NovelToon NovelToon
Happiness

Happiness

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Cinta Seiring Waktu / Persahabatan / Romansa / Teman lama bertemu kembali / Office Romance
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Early Zee

Rasanya menjadi prioritas utama bagi seseorang adalah suatu keberuntungan. Canda tawa dan bahagia selalu membersamai mereka dalam hubungan yang sehat ini, hingga membuat keduanya tidak berhenti bersyukur.

Hari demi hari kita lalui dengan berbagai cerita. Saat itu, semua masih terasa baik-baik saja. Hingga tanpa kita sadari, satu persatu masalah mulai menghiasi hubungan ini.

Awalnya kita mampu bertahan di tengah badai yang sangat kuat. Tetapi nyatanya semakin kita kuat, badai itu semakin menggila. Kiranya kita akan bisa bertahan, ternyata kita salah.

Hubungan yang sudah kita jalin dengan baik dan banyak cerita bahagia di dalamnya, dengan sangat terpaksa kita akhiri. Badai itu benar-benar sangat dahsyat! Kita tidak mampu, kita menyerah sebab lelah.

Dan syukurlah tuhan tidak tidur, kebahagiaan yang di renggut paksa oleh seseorang kini telah di kembalikan. Kisah kita kembali terukir hingga menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya dalam ikatan pernikahan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Early Zee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 24

Mereka masih disini, di sebuah toko ice cream yang tidak jauh dari tempat mereka bekerja. Saat itu suasana hati Naureen sedang buruk, jadi Jeno berinisiatif untuk membawa wanita-nya kesini.

Ice cream-nya belum di sentuh, Jeno masih asyik memperhatikan Naureen sambil tersenyum. Ia mengamati kecantikan Naureen yang tidak pernah luntur bahkan disaat sedang cemberut seperti itu. Memandanginya berjam-jam pun tidak akan membuatnya bosan. Hm, si bucin Jeno ini memang tidak akan pernah bosan jika menyangkut Naureen.

"Kenapa senyum-senyum gitu?" Tanya Naureen, setelah sadar tengah di perhatikan.

"Kamu cantik banget sayang. Tuh lihat, ice cream aja sampai lumer lihat kecantikan kamu." Sahut Jeno. Gombal memang, tapi sangat manis sampai membuat Naureen salah tingkah.

"Ice cream kan emang bisa lumer, bahkan aku jelek sekali pun dia tetap lumer. Gombal." Ucap Naureen. Senyumnya mulai merekah.

Yes, Jeno berhasil menghibur Naureen.

"Sudah lebih santai?" Tanya Jeno, memastikan.

Naureen mengangguk.

"Maaf sayang." Katanya.

"Enggak apa-apa sayang, kamu enggak salah kok." Sahut Jeno.

"Tadi aku benar-benar sebal banget sama wanita itu!" Ucap Naureen. Seketika bibirnya langsung maju lima centi.

"Wanita itu? Mira? Soal pekerjaan itu?" Pertanyaan beruntun dari Jeno menggambarkan betapa khawatirnya dia terhadap Naureen.

"Apa katanya? Dia enggak macam-macam sama kamu kan?" Sambungnya.

"Kamu udah larang aku, jadi aku enggak bisa lakuin apa-apa ke Mira buat kamu sayang."

"Apa yang dia lakukan ke kamu? Please. Kali ini kamu harus bilang ke aku sayang. Aku enggak bisa diam aja kalau dia sudah kelewat batas."

Sepertinya kalau Naureen tidak bicara, Jeno tidak akan berhenti. Dia sangat khawatir dan juga geram. Jadi wajar saja kalau Jeno kalang kabut.

"Sayang." Ucap Naureen. Benar saja, Jeno langsung diam begitu Naureen bicara.

"Enggak ada tindakan yang di luar batas kok. Dia cuma terus-menerus ngeluarin kata-kata yang mancing emosi aku."

"Bahkan dia berani sebut nama kamu. Itu artinya jelas kan kalau dia lakukan itu semua ke aku karena kamu?"

"Dia udah terang-terangan enggak suka sama aku sayang."

"Dia juga ancam aku, dan bilang dia enggak akan tinggal diam setelah ini."

Matanya berbinar selagi menjelaskan apa yang sudah di alaminya. Masalah yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya, kini benar-benar harus ia terima. Seorang manager perusahaan kini sudah mengancamnya. Entah apa yang akan di lakukan oleh Mira.

Sial.

Berani sekali dia melibatkan Naureen!

