NovelToon NovelToon
KEMBALI NYA CINTA MASA LALU

KEMBALI NYA CINTA MASA LALU

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Dikelilingi wanita cantik / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: wahidah27

gea Adisty perempuan berumur 20 tahun harus bisa menerima kenyataan kalau calon tunangan nya meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wahidah27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 22

 "Ok bro gue pulang dulu yah." Ucap Anton yang baru turun dari mobil yang di parkir kan nya.

"Kata nya lo mau tinggal bareng gue, gimana sih?"

"Maksud gue, pulang ngambil barang barang gue, kan baju baju gue masih ada di kos, sekalian gue mau bayar sisa uang kok bulan ini." Jelas Anton.

"Ohhh ya sudah, gue tunggu lo yah."

"Ok bro aman."

"Trus lo mau naik apa?"

"Naik taxi online lah, kan motor gue masih di kampus."

"Ngapain, naik mobil ini aja."

"Gak usah bro."

"Kalau gak naik motor gue, nih kunci nya."

"Nah ini gue baru mau, kalau naik mobil gue agak risih bro, ntar di sangka supir taksi online lagi." Ucap Anton bercanda sambil naik ke atas motor Bara. Bara hanya geleng geleng kepala melihat tingkah Anton. Bara masuk ke dalam rumah dan masuk ke kamar nya.

"Papa sama mama gak boleh tau tentang luka ini, auu lagian luka nya bisa sedalam ini lagi." Ucap Bara yang sedang mencoba membuka baju nya.

"Pokok nya gue harus bisa mencari siapa dalang penyekapan nya Gea." Ucap Bara kembali saat mengingat kejadian siang tadi di kampus. Sementara di dalam mall terlihat Sindi dan teman-temannya sedang asik berbelanja.

"Wajah lo kenapa sih Ni?" Tanya bela yang melihat wajah murung Nia.

"Jujur gue masih kepikiran soal Gea tadi, gue aja masih gak percaya gue bisa ngelakuin itu."

"Itu lagi, sudah lah Ni, lo tenang aja, kita serahkan semua nya ke Sindi, lagian kalau ada apa apa Sindi yang akan tanggung jawab kok." Ucap bela menenangkan hati Nia.

"Ok deh." Ucap Nia singkat.

"Gaes gimana? sudah siap belum, gue lapar nih, cari makan yok." Ucap Sindi yang tiba tiba datang, karena tadi Sindi sedang ke toilet.

"Ayo deh, gue juga lapar." Jawab bela. Mereka pergi ke lantai bawah untuk mencari makan. Sementara Anton yang baru pulang dari kos nya yang hendak menuju bara gak sengaja ke temu sama asih, wajah asih yang di lihat nya dari cctv.

"Itu kan, cewek yang bawa Gea ke luar kelas." Ucap Anton sambil memberhentikan motor nya. Namun saat Anton hendak turun Asih malah pergi naik taxi.

"Lah lah lah, kok malah pergi, woyyy." Teriak Anton yang hampir saja bisa menangkap Asih, dengan secepat nya Anton kembali ke motor nya dan mengejar taxi Asih.

"Gue gak boleh kehilangan jejak nya, gue harus bisa nangkap ni cewek." Ujar Anton yang mengendarai motor nya dengan kecepatan tinggi, namun sayang nya Anton terlambat dan berhenti saat lampu merah, taxi Asih sudah keduluan.

"Ah sial." Ucap Anton sembari memukul tangki motor nya dengan kesal.

"Tapi ngapain itu cewek ada di simpang limun yah? Apa dia anak simpang limun? Gue harus cari tau." Batin Anton yang masih kesal. Sementara di rumah Aldi, Aldi tampak memikirkan nasib Gea.

"Gimana kabar tu cewek tadi yah, soal nya gue gak sempat lihat lagi tadi, karena ke buru di panggil dosen." Batin Aldi sambil menghisap rokok yang ada di tangan nya.

