsung di depan Liu Yuwen, untuk menghibur mereka, Liu Yuwen kemudian memberikan tip satu keping emas pada setiap pelayan, yang segera membuat mereka bersemangat.

"Apa Tuan Muda juga ingin naik ke lantai empat?" Tanya pria sepuh itu sesudah melihat pusaka di lantai tiga hampir setengahnya kosong oleh Liu Yuwen.

"Ya, aku berencana membeli banyak pusaka disini."

Lantai keempat hanya berisi belasan Pusaka Raga dengan sepertiganya adalah jenis pedang. Pusaka Raga sangat mahal meski jumlahnya relatif sedikit, setidaknya setiap satuannya diberi harga belasan ribu keping emas.

Luna yang semenjak tadi diam dan menyaksikan, menelan ludah melihat total uang yang dibelanjakan Liu Yuwen. Setidaknya Liu Yuwen menghabiskan sekitar ratusan keping emas dalam waktu singkat.

'Tuan ternyata sekaya ini...' batin Luna dalam hati.

Liu Yuwen dan Luna keluar dari toko senjata sesudah keperluan mereka selesai. Liu Yuwen mengajak Luna mencari tempat makan, ia tidak enak hati karena membuat gadis itu terus menunggunya saat dirinya berbelanja. Liu Yuwen ingin membayar kebaikan Luna dengan makan-makan.

"Ini adalah kewajibanku Tuan, anda tidak perlu mengkhawatirkanku." Luna merasa tidak pantas Liu Yuwen mentraktirnya makan seperti ini.

"Tidak apa, kau sudah menemaniku beberapa jam ini berkeliling kota, kau tidak boleh kembali dalam keadaan perut kosong." Liu Yuwen menepuk pundak gadis itu pelan.

Luna tentu tak bisa berbuat banyak ketika Liu Yuwen mengajaknya demikian, karena restoran asosiasi sangat jauh dengan lokasi mereka saat ini, Liu Yuwen dan Luna mendatangi restoran terdekat.

Restoran itu tidak sebesar Angsa Putih namun masih cukup ramai di datangi para pengunjung. Kedatangan Liu Yuwen dan Luna ke sana awalnya tidak terlalu menarik perhatian namun perlahan-lahan banyak tatapan tertuju pada keduanya terutama Luna.

Terlepas dari penampilan fisik Luna yang berasal dari ras elf, Luna sebenarnya gadis yang cukup manis, meski tidak secantik Aruna, ia tetap memiliki ketertarikannya tersendiri.

Liu Yuwen memilih lantai tiga di restoran itu setelah mendengar ada panggung pertunjukan dan seni musik yang akan ditampilkan. Liu Yuwen dan Luna harus membayar tiga keping perak untuk berpindah lantai.

Dilantai tiga, masakan yang dihidangkan cenderung lebih mahal tetapi kualitas rasanya jelas sangat berbeda dibandingkan lantai dasar.

"Kenapa diam saja, kau bisa memesan apapun Luna, masalah harga kau tidak perlu memikirkannya..." Liu Yuwen tersenyum lembut sambil menyeruput teh hitamnya.

Luna sejak tadi wajahnya memerah dan terlihat gugup, pikiran gadis itu saat ini sebenarnya sederhana, ia tidak menyangka Liu Yuwen akan mengajaknya makan seperti ini apalagi berduaan seperti sepasang kekasih.

Bagi Luna, Liu Yuwen adalah sosok yang paling dia kagumi dan juga dihormati, Luna tidak segan mengabdikan hidupnya pada pemuda tersebut mengingat jasa Liu Yuwen yang besar kepadanya dan juga rasnya.

Tidak hanya Luna, tetapi anggota asosiasi yang lain juga berpikir serupa, mereka semua sudah lama menaruh hati pada pemuda tersebut. Selain tampan, Liu Yuwen adalah laki-laki yang bisa diandalkan, kuat, serta bisa melindungi, tidak heran banyak wanita bisa jatuh hati padanya.

Luna memesan makanan secukupnya sementara Liu Yuwen menyeruput teh sambil menikmati pertunjukan kecapi di atas panggung.

Liu Yuwen tampak tertarik dengan pertunjukan suara kecapi yang mengalun di udara, para pelanggan yang lain juga teralihkan perhatiannya ke panggung tersebut.

Kecapi yang terdengar begitu indah serta membuat siapapun merasa tenang dibuatnya. Liu Yuwen bahkan memejamkan saking merdunya seni musik itu.

Ketenangan yang Liu Yuwen rasakan sayangnya tidak berlangsung lama saat ada teriakan yang menganggu alunan kecapi itu.