Lo pikir gue akan tinggal diam? Enggak Mira, gue akan buat lo berhenti.

"Sayang." Panggil Naureen sambil tangannya melambai-lambai tepat di wajah Jeno.

"Hm. Iya sayang?" Ucap Jeno setelah tersadar dari gumamannya.

"Kenapa?" Tanya Naureen.

"Kamu lagi enggak menyusun rencana untuk balas perbuatan wanita itu kan?" Sambungnya. Naureen seperti punya kemampuan membaca pikiran. Tebakannya tepat sekali.

Jeno menggeleng ragu. Dengan senyum yang di paksakan.

"Jangan sayang. Posisi kamu di kantor itu jauh lebih tinggi dari aku. Dan itu juga posisi yang butuh waktu lama banget buat kamu bisa dapatkan itu." Ucap Naureen. Dia khawatir tindakan Jeno akan berdampak pada karir-nya.

Jeno hanya diam. Benar yang di bilang Naureen, dia susah payah untuk mendapatkan posisinya selama bertahun-tahun. Bekerja tanpa henti bahkan tidak sempat bertemu dengan wanita dan berkencan.

Namun saat ini, yang dia khawatirkan bukan tentang karir-nya. Masalahnya adalah Naureen, wanita yang sangat di cintainya.

"Tapi sayang..."

"Enggak! Kamu harus tetap diam, biar aku aja yang hadapi dia. Aku yakin kok dia enggak akan bertindak jauh. Dia juga pasti menjaga nama baiknya."

"Tapi bisa jadi itu juga berdampak sama karir kamu sayang."

Naureen menghela nafas.

"Aku tahu. Tapi kamu enggak perlu khawatir. Lagi pula yang dia anggap lawan itu aku. Bukan kamu."

"Dan kalau kamu ada di belakang ku buat bantu hadapi dia, aku akan terlihat sangat lemah sayang. Dia akan semakin asyik menggangguku"

"Please. Hm?"

Jeno menggigit bibirnya. Perasaannya sangat tidak karuan. Dia tidak mau egois, tapi Naureen benar-benar tidak ingin melibatkannya. Tentu saja membuatnya semakin takut.

"Sayang..."

"Sayang. Kamu percaya sama aku kan?"

Lagi-lagi Naureen menyela perkataan Jeno. Sepertinya dia tidak main-main dengan perkataan dan tekadnya. Dia benar-benar tidak ingin Jeno terlibat dalam masalahnya.

"Hm." Jeno menghela nafas kasar lalu memejamkan matanya sebentar.

"Baiklah." Akhirnya dengan berat hati, Jeno mengangguk dan menuruti Naureen.

"Tapi ingat. Kamu harus menjaga diri kamu dengan baik saat aku enggak ada di samping kamu." Ucap Jeno.

"Dan jangan pernah lupa untuk beritahu aku segala hal tentang ini. Ok?"

Naureen mengangguk. Ia tersenyum, lega. Karena akhirnya Jeno menurutinya. Bukan apa-apa, dia juga sangat mengkhawatirkan karir Jeno.

"Sudah. Stop bahas hal ini." Kata Naureen setelah perdebatannya.

"Ada yang jauh lebih penting untuk dibahas selain hal menyebalkan itu." Sambungnya.

"Pertunangan." Ucap Jeno, lalu tersenyum.

Naureen mengangguk kegirangan.

"Sebaiknya kamu jangan berpikir yang berat-berat. Kamu harus fresh sampai harinya nanti." Tutur Naureen.

"Iya sayang. Tapi harusnya aku yang bilang itu, karena saat ini kamu yang sedang menghadapi masalah." Ucap Jeno.

"Aku sama sekali enggak merasa terbebani kok sayang. Aku santai banget. Kamu enggak perlu khawatir." Sahut Naureen. Dia memang wanita yang sangat baik dan tidak ingin membebani orang-orang di sekitarnya.

"Tetap saja."

Naureen meraih tangan Jeno dan tersenyum menatapnya. Tanpa berkata apa pun. Tapi rasanya Jeno mengerti arti dari tatapannya itu.

"Hm. Iya sayang." Kata Jeno, lalu tersenyum.

...***...

1
Vanni Sr
bru up kk?
Vanni Sr
masa cm 1 up ny😩
anggita
👌oke Thor, terus berkarya semoga novelnya sukses banyak pembaca.
anggita
like👍utk Naureen, Jeno. ☝iklan utk Author.
anggita
hari senin kerjo maneh... pancen males🥴
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!