"Besok gue cari dah tu cewek, pengen lihat kondisi nya aja." Ucap Aldi sambil membuang sisa rokok yang di tangan nya.

Pagi hari telah tiba terlihat seperti biasa Gea sarapan sendiri karena pak Darmawan ada tugas di luar negeri, setelah selesai sarapan Gea bergegas ke garasi mobil nya untuk mengeluarkan mobil nya, namun saat Gea keluar rumah terlihat Bara baru sampai di depan teras.

"Pagi sayang." Sapa Bara tersenyum.

"Pagi juga, gimana luka kamu?"

"Sudah gak papa kok, kondisi kamu gimana?" Tanya Bara kembali bertanya ke Gea.

"Aku sudah gak papa kok, oh iyah kamu jadi kan nemani aku nyari orang yang pertama kali nolongin aku."

"Jadi dong, ayo naik." Gea mengambil helm yang ada di tangan Bara dan memakai nya. Mereka pun segera berangkat ke kampus, tidak memakan waktu lama, akhirnya mereka sampai di universitas Gunadarma, Bara segera memarkirkan sepeda motor nya, dan mereka segera masuk.

"Bro." Panggil Anton.

"Dari mana sih bro, kata nya semalam cuma ngambil baju, malah gak balik balik lagi." Protes Bara.

"Sory bro, gue ada di markas, ah sudah lah itu gak penting, ada yang lebih penting dari gue." Ucap Anton serius

"Apa, emang ada apa?" Tanya Bara penasaran.

"Kemarin waktu gue ke kos, gue ketemu sama cewek yang ngajak Gea ke ketemu dosen itu." Gea dan Bara saling pandang satu sama lain.

"Yang benar nton? Lo ketemu di mana?"

"Di simpang limun, gue sempat ikutin karena dia pergi naik taxi, eh pas gue ikutin malah keburu lampu merah, gue kehilangan jejak jadi nya." Jelas Anton.

"Ok ok, gini aja gimana nanti pulang dari kuliah, kita ke simpang limun lagi, kita tunggu di situ, mana tau dia nanti di situ lagi." Ucap Bara.

"Yah aku setuju sama kamu, nanti aku bilang ke Rini dulu yah."

"Iyah sayang, ya sudah kata nya kamu ada mata kuliah pagi, sana gih nanti kamu telat."

"Iyah, Rini juga belum kelihatan lagi, apa udah di kelas yah, ya sudah aku masuk dulu yah." Bara hanya mengangguk kan kepala nya.

"Bro gimana nanti, lo sudah siap untuk balapan?"

"Siap bro, lo tenang aja."

"Ok."

"Tapi ingat jangan sampai Gea tau."

"Iyah aman kalau masalah itu." mereka berdua pergi ke dalam kelas untuk belajar, terlihat Sindi sedang mendekati Bara.

"Bar, kemaren kan papa aku pulang dari Jerman, jadi papa bawa banyak oleh oleh, ini aku kasih ke kamu." Sindi memberikan Bara sebuah barang di bugkus di dalam tot bage.

"Makasih Sin, tapi gue gak bisa terima ini." Bara kembali mendorong totbage itu ke Sindi.

"Plis Bar, terima yah, gue sengaja tau sisain ini buat kamu, lagian kata orang rezeki gak boleh di tolak kan, jadi kamu terima aja yah, ini mahal tau, ini dari Jerman asli, khusus buat kamu." ucap Sindi tidak berhenti berusaha, namun lagi lagi Bara tetap menolak nya.

"Sin, seriusan gue gak bisa nerima, sebaiknya lo kasih aja sama yang lain." Sindi pergi dengan wajah bete.

"Sialan Bara, Sampai kapan, dia nolak gue terus, ini semua pasti gara gara Gea, sampai kapan pun gue tetap benci sama Gea." Batin Sindi dengan mengepalkan tangannya dan duduk di kursi nya, Nia dan bela hanya bisa saling pandang melihat wajah Sindi yang kesal karena di tolak sama Bara.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!