"Kau?! Kau pemuda yang tadi itu bukan?!"

Liu Yuwen mengerutkan dahinya saat mengetahui orang yang berteriak tersebut adalah pria berotot yang sebelumnya Liu Yuwen lawan.

Kota Avion sangat besar, memiliki luas puluhan kilometer, Liu Yuwen tidak menduga akan bertemu pria berotot itu disini.

Sebelum Liu Yuwen menanggapi ucapan pria berotot itu, tiba-tiba ia melompat ke udara dan menyerang Liu Yuwen dengan pukulannya.

Semua pengunjung restoran di lantai tiga terkejut karena tidak menduga pria berotot itu langsung main tangan tanpa berbasa-basi lebih dulu, terlebih pukulannya mengandung nafsu membunuh.

Tatapan Liu Yuwen menjadi dingin, seketika tangannya berubah warna seperti besi.

"Elemental Besi — Pukulan Tangan Besi!"

Liu Yuwen membalas pukulan pria berotot tersebut dengan pukulannya, tidak hanya pukulan itu membuat tangan pria berotot patah, ia bahkan langsung terlempar keluar restoran.

Pria berotot itu jatuh dari lantai tiga, ia meringis menahan sakit dan matanya kemudian melebar ketika menyadari tangan kanannya sudah tidak terasa lagi. Sebelum pria berotot menyembuhkan patah tulangnya, Liu Yuwen kemudian muncul tepat di depannya.

"Apa tindakan aliran hitam di dunia ini selalu sepertimu, langsung menyerang ketika melihat musuh." Liu Yuwen menatap pria berotot itu dingin.

Pria berotot itu mengumpat, ia cukup percaya diri pada kecepatan dan pukulannya, dirinya tidak menduga serangan mendadaknya itu masih bisa di respon oleh Liu Yuwen.

"Kau mungkin merasa menang tetapi lihatlah sekelilingmu." Pria berotot menyeringai lebar.

"Menurutku, sebaiknya kau perhatikan dirimu sendiri."

Secara tiba-tiba Liu Yuwen menendang perut pria berotot itu dengan keras, membuatnya terlempar beberapa langkah.

Pria berotot itu memuntahkan darah segar namun yang membuatnya terkejut adalah sesuatu yang lain.

"Kau, kau menghancurkan dantianku?!" Pria berotot itu merasa tidak percaya.

"Membiarkanmu memiliki kekuatan hanya menimbulkan masalah bagi orang lain, sebaiknya kau tetap jadi orang biasa." Liu Yuwen mendengus pelan.

Tanpa qi, rasa sakit akibat tangan patah lebih terasa dari sebelumnya. Pria berotot itu hampir kehilangan kesadarannya karena rasa sakit yang hebat tetapi ia masih bisa mempertahankan kesadarannya.

Pria berotot itu mengeluarkan sebuah tabung dari balik jubahnya, sebelum Liu Yuwen bereaksi, ia langsung menarik sumbu di tabung tersebut hingga sebuah bola cahaya keluar dan menembak ke atas langit.

Bola cahaya itu meledak di ketinggian yang cukup, Liu Yuwen menyipitkan matanya, ia yakin bola cahaya itu merupakan sebuah tanda meminta bantuan.

"Sebentar lagi pasukan aliansi akan datang kesini dan kau... Akan mati di tangan mereka..." Pria berotot tertawa lantang meski sesekali tersedak darahnya sendiri.

1
adam iman
bagus
Wildan Hamdani
sikat aja, jangan diberi ampun
Mudi Yono
Di tunggu kelanjutannya, jangan kelamaan
Johan Kotinting Kotinting
/Drool/
Joni Asmal
kok Ndak bisa dibuka athor
DRAJAT ADI WIJAYA
Lanjutkan
DRAJAT ADI WIJAYA
Hancurkan saja musuh yg memasuki kota Avion
🌼🆚🐝
judulnya rencana penyerangan harusnya bukan penyerangan😂😂
angin kelana
perang mau di mulai euy,di tunggu up nya thor...
Luthfi Afifzaidan
up
Luthfi Afifzaidan
lanjutkan
saniscara patriawuha.
gasssss pollllll mangggg minnnnn.....
saniscara patriawuha.
hancurrrkannnn leburrrkannn manggg liuuu...
KKN SIRI SORI ISLAM
lanjut Thor semangat
Zainal Arifin
cuuuusssss lanjuuuuuuutttt
Zainal Arifin
pembantaian... dmulai...
Zainal Arifin
gassspooolll
Zainal Arifin
joooooooossss
Jr.gosal
mantap Thor..
Dianrp
bantaiii
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!