Hana, wanita cantik, mandiri dan pewaris tunggal seluruh Harta keluarganya. harus menelan pil pahit, saat mengetahui jika suaminya berselingkuh di belakangnya. bahkan berniat untuk menyingkirkannya dan mau menguasai seluruh hartanya. iya sampai Harus berpura-pura bangkrut sehingga membuatnya menjadi miskin. apakah Hana mampu menyingkirkan suami dan selingkuhannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ria rahnita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31
mendapatkan pertnyaan itu membuat Hana menarik napas dan menghembuskan perlahan.
"yang pasti aku ingin bercerai pi, mas rudi sudah menipuku. tapi, aku butuh banyak bukti. aku mau menyeretnya ke penjara." tidak ada keraguan sama sekali dimata Hana saat mengatakan hal itu.
"papi selalu mendukung apapun keputusan kamu. bukan hanya papi, tapi kita semua." Reyhan mengelus rambut Hana dengan lembut, membuat Hana memejamkan matanya karena elusan di kepalanya.
suara deru mobil membuat Reyhan menurunkan tangannya. "itu mereka sudah pulang," ujar Rey, pria itu pun berdiri meninggalkan Hana. sebelum pergi Rey melirik ke arah putranya dan tersenyum sinis.
Adit yang melihat senyum menyebalkan papi nya berdecak malas.
"mana?" tangan Hana mengadah.
"sabar woy, masuk aja belum!" ujar kevin sewot.
"silahkan masuk," ucap Hana dengan sedikit membungkuk, sedangkan Adit hanya geleng-geleng kepala.
kevin segera menyandarkan tubuhnya begitu pria itu duduk disofa. seolah ia baru saja melakukan perjalanan yang jauh dan melelahkan.
"ini martabak nya," ucap Adit, tangan nya menyerahkan sekantong plastik yang isinya tentu saja martabak pesenan Hana.
"Terima kasih, " balas Hana, ia pun segera membawa martabak itu ke dalam untuk dipindahkan ke piring.
Adit duduk di samping kevin yang sudah memejamkan matanya.
"kalau ngantuk tidur di kamar sana. "
"aku gak tidur, cuma meram sebentar, " sahut kevin.
saat Adit ingin berdiri dan berani menuju ke kamarnya, Hana datang dari arah belakang dengan membawa piring dan tiga gelas air putih di atas nampan.
"mau kemana kak? duduk dulu, ada yang mau aku tanyakan. "
Adit kembali duduk, dan kevin membuka matanya. "ada apa?" tanya kevin.
Hana tidak menjawab, wanita itu malah membuka laptopnya. hana membuka sebuah file yang sengaja ia menyimpan sesuatu di dalam sana.
"jelaskan?" hana membuka salah satu vidio miliki Tuti.
"apa yang mbak lakukan? mata indahku ternodai," ucap kevin yang membuat hana berdecak.
"gak usah sok polos," jawab Hana.
"gimana menurutmu?" tanya Adit yang membuat Hana menatapnya dengan wajah bingung.
"maksudnya?"
"perbuatan kevin? bukankah ini sangat keren?" puji Adit pada adik sepupunya membuat kevin tersenyum lebar.
"apa ini gak berlebihan?"
"apa nya yang berlebihan? dia itu wanita licik, apa mbak tidak sadar karena kelakuannya membuat benyak wanita terluka?" ucap kevin sewot.
"Hana, kamu harus lihat ini." Adit meminta kevin menunjukkan rekaman vidio yang mereka ambil sebelum bu gina dan Tuti menjadi korban tabrak lari.
Hana melihat rekaman vidio yang diambil secara diam-diam. walaupun vidionya tidak terlalu jelas, hana bisa mendengar apa yang kedua wanita itu katakan.
tangan hana mengepal kuat, dirinya tidak menyangka jika gadis itu memiliki pikiran yang sangat picik.
"harusnya kemarin kalian membuat kedua ular itu mati!" desis nya.
Adit dan kevin saling pandang dan tersenyum penuh arti.
"kalau itu sih, urusan ayah," ungkap kevin.
hal itu membuat Hana tertegun, ia sama sekali tidak menyangka jika itu perbuatan Galih.
"jangan dipikirkan, ayah pasti punya alasan. coba diingat apa kamu pernah mengatakan sesuatu pada ayah?" tanya adit, karena melihat ekspresi wajah Hana yang sedikit terkejut.
Adit bisa memaklumi jika Hana sedikit terkejut. mengingat bagaimana karakter Galih selama ini.
"sepertinya aku ingin, saat itu aku mengatakan pada ayah jika mas rudi berhenti bekerja dengan alasan ibunya sakit. lalu ayah jawab, 𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒋𝒊𝒌𝒂 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒖𝒂𝒕𝒏𝒚𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒅𝒊 𝒌𝒆𝒏𝒚𝒂𝒕𝒂𝒂𝒏?"
"nah, ayah hanya mewujudkan apa yang pria itu katakan. jadi, ayah tidak salah dong?" ungkap kevin.
"hem, iya juga," gumam Hana pelan.
"udah jangan dipikirin mendingan kita makan martabaknya. kalau gak mau, gua yang ngabisin." kevin mengambil sepotong martabak yang sudah Hana susun di atas piring.
"jangan diabisin," sahut Hana, hal itu membuat kevin berdecak kesal.
"masih banyak itu, minta satu aja pelit," sungut nya.
lalu ketiganya terlibat obrolan tidak berfaedah, seperti ini contohnya. "𝑩𝒂𝒌𝒔𝒐 𝒃𝒆𝒓𝒂𝒏𝒂𝒌 𝒊𝒕𝒖 𝒍𝒂𝒉𝒊𝒓𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂 𝒅𝒊 𝒅𝒖𝒌𝒖𝒏 𝒂𝒑𝒂 𝒅𝒊 𝒃𝒊𝒅𝒂𝒏?" tanya kevin yang membuat Hana kesal.
kita pasti tahu darimana sifat dan pertanyaan random kevin. yaitu, dari bunda Ana. yang ingin tahu kisah bundanya kevin. silahkan baca cerita (katanya suamiku miskin)
obrolan mereka pun berlanjut sampai larut malam.
****
"ada apa? kenapa wajah kamu seperti itu?" bu gina terbangun karena merasa haus, wanita yang masih terbaring lemah itu menatap heran pada kekasih anaknya.
"ibu," ucap Erna sedikit terkejut.
"ibu kenapa bangun? ibu butuh sesuatu?" tanyanya.
"ibu haus," jawab bu gina.
tuti trnyta d jual,trs d siksa jg....erna d sksa jg krna bls dndm....tnggal rudi yg blm....
loe kaya aman,loe ganteng aman, loe berduit aman. ini mah kere,,